xxxviii individu sebagai anggota masyarakat. Lebih lanjut, interaksi sosial meliputi hubungan
antar individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis. Norma subjektif dimaksudkan untuk menggambarkan pengaruh “orang lain
yang penting” important others. Ini umumnya dioperasionalisasikan sebagai persepsi orang bersangkutan mengenai apa yang dipikirkan “orang lain yang penting”
harus dilakukan oleh orang tersebut sehubungan dengan perilaku tertentu Engel, Blackwell dan Miniard, 1994:360. Norma subjektif terbentuk dari komponen
keyakinan normatif dan motivasi seseorang, artinya individu dapat terpengaruh dan dapat pula tidak terpengaruh oleh pandangan orang lain. Namun sejauh mana
individu akan terpengaruh atau tidak tergantung oleh kekuatan kepribadian individu tersebut didalam menghadapi kehendak orang lain.
1. Kelompok Acuan
Istilah kelompok acuan diperkenalkan pertama kali beberapa dasawarsa yang lalu oleh Hyman dan didefinisikan sebagai orang atau kelompok orang yang
mempengaruhi secara bermakna perilaku individu Engel, Blackwell dan Miniard, 1994:167. Kelompok acuhan memberikan standar norma dan nilai yang dapat
menjadi perpektif penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau berperilaku. Kelompok acuan dapat mengambil banyak bentuk, bergantung kepada tingkat
hubungan timbal balik pribadi, stuktur, dan tujuan yang dimaksud. Klasifikasi yang diperkenalkan oleh Engel, Blackwell dan Miniard 1994:167-169 merefleksikan
terminologi standar norma, tetapi tidak ada kategori yang berdiri sendiri. Sebagai
xxxix contoh, adalah mungkin bagi seseorang untuk menjadi bagian dari kelompok primer
yang formal. a.
Kelompok Primer Pengaruh dan dampak terbesar biasanya digunakan oleh kelompok primer, yang
didefinisikan sebagai agresi sosial yang cukup kecil untuk memungkinkan dan memudahkan interaksi bertatap muka face-to-face yang tak terbatas. Mereka ada
karena “kesukaan menarik kesukaan”. Ada kekohesifan dan partisipasi yang termotivasi. Para anggota memperlihatkan kesamaan yang mencolok dalam
kepercayaan dan perilaku. Keluarga adalah contoh paling nyata sebuah kelompok primer, khususnya di dalam dunia non barat, dimana keluarga besar dan marga
menjadikan pengaruh yang dominan pada pilihan individual. b.
Kelompok Sekunder Jenis kelompok acuan ini juga memiliki interaksi bertatap muka, tetapi lebih
sporadik, kurang komprehensif, dan kurang berpengaruh dalam membentuk gagasan dan perilaku. Contoh dari kelompok sekunder adalah asosiasi
professional, serikat pekerja dan organisasi komunitas. c.
Kelompok Aspirasi Didalam jenis kelompom acuhan ini, terdapat suatu keinginan untuk
menggunakan norma, nilai dan perilaku orang lain. Kadang ada antisipasi penerimaan kedalam keanggotaan dan motivasi untuk berperilaku sesuai
dengannya, walaupun aspirasi keanggotaan tidak selalu ada. Pengaruh tersebut,
xl walaupun kerap tidak langsung, dapat memainkan peranan yang bermakna
didalam pilihan produk. d.
Kelompok Disosiatif Pengaruh juga dapat digunakan oleh orang lain ketika individu dimotivasi untuk
mengindari asoasiasi. e.
Kelompok Formal Kelompok formal dicirikan dengan daftar anggota yang didefinikan dan sudah
dikenal, dan organisasi secara struktur dikondifikasi secara tertulis. Contohnya: badan persaudaraan dan organisasi pelayanan komunitas. Pengaruh yang
digunakan pada perilaku bervariasi, bergantung kepada motivasi individu bersangkutan untuk menerima dan menuruti norma kelompok. Begitu pula, ada
kebebasan luas dalam tingkat dimana konformitas spesifik diharapkan dan dikukuhkan.
f. Kelompok Informal
Seperti yang akan diharapkan, kelompok informal mempunyai jauh lebih sedikit struktur dan mungkin didasarkan peda persahabatan atau asosiasi perguruan
tinggi. Norma dapat bersifat keras, tetapi jarang tampak secara tertulis. Kecenderungan pada perilaku dapat menjadi kuat bila individu dimotivasi oleh
penerimaan sosial.
2. Pengaruh Kelompok Acuan