xc = 0,052; 100-3
= 0,025: 97 = 1,985.
3. Kriteria pengujian
H diterima apabila -1,985 £ t
hit
£ 1,985 H
ditolak apabila t
hit
1,985 atau t -1,985 4.
Nilai t
hitung
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan di SPSS maka diketahui bahwa t
hitung
variabel norma subjektif adalah sebesar 3,081. 5.
Kesimpulan Dengan membandingkan t
hitung
dan t
tabel
diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
3,081 1,985, maka untuk norma subjektif X
2
hipotesis H ditolak artinya bahwa
norma subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat Y.
3. Uji Ketepatan Model uji F R
2
a. Uji F
Daerah H diterima
-1,985 1,985
DaerahH ditolak
DaerahH ditolak
xci Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel antara variabel bebas
dan terikat secara bersama-sama. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Perumusan Hipotesis
Ho:b
1
=b
2
= 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel X
1
dan X
2
secara bersama-sama terhadap variabel Y. H
1
: b
1
¹b
2
¹ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel X
1
dan X
2
secara bersama-sama terhadap variabel Y. 2.
Level of Significant α = 5
3. Kriteria pengujian statistik
Ho diterima apabila F
hitung
≤ 3,07. Ho ditolak apabila F
hitung
3,07
.
4. Perhitungan nilai F
Ho diterima 3,07
Ho
xcii Dari hasil analsis data yang telah dilakukan di SPSS diketahui bahwa F
hitung
adalah sebesar 17,394. Mencari F
tabel
: F
tabel
= k-1 ; n-k = 3 – 1 ; 100 -3
= 2 ; 97 F
tabel
= 3,07 5.
Kesimpulan Dengan membandingkan F
hitung
dan F
tabel
diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
17,394 3,07 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 0,05 maka variabel sikap dan norma subjektif secara bersama-sama atau serentak berpengaruh
secara signifikan terhadap minat.
b. Koefisien Determinasi R
2
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dalam persentase.
Dari hasil analisis data diperoleh R² sebesar 0,264 ini menunjukkan bahwa variabel sikap dan norma subyektif mempunyai kontribusi pengaruh terhadap variabel
minat sebesar 26,4. Sedangkan sisanya sebesar 73,6 mendapat kontribusi dari variabel lain yang tidak penulis teliti.
xciii
E. Menghitung dan Mendefinisikan Nilai Sikap dan Maksud Perilaku
Untuk mendefinisikan kedua komponen tersebut perlu dihitung lebih dahulu besarnya nilai dari kedua komponen tersebut. Perhitungan terhadap kedua komponen
tersebut dilakukan dengan mengoperasionalisasikan formulasi model Teory of Reasoned Action
oleh Ajzen dan Fishbein, 1980.
1. Menghitung dan Mendefinisikan Nilai Sikap
Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai sikap adalah:
n
Ab =
∑
b
i
e
i
i
=
1
Data yang diperuntukan adalah data hasil survei yang telah disusun seperti yang terdapat pada data hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi Variabel Komponen Sikap Keyakinan Atribut
Atribut 3
2 1
-1 -2
-3 Rata-rata
Tertimbang
1 85
5 2
7 -
1
2,57
2 73
18 1
7 1
- 2,47
3 77
13 2
7 -
1 2,49
4 56
22 20
1 1
- 2,29
5 63
22 10
4 1
- 2,37
6 59
24 12
5 -
- 2,32
7 52
20 24
2 1
1 2,13
8 59
20 16
3 1
1 2,25
9 42
29 23
5 1
- 2,00
10 32
34 25
6 3
- 1,77
11 30
27 33
7 3
- 1,64
12 33
36 20
9 2
- 1,78
Sumber : Diolah dari data primer 2008