Metode Penerjemahan Film KCB

20 Ana kembali untuk menjadi istrinya. Ayah Ana mengatakan bahwa Ana sudah menikah dengan seorang laki-laki lulusan Al-Azhar, ia adalah Abdullah Khairul Azzam sahabat Furqan sendiri. Melihat Furqan yang bersedih setelah mendengar kabar tersebut, pak kiai menasehatinya bahwa perjodohan adalah takdir Tuhan dan Furqan, Ana serta Azzam telah menjalani sebuah skenario permainan takdir untuk menguji keimanan mereka.Azzam dan Ana selanjutnya hidup berbahagia dalam ikatan sebuah pernikahan yang Azzam ridha terhadap agama dan akhlaknya Ana, dan begitu juga Ana yang ridha terhadap agama dan akhlaknya Azzam.

3.2. Metode Penerjemahan Film KCB

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hanafi 1986:54, bahwa metode penerjemahan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu Metode penerjemahan kata demi kata, metode penerjemahan harfiah dan penerjemahan bebas.Hal itu juga telah dijelaskan diawal, bahwa pendapat ini berdasarkan yang telah dikemukakan oleh para pakar dibidangnya seperti House, Catford dan L. Forster. Oleh sebab itu, dalam film Ketika Cinta Bertasbih ditemukan 6 dialog diantaranya yang memakai metode penerjemahan kata demi kata dan 1 dialog memakai metode penerjemahan harfiah serta 25 dialog yang memakai metode penerjemahan bebas. Berikut penganalisaian dan pembahasan yang diuraikan oleh peneliti berdasarkan metode penerjemahannya. 3.2.1. Metode Kata Demi Kata Adapun penerjemahan dialog Arab yang memakai metode penerjemahan kata demi kata dalam film KCB, yaitu ada sebanyak 6 dialog. Berikut penjelasan yang diuraikan oleh peneliti. 1. ﺎﻬﻴﻠﻋ ﺖﻀﺒﻗ ﻦﻳﺍ ؟ aina qabad ta ‘alaihā dimana anda tangkap dia Dialog ini adalah dialog yang muncul pada menit 01.31 dimana Furqan ketika itu berada dikantor polisi Mesir dan ia bertanya tentang wanita yang ditangkap oleh polisi karena telah menjebak dan memerasnya. Wanita tersebut menyamar sebagai seorang mahasiswi yang suka terhadap Furqan kemudian menjebaknya Universitas Sumatera Utara 21 disebuah hotel saat Furqan mengerjakan tesisnya dengan cara mengambil gambar yang tidak senonoh diatas ranjang. Pada saat Furqan bangun keesokannya ia membaca sebuah pesan yang ditinggalkan didalam komputernyanya berikut dengan foto-fotonya yang tidak senonoh. Pesan tersebut berisi ancaman untuk mengirimkan sejumlah uang, jika tidak maka foto-fotonya akan disebarkan ke publik. Merasa dirinya dijebak dan diperas terhadap apa yang tidak dilakukannya, maka Furqan pun melaporkannya ke kantor polisi setempat, berselang beberapa hari kemudian mereka berhasil menangkap tersangka. Terjemahan dimana anda tangkap dia dalam dialog tersebut mengacu kepada penerjemahan kata demi kata, karena penerjemah menerjemahkan sesuai dengan kata demi kata dan ada sedikit perubahan dalam penerjemahannya. Seperti kata ﻦﻳﺍ aina yang bermakna dimana dan kata ﺖﻀﺒﻗ qabadta yang bermakna anda tangkap. Kata ﺖﻀﺒﻗ qabadta menunjukkan kepada bentuk lampau mad ĭ yang berasal dari kata ﺾﺒﻗ qabada. Sedangkan ﺎﻬﻴﻠﻋ ‘alaihā, bentuk asalnya adalah penggabungan antara huruf ﻲﻠﻋ ’alā dan ﻲﻫ hiya. Penerjemahan kata ﺎﻬﻴﻠﻋ ‘alaihā yang bermakna diatasnya berubah menjadi dia, hal itu disebabkan faktor keberadaan kata sebelumnya yaitu ﻦﻳﺍ aina dan ﺖﻀﺒﻗ qabadta, sehingga penerjemahannya berubah menjadi dimana anda tangkap dia. Jika kalimat dalam dialog tersebut diterjemahkan secara harfiah maka terjemahannya adalah sebagai berikut: dimana anda menangkap diatasnya. 2. ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ ﻲﻓ fî burt sa’îd di Port Said Dialog dalam adegan ini adalah dialog lanjutan dari dialog sebelumnya yang muncul pada menit 01.33. Dalam skenario cerita, Furqan bertanya kepada polisi atas penangkapan wanita yang dilaporkannya tersebut, kemudian pihak kepolisian menjawabnya dengan berkata ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ ﻲﻓ fî burt sa’îd yang artinya di Port Said. Sebagaimana yang telah peneliti jelaskan diawal, bahwa wanita tersebut menyamar sebagai mahasiswi yang suka terhadap Furqan, kemudian ia menelpon Universitas Sumatera Utara 22 Furqan untuk bertemu hingga selanjutnya ia dijebak seolah-olah mereka telah tidur berdua di hotel tempat Furqan menginap. Tidak lama berselang, wanita itu pun tertangkap di air port Port Said, Kairo saat ia hendak melarikan diri menuju Yunani. Terjemahan ini sudah sangat jelas memakai metode penerjemahan word of the word. Kata ﻲﻓ fî dan ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ burt sa’îd diterjemahkan secara bertahap menjadi di dan Port Said.Kata ﻲﻓ fî pada dialog ini bisa diartikan menjadi pada, di dan didalam. Sedangkan ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ burt sa’îd adalah nama sebuah bandara yang terletak di Kairo, Mesir. 3. ﻥﺎﻨﻴﻟﺍ ﻲﻟﺍ ﺏﺮﻬﺗ ﻥﺍ ﺪﻳﺮﺗ ﻲﻫ hiya turîdu an tahruba il ā al-yunānidia mahu lari ke Yunani Dialog ini muncul pada menit 01.35 dan merupakan lanjutan dari dialog sebelumnya dimana pihak polisi menerangkan kepada Furqan tentang tersangka pemerasan yang ingin melarikan diri ke Yunani.Dalam skenario ini, Furqan yang hadir dikantor polisi meminta klarifikasi untuk menjelaskan secara lanjut tentang kejadian yang menimpanya. Kemudian polisi yang menyelidiki kasusnya itu, menjelaskan bahwa wanita itu ditangkap disebuah bandara dan ia hendak melarikan diri ke Yunani. Kata ﻲﻫ hiya bentuk zamir muannast menunjukkan kepada perempuan yang berarti dia pr, dan kata ﺪﻳﺮﺗ turîdubentuk fi’il mudari’ berasal dari kata ﺩﺍﺭﺍ arāda menununjukkan kepada perempuan yang diartikan menjadi mahu, sedangkan kata ﺏﺮﻬﺗ tahruba menunjukkan kepada perempuan yang berasal dari kata ﺏﺮﻫ haraba bermakna lari, serta kalimat ﻥﺎﻨﻴﻟﺍ ﻲﻟﺍ ilā al- yunāni yang diartikan menjadi ke Yunani.Kata-kata yang berbentuk muannast tersebut menunjukkan kepada perempuan yang ditangkap oleh polisi dalam adegan film.Dalam terjemahan ini, penerjemah dialog memakai metode penerjemahan kata demi kata, karena penerjemah menerjemahkan kata demi kata secara bertahap sehingga menjadi sebuah kalimat berbentuk informasi yamg disampaikan ke dalam bahasa penerima. Universitas Sumatera Utara 23 4. ؟ ﺔﻴﻧﺎﻨﻳ ﻲﻫ ﻞﻫ hal hiya yunāniyyahapakah dia orang Yunani? Dialog selanjutnya muncul pada menit 01.37 yang diucapkan oleh Furqan ketika ia menanyakan kepada pihak kepolisian tentang kewarnegaraan tersangka. Pertanyaan yang diajukan oleh Furqan kepada polisi berdasarkan penjelasan polisi bahwa wanita tersebut ingin lari ke Yunani. Furqan saat itu mengira bahwa wanita yang memerasnya berasal dari Yunani, maka ia ingin memastikan kebenarannya dengan menanyakan langsung kepada polisi yang telah menangkap tersangka. Terjemahan dialog ini mengacu kepada metode penerjemahan word of the word. Dalam kalimat tersebut tersusun tiga kata yang ketiganya diterjemahkan secara langsung sesuai dengan susunan tata letaknya.Kata ﻞﻫ halbentuknya istifham yang memiliki arti dalam skenario apakah dan ﻲﻫ hiya dengan bentuk zamir muannast diterjemahkan menjadi diapr, serta ﺔﻴﻧﺎﻨﻳ yunāniyyah yang berarti Yunani. Apabila terjemahan tersebut digabungkan, maka terjemahannya akan menjadi apakah dia orang Yunani? 5. ﻻ l ā bukan Pihak kepolisian menanggapi pertanyaan Furqan dengan jawaban seperti dialog kalimat yang tertera diatas yang muncul pada menit 01.38. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada dialog sebelumnya bahwa Furqan mengira bahwa wanita tersebut berasal dari Yunani karena berdasarkan penjelasan polisi bahwa ia ingin lari ke Yunani, kemudian ia ingin memastikannya dengan bertanya apakah ia dari Yunani, lalu polisi pun menjawab dengan kata ﻻl ā yang artinyabukan. Dialog tersebut mengacu pada metode penerjemahan kata demi kata, karena kata ﻻl ā yang berbentuk nafĭ sudah sangat jelas dapat diartikan menjadi tidak, bukan dan jangan. Namun pada dialog diatas kata tersebut diterjemahkan secara langsung menjadi bukan dengan memperhatikan konteks cerita film dan juga tidak adanya unsur pengurangan, penambahan atau pun unsur perubahan yang dapat Universitas Sumatera Utara 24 merubah makna. Jika hal tersebut dilakukan pada dialog ini, maka terjemahan kata ﻻl ā akan dapat dikatagorikan menjadi penerjemahan secara bebas. 6. ﻞﻴﺪﺘﺴﻣ musta ĥîlmustahil Dialog diatas muncul pada menit 11.51 dimana Furqan tidak percaya bahwa ia positif mengidap penyakit AIDS. Dialog ini adalah dialog lanjutan dari dialog yang muncul pada menit 11.41 dimana polisi menerangkan bahwa Furqan positif mengidap AIDS. Dialog yang dimaksud akan dijelakan secara rinci oleh peneliti pada penjelasan metode penerjemahan bebas. Kata ﻞﻴﺪﺘﺴﻣ musta ĥîl dalam adegan tersebut diucapkan bersamaan dengan dialog kalimat ﻦﻜہﻣ ﺶﻣ musy mumkinin yang berarti tidak mungkin. Dialog ﺶﻣ ﻦﻜہﻣ musy mumkinin sendiri tidak dimasukkan dalam kajian ini, oleh karena dialog tersebut merupakan bahasa Arab Ammiah. Penerjemahan dalam dialog tersebut juga mengacu pada metode penerjemahan kata demi kata. Kata ﻞﻴﺪﺘﺴﻣ musta ĥîl diterjemahkan secara langsung menjadi mustahil. Hal tersebut membuktikan bahwa penerjemah menggunakan metode penerjemahan kata demi kata dalam menerjemahkan dialog diatas. 3.2.2. Metode Penerjemahan Harfiah Adapun penerjemahan dialog Arab yang memakai metode penerjemahan harfiah dalam film KCB ada sebanyak 1 dialog, yaitu : 1. ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ ﻲﻟﺍ ﻪﻘﻓﺍﺭ rāfiqhi ilā al-musytasyfātemani dia ke rumah sakit. Dialog ini muncul pada menit 08.27 dimana kepala polisi memerintahkan bawahannya untuk menemani Furqan memeriksa darah di rumah sakit. Dalam adegan ini, polisi meminta Furqan untuk memeriksa darah, namun pada awalnya Furqan menolak melakukannya karena tidak mempunyai dasar mengapa ia harus Universitas Sumatera Utara 25 memeiksa darah. Akhirnya polisi menjelaskan kondisi wanita yang menjadi tersangka tersebut bahwa ia seorang pengidap AIDS. Tersangka yang juga salah seorang dari kelompok pemeras yang paling dicari di Kairo ini tidak segan-segan mengancam korbannya untuk diperas, selain itu menurut informasi yang telah diperoleh, bahwa 80 dari korbannya mengidap penyakit itu juga. Kemudian polisi yang manangani kasus Furqan ini memerintahkan agar Furqan memeriksa darah yang ditemani oleh petugas.Kata ﻪﻘﻓﺍﺭ rāfiqhi berbentuk fi’il amr yang berarti sebuah perintah.Kata ini berasal dari kata ﻖﻓﺍﺮﻳ-ﻖﻓﺍﺭ rāfaqa-yurāfiqu yang berarti menemani. Jika kata ini digunakan dalam bentuk fi’il amr, maka akan berubah menajadi ﻖﻓﺍﺭ rāfiq yang berarti temanilah dan juga pada kata ﻖﻓﺍﺭ rāfiqh terdapat penambahan kata berbentuk zamir muzakkar yaitu kata ﻮﻫ huwa yang ditulis ﻩ hi menunjukkan keterangan laki-laki, sehingga berubah menjadi ﻖﻓﺍﺭ ﻩ rāfiqhi yang diterjemahkan menjaditemani dia. Kata ﻲﻟﺍ ilā diterjemahkan menjadi ke, namun kata ini juga dapat diterjemahkan mejadi kepada. Selanjutnya kata ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ al- musytasyfā berbentuk isim makan menunjukkan keterangan tempat yang bermakna tempat penyembuhan atau rumah sakit.Sebagaimana yang telah dijelaskan diawal, bahwa terjemahan harfiah adalah terjemahan yang mengikuti struktur bahasa sumbernya tanpa melihat konteks kalimatnya. Struktur bahasa sumber yang dimaksudkan disini terletak pada dialog terjemahan temanilah dia. Jika dialog tersebut diterjemahkan secara bebas, maka terjemahannya adalah bawa dia ke rumah sakitatau secara langsung saja menjadibawa ke rumah sakit, namun terjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumbernya yaitu bahasa Arab tanpa ada perubahan dalam terjemahan kata ﻖﻓﺍﺭ rāfiqh. Universitas Sumatera Utara 26 3.2.3. Metode Bebas Adapun terjemahan yang memakai metode penerjemahan bebas dalam film KCB, yaitu ada sebanyak 25 dialog. Berikut penjelasan yang akan diuraikan oleh peneliti : 1. ﺯﺎﻴﺘﻣﻻﺍ ﺔﺟﺭﺩ ﺐﻟﺎﻄﻟﺍ ﺢﻨﻣ ﺎﻧﺭﺮﻗ ﻦﻴﺸﻗﺎﻨہﻟﺍ ﻦﻴﺑ ﻙﺭﺍﺩ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﺸﻗﺎﻨہﻟﺍ ﺪﻌﺑﻭ waba’da al- munāqasyah allatî dārak baina al -munāqisyin, qararnā muniha a U tt U alib darrajata al-imtiyazsetelah tim penguji berdiskusi dan bermusyawarah memutuskan memberikan gelar magister kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan predikat cumlaud. Dialog ini adalah dialog yang diucapkan dalam adegan saat tim penguji tesis mengumumkan kelulusan Furqan dalam studi pascasarjananya dengan predikat cumlaud setelah ia mempersentasikan tesisnya kepada tim penguji universitas Al- Azhar Kairo. Dialog tersebut merupakan dialog yang pertama sekali diucapkan dalam bahasa Arab Fusha yang muncul pada menit 00.01. Dan dalam skenario adegan ini, tidak ada adegan dimana saat Furqan mempersentasikan tesisnya. Hal itu bisa diperhatikan, setelah adegan Furqan mengerjakan tesis disebuah hotel dan dijebak oleh seorang wanita yang menyamar sebagai seorang mahasiswi, lalu adegan berikutnya langsung kepada pengumuman kelulusan Furqan oleh tim penguji tanpa memperlihatkan adegan bagaimana skenario cerita disaat Furqan mempersentasikan tesisnya. Nah dialog diatas adalah ucapan seorang kepala penguji tesis Furqan bahwa ia telah lulus sebagai lulusan terbaik dengan predikat cumlaud di universitas yang bersangkutan. Penerjemahan dialog tersebut bersifat sangat bebas, hal itu dapat diperhatikandengan adanya penambahan-penambahan terjemahan yang tidak diucapkan oleh tim penguji, namun oleh penerjemah menambahkannya agar tercipta kesesuaian informasi yang akan diberikan.Kata-kata bermusyawarah dan memberikan gelar magister dalam konteks bahasa Arab tidak diucapkan oleh para pemain dalam adegan tersebut. Terjemahan yang dilakukan dengan cara penambahan ini tidak dikatagorikan sebagai terjemahan salah, karena penerjemah menggunakan metode penerjemahan bebas. Seperti yang telah disampaikan Universitas Sumatera Utara 27 bahwa penerjemahan bebas tidak hanya melihat unsur kata, namun metode ini lebih memperhatikan unsur konteks kalimatnya.Jadi metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah pada data ini adalah metode penerjemahan bebas. 2. ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ ﺎﻬﻧﺍ ﻲﻠﻋ ﻝﺪﺗ ﺎﻫﺎﻨﻌہﺟ ﻲﺘﻟﺍ ﺕﺎہﻠﻌہﻟﺍ,ﻻ al- ma’lumāti al-latî jama’nāhā tadullu‘alā annahā isrāiliyat tidak , Menurut keterangan yang kami himpun, dia orang Israel. Dialog ini adalah ucapan yang diucapkan oleh polisi untuk menjelaskan tentang kewarnegaraan wanita pemeras tersebut. Setelah polisi berhasil meringkus wanita yang memeras Furqan, ia pun datang ke kantor polisi. Sesampainya disana, pihak kepolisian menerangkan bahwa tersangka pemeras bukanlah orang Yunani, walaupun ia hendak melarikan diri ke Yunani. Keterangan yang polisi berikan tersebut adalah dialog yang telah peneliti tulis diatas yang muncul pada menit ke 01.40 dimana saat itu kepala polisi menjawab pertanyaan Furqan. Pertanyaan Furqan yang dimaksud itu adalah ؟ ﺔﻴﻧﺎﻨﻳ ﻲﻫ ﻞﻫ hal hiya yunāniyyahapakah dia orang Yunani?. Dialog yang dimaksudkan itu muncul pada menit 01.37 dan sudah dijelaskan pada pembahasan metode penerjemahan kata demi kata. Dalam dialog yang telah disebutkan, ada dua pokok hal yang sangat menonjol dalam penerjemahannya, yaitu unsur penambahan dan unsur pengurangan. Unsur penambahan dalam terjemahan ini adalah penambahan kata menurut, sedangkan unsur pengurangan dalam terjemahan ini terletak pada kata ﻝﺪﺗ tadullu. ﻝﺪﺗ tadullu adalah bentuk fi’il mudhari’muannast yang berasal dari kata - ﻝﺩ ﻝﺪﻳ dalla-yadullu bermakna menunjukkan. Dalam dialog, kata yang dimaksudkan itu tidak diterjemahkan dalam skenario cerita. Unsur penambahan dan pengurungan wajar saja dilakukan, jika yang demikian itu sesuai dengan konteks kalimat.Terjemahan ini tidak hanya terpaku dengan kata,akan tetapi yang dilihat adalah pesan informasi yang diberikan bahasa sumber dapat diterima oleh bahasa sasaran. Namun bila kata ﻝﺪﺗ tadullu juga diterjemahkan, menurut peneliti pesan yang disampaikan bahasa sumber juga tidak akansalah. Terjemahan menurut Universitas Sumatera Utara 28 peneliti adalah tidak, menurut informasi yang telah kami kumpulkan, menunjukkan bahwa dia orang Israel. 3. ؟ ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ isrāiliyatIsrael? Dialog dalam skenario ini muncul pada menit 01.40 yang diucapkan oleh Furqan setelah adanya penjelasan polisi saat menjelaskan bahwa wanita yang mereka tangkap adalah orang Israel. Informasi yang polisi terima setelah pasca penangkapan tersangka menunjukkan bahwa wanita yang memerasnya itu adalah salah satu kelompok pemeras yang memeras korbannya dengan berbagai cara termasuk menjebak Furqan dengan berpura-pura tidur dengannya. Furqan yang mendengar bahwa tersangka berasal dari Israel pun terkejut sambil mengucapkan kata dialog seperti yang telah tertulis diatas. Kata ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ isrāiliyat yang makna sebenarnya adalah orang Israel, dalam terjemahannya diterjemahkan menjadi Israel saja. Hal tersebut dilakukan agar terjemahan yang dihasilkan tidak bersifat berlebihan atau mubazir, karena secara konteks terjemahan Israel akan dapat dimengerti bahwa terjemahan tersebut bermaksud orang Israel, bukan negara Israel. Kata ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ isrāiliyat dalam dialog berbentuk muannast menunjukkan kepada tersangka perempuan yang ditangkap oleh polisi dalam adegan film. Dan kata ini juga bisa didiskripsikan menjadi muzakkar, yaitu ﻲﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ isrāiliyyu apabila konteks dalam skenario cerita menunjukkan kepada laki-laki. 4. ﺎﻫﺎﻴﺪﺿ ﺖﻀﻬﻧ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﺑﺎﺼﻋ ءﺎﻀﻋﺍ ﻦﻣ ﻲﻫ ﺖﻧﺎﻛﻭ ﺢﺻ ﻱﻮﻳﺍ aiwā sah wakānat hiya min a’dai ‘isābati al-latĭ nahadat dah ayyāhā benar,dia termasuk anggota geng yang suka memeras korbannya Skenario dialog diatas adalah ucapan polisi yang muncul pada menit 01.45 saat menjelaskan kepada Furqan bahwa wanita yang mereka tangkap merupakan anggota geng dari organisasi kriminal yang suka memeras korbannya. Hal utama yang bisa dilihat pada terjemahan dialog ini adalah adanya unsur pengurangan. Universitas Sumatera Utara 29 Pengurangan terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah terdapat pada kata ﻱﻮﻳﺍ ﺢﺻ aiwā sah yang dalam skenario diartikan menjadi benar.penguranganterjemahan yang terjadi pada kalimat ini terletak pada kata ﻱﻮﻳﺍ aiwa. Unsur pengurangan terjemahan selanjutnya yang ada dalam terjemahan dialog ini terdapat pada kata ﻭ wa. Kata ﻱﻮﻳﺍ iwa yang berarti iya dan kata ﻭ wa yang berarti dan dalam skenario tidak diterjemahkan. Selanjutnya dialog tersebut juga terdapat unsur penambahan terjemahannya. Kata termasuk dan kata suka adalah penambahan yang dilakukan oleh penerjemah dalam menerjemahkan dialog dan ke dua kata ini sama sekali tidak diucapkan oleh aktor dalam bentuk bahasa Arab. Penambahan kata termasuk lebih spesifiknya terletak pada kalimat ﻦﻣ ﻲﻫ ﺖﻧﺎﻛﻭ wa kānat hiya min dalam skenario diartikan menjadi dia termasuk.Sedangkan penambahan kata suka terletak pada kalimat ﺖﻀﻬﻧ ﻲﺘﻟﺍ ﺎﻫﺎﻴﺪﺿ al-lat ĭ nahadat dahayyāhā yang dalam skenario memiliki makna yang suka memeras korbannya. Unsur pengurangan dan penambahan yang terapat dalam dialog telah dapat membuktikan bahwa terjemahan tersebut merupakan penerjemahan secara bebas. 5. ﺍﺬﻛ ﺖﺴﻴﻟ ﻲﻫﻭ ﺎﻬﻧﻮﻨﺠﺑ ﻲﺘﺌﺗ ﺎﻬﻧﺎﻓ ﺎﻬﻴﻠﻋ ﺎﻨﻀﺒﻗ ﻥﺍ ﺪﻌﺑ ﻥﺎﻗﺮﻓ ﺎﻳ ﻑﺮﻌﺗ ﻚﻟ ta’rif yā Furqān ba’da anqabadnā ‘alaihā fainnahā ta’tĭ bijunûnihā wahiya laisat kazalik semenjak kami tangkap ia pura-pura gila padahal dia tidak begitu. Adegan dalam dialog ini muncul pada menit 02.04 dimana pihak polisi menerangkan tentang keadaan tersangka yang telah ditangkap kemudian menjadi gila. Adegan dialog ini bermula ketika Furqan datang ke kantor polisi dan setelah berkonsultasi dengan pihak polisi dan melihat langsung tersangka pemeras yang telah dipenjara. Wanita pemeras tersebut bersikap seperti layaknya orang gila, ia tertawa dan berbicara sendiri. Polisi menduga bahwa tersangka berpura-pura gila agar tidak dimintai keterangan.Dugaan polisi tentang kegilaan tersangka langsung disampaikan kepada Furqan.Ia menerangkan hal tersebut kepada Furqan dengan berkata sebagaimana dialog yang tertera diatas. Universitas Sumatera Utara 30 Ada beberapa hal dalam skenario dialog ini yang menarik untuk dianalisis, yaitu adanya beberapa objek kata yang tidak diterjemahkan seperti kata ﺎﻳ ﻑﺮﻌﺗ ﻥﺎﻗﺮﻓ ta’rif yā Furqān yang memiliki makna ketahuilah wahai Furqan.Berarti dalam hal ini, terdapat unsur pengurangan dalam penerjemahannya.Ada pula kata yang diterjemahkan tidak sesuai dengan makna aslinya, Seperti kata ﺪﻌﺑ ba’da yang diterjemahkan menjadi semenjak, makna sebenarnya adalah setelah.Semenjak biasanya didiskripsikan dengan kata ﺬﻨﻣ mundzu dan ﺬﻣ mudz.Jadi pada objek ini dapat dikatakan bahwa penerjemah telah mengubah terjemahannya. Begitu pula dengan ﺎﻬﻧﻮﻨﺠﺑ ﻲﺘﺌﺗ ta’t ĭ bijunûnihā yang diartikan dengan ia pura-pura gila. Makna yang cocok menurut peneliti adalah ia menjadi gila, karena pura-pura gila dalam bahasa Arab adalah ﻦﻨﺠﺗ tajannana, ia pr pura-pura gila dalam bahasa Arab didskripsikan dengan ﻦﻨﺠﺘﺗ tajannanu yang berbentuk fi’il mudhari’ muannast. Selanjutnyadalam ucapan dialog ini terdapat pula unsur penambahannya, yaitu pada kata padahal. Kata padahal tidak ada dalam skenario cerita dalam bentuk bahasa Arab, melainkan penambahan yang dilakukan oleh penerjemah.Unsur perubahan, unsur penambahan dan unsur pengurangan makna ini membuktikan bahwa terjemahan tersebut menggunakan metode penerjemahan bebas. 6. ﺓﺪﻳﺪﻋ ﺩﻼﺑ ﻲﻟﺍ ﺐﻫﺬﺗ ﻒﻴﻛ ﻥﺫﺍ idzan kaifa tadzhabu ilā bilādin ‘adîdah Bagaimana mungkin ia pergi ke banyak negara. Adegan dialog ini terjadi pada menit ke 02.14 dan merupakan kelanjutan dari dialog yang diucapkan oleh polisi yang menjelaskan bahwa tersangka telah menjadi gila. Namun polisi dalam adegan ini menduga bahwa tersangka hanya berpura-pura gila untuk mengelabui petugas kepolisian agar tidak dimintai keterangan.Hal itu disampaikan pihak polisi kepada Furqan bahwa tersangka tidak gila melainkan berpura-pura gila, karena menurut keterangan yang diterima pihak Universitas Sumatera Utara 31 kepolisian, tersangka telah banyak mengunjungi negara-negara, jadi tidak mungkin orang gila bisa mengelilingi dunia. Terjemahan dialog ini jelas memakai metode penerjemahan bebas, karena terdapat unsur pengurangan dan penambahan kata yang tidak ada pada skenario dalam bentuk bahasa Arab. Unsur pengurangan yang terdapat dalam terjemahan dialog ini terdapat pada kata ﻥﺫﺍ idzan yang berarti jadi. Kata ﻥﺫﺍ idzan dalam skenario tidak diterjemahkan, padahal kata Arabnya tertulis dalam skenario cerita. Sedangkan unsur penambahan dalam terjemahan dialog ini terdapat pada kata mungkin yang tidak diucapkan oleh aktor. Kata mungkin dalam bahasa Arab disebut dengan ﻦﻜہﻣ mumkin, namun dalam dialog kata ﻦﻜہﻣ mumkin, jelas tidak tertulis dan tidak diucapkan oleh aktor. Kalimat ﺓﺪﻳﺪﻋ ﺩﻼﺑ ﻲﻟﺍ ilā bilādin ‘adîdah diterjemahkan menjadi ke banyak negara. Menurut peneliti terjemahan seperti ini terasa kaku dalam konteks tata bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya. Karena kata ﺓﺪﻳﺪﻋ ‘adîdah berarti bilangan yang bentuk aslinya adalah ﺩﺪﻋ ’adada, sedangkan banyak biasanya digambarkan dalam bentuk ﺮﻴﺜﻛ katsîrun.Jadi terjemahan yang cocok menurut peneliti pada kalimat ini adalah ke berbagai negara. 7. ﻦﻛ ﻥﺍ ﺪﻌﺑ ﺍ ﺔﻬﺑﺎﺸہﻟﺍ ﻱﺎﻀﻘﻟﺍ ﻊﻣ ﻚﺘﻴﻀﻗ ﺎﻧﺭﺮﻗﻭ ﻪﺑﺍﻮﺠﺘﺳﺎﺑ ba’da an kunnā biistijwābih waqararnā qadyataka m’a al-qadāya al- musyābihatSetelah kami interogasi dia dan kami bandingkan masalah anda dengan masalah yang serupa. Ucapan dialog ini muncul pada menit ke 07.52 disaat polisi menjelaskan perbandingan kasus yang pernah terjadi dengan kasus Furqan. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa terdapat kasus pemerasan yang sama dengan kasus Furqan yang terjadi sebelumnya. Dan mereka telah mendapatkan seluruh laporan mengenai kasus Furqan dan dengan begitu mereka dapat membandingkan kasus- kasus tersebut dengan kasus yang lain agar mendapatkan informasi tentang siapa sebenarnya dibalik kasus pemerasan yang terjadi akhir-akhir ini. Universitas Sumatera Utara 32 Terjemahan dialog diatas adalah terjemahan yang dilakukan dengan memakai metode penerjemahan secara bebas, karena pada ucapan dialog tersebut terdapat unsur pengurangan dalam penerjemahannya. Disamping itu pula, terjemahannya diterjemahkan dengan tidak mengikuti struktur bahasa Arabnya, seperti yang terdapat pada huruf ﺎﺑ bi dan ﻥﺍ an.Huruf ﺎﺑ bi yang berarti dengan dan huruf ﻥﺍ an maknanya adalah bahwa dalam dialog tidak diterjemahkan. Jadi ada unsur pengurangan dalam terjemahan dialog, yaitu yang terdapat pada kedua hururf yang dimaksudkan itu. Namun jika kedua huruf tersebut diterjemahkan, maka terjemahannya pasti akan mengikuti struktur bahasa sumbernya. Terjemahan yang mengikuti bahasa sumbernya dapat dikatagorikan menjadi penerjemahan secara harfiah. Maka terjemahanyang dihasilkan secara harfiah pada kalimat ﻦﻛ ﻥﺍ ﺪﻌﺑ ﺍ ﻪﺑﺍﻮﺠﺘﺳﺎﺑ ba’da an kunnā biistijwābih adalah setelah bahwa adalah kami dengan menginterogasi dia. Akan tetapi kalimat dalam dialog diterjemahkan secara bebas menjadi setelah kami interogasi dia dengan tidak memperhatikan struktur bahasa sumbernya. 8. ﺪﻟﺍ ﻞﺪﺗ ﻥﺍ ﻡﺯﻻ ﺖﻧﺍ ﺎﻨﻘﻔﺗﺍ ﺎﻧﺍ ﺍﻡ innā ittafaqnā anta lāzim an tuhalli ad-dāmKami terpaksa meminta anda untuk diperiksa darah. Adegan dialog diatas terjadi pada menit 08.04 saat polisi membandingkan kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya dengan kasus yang menimpa Furqan saat ini. Kemudian pihak kepolisian memintanya agar bersedia untuk diperiksa darah, karena berdasarkan laporan yang mereka terima mengenai kasus-kasus pemerasan yang pernah terjadi, dan juga kasus pemerasan yang menimpa Furqan bahwa wanita yang mengaku mahasiswi tersebut mengidap penyakit AIDS. Jadi kesimpulan yang diambil oleh pihak kepolisian, Furqan harus memeriksa darah, karena terdapat indikasi Furqan terjangkit HIV yang ditularkan oleh pelaku yang juga pengidap penyakit yang mematikan itu, karena berdasarkan keterangan yang diterima oleh pihak medis 80 korban pemerasannya juga terjangkit virus yang mematikan itu. Universitas Sumatera Utara 33 Dalam dialog ini, kata ﺎﻧﺍ innā dalam film diucapkan sebagai ﺎﻨﻫﺍ ihn ā mengikuti lahjah Mesir, oleh peneliti menulisnya menjadi ﺎﻧﺍ innā mengikuti bahasa Arab aslinya. Kata ﺎﻧﺍ innā mempunyai dua suku kata, yaitu huruf ﻥﺍ inna yang berarti sesungguhnya dan zamir ﻦﺪﻧ nahnu berbentuk ﺎﻧ nā yang berarti kami. Apabila kata tersebut digabungkan akan menjadi ﺎﻧﺍ innā yang bermakna sesungguhnya kami. Kata tersebut dalam dialog tidak diterjemahkan sebagaimana tertulis dalam skenario. Begitu pula yang terdapat pada kata ﻡﺯﻻ lāzim yang juga tidak diterjemahkan.Makna kata ﻡﺯﻻ lāzim seperti yang tertera dalam kamus Al-munawwir adalah harus, wajib atau boleh. Unsur pengurangan terjemahan kata ﺎﻧﺍ innā dan kata ﻡﺯﻻ lāzim pada dialog tersebut dilakukan untuk mempertahankan kesesuaian terjemahan dialog secara konteks. Lain halnya dengan unsur perubahan makna yang terdapat pada kata ﺎﻨﻘﻔﺗﺍ ittafaqnā menjadi kami terpaksa meminta, makna sesungguhnya dari kata ini adalah kami menyepakati.Jadi, unsur pengurangan dan perubahan makna yang dilakukan oleh penerjemah dialog membuktikan bahwa terjemahan dialog pada poin 8 memakai metode penerjemahan bebas. 9. ﺊﻴﺷ ﻱﻻ ؟ liayyi syai’in untuk apa. Adegan dialog ini muncul pada menit ke 08.07 ketika Furqan menyela penjelasan pihak kepolisian saat ia diminta untuk memeriksa darah. Furqan bertanya untuk apa ia harus memeriksa darah terhadap kasus pemerasan yang tidak memiliki kaitannya dengan masalah kesehatannya. Kemudian polisi memberikan keterangan bahwa kasus pemerasan yang dialami Furqan berawal ketika Furqan bermalam disebuah hotel di kota Kairo. Dan selanjutnya ia dijebak oleh seorang wanita yang setelah diselidiki wanita tersebut mengidap penyakit HIV. Pihak kepolisian berasumsi bahwa Furqan telah tidur dengan tersangka yang mengidap penyakit itu dan ada indikasi bahwa penyakit tersebut juga akan tertular Universitas Sumatera Utara 34 kepada Furqan. Mendengar penjelasan yang diberikan pihak kepolisian, Furqan pun menyetujui pemeriksaan darahnya. Terjemahan diatas adalah terjemahan dengan memakai metode penerjemahan bebas. Terdapat dua kata yang diterjemahkan dengan cara mengubahnya menjadi terjemahan yang tidak sesuai dengan struktur bahasa sumbernya. Dua kata yang dimaksudkan itu adalah ﻱﺍ ayyu dan ﺊﻴﺷ syai’in.Kata ﻱﺍ ayyu bermakna arti dan kata ﺊﻴﺷ syai’in bermakna sesuatu, sedangkan huruf ﻝ li yang bermakna untuk tidak terjadi perubahan dalam terjemahannya. Kata ﻱﺍ ayyu dan ﺊﻴﺷ syai’in berubah menjadi makna yang lain disaat kedua objek ini digabung dengan kata ﻝ li.Unsur perubahan tersebut dapat terjadi, apabila terjemahannya dilakukan secara bebas. 10. ﺕﺮہﻟﺍ ﺭﺪﻠﻛ ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ ﺎﻬہﺳﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﺎﻨﻴﻟﺎﺗﺍ ﺲﻴﻣ mîs it āliyanā al -latî ismuhā al -haqîqi kuld almartMiss Italiana, nama sebenarnya Golda Olmert. Dalam dialog ini polisi mengatakan bahwa wanita pemeras yang berasal dari Israel tersebut bernama Golda Olmert, akan tetapi selama ini ia menyamar sebagai Miss Italiana. Ucapan dialog ini muncul pada menit 08.09 yang merupakan penjelasan pihak kepolisian saat Furqan bertanya untuk apa ia harus memeriksa darah yang tidak ada hubungannya dengan kasus pemerasan yang menimpanya. Akan tetapi pihak kepolisian menegaskan bahwa wanita yang mereka tangkap bernama Golda Olmert yang menyamar sebagai Miss Italiana. Terjemahan dialog ini adalah terjemahan yang dilakukan secara bebas. Hal itu dapat dilihat pada kata ﻲﺘﻟﺍ al-latî yang tidak diterjemahkan, berarti dalam hal ini terdapat unsur pengurangan pada terjemahannya.Kata ﻲﺘﻟﺍ al-latî adalah isim mausul yang biasanya berarti yang, namun dalam skenario cerita terjemahan kata yang dihilangkan. Kata ﺎﻬہﺳﺍ ismuhā diterjemahkan menjadi nama saja, makna sebenarnya adalah nama dia, karena terdapat gabungan antara kata ﻢﺳﺍ ismu Universitas Sumatera Utara 35 yang berarti nama dengan zamir ﻲﻫ hiyayang berarti dia pr.Selanjutnya kata ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ al-haqîqi pada dialog yang berarti benar diterjemahkan menjadi nama sebenarnya.Kata sebenarnya dalam bahasa Arab adalah modifikasi antara kata ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ al-haqîqi yang digabungkan dengan sebuah zamir tertentu yang berhubungan dengan kata tersebut. Untuk lebih tepatnya, terjemahan tersebut memiliki perubahan dan pengurangan sehingga terdapat kata yang tidak diterjemahkan dan terdapat terjemahan yang berubah. Perubahan yang dimaksud terletak pada dialog kalimat ﺕﺮہﻟﺍ ﺭﺪﻠﻛ ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ ﺎﻬہﺳﺍ ismuhā al-haqîqi kuld almart. Kalimat ini lebih tepat berarti namanya yang benar adalah Gulda Olmart, namun dalam terjemahan skenario diartikan sebagainama sebenarnya Gulda Olmert. 11. ﺱﺪﻳﻻﺍ ﺔﺿﺮہﻟﺎﺑ ﺏﺎﺼﻣ ﺎﻫﺎﻴﺪﺿ ﻦﻣ ﺔﺌہﻟﺍ ﻲﻓ ﻥﻮﻨہﺛﻭ watsamanûn fî al-miah min dah ayyāhā muşābun bi al -mardati al-aids delapan puluh persen korbannya terkena AIDS. Dialog ini adalah dialog yang muncul pada menit ke 08.11 dimana polisi menjelaskan bahwa kebanyakan dari korban wanita tersebut akan tertular virus AIDS. Penjelasan polisi ini berdasarkan keterangan yang telah mereka peroleh dari kasus-kasus yang terjadi sebelumnya bahwa wanita yang memerasnya itu, juga melakukan hal yang sama terhadap korban-korbannya, bahkan 80 dari korban pemerasannya akan terkena AIDS. Terjemahan dialog ini mengacu kepada metode penerjemahan bebas, karena terdapat unsur pengurangan dalam terjemahannya. Kata ﻦﻣ minyang berarti dari tidak diterjemahkan, begitu juga dengan kata ﺔﺿﺮہﻟﺎﺑ bi al-mardati yang artinya dengan sakit. Unsur pengurangan terjemahan yang terdapat dalam dialog tersebut membuktikan bahwa, penerjemah menggunakan metode penerjemahan bebas. 12. ﺬﻫﻭ ﺍ ﻚﻟﺎﺒﻘﺘﺴﻣ ﻲﻓ ﻖﻠﻌﺘﻳ ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ Universitas Sumatera Utara 36 wahādzā at-taĥlil ya ta’allaqu fî mustaqbāliktes darah ini untuk masa depan anda. Dialog ini adalah dialog yang muncul pada menit ke 08.18 dimana pihak kepolisian menjelaskan kepada Furqan pentingnya pemeriksaan darah yang akan harus dilakukan. Sebagaimana yang sudah peneliti jelaskan, tersangka adalah seorang wanita penderita AIDS dan ia juga banyak menularkan penyakitnya kepada seluruh korban pemerasannya. Jadi dalam adegan ini polisi meyakinkan Furqan pentingnya pemeriksaan darah demi masa depannya. Dalam dialog ini, kalimat ﺬﻫﻭ ﺍ ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ wahādzā at-taĥlil diterjemahkan menjadi tes darah ini, akan tetapi kalimat ﺬﻫﻭ ﺍ ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ wahādzā at-taĥlil ini diterjemahkan dengan cara menambahkan satu kata dalam terjemahannya, yaitu kata darah, sedangkan darah dalam bahasa Arab disebut dengan ﺪﻟﺍ ﺍﻡ ad- dāmu dan dalam skenario cerita kata ﺪﻟﺍ ﺍﻡ ad- dāmu tidak ada diucapkan oleh aktor pemeran film tersebut. kalimat ﺬﻫﻭ ﺍ ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ wahādzā at-taĥlil bermakna dan tes ini, telah dirubah terjemahannya dengan cara menambahkan terjemahan kata darah, sehingga terjemahannya menjadi tes darah ini. Jadi dalam terjemahan ini, penerjemah telah memasukkan unsur penambahan kata yang tidak tertulis dalam dialog. Selain itu dalam dialog juga terdapat unsur pengurangan terjemahannya, yaitu terletak pada kata ﻖﻠﻌﺘﻳ yata’allaqu.Kata ﻖﻠﻌﺘﻳ yata’allaqu yang berartiberhubungan dalam dialog film tidak diterjemahkan. Begitu pula dengan unsur perubahan makna dalam terjemahannya, yaitu terletak pada kata ﻲﻓ fî yang bermakna pada atau didalamtelah dirubah terjemahannya menajadi untuk, sedangkan terjemahan untuk dalam bahasa Arab biasanya digambarkan dengan kata ﻝ li.Menurut peneliti, dialog tersebut akan lebih cocok jika diterjemahkan menjadi tes ini berhubungan dengan masa depan anda.Namun terjemahan yang tertulis dalam skenario tidak bisa dianggap salah, karena terjemahannya dilakukan dengan memakai metode penerjemahan bebas.Unsur pengurangan, penambahan dan perubahan makna menjadi ciri dari metode ini. Dan hal itu boleh dilakukan, akan tetapi seorang penerjemah haruslah melihat konteks kalimatnya. Universitas Sumatera Utara 37 13. ﻂﺘﺴہﻟﺍ ﻦﻣ ﻥﻮﻜﺗﻻ ﻥﺍ ﺍﻮﺟﺭﺍ ﻱ ﺱﺪﻳﻻﺍ ﺔﺿﺮہﻟﺎﺑ ﺭ arjû an l ā takûna mina al -mustatîr bial-mardati al-aidssaya harap anda tidak termasuk yang terkena AIDS. Adegan dialog ini diucapkan muncul pada menit ke 08.21 ketika polisi hendak membawa Furqan untuk memeriksa darah. Pihak kepolisian meyakinkan Furqan agar bersedia memeriksa darah, karena mengingat jumlah korban penderita AIDS yang diakibatkan oleh tersangka. Kemudian Furqan bersedia melakukan pemeriksaan darah dan berharap ia tidak termasuk dari korban yang tertular penyakit mematikan itu. Pihak kepolisian juga berharap Furqan bukanlah orang yang termasuk pengidap penyakit tersebut. Terjemahan dialog dalam adegan ini mengacu kepada metode penerjemahan bebas.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya unsur pengurangan dalam terjemahan dalam dialog, yaitu yang terletak pada kata ﺔﺿﺮﻣ mardatun. Kata ﺔﺿﺮﻣ mardatun dalam dialog tidak diterjemahkan meski kata tersebut diucapkan oleh aktor dalam adegannya. Hal yang sama juga bisa dilihat pada kata ﻦﻣ min dan kata ﺏ biyang dalam skenario cerita tidak diterjemahkan. Apabila kata ﻦﻣ min yang berarti dari dan ﺏ bi yang berarti dengan dalam dialog tersebut diterjemahkan, maka terjemahan yang dihasilkan akan bersifat ambigue atau pun mubazir. Berikut adalah terjemahan apabila kata ﺔﺿﺮﻣ mardatun, ﻦﻣ min dan ﺏ bi juga ikut diterjemahkan :Saya harap anda tidak dari pada termasuk yang terkena dengan penyakit AIDS. 14. ﺮﺑﺎﺻ ﻢﺿﺎﻨﻣ ﺎﻳ yā munādim sābirsarsan Sabir. Adegan dialog ini muncul pada menit ke 08.26 dimana kepala polisi memerintahkan bawahannya untuk membawa Furqan memeriksa darah. Furqan yang setuju memeriksa darah setelah mendengar keterangan-keterangan yang Universitas Sumatera Utara 38 diberikan pihak kepolisian hanya bisa pasrah ketika kepala polisi memerintahkan bawahannya untuk membawanya memeriksa darah. Unsur pengurangan juga terdapat dalam dialog ini, pengurangan tersebut terletak pada kata ﺎﻳ yā yang tidak terjemahkan. Apabila kata ini diterjemahkan, maka terjemahannya pun tidak akan berubah sama sekali, bahkan menurut peneliti akan terlihat lebih sempurna dan lebih memberikan informasi yang lengkap terhadap bahasa sasarannya walaupun terlihat formal terhadap terjemahannya. Namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, penerjemahan dengan cara menghilangkan suatu kata dalam terjemahannya tidak dianggap menyimpang terhadap ilmu penerjemahan itu sendiri, melainkan sebuah hal yang dibolehkan menurut teori-teori yang telah diungkapkan oleh para pakar ilmu penerjemahan. Berikut adalah terjemahan dengan menerjemahkan kata ﺎﻳ yā :Wahai sarsan Sabir. 15. ﻡﺎﻳﺍ ﺔﺛﻼﺛ ﺪﻌﺑ ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ ﻑﺮﻌﻧ ﺓﺩﺎﻋ ‘ādatan na’rifu an-nātijah ba’da tsalātsata ayyām biasanya kita tahu hasilnya setelah tiga hari. Adegan dialog diatasterjadi pada menit ke 08.29 yang diucapkan oleh polisi ketika memberitahu Furqan bahwa hasil dari pemeriksaan darahnya akan keluar setelah beberapa hari. Furqan yang dari tadi pasrah mendengar keterangan pihak kepolisian, kemudian ia dibawa oleh seorang petugas kepolisan untuk melakukan pemeriksaan darah disebuah rumah sakit yang telah direkomendasikan oleh pihak kepolisian setempat. Metode penerjemahan dialog ini mengacu pada penerjemahan secara bebas, karena terjemahannya terdapat unsur penambahan yang terdapat pada kata ﺓﺩﺎﻋ ‘ ādatan yang berarti biasa,.Penambahan yang dimaksud dalam terjemahannya adalah penambahan imbuhan nya.Sehingga terjemahannya dari biasa berubah menjadi biasanya.Begitu juga pada kata ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ an- nātijah secara harfiahnya bermakna hasil atau nilai, namun dalam terjemahannya oleh penerjemah juga Universitas Sumatera Utara 39 menambahkan imbuhan nya dalam terjemahan dialog, sehingga terjemahan hasil berubah menjadi hasilnya. Terjemahan kata hasilnya sebenarnya ditulis dengan cara menambahkan salah satu kata dari ism zamir seperti huruf ﻮﻫ huwa tepat didepan kata ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ an- nātijah, maka secara langsung kata ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ an- nātijah akan berubah menjadi ﻪﺘﺠﺗﺎﻨﻟﺍ an- nātijatuhu yang berarti hasilnya. 16. ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ ﻒﺳﺍ ﺎﻧﺍ ﷲﻭ wallāhi anā āsif yā Furqān demi Allah saya minta maaf Furqan Dialog ucapan diatas adalah ucapan yang muncul pada menit ke 11.41 saat polisi memperlihatkan hasil pemeriksaan darah yang telah dilakukan oleh Furqan. Disaat Furqan menerima hasil pemeriksaan darahnya, kepala polisi yang bertanggung jawab atas kasusnya meminta maaf kepada Furqan, karena kepala polisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa terhadap hasil tes yang menunjukkan bahwa Furqan positif menderita AIDS. Terjemahan dialog tersebut hampir mendekati penerjemahan secara harfiah, namun bila dicermati secara seksama, maka terjemahannya bukanlah terjemahan harfiah melainkan terjemahan yang dilakukan dengan cara memakai metode penerjemahan bebas. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya unsur pengurangan dalam terjemahan dialog tersebut, yaitu terletak pada kata ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ yā Furqān dalam skenario diterjemahkan menjadi Furqan dengan tidak menerjemahkan kata ﺎﻳ yā pada dialog tersebut. Kata ﺎﻳ yā yang berarti wahai dalam skenario tidak diterjemahkan, sehingga dapat dikatakan, penerjemah melakukan pengurangan terjemahan terhadap dialog tersebut. 17. ﺽﺮہﻟﺎﺑ ﺡﺎﺻ ﺖﻧﺍ antā sāh bi al-marah anda positif terkena AIDS. Adegan pada dialog diatas terjadi menit ke 11.41 saat polisi memberitahukan Furqan bahwa berdasarkan pemeriksaan laboratorium, Furqan positif terkena AIDS. Pihak kepolisian yang menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan Universitas Sumatera Utara 40 darahnya dari rumah sakit yang kemudian memanggil Furqan untuk memberikan laporan hasil tes darah. Sesampainya Furqan disana, pihak polisi meminta maaf kepada Furqan sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap apa yang dialami Furqan, selanjutnya memberikan laporan tersebut kepadanya sambil mengatakan “anda positif terkena AIDS”. Terjemahan dialog dalam adegan ini jelas memakai metode penerjemahan bebas, Karena hampir keseluruhan dari terjemahan dalam dialog ini diterjemahkan secara berlainan dengan makna sebenarnya. Kata ﺡﺎﺻ s āĥ yang berarti benar, akan tatapi dalam skenario kata tersebut diterjemahkan menjadi positif. Begitu juga dengan kata ﺽﺮہﻟﺎﺑ bi al-marad diterjemahkan menjadi terkena AIDS. Makna dari kata ini sebenarnya adalah sakit.Lain hanya yang dengan kata ﺎﺑ bi yang berarti dengan, tetapi dalam skenario tidak diterjemahkan.Dengan begitu, dalam dialog ini bukan hanya terdapat unsur perubahan dalam terjemahannya, melainkan terdapat juga unsur pengurangannya. 18. ﺮﻓ ﺫﺎﺘﺳﺍ ﺎﻳ ﺮﺒﺻﺍ ﻥﺎﻗ ﻚﺗﺎﻴﺣ ﻦﻣ ﺮﻴﺧﺍ ﺲﻴﻟ ﺍﺬﻬﻴﺧﺍ ﺎﻳ ﺮﺒﺻﺍ us bur yā ustādz furqān hāzā laysa ākhîr min ĥayātik sabar tuan Furqan, sabar saudarakuini bukan akhir segalanya. Dialog diatas adalah ucapan petugas rumah sakit yang muncul pada menit ke 12.41. Dalam adegan ini, pihak rumah sakit menasehati Furqan agar bersabar atas apa yang menimpanya. Furqan merasa terguncang setelah membaca laporan hasil pemeriksaan darahnya, ia positif mengidap penyakit AIDS sehingga dia menangis seakan tidak percaya atas apa yang menimpanya saat ini. Petugas rumah sakit kemudian mencoba untuk menasehatinya agar bersabar, ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, karena ini bukanlah akhir dari segalanya. Penerjemahan dialog tersebut mengacu pada metode penerjemahan bebas. Hal tersebut dapat dilihat pada terjemahan dialog kata ﺫﺎﺘﺳﺍ ﺎﻳ yā ustādz yang diterjemahkan menjadi tuan. Kata ﺫﺎﺘﺳﺍ u stādz yang berarti guru, diterjemahkan oleh penerjemah dalam dialog film menjadi tuan. Sedangkan kata tuan biasanya Universitas Sumatera Utara 41 didiskripsikan dengan kata ﺦﻴﺷ syaikhun. Jadi penerjemah dialog telah merubah makna sebenarnya kata ﺫﺎﺘﺳﺍ ustādz yang berarti guru menjadi makna tuan. Unsur perubahan makna yang dilakukan untuk memlihara konteks pesan yang terungkap dalam bahasa sasaran agar mudah dimengerti. Selain unsur perubahan makna yang terdapat dalam dialog, terdapat juga unsur penghilangan makna, yaitu terdapat pada kata ﺎﻳ yā yang berarti wahai, namun dalam skenario terjemahan kata tersebuttidak diterjemahkan. 19. ﻡ ﷲ ءﺎﺷ ﻥﺍ ﻚﺟﺮﺨﻨﺳ ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ ﻙﺪﻋﺎﺴﻨﺳ ﻥ ﺔﻠﻜﺸہﻟﺍ ﻩﺬﻫ sanusā’iduka yā furqān sanukhrijuka in syāallāh min hādzihi al- musykilatKami akan bantu anda keluar dari kesulitan ini. Dialog ini terjadi pada menit ke 13.31 saat pihak kepolisian menghibur Furqan atas musibah yang menimpanya. Dalam adegan ini, polisi menjelaskan bahwa ia akan membantu Furqan untuk keluar dari masalah yang menimpanya saat ini. Furqan sangat terpukul mendengar bahwa ia positif terjangkit AIDS, kemudian pihak kepolisian mencoba untuk menolong Furqan agar masalahnya berkurang dan ia akan merasa terhibur atas masalah yang ia hadapi saat itu. Dialog diatas memiliki terjemahan yang sangat singkat terhadap dialog Arab yang tertulis dalam skenario. Hal ini mengindikasikan bahwa terjemahan dialog diatas adalah terjemahan yang dilakukan secara bebas. Ada banyak kata dalam dialog yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa sasarannya, seperti yang terdapat pada kalimat ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ yā furqān dan kalimat ﷲ ءﺎﺷ ﻥﺍ in syāallāh.Kalimat ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ yā furqān bermakna wahai Furqan dalam dialog skenario tidak diterjemahkan atau terjemahan tersebut dihilangkan.Begitu pula yang terjadi pada kalimat ﷲ ءﺎﺷ ﻥﺍ in syāallāh yang berarti jika Allah menghendaki, dalam dialog film kalimat tersebut juga tidak diterjemahkan.Lain halnya dengan unsur perubahan makna yang terdapat pada kata ﻚﺟﺮﺨﻨﺳ sanukhrijuka. Kata ﻚﺟﺮﺨﻨﺳ sanukhrijuka yang berbentuk fi’il mudhari’ dapat dartikan menjadi kami akankeluarkan anda, namun dalam dialog diterjemahkan Universitas Sumatera Utara 42 menjadi keluar. Kata keluar dan mengeluarkan tentu berbeda, baik itu dalam konteks bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.Keluar dalam bahasa Arab disebut dengan ﺝﺮﺧ – ﺝﺮﺨﻳ kharaja-yakhruju, sedangkan mengeluarkan dalam bahasa arab disebut ﺝﺮﺨﻳ - ﺝﺮﺧﺍ akhraja-yukhriju. Kata ini dengan kata yang sebelumnya berbentuk sama, namun ada penambahan satu huruf pada kata tersebut, dan dalam istilah bahasa Arab hal tersebut dinamakan mazid atau tsulatsi mazid. Jadi penerjemah telah merubah kata tersebut dari makna mengeluarkan menjadi keluar, artinya dalam terjemahan dialog khususnya pada kata tersebut terdapat unsur perubahan makna yang sebenarnya kepada makna yang lain. 20. ﻊہﺳﺎﺑ ﻡﺯﻻ ﺖﻧﺍ ﻦﻜﻟ ﻚﺗﺍﺮﺳﺍ ﺔﻌہﺳﻭ ﻚﺘﻌہﺳ ﻲﻠﻋ ﻆﻓﺎﺪﻧ ﺎﻧﺍ ﻲﺘﺤﺻﺎﻧ innā nuhāfiza ‘alā sum’atika wasum’ati usrātika lākin anta lāzim biisma’ nāsihatîkami akan jaga reputasi anda dan martabat keluarga anda tapi anda harus dengar nasehat saya. Dialog diatas muncul pada menit ke 13.38 saat kepala kepolisian memberikan jalan keluar terhadap musibah yang menimpa Furqan. Dalam dialog ini, polisi mengatakan kepada bahwa ia akan menjaga reputasi Furqan dan keluarganya, namun Furqan harus mahu mendengar nasehat polisi tersebut. Furqan positif menderita HIV, oleh karena itu ia tidak mahu hal ini diketahui oleh banyak orang sehingga pihak kepolisian dan pihak rumah sakit bersedia untuk merahasiakan masalah tersebut serta menjaga reputasinya dan reputasi keluarganya juga, namun pihak kepolisian tidak akan melakukan semua hal itu jika Furqan tidak menuruti perkataan mereka agar meninggalkan Mesir secepat mungkin. Unsur pengurangan dan perubahan makna pada dialog ini membuktikan bahwa terjemahannya mamakai metode penerjemahan secara bebas. Hal ini dapat diperhatikan pada kata ﺎﻧﺍ innā yang bermakna sesungguhnya kami pada dialog terjemahannya dirubah menjadi terjemahan kami. Kami dalam bahasa Arab disebut ﻦﺪﻧ nahnu, bukan ﺎﻧﺍ innā.Kata ﺎﻧﺍ innā sendiri adalah gabungan antara ﻥﺍ inna yang berarti sesungguhnya dan ﻦﺪﻧ nahnu berbentuk ﺎﻧ nā yang berarti kami. Dan apabila ke dua kata ini digabungkan, maka kata tersebut akan Universitas Sumatera Utara 43 berubah menjadi ﺎﻧﺍ innā yang bermakna sesungguhnya kami. Jadi dalam hal ini terdapat unsur perubahan makna kata ﺎﻧﺍ innā dari makna sesungguhnya kami menjadi makna kami.Begitu juga unsur perubahan makna yang terdapat pada kata ﻚﺘﻌہﺳ sum’atika dan ﺔﻌہﺳﻭ wasum’ati. Ke dua kata tersebut diterjemahkan secara bebeda yaitu reputasi anda dan dan martabat, padahal ke dua-duanya berasal dari suku kata yang sama dan memiliki makna yang sama, namun dalam terjemahan dialog, ke dua kata tersebut diterjemahkan secara berbeda walaupun memiliki maksud yang sama. Hal ini yang disebut penerjemahan secara bebas, dimana terjemahannya mengikuti konteks kalimat dan berusaha agar terjemahan yang dihasilkan terbaca ke dalam bahasa sasaran. 21. ﻥ ﻦﻋ ﻲﻔﻛﺍ ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ ﻦﻣ ﺎﻧﺍ ﺖﺒﻠﻁ ﺪﻘﻟ ﺍ ﺮﻳﺮﺪﺘﻟﺍ ﺔﺠﺗ laqad t alabtu anā min al- musytasyfā ikfā ‘an nātijati at-taĥrîrsaya sudah meminta pihak rumah sakit untuk merahasiakan ini. Adegan dalam dialog ini adalah ucapan polisi yang muncul pada menit ke 13.47 saat ia telah meminta pihak rumah sakit untuk menjaga rahasia Furqan. Pihak rumah sakit yang menangani masalah pemeriksaan darah yang dilakukan Furqan telah setuju untuk menjaga rahasia Furqan yang menderita penyakit AIDS, karena ditularkan oleh tersangka yang memerasnya disebuah hotel. Hal tersebut dilakukan oleh pihak kepolisian maupun pihak rumah sakit karena keprihatinan mereka terhadap Furqan yang sangat terguncang ketika mengetahui bahwa ia menderita penyakit AIDS. Terjemahan dialog yang tertera diatas adalah terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah dengan memakai metode penerjemahan secara bebas, karena dalam terjemahannya terdapat unsur pengurangan dan penambahan makna. Pengurangan makna yang dimaksud terdapat pada kata ﻦﻣ min yang berarti dari pada, namun dalam dialog terjemahan kata tersebut tidak ditulis.Begitu pula unsur perubahan makna, unsur perubahan makna terdapat pada ﻥ ﻦﻋ ﺍ ﺮﻳﺮﺪﺘﻟﺍ ﺔﺠﺗ ‘an nātijati at- ta ĥrîr bermakna darihasil yang muncul, diterjemahkan menjadi ini.Terjemahan Universitas Sumatera Utara 44 ﻥ ﻦﻋ ﺍ ﺮﻳﺮﺪﺘﻟﺍ ﺔﺠﺗ ‘an nātijati at-taĥrîrmenjadi inijelas salah, karena ini dalam bahasa Arab disebut ﺍﺬﻫ hāzā atau ﻩﺬﻫ hāzihi. Kesalahan pemaknaan tersebut tidak secara mutlak dapat dikatakan salah, karena Perubahan makna yang terjadi pada terjemahan tersebut, dilakukan untuk memangkas informasi yang diberikan oleh bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, namun tetap menjaga pesan yang akan disampaikan tidak berubah. Hal ini dilakukan agar pesan yang diberikan tidak berlebihan dan terbaca singkat ke dalam bahasa tujuannya. Berikutnya adalah unsur penambahan yang terdapat pada dialog, yaitu yang terdapat pada kata ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ al-musyt asyfā.Kata ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ al- musytasyfā yang bermakna rumah sakit, dalam terjemahan yang terdapat pada skenario berubah menjadi pihak rumah sakit, sedangkan kata pihak sendiri tidak tertulis dalam skenario dalam bentuk bahasa Arab sebagai bahasa sumbernya. Kata pihak sendiri dalam bahasa Arab disebut ﺔﻬﺟ jihatun dan pihak rumah sakit berarti ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ ﺔﻬﺟ jihatu al- musytasyfā.Jadi terjemahan kata pihak adalah penambahan yang yang dilakukan oleh penerjemah dialog. 22. ﻦﻜہﻳ ﺎﻣ ﻉﺮﺳﺍ ﺮﺼﻣ ﺭﺩﺎﻐﺗ ﻥﺍ ﺪﺑﻻ ﺖﻧﺍ anta lābud an tughādir misra asra’ mā yumkinanda harus meninggalkan Mesir Secepat mungkin. Selanjutnya dalam adegan dialog ini, dimana polisi meminta Furqan untuk meninggalkan Mesir. Dialog ini muncul pada menit ke 13.42, diucapkan oleh pihak kepolisian yang telah mengetahui informasi bahwa Furqan menidap AIDS, kemudian meminta Furqan untuk segera pergi dari Negara Mesir agar penyakit yang dideritanya tersebut tidak tertular ke orang lain. Dan pihak kepolisan berjanji bahwa akan menjaga rahasia ini demi reputasi Furqan dan martabat keluarganya asalkan Furqan bersedia meninggalkan Mesir secepat mungkin. Terjemahan Dialog yang tertera diatas adalah terjemahan yang menggunakan metode penerjemahan secara bebas.Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya unsur pengurangan dalam terjemahannya.Unsur pengurangan yang dimaksud Universitas Sumatera Utara 45 terdapat pada kata ﻥﺍ an dan ﺎﻣ mā.Ke duanya memang hanya sebatas huruf dalam konteks tata bahasa bahasa Arab. Kata ﻥﺍ an dalam ilmu nahw disebut sebagai huruf ﻉﺭﺎﻀہﻟﺍ ﻞﻌﻓ ﺐﺼﻨﻳ yansibu fi’lu al-mudari’, artinya adalah huruf tersebut merupakan kata bantu yang berarti bahwa, dan apabila huruf tersebut terletak berdampingan dengan kata yang berbentuk fi’il mudhari’ maka akanmempengaruhi harakatnya menjadi fatah. Sedangkan kata ﺎﻣ mā dalam konteks ilmu nahw terbagi menjadi dua, yaitu ﺎﻣ mā nafi yang berarti tidak dan ﺎﻣ m ā istifham yang berarti apa menggantikan kata ﺍﺫﺎﻣ mādzā yang juga berarti apa. Kata ﺎﻣ mā dalam konteks ilmu nahw pada dialog tersebut adalah huruf ﺎﻣ māistifham yang berarti apa. Jadi makna ke dua huruf tersebut dalam dialog yang terdapat dalam skenario adalah bahwa dan apa, namun ke dua kata tersebut dalam skenario tidak diterjemahkan. Unsur pengurangan terjemahan dialog tersebut dapat membuktikan bahwa terjemahannya adalah terjemahan yang dilakukan secara bebas, karena bila kedua huruf tersebut diterjemahkan, maka terjemahan yang dihasilkan akan berupa terjemahan secara harfiah, bukan lagi terjemahan secara bebas. Berikut adalah terjemahan bila kata ﻥﺍ an dan kata ﺎﻣ mā juga ikut untuk diterjemahkan: anda harus bahwa meninggalkan Mesir secepat apa yang mungkin. 23. ﻩﺮﻴﻏ ﻲﻟﺍ ﺽﺮہﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻞﻘﻨﺗ ﻻ ﻥﺍ ﻲﻨﻛﺮﺗﻭ wataraknī an lā tanqul hadza al-marad ilā ghairihanda janji takkan menyebarkan penyakit ini ke orang lain. Adegan dialog ini terjadi pada menit ke 13.57 saat polisi meminta Furqan berjanji agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Pihak kepolisian berjanji untuk melindungi privasi Furqan sebagai penderita penyakit AIDS dan memintanya agar meninggalkan Mesir serta tidak menyebarkannya ke orang lain. Unsur perubahan yang terdapat pada terjemahan dialog membuktikan bahwa terjemahan tersebut dilakukan dengan memakai metode penerjemahan secara Universitas Sumatera Utara 46 bebas. Hal itu dapat dilihat pada kata ﻲﻨﻛﺮﺗﻭ wataraknī yang bermakna dananda meninggalkan saya, namun makna dalam dialog tersebut diubah menjadi anda berjanji. Kata ﻲﻨﻛﺮﺗ taraknīberarti meninggalkan, namun dalam skenario cerita terjemahannya berubah dari makna meninggalkan menjadi berjanji, sedangkan menurut kamus Al-Munawwir, berjanji dalam bahasa Arab disebut dengan ﺪﻋﺍﻭ wā’ada. Contohnya ﻥﻼﻔﺑ ﺪﻋﺍﻮﻳ yuwā’idu bi fulānin ‘berjanji dengan si Fulan’ atau ﻲﻧﺪﻋﺍﻭ wā’idnî‘berjanjilah kepada saya’ dalam bentuk kalimat perintah. Begitu pula yang terjadi pada kata ﻞﻘﻨﺗ ﻻ lā tanqul yang berarti jangan biarkan, juga diubah maknanya menjadi takkan menyebarkan.Kata ﻞﻘﻨﺗ ﻻ lā tanqul adalah bentuk fi’il nahyi yang berasal dari kata ﻞﻘﻧ naqala yang berarti membiarkan.Kata ini berbentuk nahyi yang menjelaskan tentang larangan atau penegasan untuk tidak melakukan sesuatu hal, sedangkan menyebarkan biasanya dilukiskan dengan kata ﺮﺸﻧ nasyara dan ﺮﺸﻨﺗ ﻻ lā tansyur dalam bentuk nahyi yang berarti jangan sebarkan.Unsur perubahan yang terdapat pada ke dua kata tersebut adalah karakteristik dari metode penerjemahan bebas. Jadi sangatlah jelas terjemahan dialog diatas adalah terjemahan yang dilakukan dengan memakai metode penerjemahan bebas. 24. HIV ﺽﺮہﻟﺎﺑ ﺏﺎﺼﻣ ﺖﻧﺍ ﻑﺮﻌﻳ ﺪﺣﺍ ﻻ lā ahad ya’rif anta musabun bi al-marad HIVtidak ada yang tahu anda terkena virus HIV. Ucapan tersebut adalah adegan disaat polisi meyakinkan Furqan bahwa tidak ada yang tahu tentang virus HIV yang diidap Furqan. Dialog tersebut muncul pada menit ke 14.04 dimana pihak kepolisian sepakat dengan pihak rumah sakit setempat untuk merahasiakan penyakit yang dideritanya tersebut serta tidak akan memberitahukan kepada orang lain demi menjaga aibnya dan martabat keluarganya. Universitas Sumatera Utara 47 Terjemahan dialog diatas adalah dialog yang diterjemahkan dengan memakai metode penerjemahan bebas, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya unsur perubahan makna pada kata ﺽﺮہﻟﺍ al-marad yang memiliki arti sakit, namun diubah maknanya menjadi virus. Kata virus dalam bahasa Arab ditulis dengan ﺯﺮﻴﻓ fîruz yang diadopsikan dari bahasa Inggris.Jadi kata virus adalah bahasa asing terhadap bahasa Arab sendiri dan kata ini tidak ada dijumpai bentuk aslinya dalam bahasa Arab. Jadi kesimpulannya penerjemahan kata ﺽﺮہﻟﺍ al- marad menjadi virus sangatlah tidak cocok, namun perubahan makna tersebut dibolehkan demi memlihara maksud pesan yang akan diberikan oleh bahasa sumber bahasa Arab terhadap bahasa sasaran bahasa Indonesia. 25. ﻞﺟﻭﺰﻋ ﷲ ﺎﻌﺒﻁﻭ ﻲﻔﺸﺘﺸﻣ ﻒﺿﻮﻣﻭ ﺎﻧﺍﻭ ﺖﻧﺍ ﻻﺍ illā anta wamuwa U dd U af musytasyfā watab’an allāh ‘azza wajallakecuali anda, saya, petugas rumah sakit, tentunya Allah SWT. Dialog yang tertera diatas adalah dialog terakhir yang berbahasa Arab dalam film ini, muncul pada menit ke 14.09 saat dimana polisi menerangkan bahwa tidak akan ada yang akan tahu tentang masalah yang menimpanya kecuali dia sendiri, petugas rumah sakit dan Allah SWT. Pihak kepolisian menerangkan hal tersebut kepada Furqan setelah ia berjanji untuk meninggalkan Mesir, serta meyakinkan Furqan bahwa rahasianya akan mereka jaga dengan baik. Sekilas terlihat bahwa terjemahan dialog diatas adalah terjemahan secara kata demi kata. Seluruh kata yang terdapat pada dialog tersebut diterjemahkan tanpa ada unsur pengurangan dan penambahan terhadap terjemahannya, namun terdapat satu kata yang diterjemahkan dengan cara mengubah makna sebenarnya, yaitu pada kata ﻞﺟﻭﺰﻋ ‘azza wajalla yang berarti yang maha tinggi dirubah menjadi SWT. Jika dalam terjemahan dialog tersebut tidak terdapat perubahan makna, maka terjemahannya dapat dikatagorikan sebagai penerjemahan secara harfiah, akan tetapi perubahan makna yang terdapat pada kata ﻞﺟﻭﺰﻋ ‘azza wajalla, membuat penerjemahan ini dikatagorikan menjadi penerjemahan secara bebas. Universitas Sumatera Utara 48

3.3. Konsistensi PenerjemahanFilm KCB