lxi penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
apresiasi drama pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kartasura. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis bahwa penerapan metode bermain peran
dapat; 1 meningkatkan kualitas proses pembelajaran penghayatan tokoh apresiasi drama siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kartasura; 2 meningkatkan
kualitas hasil pembelajaran penghayatan tokoh apresiasi drama siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kartasura.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kartasura, yang beralamatkan di Jalan Solo-Jogja Kartasura. Kelas yang dijadikan objek penelitian
adalah kelas XI IPS 1. Alasan pemilihan sekolah dan kelas XI IPS 1 ini sebagai tempat penelitian adalah karena pertama, kemampuan apresiasi drama di kelas XI
IPS 1 lebih rendah dibandingkan dengan kelas-kelas lain. Kedua, peneliti sudah cukup mengenal karakteristik guru dan cara mengajarnya. Ketiga, sekolah
tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Keempat, peneliti sudah memiliki
hubungan yang cukup baik dengan guru-guru di SMA Negeri 1 Kartasura. Lama penelitian lima bulan, mulai dari pengumpulan data sampai pada pelaporan hasil
penenlitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Maret 2010.
Tabel 5. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian No
Kegiatan Bulan
Des Jan
Feb Maret
April 1
Persiapan survei awal sampai
penyusunan xxxx
lxii proposal
2 Seleksi
informan, penyiapan instrumen dan
alat xxx-
3 Pengumpulan data
---x xxxx
4 Analisis data
xxxx 5
Penyusunan laporan xxxx
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas Classroom Action Research, yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti,
guru, siswa, dan staf sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Suharsimi Arikunto 2006: 3 mengemukakan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini membutuhkan kerja sama aktif antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah untuk menciptakan pembelajaran
yang lebih baik. Menurut Cohen dan Manion dalam Suwarsih Madya, 2006: 11-12, secara
umum penelitian tindakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara langsung gayut relevan dalam situasi nyata dalam dunia kerja. Ia
berkenaan dengan diagnosis suatu masalah dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah tersebut dalam konteks tersebut.
2. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah
praktis. 3.
Fleksibel dan adaptatif, dan oleh karenanya memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan.
4. Partisipatori danatau anggota anggota tim peneliti sendiri ambil bagian
secara langsung tidak langsung dalam melaksanakan penelitiannya. 48
lxiii 5.
Self evaluative, yaitu modifikasi secara berkesinambungan yang dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan
praktik dengan cara tertentu. 6.
Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.
7. Secara ilmiah kurang ketat karena kesalahan internal dan eksternalnya
lemah meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis. Menurut Zainal Aqib 2009: 16 ditinjau dari karakteristiknya,
penelitian tindakan kelas setidaknya memiliki karakteristik antara lain: 1.
Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional; 2.
Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; 3.
Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4.
Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Peneliti berusaha mengamati dan mendeskripsikan permasalahan- permasalahan yang dialami guru dalam pembelajaran apresiasi puisi. Kemudian,
peneliti berusaha memberikan alternatif usaha guna mengatasi permasalahan tersebut. Alternatif usaha tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi ke
arah perbaikan pembelajaran apresiasi puisi di kelas. Proses dasar penelitian tindakan kelas adalah menyusun rencana
tindakan bersama, bertindak dan mengamati secara individual dan bersama-sama pula, kemudian mengadakan refleksi atas berbagai kegiatan yang telah dilakukan
Suwarsih Madya, 2006:59. Dalam penelitian ini peneliti bersama-sama guru Bahasa Indonesia sebagai pemegang otoritas pengajaran di dalam kelas menyusun
rencana tindakan bersama. Kemudian peneliti bersama guru melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan yang telah disepakati bersama. Kegiatan
pelaksanaan tersebut diikuti pula dengan kegiatan pemantauan segala kejadian di dalam kelas. Apabila dirasa kurang maksimal, peneliti mulai menentukan
perencanaan selanjutnya untuk siklus berikutnya.
lxiv Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yang
bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan realita yang ada. Peneliti mencoba memberikan gambaran dan menjelaskan berbagai fenomena dalam
pelaksanaan tindakan serta hasil penelitian dalam data tertulis.
C. Sumber Data