Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 6. TLC Chamber 7. Oven 8. Syringe whatman 0,2 µm TF 9. Lampu UV 2. Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Ekstrak buah kuning dari Papua Irian Jaya produksi I Made Budi 2. Silika Gel 60 GF254 for TLC Merck 3. Aluminiumoxid 150 aktiv basisch Merck 4. Silica gel 60, 70-230 Mesh ASTMMerck 5. Aluminiumoxid 60 aktiv basisch 70-230 Mesh ASTM Merck 6. PE teknis Merck 7. dietil eter p.a Merck 8. metanol p.a Merck 9. rodamin BMerck 10. MnO 2 Merck

D. Prosedur Penelitian

1. Clean up sampel Sebanyak 1 g ekstrak buah kuning dilarutkan dalan 10ml dietil eter. Kemudian ekstrak diinjeksikan pada syring whatman dengan ukuran pori 0,2 µm. Ekstrak diuapkan untuk mendapatkan ekstrak pekat kembali. 2. pembuatan 0,5 Rhodamin B dalam etanol Sebanyak 0,4 g rhodamin B dilarutkan dalam 100ml etanol. 3. Kromatografi Lapis Tipis KLT awal adalah KLT silika pabrik untuk identifikasi awal dari ekstrak buah kuning dan untuk penentuan eluen. Ekstrak buah kuning dielusikan pada plat KLT dengan cara ditotolkan dengan mikropipet. Dan dimasukkan dalam gelas piala yang berisi eluen campuran PE dan dietil eter dengan perbandingan 19:1; 9:1; 7:3; 5:5 sebagai larutan pengembang kemudian dibiarkan terelusimengembang. Plat kemudian disemprot 26 commit to user dengan larutan rhodamin B yang akan memberikan bercak merah muda pada plat di bawah sinar UV. KLT selanjutnya menggunakan plat yang telah dimodifikasi. Silika gel dipanaskan pada 120 o C dan alumina dipanaskan pada 150 o C selama satu jam. Untuk plat dibuat bubur silika gel-alumina ditambahkan MnO 2 3 dan 5. Masing-masing bubur adsorben kemudian diratakan pada plat KLT dan dikeringkan diudara. KLT dilakukan untuk penentuan banyaknya fraksi buah kuning pada kromatografi kolom. Ekstrak buah kuning ditotolkan pada plat KLT. Kemudian plat dielusikan dengan eluen campuran PE:dietil eter1:1. 4. kromatografi kolom flash 1 g Ekstrak buah kuning dielusi dalam kolom kromatografi dengan fasa diam silika-alumina3:2 dengan penambahan MnO 2 3. Eluen yang digunakan PE-dietil eter dengan perbandingan 1:1, 1:2 dan 1:3. Eluat yang dihasilkan kemudian ditampung dalam vial-vial tiap 3 mL dan dikeringkan dari pelarutnya. Eluat yang telah kering dari pelarut atau eluen kemudian ditimbang dan diuji dengan KLT. Nilai Rf yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai Rf dari plat KLT silika gel awal. Nilai Rf yang sama dikumpulkan kemudian fraksi yang dihasilkan diidentifikasi dengan menggunakan IR dan GC-MS.

E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data