lxxx 3
Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran dokumentasi pementasan drama yang akan dijadikan model. Dokumentasi pementasan
yang dipilih adalah pementasan “Aduh, Ujang” karyasutradara: Jhonni Habibi.
4 Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa instrumen tes
dan non-tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam memahami tokoh sedangkan instrumen non-tes dinilai berdasarkan sikap siswa selama
pembelajaran berlangsung. Instrumen non-tes dinilai berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan berdasarkan rubrik penilaian proses
pembelajaran penghayatan tokoh yang meliputi: a kesiapan, b ketertarikan, dan c keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
5 Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus 1. Dari
kegiatan diskusi disepakati bahwa tindakan dalam siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu, 3 dan 6 Maret
2010.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Rabu dan Sabtu, 3 dan 6 Maret 2010. Alokasi waktu untuk masing-masing pertemuan selama dua jam
pelajaran 2x45 menit, di ruang kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kartasura. Sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP, pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan siswa. Sementara itu peneliti melakukan observasi proses pembelajaran.
Urutan pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
1 Guru memberikan apersepsi dengan memberi materi tentang drama dan
sedikit tanya jawab mengenai pengalaman siswa dalam menonton pementasan drama;
2 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam bermain drama, di antaranya unsur intrinsik dan ekstrinsiknya;
lxxxi 3
Guru mempertontonkan sebuah dokumentasi pementasan berjudul “Aduh, Ujang” karya Jhonny Habibi, yang sebelumnya telah dibuat kelompok-
kelompok yang terdiri dari 5 orang. Dengan dipertontonkan dokumentasi pementasan tersebut diharapkan dapat membuat siswa dapat dengan mudah
memahami karakter untuk setiap tokoh. Dokumentasi pementasan tersebut juga diharapkan dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mengenal
karakter tokoh. Penggambaran tokoh yang jelas dan karakter yang menonjol merupakan alasan pemilihan dokumentasi pementasan tersebut. Artinya,
pemilihan dokumentasi naskah tersebut memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan.;
4 Siswa menjabarkan mengenai tokoh-tokoh dalam naskah tersebut, kemudian
terjadi diskusi antar kelompok dalam menentukan karakter masing-masing tokoh, pada saat ini guru berperan sebagai penengah.
5 Guru menarik kesimpulan dari diskusi tentang karakter masing-masing tokoh
yang ada dalam naskah tersebut. 6
Guru menanyakan tentang pelaksanaan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan;
7 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang
telah dilakukan. Pembelajaran penghayatan tokoh dilanjutkan pada Sabtu, 6 Maret 2010
selama 90 menit 2 jam pelajaran, di mulai pukul 09.30-11.00 WIB. Pada pertemuan kedua, urutan langkah-langkah pelaksanaan tindakan siklus 1 pada
pembelajaran penghayatan tokoh sebagai berikut: 1
Guru melaksanakan kegiatan apersepsi dengan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengingatkan materi sebelumnya;
2 Guru mengulas sedikit materi sebelumnya dan memberikan evaluasi atas
kekurangan jalannya proses pembelajaran sebelumnya; 3
Guru memberi tugas pada siswa untuk membuat sebuah pertunjukan pementasan drama sesuai dengan kelompok, dengan naskah “Bunga Rumah
Makan” karya Utuy Tatang Sontani yang ada dalam buku panduan “Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI” penerbit Erlangga;
lxxxii 4
Setiap kelompok menentukan siapa yang menjadi tokoh, sutradara dan narator, dan berlatih selama 15 menit;
5 Secara kelompok siswa mendemonstrasikan pementasan drama singkat yang
telah mereka pelajari dan menilai penghayatan tokoh teman; 6
Guru memberikan evaluasi secara menyeluruh; 7
Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang telah dilakukan.
c. Observasi dan Interpretasi