Struktur Organisasi Koran Merapi Pembaruan Berita Perkosaan Menurut Koran Merapi

commit to user 69

H. Struktur Organisasi Koran Merapi Pembaruan

Skema 3: Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: RedaksiKoran Merapi Pembaruan Direksi PT BP KR Pemimpin Umum Pemimpin Perusahaan Kabag. Promosi Kabag. Iklan Kabag. Sirkulasi Kabag. Personalia Kabag. Keuangan Kepala Perwakilan Agen Loper Loper Agen commit to user 70

I. Struktur Organisasi Redaksi Koran Merapi Pembaruan

Skema 4: Struktur Organisasi Redaksi Sumber: Redaksi Koran Merapi Pembaruan commit to user 71

J. Pola Liputan dan Pola Pemberitaan Koran Merapi Pembaruan

1. Pola Liputan

Pola liputan dari awak redaksi Koran Merapi Pembaruan diawali dengan mengadakan rapat besama dengan Pimpinan Redaksi. Rapat tersebut biasa diadakan pada sore hari. Dalam rapat tersebut dibahas mengenai berita-berita yang diperoleh berdasarkan penugasan ataupun inisiatif dari wartawan sendiri untuk meliput. Rapat tersebut juga membahas program liputan untuk esok hari termasuk penugasannya. Sedangkan hasil liputan yang dibahas dalam rapat tersebut kemudian diseleksi oleh redaktur, apakah berita tersebut laya diangkat atau tidak untuk kemudian diterbitkan. Wartawan juga biasanya ditugskan di tempat-tempat strateis seperti di kantor Polisi, rumah sakit, ataupun kantor pemerintah. Jika terdapat peristiwa yang menarik berangkat dari itu wartawan mengembangkan beritanya. Wartawan melaukan ceck and recheck dengan nara sumber terkait. Hal tersebut dikarenakan penting agar informasi yang didapat betul-betul valid atau dapat dipertanggung jawabkan.

2. Pola Pemberitaan

Pola pemberitaan Koran Merapi Pembarun dengan bahasa yang sopan. Hal ini berkaitan dengan visi Koran Merapi Pembaruan sebagai koran criminal yang tidak mengumbar sensasi, sadisme dan pornografi. Selain itu karena Koran Merapi tetap ingin menjunjung budaya lokal serta menjadi bacaan yang sehat. commit to user 72

K. Berita Perkosaan Menurut Koran Merapi

Koran Merapi Pembaruan tidak memungkiri jika berita seputar seksual merupakan berita yang menjual. Disisi lain Koran Merapi juga tidak memungkiri jika yang ‘dijual’ dari koran adalah beritanya. Sehingga kesimpulannya Koran Merapi Pembaruan sering menyejikan berita-berita seputar perkosaan. Tetapi berita seputar perkosaan disajikan tidak dengan fulgar dengan mengumbar sensual ataupun sadisme. Misalnya dengan tidak menampilkan foto korban, menyembunyikan nama korban ataupun identitas lengkapnya serta tidak menceritakan proses perkosaannya secara detail. Selain itu, meski Koran Merapi tetap menganggap berita perkosaan ‘laku dijual’ tetapi tetap mengedepankan validitas fakta dalam menyajikan informasi dalam beritanya dan tentunya tidak mengada-ada. Namun demikian Koran Merapi juga menyadari adanya keterbatasan space sehingga berita yang disajikan terbatas atau tidak sepenuhnya lengkap tetapi tetap mengedepankan unsur-unsur layak berita. Dalam menyembunyikan identitas korban teritama nama asli, Koran Merapi memiliki ciri khas mengganti nama korban dengan sebutan ‘Kencur’. Hal ini merupakan kebijakan dari redaksi Koran Merapi. Sedangkan dalam menggali informasi mengenai kejadian perkosaan sumber berita utama Koran Merapi adalah pihak kepolisian. Sumber berita dari pihak korban ataupun pelaku dijadikan sumber berita pendamping. Tetapi korban sendiri jarang dijadikan sebagai sumber berita perkosaan. Hal ini dikarenakan seringkali koban tidak ingin diwawancarai disebabkan kondisi psikologinya yang terguncang. commit to user 73 Fenomena kejadian perkosaan sendiri merupakan fenomena yang memprihatinkan. Bahkan menurut pandangan Koran Merapi fenomena ini justru banyak terjadi dikalangan pelajar dan mahasiswa khususnya di daerah Yogyakarta. Maka dengan memuat berita mengenai perkosaan Koran Merapi ingin mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal bahkan berhati-hati saat pergi bersama dengan orang yang sudah dikenal sekalipun. Masyarakat dapat mengetahui modus-modus yang biasa dilakukan oleh pelaku sehingga dapat lebih berhati-hati. commit to user

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Sistematika Penyajian Data

Dalam penelitian analisa isi kuantitatif sangat ditentukan bagaimana peneliti mengorganisir unit analisa dan kategori serta mengoperasionalkan konsep yang telah dibuat. Kategori dalam penelitian ini yaitu kategori jenis berita dalam berita perkosaan, kategori validitas keabsahan berita, dan kategori posisi perempuan dalam berita perkosaan. Kategori jenis berita dalam berita perkosaan dibedakan menjadi enam jenis berita yaitu berita perkosaan tunggal, berita perkosaan disertai pembunuhan, berita penangkapan pelaku perkosaan, berita rekonstruksi kejadian perkosaan perkosaan dan pembunuhan, serta berita proses sidang kasus perkosaan perkosaan dan pembunuhan. Jika dalam kategori jenis berita terdapat enam subkategori, maka dalam kategori validitas keabsahan berita terdapat dua subkategori yaitu sumber berita jelas dan sumber berita tidak jelas. Sedangkan dalam kategori posisi perempuan dalam berita perkosaan dibedakan menjadi dua subkategori yaitu posisi perempuan sebagai subjek dalam berita perkosaan dan posisi perempuan sebagai objek dalam berita perkosaan. Dalam kategori posisi perempuan dalam berita perkosaan tersebut memiliki indikator-indikator yang membantu menentukan apakah posisi perempuan dalam berita perkosaan sebagai subjek ataukah sebagai objek. Indikator tersebut terdiri dari 11 indikator”subjek” dan 11 indikator “objek”. 74

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening Pada Supermarket Pante Pirak Di Banda Aceh

8 89 159

Analisis Pegaruh Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Perpindahan Merek Melalui Ketidakpuasan Pelanggan Pada Pengguna Blackberry

0 4 17

Analisis variabel-variabel bauran pemasaran yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen pada PT. Sinar Sosro di Jember

0 7 92

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN PERILAKU KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PENGGUNA PARFUM ISI ULANG DI SEMARANG ).

0 3 14

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL STORE ATMOSPHERICS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PENGARUH VARIABEL-VARIABEL STORE ATMOSPHERICS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOSERBA LUWES DI KABUPATEN SRAGEN.

0 0 15

Analisis Persepsi Kualitas Konsumen Terhadap Bis Arimbi Jurusan Merak-Bandung Dibandingkan Dengan Pesaing-Pesaingnya.

0 0 22

Analisis Peningkatan Persepsi Kualitas Toserba Griya Setiabudhi Dibandingkan Dengan Pesaingnya.

0 0 64

Identifikasi Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Jasa Yang Berpengaruh Terhadap Loyalitas Konsumen.

0 0 8

Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening Pada Supermarket Pante Pirak Di Banda Aceh

1 1 16

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 2 17