l
G. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting Sekaran, 1992. Guna memperjelas hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berdasarkan model Theory of Reasoned Action oleh Ajzen and
Fishbein, 1980 Manstead et al.1983, kessler et al.1995, Kloeben dan Thompson, 1999, maka disusun kerangka pikir sebagai berikut :
Keyakinan akan atribut yang
menonjol bi
Evaluasi atribut ei
Sikap Ab
li Gambar : Kerangka Pemikiran
Theory of Reasoned Action oleh Ajzen and Fishbein, 1980
Manstead et al.1983, kessler et al.1995, Kloeben dan Thompson, 1999
X1 = Sikap Terhadap Perilaku Ab Terdiri dari dimensi :
1. Keyakinan akan atribut yang menonjol bi
2. Evaluasi Atribut ei
MaksudMinat Berperilaku
BI
Keyakinan Normatif
NBj
Perilaku
Norma subyektif
SN
Motivasi MCj
lii X2 = Norma Subjektif SN
Terdiri dari dimensi : 1.
Keyakinan Normatif NBj 2.
Motivasi MCj Y = Minat Untuk Melaksanakan Perilaku BI
Pada kerangka pikir diatas dikemukakan bahwa sikap Ab dibentuk oleh variabel keyakinan bi dan variabel evaluasi ei yang ditunjukkan melalui garis yang
terputus-putus dan secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
n
Ab =
∑
b
i
e
i
i
=
1
Dimana : Ab = sikap total individu terhadap obyek
bi = kekuatan keyakinan konsumen bahwa obyek memiliki atribut i ei = evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut i
n = jumlah kriteria atribut yang relevan Sedangkan variabel norma subjektif SN ditentukan oleh variabel keyakinan
normatif NBj dan variabel motivasi menurut referen MCj yang dirumuskan sebagai berikut :
m
SN =
∑
NBj MC
j
j
=
1
Dimana :
liii SN = norma subjektif, yaitu persepsi seseorang bahwa orang lain referen
berpendapat seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku B NBj = keyakinan normatif, yaitu keyakinan seseorang bahwa referen
berpendapat bahwa dia seharusnya melakukan perilaku B MCj = motivasi seseorang untuk memenuhi referen
Variabel minat berperilaku konsumen ditentukan oleh variabel sikap Ab dan variabel norma subjektif SN, yang dirumuskan sebagai berikut:
B » BI =
w
Ab +
w
2
SN
Dimana : B = perilaku,
» = hubungan BI = minat konsumen untuk melakukan perilaku B
Ab = sikap konsumen terhadap produk SN = norma subjektif terhadap produk
w
1
,
w
2
= bobot yang ditentukan secara empiris yang menggambarkan pengaruh relatif dari komponen sikap dan norma subjektif
Tanda panah yang tebal menunjukkan variabel sikap Ab dan norma subjektif SN berhubungan secara langsung terhadap minat berperilaku BI. Minat berperilaku
merupakan variabel antara yang menyebabkan terjadinya perilaku B dari suatu sikap maupun variabel norma subjektif.
H. Hipotesis