Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN

39 Jika tolerance 0.01, maka terjadi multikolinearitas Jika tolerance 0.01, maka tidak terjadi multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005:105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:105 dasar analisis menetukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2005:95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.

3.9 Pengujian Hipotesis

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model Universitas Sumatera Utara 40 regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi pertumbuhan laba. Keterangan : Y = pertumbuhan laba β = konstanta X 1 = current ratio X 2 = debt to equity ratio X 3 = total asset turnover X 4 = net profit margin β 1 , β 2 .... β 4 = koefisien regresi e = error a. Uji Signifikan Simultan Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan Fhitung dengan ketentuan : Jika Fhitung F Tabel pada α 0.05, maka H1 ditolak Jika Fhitung F Tabe l pada α 0.05, maka H1 diterima. b. Uji Signifikan Parsial Y = βo + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Universitas Sumatera Utara 41 Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan thitung dengan ketentuan : Jika thitung ttabel pada α 0.05, maka H1 ditolak Jika thitung ttabel pada α 0.05, maka H1 diterima. Universitas Sumatera Utara 42

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI mulai tahun 2010-2014. Alasan penggunaan data mulai tahun 2010 sampai 2014 adalah karena tahun 2010-2014 merupakan data perusahaan yang dapat memberikan profil atau gambaran mengenai variabel- variabel yang terkait di dalam penelitian ini. Ada beberapa variabel yang membutuhkan data dari tahun sebelumnya t-1 sehingga peneliti menggunakan data tahun 2009 untuk melengkapi data tahun 2010. Sektor industri barang dan konsumsi dipilih karena peneliti terdahulu meneliti perusahaan manufaktur sektor aneka industri. Untuk itu, penulis memilih untuk meneliti industri lain yaitu sektor industri dasar dan kimia. Tabel 4.1 berikut menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tabel 4.1 Tahapan seleksi sampel dan kriteria No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. 37 2 Perusahaan yang tidak secara terus menerus melaporkan laporan keuangan yang diaudit dari tahun 2010-2014. 11 3 Perusahaan manufaktur tersebut tidak memiliki laba bersih pada tahun 2010-2014. 15 4 Jumlah perusahaan sampel 21 5 Tahun pengamatan tahun 5 6 Jumlah sampel total selama periode penelitian 105 Sumber : data diolah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”

5 79 104

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas Dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Dalam LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 34 114

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur dalam LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 29 7

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Profitabilitas) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2015

0 3 83

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2002-2005.

0 1 10

Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap perubahan laba : studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.

0 0 132

Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap perubahan laba studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2012

0 0 130

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22