commit to user
2. Batasan Masalah
1. Sari buah kuning yang digunakan adalah sari buah kuning dari papua yang diproduksi oleh I Made Budi.
2. Teknik yang digunakan untuk memisahkan dan atau mereaksikan trigliserida didalam ekstrak buah kuning adalah teknik kromatografi kolom
yang dimodifikasi fasa diamnya. 3. Fasa diam yang digunakan adalah campuran silika-alumina basa dengan
perbandingan 2:3 dan penambahan MnO
2
3 dan 5.
3. Rumusan Masalah
1. Apakah dapat dilakukan pemisahan trigliserida dalam ekstrak buah kunig dengan menggunakan modifikasi teknik kromatografi kolom yaitu berupa
penambahan alumina basa dan oksidator kedalam fasa diam silika gel, dengan memperhatikan pengaruh senyawa antioksidan dalam ekstrak
tersebut. 2. Dengan memperhatikan perbedaan kadar antara asam lemak tak jenuh dan
antioksidan dalam ekstrak buah merah dan ekstrak buah kuning apakah dalam fraksi trigliseridanya dapat dihasilkan senyawa turunan asam lemak
dioktil pthalat seperti yang diperoleh dalam ekstrak buah merah.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memisahkan trigliserida dari ekstrak buah
kuning menggunakan
modifikasi kolom
kromatografi dengan
memperhatikan adanya pengaruh senyawa antioksidan dalam ekstrak buah kuning serta perbedaan kadar antara asam lemak tak jenuh dan senyawa antioksidannya
sehingga dapat diketahui pada ekstrak trigliserida kemungkinan dihasilkannya senyawa dioktil ptalat seperti pada ekstrak buah merah.
4
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah memberikan informasi reaksi sekaligus pemisahan trigliserida dari ekstrak buah kuning
menggunakan modifikasi teknik kromatografi kolom dengan memperhatikan pengaruh dari adanya suatu antioksidan dan perbedaan kadar asam lemak tak
jenuh serta senyawa antioksidan di dalam ekstrak buah kuning dan ekstrak buah merah.
5
commit to user
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Buah Kuning
Buah kuning Pandanus conoideus Lamk. termasuk dalam famili Pandanaceae dengan varian kuning. Didaerah asalnya Papua, tanaman ini dikenal
dengan nama sait, mongka memyeri, atau barkum. Buah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Bumi Cendrawasih terutama di Pegunungan Arfak. Buah kuning
berwarna kuning muda. Ukurannya mencapai panjang 102 cm, diameter 20 cm dan bobot 4 – 7,5 kg. Buah dibungkus dengan daun memanjang, pohonnya
menjulang setinggi 16 – 17 m, ditopang akar – akar tunjang berdiameter 6 – 7 cm sepanjang 2,5 – 3,7 m. daun berwarna hijau tua, lanset dan ujung meruncing.
Panjang daun 88 – 102 cm dan lebar 6 – 10 cm. seluruh tepi daun ditumbuhi duri sepanjang 1 mm Mangan, 2005 .
Gambar 1. Buah kuning Bagi masyarakat Wamena, buah kuning digunakan untuk pesta adat,
namun banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Khasiat buah merah dan buah kuning yang sudah dikonsumsi turun-temurun di Papua dipercaya mampu
menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit mata, kulit, kanker rahim dan kanker paru-paru serta kanker hati Moeljopawiro, 2007.
β-Karoten dalam buah kuning berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi
antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami yang dapat menekan kehadiran sel-sel kanker dan menangkal radikal bebas senyawa karsinogen
6