5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang pernah dikaji sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan olehPetra Patria Diah P. 2011 Program Studi Sastra Inggris,
Universitas Indonesia dengan judul Analisis Penerjemahan Pronomina Persona Inggris Indonesia dalam Subtitle Film The Little Focker. Dalam penelitiannya,
iamenyimpulkan bahwa penerjemahan subtitle dalam film The Little Focker tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penelitian yang ia
lakukan hanya terbatas pada objek pronomina saja, bukan dari keseluruhan dialog. Contoh :Im not, she’s the rock star. She’s a rock star mom and full on rocking
person. And Imjust a groupies tryin to carry her amps.Artinya :tidak, dialah yang hebat. Dia orang yang hebat dan aku hanya pengagumnya.Dalam contoh
tersebut, pronomina dia digunakan untuk menerjemahkan baik kata shehe yang pertama maupun yang kedua. Pronomina she dalam bahasa Inggris memiliki
komponen pembeda jender, sedangkan pronomina dia dalam bahasa Indonesia
memiliki sifat netral sehingga dapat digunakan kepada siapa saja.
Adapun penelitian selanjutnya yang pernah diteliti oleh Melli Amalia 2010 Program Studi Tarjamah, UIN Syarif Hidayatullah dengan judul Penerjemahan
Dialog Arab Dalam Film Ayat-Ayat Cinta. Melli Amalia menyimpulkan bahwa penerjemahan subtitle dialog Arab dalam film Ayat-Ayat Cinta masih kurang
relevan, misalnya ucapan potongan ayat Al-Qur’an, yang dalam penerjemahannya memiliki ketidaksamaan antara penerjemahan subtitle dengan terjemahan Al-
Qur’an Departement agama Republik Indonesia Depag RI dan juga tidak sesuai dengan metode penerjemahan yang ada. Contoh :
ﺎﺸﺗ ﻦہﻣ ﻚﻠہﻟﺍ ﻉﺰﻨﺗﻭ ءﺎﺸﺗ ﻦﻣ ﻚﻠہﻟﺍ ﻲﺗﺆﺗ ﻚﻠہﻟﺍ ﻚﻟﺎﻣ ﻢﻬﻠﻟﺍ ﻞﻗ
ء
qul allāhumma mālika al-mulki tu’tī al-mulka man tasyā’u watanzi’u al-mulka mimman tasyā’u’Katakanlah : wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau
berikan kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki.’ QS : Al-Imran : 26, Depag RI .
Universitas Sumatera Utara
6 Dalam penelitiannya, ia menjelaskan bahwa terjemahan dalam skenario tidak
sesuai dengan terjemahan Departemen Agama. Bahkan ia mengkatagorikannya menjadi penerjemahan yang tidak tepat. Terjemahan dalam skenario yaitu,Jika
Allah menghendaki siapapun bisa menjadi jodohmu. Jangan sekali-kali melangkahi kehendaknya.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah disampaikan, bahwa penelitian tentang judul yang peneliti kaji pada saat ini tidak memiliki persamaan
atau pun kemiripan dengan kajian-kajian ilmiah yang telah disampaikan atau pun dengan kajian lainnya yang terdapat di Program Studi Sastra Arab Universitas
Sumatera Utara USU maupun yang ada dilembaga intitusi pendidikan lain.
2.2. Defenisi Penerjemahan