Komponen Trigliserida Komponen-Komponen pada Ekstrak Buah Kuning

commit to user pengurangan warna pada minyak. Karoten tidak stabil pada suhu tinggi dan bila minyak diolah dengan menggunakan uap panas, maka karoten akan kehilangan warnanya Ketaren, 1986. Tabel 1. Beberapa Asam Lemak yang Umum Nama Rumus Asam Lemak Jenuh Butirat Kaproat Kaprilat Kaprat Laurat Miristat Palmitat Stearat Arakidat Behenat Lignoserat CH 3 CH 2 2 COOH CH 3 CH 2 4 COOH CH 3 CH 2 6 COOH CH 3 CH 2 8 COOH CH 3 CH 2 10 COOH CH 3 CH 2 12 COOH CH 3 CH 2 14 COOH CH 3 CH 2 16 COOH CH 3 CH 2 18 COOH CH 3 CH 2 20 COOH CH 3 CH 2 22 COOH Asam Lemak Tak Jenuh Palmitoleat Oleat Petroselinat Linoleat Linolenat Elaeostrearat Arakidonat Erusat CH 3 CH 2 5 CH=CHCH 2 7 COOH CH 3 CH 2 7 CH=CHCH 2 7 COOH CH 3 CH 2 10 CH=CHCH 2 4 COOH CH 3 CH 2 4 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 7 COOH CH 3 CH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 7 COOH CH 3 CH 2 3 CH=CHCH=CHCH=CHCH 2 7 COOH CH 3 CH 2 4 CH=CHCH 2 CH 3 =CHCH 2 3 COOH CH 3 CH 2 7 CH=CHCH 2 11 COOH

a. Komponen Trigliserida

1. Trigliserida Trigliserida adalah triester dari gliserol dengan asam-asam lemak, yaitu asam-asam karboksilat beratom karbon 6 sd 30. Trigliserida banyak dikandung dalam minyak dan lemak, merupakan komponen terbesar penyusun ekstrak buah kuning. Selain trigliserida, terdapat juga monogliserida dan digliserida. Struktur molekul dari ketiga macam gliserid tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Puspasari, 2007. 8 commit to user R O OH O OH R O OH O O O R O O R 3 R 1 O O O O R 2 monogliserida digliserida trigliserida Gambar 2. Struktur molekul monogliserida, digliserida, dan trigliserida R 1 , R 2 , dan R 3 merupakan rantai hidrokarbon yang berupa asam lemak dengan jumlah atom C lebih besar dari sepuluh. Senyawa inilah yang akan dikonversi menjadi ester melalui reaksi transesterifikasi. Trigliserida yang pada suhu kamar berupa zat padat disebut lemak, sedangkan trigliserida yang berupa cairan disebut minyak. Secara kimia, lemak sebagian besar terdiri atas asam lemak jenuh dan minyak mengandung lebih banyak asam tidak jenuh Robinson, 1991. Oleh karena itu, molekul trigliserida bila terkondensasi hasilnya adalah satu molekul gliserol dan tiga asam lemak dengan melepaskan tiga molekul air. H 2 C – OH HOOCR 1 H 2 COOCR 1 │ │ HC – OH + HOOCR 2 HCOOCR 2 + 3H 2 O │ │ H 2 C – OH HOOCR 3 H 2 COOCR 3 Gliserol Asam Lemak Trigliserida Air Gambar 3. Reaksi kondensasi asam lemak Trigliserida yang terkandung dalam minyak merupakan campuran berbagai macam asam lemak dan kecil kemungkinan yang sejenis Astuti, 2002. Proses hidrolisis yang dilakukan biasanya dengan penambahan sejumlah basa yang dikenal dengan reaksi penyabunan atau saponifikasi. Selain dalam bentuk trigliserida asam lemak dalam ekstrak buah kuning juga terdapat dalam bentuk asam lemak bebas. 2. Asam lemak bebas Asam lemak bebas adalah asam lemak yang terpisahkan dari trigliserida, digliserida, monogliserida, dan gliserin bebas. Hal ini dapat disebabkan oleh pemanasan dan terdapatnya air sehingga terjadi proses hidrolisis. Oksidasi juga 9 commit to user dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam minyak nabati. HC – CH 2 7 – COOH ║ HC – CH 2 7 – CH 3 Gambar 4. Contoh struktur asam lemak bebas asam oleat Tabel 2. Komposisi asam lemak dari minyak buah kuning Jenis asam lemak Kandungan asam lemak bv Asam myristat 0,055 Asam pentadekanoat 0,182 Asam palmitat 10,083 Asam stearat 3,154 Asam palmitoleat 1,377 Asam oleat 49,83 Asam linolenat 0,504 Asam linoleat 6,307 Asam eikosanoat 0,159 Asam behenat 0,852 Budi,2004 3. Oksidasi asam lemak Proses oksidasi dapat berlangsung jika terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak atau lemak, umumnya yang berupa asam lemak tak jenuh. Mekanisme oksidasi lipida terjadi dari beberapa tahap. Menurut Meyes 1997 dan Hamilton 1983, autooksidasi lipida berjalan dengan dua tahap. Selama tahap pertama, oksidasi berjalan lambat dengan laju kecepatan seragam. Tahap pertama ini sering disebut periode induksi. Oksidasi pada periode induksi ini berlangsung beberapa waktu sampai pada waktu titik tertentu dimana reaksi memasuki tahap kedua yang mempunyai laju oksidasi dipercepat. Laju pada oksidasi tahap kedua beberapa kali lebih cepat dari laju oksidasi tahap pertama. Asam lemak yang memiliki ikatan rangkap lebih banyak misal asam linoleat bereaksi lebih cepat dibanding yang berikatan rangkap lebih sedikit metil oleat sehingga periode induksinya lebih pendek. 10 commit to user R 1 C C C R 2 H H H H H H Asam lemak tidak jenuh Energi panas + sinar R 1 C C C R 2 H H H H H Radikal bebas + O 2 R 1 C C C R 2 H O H H H H O Peroksida aktif R 1 C C C R 2 H H H H H H + R 1 C C C R 2 H O H H H H OH + R 1 C C C R 1 H H H H H Hidroperoksida Radikal bebas Gambar 5. Mekanisme oksidasi asam lemak pada tahap inisiasi dan propagasi Mekanisme oksidasi lipida tidak jenuh diawali dengan tahap inisiasi, yaitu berbentuknya radikal bebas R bila lipida kontak dengan panas, cahaya, ion metal dan oksigen. Reaksi ini terjadi pada group metilen yang berdekatan dengan ikatan rangkap –C=C- Buck, 1991. Ditambahkan oleh Gordon 1990, tahap inisiasi terjadi karena bantuan sumber energi ekstenal seperti panas, cahaya atau energi tinggi dari radiasi, inisiasi kimia dengan terlarutnya ion logam atau metaprotein seperti haem. Tahap selanjutnya adalah tahap propagasi dimana autooksidasi berawal ketika radikal lipida R hasil tahap inisiasi bertemu dengan oksigen membentuk radikal peroksida ROO. Reaksi oksigenasi ini terjadi sangat cepat dengan energi aktivitas hampir nol sehingga konsentrasi ROO yang terbentuk jauh lebih besar dari konsentrasi R dalam sistem makanan dimana oksigen berada Gordon, 1990. Radikal peroksida yang terbentuk akan mengekstrak ion hidrogen dari lipida lain R 1 H membentuk hidroperoksida ROOH dan molekul radikal lipida baru R 1 . Selanjutnya reaksi autooksidasi ini akan berulang sehingga merupakan reaksi berantai. Tahap terakhir oksidasi lipida adalah tahap terminasi, dimana hidroperoksida yang 11 commit to user sangat tidak stabil terpecah menjadi senyawa organik berantai pendek seperti aldehid, keton, alkohol dan asam Rusmono, 2000. Peranan biologi yang penting dari lipid adalah sebagai : 1 komponen struktur membran; 2 lapisan pelindung pada beberapa jasad; 3 bentuk energi cadangan; 4 komponen permukaan sel yang berperan dalam proses interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti dalam proses kekebalan jaringan; dan 5 sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran Wirahadikusuma, 1985.

b. Komponen Non Trigliserida