commit to user
tidak secara khusus memberi perhatian terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan. Kompas dalam memberi judul lebih singkat, ringkas, dan lebih
berhati-hati dalam memilih bahasa.
5. Analisa Isi sebagai Teknis Analisis
Analisa isi merupakan metode analisis teks yang mengacu pada metode- metode yang memusatkan perhatian pada aspek-aspek isi teks yang bisa
diperhitungkan dengan jelas dan langsung dan sebagai sebuah perumusan bagi frekuensi relative dan absolute kata per teks atau unit permukaan
62
. Senada dengan yang diungkapkan oleh Berelson dalam Titscher bahwa analisa isi
merupakan teknik untuk menguraikan isi komunikasi yang jelas secara objektif, sistematis, dan kuantitatif. Begitupula dengan yang diungkapkan oleh Holsti
dalam Titscher bahwa analisa isi ditujukan untuk membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik tertentu pada pesan-pesan secara sistematis
dan objektif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian analisi isi adalah suatu metode pemotretan isi pesan yang nampak dari media massa dengan
cara diidentifikasi karakteristik pesan-pesannya secara sistematis, objektif dan kuantitatif.
Maka prinsip analisis isi berdasarkan pengertian di atas, sebagai berikut
63
: a.
Prinsip sistematik
62
Stefan Titscher, dkk. Metode Analisi Teks dan Wacana. diterjemahkan: Gazali dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009 hlm 93.
63
Kriyantono. Op. Cit. hlm. 229
commit to user
Semua isi yang dianalisis diperlakukan dengan prosedur yang sama. Artiya periset tidak dibenarkan hanya menganalisis pada isi yang diminati tetapi
harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset. b.
Prinsip objektif Hasil riset harus sama sesuai dengan prosedur riset bukan bergantung pada
siapa yag meriset. Dengan kata lain Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan proseur yang sama, maka hasilya harus sama
walau perisetnya berbeda. c.
Prinsip kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai
jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakan metode deduktif.
d. Prinsip isi yang nyata
Riset dilakukan pada isi yang tersurat nampak bukan pada makna yang dirasakan periset. Akan tetapi jika hasil akhir dari analisis menunjukkan
adanya sesuatu yang tersembunyi hal tersebut sah-sah saja. Tetapi semua berawal dari analisis terhadap isi yang nampak.
Analisis isi menempati kedudukan yang penting. Hal ini karena analisa isi mampu pertama, menerima komunikasi simbolik yang relatif tidak terstruktur
sebagai data, menganalisi gejala yang tidak teramati
unobserved
melalui medium data yang berkaitan dengan gejala tersebut. Krippendorf.1993: 35
commit to user
Selain itu analisis isi mampu memenuhi tujuan dalam riset menurut Wimmer dan Dominick untuk mengetahui
64
:
a.
Gambaran isi komunikasi, yaitu mengungkapkan kecenderungan yang ada pada isi komunikasi, baik dengan media cetak ataupun elektronik.
Misalnya dengan permasalahan:
“ apakah ada perbedaan antara makna cantik di tahun 1980 dengan tahun 2000?” ,
dengan membandingkan model rambut dan kulit model iklan masa 1980 dan 2000 berambut ikal,
lurus, atau keriting; berkulit sawo matang, kuning, hitam, atau putih?
b.
Hasil uji hipotesis tentang karakteristik pesan, dimana periset berusaha menghubungkan karakteristik tertentu dari komunikator sumber dengan
karakteristik pesan yang dihasilkan. Contohnya, Riset Tamagola yang menemukan bahwa
“ iklan-iklan dalam majalah perempuan Jakarta menggambrkan perempuan hanya di sektor domestic dan sebagai
pendamping pria.” c.
Perbandingan isi media dengan dunia nyata, misalnya apakah ada hubungan antara tanyangan criminal di TV dengan perilaku kekerasan di
masyarakat?
64
Kriyantono. Op Cit. hlm. 230
commit to user
d.
Perkiraan gambaran media terhadap kelompok tertentu di masyarakat, Misalnya, bagaimanakah sinetron Indonesia menggambarkan sosok orang
Madura?
e.
Tujuan mendukung studi efek media massa, analisa isi sering digunakan sebagi sarana memulai riset mengenai efek media. Misalnya, Gerbner
Griffin. 2003 menemukan bahwa penonton berat TV
heavy viewers
cenderung lebih takut pada lingkungan sekitarnya.
F. Hipotesis