lxxxix f
Guru dan siswa merefleksi pelaksanaan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.
2 Guru menyusun rencana pembelajaran RP untuk materi penghayatan tokoh
drama berdasarkan silabus dari sekolah. 3
Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa naskah drama yang telah ditentukan.
4 Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes dan
nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menganalisi penghayatan tokoh teman dan beberapa soal pendukung sedangkan instrumen
nontes dinilai berdasarkan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. 5
Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus 2. Dari kegiatan diskusi disepakati bahwa tindakan dalam siklus 1 dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu, 17 dan 20 Maret 2010.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu dan Sabtu, 17 dan 20 Maret 2010 di ruang kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kartasura dengan masing-masing waktu
2x45 menit. Sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran sudah disesuaikan dengan rencana tersebut. Pada pertemuan ini,
guru mencoba menerapkan solusi atas permasalahan yang belum terselesaikan pada tindakan I sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat antara peneliti dan
guru. Proses pembelajaran sepenuhnya dilaksanakan oleh guru, sedangkan peneliti hanya sebagai pengamat jalannya proses pembelajaran. Hanya saja, pada
pertemuan ini, guru dan peneliti sedikit bekerja sama, yaitu dengan meminta peneliti sebagai model untuk memerankan tokoh.
Urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan pertama ini adalah sebagai berikut:
1 Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang kesiapan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengingatkan siswa pada materi sebelumnya;
xc 2
Guru melakukan pengulangan materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya;
3 Guru menjelaskan konsep bermain peran yang dapat dikembangkan dalam
upaya meningkatkan kemampuan menghayati tokoh, yaitu dengan melakukan hal yang sama seperti pada pertemuan sebelumnya namun dengan beberapa
perubahan penerapannya; 4
Siswa mencoba memahami maksud penjelasan guru kemudian guru memperlihatkan contoh penghayatan tokoh secara langsung yang dibawakan
oleh peneliti; 5
Guru memberikan penekanan terhadap esensi materi atau teknik yang baru saja dilakukan berkenaan dengan kegiatan memerankan tokoh;
6 Guru dan siswa menyimpulkan beberapa hal tentang teknik bermain peran
yang baik, agar pemahaman tokoh sesuai dengan karakter tokoh; 7
Guru mengevaluasi jalannya proses pembelajaran dan memberikan penugasan kepada siswa untuk merancang pementasan drama berkelompok dengan
teknik atau cara-cara yang telah dilaksanakan. Pada pertemuan kedua, langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh
adalah sebagai berikut: 1
Guru melaksanakan kegiatan apersepsi dengan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengingatkan materi sebelumnya;
2 Guru mengulas sedikit materi sebelumnya dan memberikan sedikit evaluasi
atas kekurangan jalannya proses pembelajaran sebelumnya; 3
Beberapa siswa mendemonstrasikan pementasan drama kemudian yang lain memberikan tanggapan;
4 Guru mengevaluasi pemeranan tokoh siswa dan memberikan beberapa
masukan, untuk memancing pemahaman siswa dalam memerankan ataupun memahami karakter tokoh dalam drama;
5 Guru memberikan rangkuman atas semua kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam pembelajaran penghayatan tokoh; 6
Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan
xci
c. Observasi dan Interpretasi