20 Ana kembali untuk menjadi istrinya. Ayah Ana mengatakan bahwa Ana sudah
menikah dengan seorang laki-laki lulusan Al-Azhar, ia adalah Abdullah Khairul Azzam sahabat Furqan sendiri. Melihat Furqan yang bersedih setelah mendengar
kabar tersebut, pak kiai menasehatinya bahwa perjodohan adalah takdir Tuhan dan Furqan, Ana serta Azzam telah menjalani sebuah skenario permainan takdir untuk
menguji keimanan mereka.Azzam dan Ana selanjutnya hidup berbahagia dalam ikatan sebuah pernikahan yang Azzam ridha terhadap agama dan akhlaknya Ana,
dan begitu juga Ana yang ridha terhadap agama dan akhlaknya Azzam.
3.2. Metode Penerjemahan Film KCB
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hanafi 1986:54, bahwa metode penerjemahan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu Metode penerjemahan kata
demi kata, metode penerjemahan harfiah dan penerjemahan bebas.Hal itu juga telah dijelaskan diawal, bahwa pendapat ini berdasarkan yang telah dikemukakan
oleh para pakar dibidangnya seperti House, Catford dan L. Forster. Oleh sebab itu, dalam film Ketika Cinta Bertasbih ditemukan 6 dialog diantaranya yang memakai
metode penerjemahan kata demi kata dan 1 dialog memakai metode penerjemahan harfiah serta 25 dialog yang memakai metode penerjemahan bebas. Berikut
penganalisaian dan pembahasan yang diuraikan oleh peneliti berdasarkan metode penerjemahannya.
3.2.1. Metode Kata Demi Kata
Adapun penerjemahan dialog Arab yang memakai metode penerjemahan kata demi kata dalam film KCB, yaitu ada sebanyak 6 dialog. Berikut penjelasan yang
diuraikan oleh peneliti. 1.
ﺎﻬﻴﻠﻋ ﺖﻀﺒﻗ ﻦﻳﺍ ؟
aina qabad ta ‘alaihā
dimana anda tangkap dia Dialog ini adalah dialog yang muncul pada menit 01.31 dimana Furqan ketika
itu berada dikantor polisi Mesir dan ia bertanya tentang wanita yang ditangkap oleh polisi karena telah menjebak dan memerasnya. Wanita tersebut menyamar
sebagai seorang mahasiswi yang suka terhadap Furqan kemudian menjebaknya
Universitas Sumatera Utara
21 disebuah hotel saat Furqan mengerjakan tesisnya dengan cara mengambil gambar
yang tidak senonoh diatas ranjang. Pada saat Furqan bangun keesokannya ia membaca sebuah pesan yang ditinggalkan didalam komputernyanya berikut
dengan foto-fotonya yang tidak senonoh. Pesan tersebut berisi ancaman untuk mengirimkan sejumlah uang, jika tidak maka foto-fotonya akan disebarkan ke
publik. Merasa dirinya dijebak dan diperas terhadap apa yang tidak dilakukannya, maka Furqan pun melaporkannya ke kantor polisi setempat, berselang beberapa
hari kemudian mereka berhasil menangkap tersangka. Terjemahan dimana anda tangkap dia dalam dialog tersebut mengacu kepada
penerjemahan kata demi kata, karena penerjemah menerjemahkan sesuai dengan kata demi kata dan ada sedikit perubahan dalam penerjemahannya. Seperti kata
ﻦﻳﺍ
aina yang bermakna dimana dan kata
ﺖﻀﺒﻗ
qabadta yang bermakna anda tangkap. Kata
ﺖﻀﺒﻗ
qabadta menunjukkan kepada bentuk lampau mad ĭ yang
berasal dari kata
ﺾﺒﻗ
qabada. Sedangkan
ﺎﻬﻴﻠﻋ
‘alaihā, bentuk asalnya adalah penggabungan antara huruf
ﻲﻠﻋ
’alā dan
ﻲﻫ
hiya. Penerjemahan kata
ﺎﻬﻴﻠﻋ
‘alaihā yang bermakna diatasnya berubah menjadi dia, hal itu disebabkan faktor keberadaan kata sebelumnya yaitu
ﻦﻳﺍ
aina dan
ﺖﻀﺒﻗ
qabadta, sehingga penerjemahannya berubah menjadi dimana anda tangkap dia. Jika kalimat dalam
dialog tersebut diterjemahkan secara harfiah maka terjemahannya adalah sebagai berikut: dimana anda menangkap diatasnya.
2.
ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ ﻲﻓ
fî burt sa’îd di Port Said Dialog dalam adegan ini adalah dialog lanjutan dari dialog sebelumnya yang
muncul pada menit 01.33. Dalam skenario cerita, Furqan bertanya kepada polisi atas penangkapan wanita yang dilaporkannya tersebut, kemudian pihak kepolisian
menjawabnya dengan berkata
ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ ﻲﻓ
fî burt sa’îd yang artinya di Port Said. Sebagaimana yang telah peneliti jelaskan diawal, bahwa wanita tersebut
menyamar sebagai mahasiswi yang suka terhadap Furqan, kemudian ia menelpon
Universitas Sumatera Utara
22 Furqan untuk bertemu hingga selanjutnya ia dijebak seolah-olah mereka telah
tidur berdua di hotel tempat Furqan menginap. Tidak lama berselang, wanita itu pun tertangkap di air port Port Said, Kairo saat ia hendak melarikan diri menuju
Yunani. Terjemahan ini sudah sangat jelas memakai metode penerjemahan word of the word. Kata
ﻲﻓ
fî dan
ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ
burt sa’îd diterjemahkan secara bertahap menjadi di dan Port Said.Kata
ﻲﻓ
fî pada dialog ini bisa diartikan menjadi pada, di dan didalam. Sedangkan
ﺪﻴﻌﺳ ﺕﺮﺑ
burt sa’îd adalah nama sebuah bandara yang terletak di Kairo, Mesir.
3.
ﻥﺎﻨﻴﻟﺍ ﻲﻟﺍ ﺏﺮﻬﺗ ﻥﺍ ﺪﻳﺮﺗ ﻲﻫ
hiya turîdu an tahruba il ā al-yunānidia mahu lari ke Yunani
Dialog ini muncul pada menit 01.35 dan merupakan lanjutan dari dialog sebelumnya dimana pihak polisi menerangkan kepada Furqan tentang tersangka
pemerasan yang ingin melarikan diri ke Yunani.Dalam skenario ini, Furqan yang hadir dikantor polisi meminta klarifikasi untuk menjelaskan secara lanjut tentang
kejadian yang menimpanya. Kemudian polisi yang menyelidiki kasusnya itu, menjelaskan bahwa wanita itu ditangkap disebuah bandara dan ia hendak
melarikan diri ke Yunani. Kata
ﻲﻫ
hiya bentuk zamir muannast menunjukkan kepada perempuan yang berarti dia pr, dan kata
ﺪﻳﺮﺗ
turîdubentuk fi’il mudari’ berasal dari kata
ﺩﺍﺭﺍ
arāda menununjukkan kepada perempuan yang diartikan menjadi mahu, sedangkan kata
ﺏﺮﻬﺗ
tahruba menunjukkan kepada perempuan yang berasal dari kata
ﺏﺮﻫ
haraba bermakna lari, serta kalimat
ﻥﺎﻨﻴﻟﺍ ﻲﻟﺍ
ilā al- yunāni yang diartikan menjadi ke Yunani.Kata-kata yang berbentuk muannast
tersebut menunjukkan kepada perempuan yang ditangkap oleh polisi dalam adegan film.Dalam terjemahan ini, penerjemah dialog memakai metode
penerjemahan kata demi kata, karena penerjemah menerjemahkan kata demi kata secara bertahap sehingga menjadi sebuah kalimat berbentuk informasi yamg
disampaikan ke dalam bahasa penerima.
Universitas Sumatera Utara
23 4.
؟ ﺔﻴﻧﺎﻨﻳ ﻲﻫ ﻞﻫ
hal hiya yunāniyyahapakah dia orang Yunani? Dialog selanjutnya muncul pada menit 01.37 yang diucapkan oleh Furqan
ketika ia menanyakan kepada pihak kepolisian tentang kewarnegaraan tersangka. Pertanyaan yang diajukan oleh Furqan kepada polisi berdasarkan penjelasan polisi
bahwa wanita tersebut ingin lari ke Yunani. Furqan saat itu mengira bahwa wanita yang memerasnya berasal dari Yunani, maka ia ingin memastikan kebenarannya
dengan menanyakan langsung kepada polisi yang telah menangkap tersangka. Terjemahan dialog ini mengacu kepada metode penerjemahan word of the word.
Dalam kalimat tersebut tersusun tiga kata yang ketiganya diterjemahkan secara langsung sesuai dengan susunan tata letaknya.Kata
ﻞﻫ
halbentuknya istifham yang memiliki arti dalam skenario apakah dan
ﻲﻫ
hiya dengan bentuk zamir muannast diterjemahkan menjadi diapr, serta
ﺔﻴﻧﺎﻨﻳ
yunāniyyah yang berarti Yunani. Apabila terjemahan tersebut digabungkan, maka terjemahannya akan
menjadi apakah dia orang Yunani? 5.
ﻻ
l
ā bukan Pihak kepolisian menanggapi pertanyaan Furqan dengan jawaban seperti
dialog kalimat yang tertera diatas yang muncul pada menit 01.38. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada dialog sebelumnya bahwa Furqan mengira bahwa
wanita tersebut berasal dari Yunani karena berdasarkan penjelasan polisi bahwa ia ingin lari ke Yunani, kemudian ia ingin memastikannya dengan bertanya apakah
ia dari Yunani, lalu polisi pun menjawab dengan kata
ﻻl
ā yang artinyabukan. Dialog tersebut mengacu pada metode penerjemahan kata demi kata, karena
kata
ﻻl
ā yang berbentuk nafĭ sudah sangat jelas dapat diartikan menjadi tidak, bukan dan jangan. Namun pada dialog diatas kata tersebut diterjemahkan secara
langsung menjadi bukan dengan memperhatikan konteks cerita film dan juga tidak adanya unsur pengurangan, penambahan atau pun unsur perubahan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
24 merubah makna. Jika hal tersebut dilakukan pada dialog ini, maka terjemahan
kata
ﻻl
ā akan dapat dikatagorikan menjadi penerjemahan secara bebas.
6.
ﻞﻴﺪﺘﺴﻣ
musta ĥîlmustahil
Dialog diatas muncul pada menit 11.51 dimana Furqan tidak percaya bahwa ia positif mengidap penyakit AIDS. Dialog ini adalah dialog lanjutan dari
dialog yang muncul pada menit 11.41 dimana polisi menerangkan bahwa Furqan positif mengidap AIDS. Dialog yang dimaksud akan dijelakan secara rinci oleh
peneliti pada penjelasan metode penerjemahan bebas. Kata
ﻞﻴﺪﺘﺴﻣ
musta ĥîl dalam adegan tersebut diucapkan bersamaan dengan
dialog kalimat
ﻦﻜہﻣ ﺶﻣ
musy mumkinin yang berarti tidak mungkin. Dialog
ﺶﻣ ﻦﻜہﻣ
musy mumkinin sendiri tidak dimasukkan dalam kajian ini, oleh karena dialog tersebut merupakan bahasa Arab Ammiah. Penerjemahan dalam dialog
tersebut juga mengacu pada metode penerjemahan kata demi kata. Kata
ﻞﻴﺪﺘﺴﻣ
musta ĥîl diterjemahkan secara langsung menjadi mustahil. Hal tersebut
membuktikan bahwa penerjemah menggunakan metode penerjemahan kata demi kata dalam menerjemahkan dialog diatas.
3.2.2. Metode Penerjemahan Harfiah
Adapun penerjemahan dialog Arab yang memakai metode penerjemahan harfiah dalam film KCB ada sebanyak 1 dialog, yaitu :
1.
ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ ﻲﻟﺍ ﻪﻘﻓﺍﺭ
rāfiqhi ilā al-musytasyfātemani dia ke rumah sakit. Dialog ini muncul pada menit 08.27 dimana kepala polisi memerintahkan
bawahannya untuk menemani Furqan memeriksa darah di rumah sakit. Dalam adegan ini, polisi meminta Furqan untuk memeriksa darah, namun pada awalnya
Furqan menolak melakukannya karena tidak mempunyai dasar mengapa ia harus
Universitas Sumatera Utara
25 memeiksa darah. Akhirnya polisi menjelaskan kondisi wanita yang menjadi
tersangka tersebut bahwa ia seorang pengidap AIDS. Tersangka yang juga salah seorang dari kelompok pemeras yang paling dicari di Kairo ini tidak segan-segan
mengancam korbannya untuk diperas, selain itu menurut informasi yang telah diperoleh, bahwa 80 dari korbannya mengidap penyakit itu juga. Kemudian
polisi yang manangani kasus Furqan ini memerintahkan agar Furqan memeriksa darah yang ditemani oleh petugas.Kata
ﻪﻘﻓﺍﺭ
rāfiqhi berbentuk fi’il amr yang berarti sebuah perintah.Kata ini berasal dari kata
ﻖﻓﺍﺮﻳ-ﻖﻓﺍﺭ
rāfaqa-yurāfiqu yang berarti menemani. Jika kata ini digunakan dalam bentuk fi’il amr, maka akan
berubah menajadi
ﻖﻓﺍﺭ
rāfiq yang berarti temanilah dan juga pada kata
ﻖﻓﺍﺭ
rāfiqh terdapat penambahan kata berbentuk zamir muzakkar yaitu kata
ﻮﻫ
huwa yang ditulis
ﻩ
hi menunjukkan keterangan laki-laki, sehingga berubah menjadi
ﻖﻓﺍﺭ ﻩ
rāfiqhi yang diterjemahkan menjaditemani dia. Kata
ﻲﻟﺍ
ilā diterjemahkan menjadi ke, namun kata ini juga dapat diterjemahkan mejadi
kepada. Selanjutnya kata
ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ
al- musytasyfā berbentuk isim makan
menunjukkan keterangan tempat yang bermakna tempat penyembuhan atau rumah sakit.Sebagaimana yang telah dijelaskan diawal, bahwa terjemahan harfiah adalah
terjemahan yang mengikuti struktur bahasa sumbernya tanpa melihat konteks kalimatnya. Struktur bahasa sumber yang dimaksudkan disini terletak pada dialog
terjemahan temanilah dia. Jika dialog tersebut diterjemahkan secara bebas, maka terjemahannya adalah bawa dia ke rumah sakitatau secara langsung saja
menjadibawa ke rumah sakit, namun terjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumbernya yaitu bahasa Arab tanpa ada perubahan dalam terjemahan kata
ﻖﻓﺍﺭ
rāfiqh.
Universitas Sumatera Utara
26 3.2.3.
Metode Bebas Adapun terjemahan yang memakai metode penerjemahan bebas dalam film
KCB, yaitu ada sebanyak 25 dialog. Berikut penjelasan yang akan diuraikan oleh peneliti :
1.
ﺯﺎﻴﺘﻣﻻﺍ ﺔﺟﺭﺩ ﺐﻟﺎﻄﻟﺍ ﺢﻨﻣ ﺎﻧﺭﺮﻗ ﻦﻴﺸﻗﺎﻨہﻟﺍ ﻦﻴﺑ ﻙﺭﺍﺩ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﺸﻗﺎﻨہﻟﺍ ﺪﻌﺑﻭ
waba’da al- munāqasyah allatî dārak baina al -munāqisyin, qararnā
muniha a
U
tt
U
alib darrajata al-imtiyazsetelah tim penguji berdiskusi dan bermusyawarah memutuskan memberikan gelar magister kepada
mahasiswa yang bersangkutan dengan predikat cumlaud. Dialog ini adalah dialog yang diucapkan dalam adegan saat tim penguji tesis
mengumumkan kelulusan Furqan dalam studi pascasarjananya dengan predikat cumlaud setelah ia mempersentasikan tesisnya kepada tim penguji universitas Al-
Azhar Kairo. Dialog tersebut merupakan dialog yang pertama sekali diucapkan dalam bahasa Arab Fusha yang muncul pada menit 00.01. Dan dalam skenario
adegan ini, tidak ada adegan dimana saat Furqan mempersentasikan tesisnya. Hal itu bisa diperhatikan, setelah adegan Furqan mengerjakan tesis disebuah hotel dan
dijebak oleh seorang wanita yang menyamar sebagai seorang mahasiswi, lalu adegan berikutnya langsung kepada pengumuman kelulusan Furqan oleh tim
penguji tanpa memperlihatkan adegan bagaimana skenario cerita disaat Furqan mempersentasikan tesisnya. Nah dialog diatas adalah ucapan seorang kepala
penguji tesis Furqan bahwa ia telah lulus sebagai lulusan terbaik dengan predikat cumlaud di universitas yang bersangkutan.
Penerjemahan dialog tersebut bersifat sangat bebas, hal itu dapat diperhatikandengan adanya penambahan-penambahan terjemahan yang tidak
diucapkan oleh tim penguji, namun oleh penerjemah menambahkannya agar tercipta kesesuaian informasi yang akan diberikan.Kata-kata bermusyawarah dan
memberikan gelar magister dalam konteks bahasa Arab tidak diucapkan oleh para pemain dalam adegan tersebut. Terjemahan yang dilakukan dengan cara
penambahan ini tidak dikatagorikan sebagai terjemahan salah, karena penerjemah menggunakan metode penerjemahan bebas. Seperti yang telah disampaikan
Universitas Sumatera Utara
27 bahwa penerjemahan bebas tidak hanya melihat unsur kata, namun metode ini
lebih memperhatikan unsur konteks kalimatnya.Jadi metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah pada data ini adalah metode penerjemahan bebas.
2.
ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ ﺎﻬﻧﺍ ﻲﻠﻋ ﻝﺪﺗ ﺎﻫﺎﻨﻌہﺟ ﻲﺘﻟﺍ ﺕﺎہﻠﻌہﻟﺍ,ﻻ
al- ma’lumāti al-latî jama’nāhā tadullu‘alā annahā isrāiliyat
tidak
,
Menurut keterangan yang kami himpun, dia orang Israel. Dialog ini adalah ucapan yang diucapkan oleh polisi untuk menjelaskan
tentang kewarnegaraan wanita pemeras tersebut. Setelah polisi berhasil meringkus wanita yang memeras Furqan, ia pun datang ke kantor polisi. Sesampainya disana,
pihak kepolisian menerangkan bahwa tersangka pemeras bukanlah orang Yunani, walaupun ia hendak melarikan diri ke Yunani. Keterangan yang polisi berikan
tersebut adalah dialog yang telah peneliti tulis diatas yang muncul pada menit ke 01.40 dimana saat itu kepala polisi menjawab pertanyaan Furqan. Pertanyaan
Furqan yang dimaksud itu adalah
؟ ﺔﻴﻧﺎﻨﻳ ﻲﻫ ﻞﻫ
hal hiya yunāniyyahapakah dia orang Yunani?. Dialog yang dimaksudkan itu muncul pada menit 01.37 dan sudah
dijelaskan pada pembahasan metode penerjemahan kata demi kata. Dalam dialog yang telah disebutkan, ada dua pokok hal yang sangat menonjol
dalam penerjemahannya, yaitu unsur penambahan dan unsur pengurangan. Unsur penambahan dalam terjemahan ini adalah penambahan kata menurut, sedangkan
unsur pengurangan dalam terjemahan ini terletak pada kata
ﻝﺪﺗ
tadullu.
ﻝﺪﺗ
tadullu adalah bentuk fi’il mudhari’muannast yang berasal dari kata
- ﻝﺩ
ﻝﺪﻳ
dalla-yadullu bermakna menunjukkan. Dalam dialog, kata yang dimaksudkan itu tidak diterjemahkan dalam skenario cerita. Unsur penambahan dan
pengurungan wajar saja dilakukan, jika yang demikian itu sesuai dengan konteks kalimat.Terjemahan ini tidak hanya terpaku dengan kata,akan tetapi yang dilihat
adalah pesan informasi yang diberikan bahasa sumber dapat diterima oleh bahasa sasaran. Namun bila kata
ﻝﺪﺗ
tadullu juga diterjemahkan, menurut peneliti pesan yang disampaikan bahasa sumber juga tidak akansalah. Terjemahan menurut
Universitas Sumatera Utara
28 peneliti adalah tidak, menurut informasi yang telah kami kumpulkan,
menunjukkan bahwa dia orang Israel. 3.
؟ ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ
isrāiliyatIsrael? Dialog dalam skenario ini muncul pada menit 01.40 yang diucapkan oleh
Furqan setelah adanya penjelasan polisi saat menjelaskan bahwa wanita yang mereka tangkap adalah orang Israel. Informasi yang polisi terima setelah pasca
penangkapan tersangka menunjukkan bahwa wanita yang memerasnya itu adalah salah satu kelompok pemeras yang memeras korbannya dengan berbagai cara
termasuk menjebak Furqan dengan berpura-pura tidur dengannya. Furqan yang mendengar bahwa tersangka berasal dari Israel pun terkejut sambil mengucapkan
kata dialog seperti yang telah tertulis diatas. Kata
ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ
isrāiliyat yang makna sebenarnya adalah orang Israel, dalam terjemahannya diterjemahkan menjadi Israel saja. Hal tersebut dilakukan agar
terjemahan yang dihasilkan tidak bersifat berlebihan atau mubazir, karena secara konteks terjemahan Israel akan dapat dimengerti bahwa terjemahan tersebut
bermaksud orang Israel, bukan negara Israel. Kata
ﺔﻴﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ
isrāiliyat dalam dialog berbentuk muannast menunjukkan kepada tersangka perempuan yang
ditangkap oleh polisi dalam adegan film. Dan kata ini juga bisa didiskripsikan menjadi muzakkar, yaitu
ﻲﻠﻴﺋ ﺍﺮﺳﺍ
isrāiliyyu apabila konteks dalam skenario cerita menunjukkan kepada laki-laki.
4.
ﺎﻫﺎﻴﺪﺿ ﺖﻀﻬﻧ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﺑﺎﺼﻋ ءﺎﻀﻋﺍ ﻦﻣ ﻲﻫ ﺖﻧﺎﻛﻭ ﺢﺻ ﻱﻮﻳﺍ
aiwā sah wakānat hiya min a’dai ‘isābati al-latĭ nahadat dah
ayyāhā benar,dia termasuk anggota geng yang suka memeras
korbannya Skenario dialog diatas adalah ucapan polisi yang muncul pada menit 01.45
saat menjelaskan kepada Furqan bahwa wanita yang mereka tangkap merupakan anggota geng dari organisasi kriminal yang suka memeras korbannya. Hal utama
yang bisa dilihat pada terjemahan dialog ini adalah adanya unsur pengurangan.
Universitas Sumatera Utara
29 Pengurangan terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah terdapat pada kata
ﻱﻮﻳﺍ ﺢﺻ
aiwā sah
yang dalam skenario diartikan menjadi benar.penguranganterjemahan yang terjadi pada kalimat ini terletak pada kata
ﻱﻮﻳﺍ
aiwa. Unsur pengurangan terjemahan selanjutnya yang ada dalam terjemahan dialog ini terdapat pada kata
ﻭ
wa. Kata
ﻱﻮﻳﺍ
iwa yang berarti iya dan kata
ﻭ
wa yang berarti dan dalam skenario tidak diterjemahkan. Selanjutnya dialog tersebut juga terdapat unsur penambahan terjemahannya. Kata termasuk
dan kata suka adalah penambahan yang dilakukan oleh penerjemah dalam menerjemahkan dialog dan ke dua kata ini sama sekali tidak diucapkan oleh aktor
dalam bentuk bahasa Arab. Penambahan kata termasuk lebih spesifiknya terletak pada kalimat
ﻦﻣ ﻲﻫ ﺖﻧﺎﻛﻭ
wa kānat hiya min dalam skenario diartikan menjadi
dia termasuk.Sedangkan penambahan kata suka terletak pada kalimat
ﺖﻀﻬﻧ ﻲﺘﻟﺍ ﺎﻫﺎﻴﺪﺿ
al-lat ĭ nahadat dahayyāhā
yang dalam skenario memiliki makna yang suka memeras korbannya. Unsur pengurangan dan penambahan yang terapat
dalam dialog telah dapat membuktikan bahwa terjemahan tersebut merupakan penerjemahan secara bebas.
5.
ﺍﺬﻛ ﺖﺴﻴﻟ ﻲﻫﻭ ﺎﻬﻧﻮﻨﺠﺑ ﻲﺘﺌﺗ ﺎﻬﻧﺎﻓ ﺎﻬﻴﻠﻋ ﺎﻨﻀﺒﻗ ﻥﺍ ﺪﻌﺑ ﻥﺎﻗﺮﻓ ﺎﻳ ﻑﺮﻌﺗ ﻚﻟ
ta’rif yā Furqān ba’da anqabadnā ‘alaihā fainnahā ta’tĭ bijunûnihā wahiya laisat kazalik semenjak kami tangkap ia pura-pura gila padahal
dia tidak begitu. Adegan dalam dialog ini muncul pada menit 02.04 dimana pihak polisi
menerangkan tentang keadaan tersangka yang telah ditangkap kemudian menjadi gila. Adegan dialog ini bermula ketika Furqan datang ke kantor polisi dan setelah
berkonsultasi dengan pihak polisi dan melihat langsung tersangka pemeras yang telah dipenjara. Wanita pemeras tersebut bersikap seperti layaknya orang gila, ia
tertawa dan berbicara sendiri. Polisi menduga bahwa tersangka berpura-pura gila agar tidak dimintai keterangan.Dugaan polisi tentang kegilaan tersangka langsung
disampaikan kepada Furqan.Ia menerangkan hal tersebut kepada Furqan dengan berkata sebagaimana dialog yang tertera diatas.
Universitas Sumatera Utara
30 Ada beberapa hal dalam skenario dialog ini yang menarik untuk dianalisis,
yaitu adanya beberapa objek kata yang tidak diterjemahkan seperti kata
ﺎﻳ ﻑﺮﻌﺗ ﻥﺎﻗﺮﻓ
ta’rif yā Furqān yang memiliki makna ketahuilah wahai Furqan.Berarti dalam hal ini, terdapat unsur pengurangan dalam penerjemahannya.Ada pula kata
yang diterjemahkan tidak sesuai dengan makna aslinya, Seperti kata
ﺪﻌﺑ
ba’da yang diterjemahkan menjadi semenjak, makna sebenarnya adalah
setelah.Semenjak biasanya didiskripsikan dengan kata
ﺬﻨﻣ
mundzu dan
ﺬﻣ
mudz.Jadi pada objek ini dapat dikatakan bahwa penerjemah telah mengubah terjemahannya. Begitu pula dengan
ﺎﻬﻧﻮﻨﺠﺑ ﻲﺘﺌﺗ
ta’t ĭ bijunûnihā yang diartikan
dengan ia pura-pura gila. Makna yang cocok menurut peneliti adalah ia menjadi gila, karena pura-pura gila dalam bahasa Arab adalah
ﻦﻨﺠﺗ
tajannana, ia pr pura-pura gila dalam bahasa Arab didskripsikan dengan
ﻦﻨﺠﺘﺗ
tajannanu yang berbentuk fi’il mudhari’ muannast. Selanjutnyadalam ucapan dialog ini terdapat
pula unsur penambahannya, yaitu pada kata padahal. Kata padahal tidak ada dalam skenario cerita dalam bentuk bahasa Arab, melainkan penambahan yang
dilakukan oleh penerjemah.Unsur perubahan, unsur penambahan dan unsur pengurangan makna ini membuktikan bahwa terjemahan tersebut menggunakan
metode penerjemahan bebas. 6.
ﺓﺪﻳﺪﻋ ﺩﻼﺑ ﻲﻟﺍ ﺐﻫﺬﺗ ﻒﻴﻛ ﻥﺫﺍ
idzan kaifa tadzhabu ilā bilādin ‘adîdah Bagaimana mungkin ia pergi ke
banyak negara. Adegan dialog ini terjadi pada menit ke 02.14 dan merupakan kelanjutan dari
dialog yang diucapkan oleh polisi yang menjelaskan bahwa tersangka telah menjadi gila. Namun polisi dalam adegan ini menduga bahwa tersangka hanya
berpura-pura gila untuk mengelabui petugas kepolisian agar tidak dimintai keterangan.Hal itu disampaikan pihak polisi kepada Furqan bahwa tersangka tidak
gila melainkan berpura-pura gila, karena menurut keterangan yang diterima pihak
Universitas Sumatera Utara
31 kepolisian, tersangka telah banyak mengunjungi negara-negara, jadi tidak
mungkin orang gila bisa mengelilingi dunia. Terjemahan dialog ini jelas memakai metode penerjemahan bebas, karena
terdapat unsur pengurangan dan penambahan kata yang tidak ada pada skenario dalam bentuk bahasa Arab. Unsur pengurangan yang terdapat dalam terjemahan
dialog ini terdapat pada kata
ﻥﺫﺍ
idzan yang berarti jadi. Kata
ﻥﺫﺍ
idzan dalam skenario tidak diterjemahkan, padahal kata Arabnya tertulis dalam skenario cerita.
Sedangkan unsur penambahan dalam terjemahan dialog ini terdapat pada kata mungkin yang tidak diucapkan oleh aktor. Kata mungkin dalam bahasa Arab
disebut dengan
ﻦﻜہﻣ
mumkin, namun dalam dialog kata
ﻦﻜہﻣ
mumkin, jelas tidak tertulis dan tidak diucapkan oleh aktor.
Kalimat
ﺓﺪﻳﺪﻋ ﺩﻼﺑ ﻲﻟﺍ
ilā bilādin ‘adîdah diterjemahkan menjadi ke banyak negara. Menurut peneliti terjemahan seperti ini terasa kaku dalam konteks tata
bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya. Karena kata
ﺓﺪﻳﺪﻋ
‘adîdah berarti bilangan yang bentuk aslinya adalah
ﺩﺪﻋ
’adada, sedangkan banyak biasanya digambarkan dalam bentuk
ﺮﻴﺜﻛ
katsîrun.Jadi terjemahan yang cocok menurut peneliti pada kalimat ini adalah ke berbagai negara.
7.
ﻦﻛ ﻥﺍ ﺪﻌﺑ ﺍ
ﺔﻬﺑﺎﺸہﻟﺍ ﻱﺎﻀﻘﻟﺍ ﻊﻣ ﻚﺘﻴﻀﻗ ﺎﻧﺭﺮﻗﻭ ﻪﺑﺍﻮﺠﺘﺳﺎﺑ
ba’da an kunnā biistijwābih waqararnā qadyataka m’a al-qadāya al- musyābihatSetelah kami interogasi dia dan kami bandingkan masalah
anda dengan masalah yang serupa.
Ucapan dialog ini muncul pada menit ke 07.52 disaat polisi menjelaskan perbandingan kasus yang pernah terjadi dengan kasus Furqan. Pihak kepolisian
menjelaskan bahwa terdapat kasus pemerasan yang sama dengan kasus Furqan yang terjadi sebelumnya. Dan mereka telah mendapatkan seluruh laporan
mengenai kasus Furqan dan dengan begitu mereka dapat membandingkan kasus- kasus tersebut dengan kasus yang lain agar mendapatkan informasi tentang siapa
sebenarnya dibalik kasus pemerasan yang terjadi akhir-akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
32 Terjemahan dialog diatas adalah terjemahan yang dilakukan dengan memakai
metode penerjemahan secara bebas, karena pada ucapan dialog tersebut terdapat unsur pengurangan dalam penerjemahannya. Disamping itu pula, terjemahannya
diterjemahkan dengan tidak mengikuti struktur bahasa Arabnya, seperti yang terdapat pada huruf
ﺎﺑ
bi dan
ﻥﺍ
an.Huruf
ﺎﺑ
bi yang berarti dengan dan huruf
ﻥﺍ
an maknanya adalah bahwa dalam dialog tidak diterjemahkan. Jadi ada unsur pengurangan dalam terjemahan dialog, yaitu yang terdapat pada kedua hururf
yang dimaksudkan itu. Namun jika kedua huruf tersebut diterjemahkan, maka terjemahannya pasti akan mengikuti struktur bahasa sumbernya. Terjemahan yang
mengikuti bahasa sumbernya dapat dikatagorikan menjadi penerjemahan secara harfiah. Maka terjemahanyang dihasilkan secara harfiah pada kalimat
ﻦﻛ ﻥﺍ ﺪﻌﺑ ﺍ
ﻪﺑﺍﻮﺠﺘﺳﺎﺑ
ba’da an kunnā biistijwābih adalah setelah bahwa adalah kami dengan menginterogasi dia. Akan tetapi kalimat dalam dialog diterjemahkan
secara bebas menjadi setelah kami interogasi dia dengan tidak memperhatikan struktur bahasa sumbernya.
8.
ﺪﻟﺍ ﻞﺪﺗ ﻥﺍ ﻡﺯﻻ ﺖﻧﺍ ﺎﻨﻘﻔﺗﺍ ﺎﻧﺍ ﺍﻡ
innā ittafaqnā anta lāzim an tuhalli ad-dāmKami terpaksa meminta anda untuk diperiksa darah.
Adegan dialog diatas terjadi pada menit 08.04 saat polisi membandingkan kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya dengan kasus yang menimpa Furqan
saat ini. Kemudian pihak kepolisian memintanya agar bersedia untuk diperiksa darah, karena berdasarkan laporan yang mereka terima mengenai kasus-kasus
pemerasan yang pernah terjadi, dan juga kasus pemerasan yang menimpa Furqan bahwa wanita yang mengaku mahasiswi tersebut mengidap penyakit AIDS. Jadi
kesimpulan yang diambil oleh pihak kepolisian, Furqan harus memeriksa darah, karena terdapat indikasi Furqan terjangkit HIV yang ditularkan oleh pelaku yang
juga pengidap penyakit yang mematikan itu, karena berdasarkan keterangan yang diterima oleh pihak medis 80 korban pemerasannya juga terjangkit virus yang
mematikan itu.
Universitas Sumatera Utara
33 Dalam dialog ini, kata
ﺎﻧﺍ
innā dalam film diucapkan sebagai
ﺎﻨﻫﺍ
ihn ā
mengikuti lahjah Mesir, oleh peneliti menulisnya menjadi
ﺎﻧﺍ
innā mengikuti bahasa Arab aslinya. Kata
ﺎﻧﺍ
innā mempunyai dua suku kata, yaitu huruf
ﻥﺍ
inna yang berarti sesungguhnya dan zamir
ﻦﺪﻧ
nahnu berbentuk
ﺎﻧ
nā yang berarti kami. Apabila kata tersebut digabungkan akan menjadi
ﺎﻧﺍ
innā yang bermakna sesungguhnya kami. Kata tersebut dalam dialog tidak diterjemahkan
sebagaimana tertulis dalam skenario. Begitu pula yang terdapat pada kata
ﻡﺯﻻ
lāzim yang juga tidak diterjemahkan.Makna kata
ﻡﺯﻻ
lāzim seperti yang tertera dalam kamus Al-munawwir adalah harus, wajib atau boleh. Unsur pengurangan
terjemahan kata
ﺎﻧﺍ
innā dan kata
ﻡﺯﻻ
lāzim pada dialog tersebut dilakukan untuk mempertahankan kesesuaian terjemahan dialog secara konteks. Lain halnya
dengan unsur perubahan makna yang terdapat pada kata
ﺎﻨﻘﻔﺗﺍ
ittafaqnā menjadi kami terpaksa meminta, makna sesungguhnya dari kata ini adalah kami
menyepakati.Jadi, unsur pengurangan dan perubahan makna yang dilakukan oleh penerjemah dialog membuktikan bahwa terjemahan dialog pada poin 8 memakai
metode penerjemahan bebas. 9.
ﺊﻴﺷ ﻱﻻ ؟
liayyi syai’in untuk apa. Adegan dialog ini muncul pada menit ke 08.07 ketika Furqan menyela
penjelasan pihak kepolisian saat ia diminta untuk memeriksa darah. Furqan bertanya untuk apa ia harus memeriksa darah terhadap kasus pemerasan yang
tidak memiliki kaitannya dengan masalah kesehatannya. Kemudian polisi memberikan keterangan bahwa kasus pemerasan yang dialami Furqan berawal
ketika Furqan bermalam disebuah hotel di kota Kairo. Dan selanjutnya ia dijebak oleh seorang wanita yang setelah diselidiki wanita tersebut mengidap penyakit
HIV. Pihak kepolisian berasumsi bahwa Furqan telah tidur dengan tersangka yang mengidap penyakit itu dan ada indikasi bahwa penyakit tersebut juga akan tertular
Universitas Sumatera Utara
34 kepada Furqan. Mendengar penjelasan yang diberikan pihak kepolisian, Furqan
pun menyetujui pemeriksaan darahnya. Terjemahan diatas adalah terjemahan dengan memakai metode penerjemahan
bebas. Terdapat dua kata yang diterjemahkan dengan cara mengubahnya menjadi terjemahan yang tidak sesuai dengan struktur bahasa sumbernya. Dua kata yang
dimaksudkan itu adalah
ﻱﺍ
ayyu dan
ﺊﻴﺷ
syai’in.Kata
ﻱﺍ
ayyu bermakna arti dan kata
ﺊﻴﺷ
syai’in bermakna sesuatu, sedangkan huruf
ﻝ
li yang bermakna untuk
tidak terjadi perubahan dalam terjemahannya. Kata
ﻱﺍ
ayyu dan
ﺊﻴﺷ
syai’in berubah menjadi makna yang lain disaat kedua objek ini digabung dengan kata
ﻝ
li.Unsur perubahan tersebut dapat terjadi, apabila terjemahannya dilakukan secara bebas.
10.
ﺕﺮہﻟﺍ ﺭﺪﻠﻛ ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ ﺎﻬہﺳﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﺎﻨﻴﻟﺎﺗﺍ ﺲﻴﻣ
mîs it āliyanā al -latî ismuhā al -haqîqi kuld almartMiss Italiana, nama
sebenarnya Golda Olmert. Dalam dialog ini polisi mengatakan bahwa wanita pemeras yang berasal dari
Israel tersebut bernama Golda Olmert, akan tetapi selama ini ia menyamar sebagai Miss Italiana. Ucapan dialog ini muncul pada menit 08.09 yang merupakan
penjelasan pihak kepolisian saat Furqan bertanya untuk apa ia harus memeriksa darah yang tidak ada hubungannya dengan kasus pemerasan yang menimpanya.
Akan tetapi pihak kepolisian menegaskan bahwa wanita yang mereka tangkap bernama Golda Olmert yang menyamar sebagai Miss Italiana.
Terjemahan dialog ini adalah terjemahan yang dilakukan secara bebas. Hal itu dapat dilihat pada kata
ﻲﺘﻟﺍ
al-latî yang tidak diterjemahkan, berarti dalam hal ini terdapat unsur pengurangan pada terjemahannya.Kata
ﻲﺘﻟﺍ
al-latî adalah isim mausul yang biasanya berarti yang, namun dalam skenario cerita terjemahan kata
yang dihilangkan. Kata
ﺎﻬہﺳﺍ
ismuhā diterjemahkan menjadi nama saja, makna sebenarnya adalah nama dia, karena terdapat gabungan antara kata
ﻢﺳﺍ
ismu
Universitas Sumatera Utara
35 yang berarti nama dengan zamir
ﻲﻫ
hiyayang berarti dia pr.Selanjutnya kata
ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ
al-haqîqi pada dialog yang berarti benar diterjemahkan menjadi nama sebenarnya.Kata sebenarnya dalam bahasa Arab adalah modifikasi antara kata
ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ
al-haqîqi yang digabungkan dengan sebuah zamir tertentu yang berhubungan dengan kata tersebut.
Untuk lebih tepatnya, terjemahan tersebut memiliki perubahan dan pengurangan sehingga terdapat kata yang tidak diterjemahkan dan terdapat
terjemahan yang berubah. Perubahan yang dimaksud terletak pada dialog kalimat
ﺕﺮہﻟﺍ ﺭﺪﻠﻛ ﻖﻴﻘﺪﻟﺍ ﺎﻬہﺳﺍ
ismuhā al-haqîqi kuld almart. Kalimat ini lebih tepat berarti namanya yang benar adalah Gulda Olmart, namun dalam terjemahan
skenario diartikan sebagainama sebenarnya Gulda Olmert. 11.
ﺱﺪﻳﻻﺍ ﺔﺿﺮہﻟﺎﺑ ﺏﺎﺼﻣ ﺎﻫﺎﻴﺪﺿ ﻦﻣ ﺔﺌہﻟﺍ ﻲﻓ ﻥﻮﻨہﺛﻭ
watsamanûn fî al-miah min dah ayyāhā muşābun bi al -mardati al-aids
delapan puluh persen korbannya terkena AIDS. Dialog ini adalah dialog yang muncul pada menit ke 08.11 dimana polisi
menjelaskan bahwa kebanyakan dari korban wanita tersebut akan tertular virus AIDS. Penjelasan polisi ini berdasarkan keterangan yang telah mereka peroleh
dari kasus-kasus yang terjadi sebelumnya bahwa wanita yang memerasnya itu, juga melakukan hal yang sama terhadap korban-korbannya, bahkan 80 dari
korban pemerasannya akan terkena AIDS. Terjemahan dialog ini mengacu kepada metode penerjemahan bebas, karena
terdapat unsur pengurangan dalam terjemahannya. Kata
ﻦﻣ
minyang berarti dari tidak diterjemahkan, begitu juga dengan kata
ﺔﺿﺮہﻟﺎﺑ
bi al-mardati yang artinya dengan sakit. Unsur pengurangan terjemahan yang terdapat dalam dialog tersebut
membuktikan bahwa, penerjemah menggunakan metode penerjemahan bebas. 12.
ﺬﻫﻭ ﺍ
ﻚﻟﺎﺒﻘﺘﺴﻣ ﻲﻓ ﻖﻠﻌﺘﻳ ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ
Universitas Sumatera Utara
36 wahādzā at-taĥlil ya ta’allaqu fî mustaqbāliktes darah ini untuk masa
depan anda. Dialog ini adalah dialog yang muncul pada menit ke 08.18 dimana pihak
kepolisian menjelaskan kepada Furqan pentingnya pemeriksaan darah yang akan harus dilakukan. Sebagaimana yang sudah peneliti jelaskan, tersangka adalah
seorang wanita penderita AIDS dan ia juga banyak menularkan penyakitnya kepada seluruh korban pemerasannya. Jadi dalam adegan ini polisi meyakinkan
Furqan pentingnya pemeriksaan darah demi masa depannya. Dalam dialog ini, kalimat
ﺬﻫﻭ ﺍ
ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ
wahādzā at-taĥlil diterjemahkan menjadi tes darah ini, akan tetapi kalimat
ﺬﻫﻭ ﺍ
ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ
wahādzā at-taĥlil ini diterjemahkan dengan cara menambahkan satu kata dalam terjemahannya, yaitu
kata darah, sedangkan darah dalam bahasa Arab disebut dengan
ﺪﻟﺍ ﺍﻡ
ad- dāmu
dan dalam skenario cerita kata
ﺪﻟﺍ ﺍﻡ
ad- dāmu tidak ada diucapkan oleh aktor
pemeran film tersebut. kalimat
ﺬﻫﻭ ﺍ
ﻞﻴﻠﺪﺘﻟﺍ
wahādzā at-taĥlil bermakna dan tes ini, telah dirubah terjemahannya dengan cara menambahkan terjemahan kata darah,
sehingga terjemahannya menjadi tes darah ini. Jadi dalam terjemahan ini, penerjemah telah memasukkan unsur penambahan kata yang tidak tertulis dalam
dialog. Selain itu dalam dialog juga terdapat unsur pengurangan terjemahannya, yaitu terletak pada kata
ﻖﻠﻌﺘﻳ
yata’allaqu.Kata
ﻖﻠﻌﺘﻳ
yata’allaqu yang berartiberhubungan dalam dialog film tidak diterjemahkan. Begitu pula dengan
unsur perubahan makna dalam terjemahannya, yaitu terletak pada kata
ﻲﻓ
fî yang
bermakna pada atau didalamtelah dirubah terjemahannya menajadi untuk, sedangkan terjemahan untuk dalam bahasa Arab biasanya digambarkan dengan
kata
ﻝ
li.Menurut peneliti, dialog tersebut akan lebih cocok jika diterjemahkan menjadi tes ini berhubungan dengan masa depan anda.Namun terjemahan yang
tertulis dalam skenario tidak bisa dianggap salah, karena terjemahannya dilakukan dengan memakai metode penerjemahan bebas.Unsur pengurangan, penambahan
dan perubahan makna menjadi ciri dari metode ini. Dan hal itu boleh dilakukan, akan tetapi seorang penerjemah haruslah melihat konteks kalimatnya.
Universitas Sumatera Utara
37 13.
ﻂﺘﺴہﻟﺍ ﻦﻣ ﻥﻮﻜﺗﻻ ﻥﺍ ﺍﻮﺟﺭﺍ ﻱ
ﺱﺪﻳﻻﺍ ﺔﺿﺮہﻟﺎﺑ ﺭ
arjû an l ā takûna mina al -mustatîr bial-mardati al-aidssaya harap anda
tidak termasuk yang terkena AIDS. Adegan dialog ini diucapkan muncul pada menit ke 08.21 ketika polisi
hendak membawa Furqan untuk memeriksa darah. Pihak kepolisian meyakinkan Furqan agar bersedia memeriksa darah, karena mengingat jumlah korban
penderita AIDS yang diakibatkan oleh tersangka. Kemudian Furqan bersedia melakukan pemeriksaan darah dan berharap ia tidak termasuk dari korban yang
tertular penyakit mematikan itu. Pihak kepolisian juga berharap Furqan bukanlah orang yang termasuk pengidap penyakit tersebut.
Terjemahan dialog dalam adegan ini mengacu kepada metode penerjemahan bebas.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya unsur pengurangan dalam
terjemahan dalam dialog, yaitu yang terletak pada kata
ﺔﺿﺮﻣ
mardatun. Kata
ﺔﺿﺮﻣ
mardatun dalam dialog tidak diterjemahkan meski kata tersebut diucapkan oleh aktor dalam adegannya. Hal yang sama juga bisa dilihat pada kata
ﻦﻣ
min dan kata
ﺏ
biyang dalam skenario cerita tidak diterjemahkan. Apabila kata
ﻦﻣ
min yang berarti dari dan
ﺏ
bi yang berarti dengan dalam dialog tersebut diterjemahkan, maka terjemahan yang dihasilkan akan bersifat ambigue atau pun
mubazir. Berikut adalah terjemahan apabila kata
ﺔﺿﺮﻣ
mardatun,
ﻦﻣ
min dan
ﺏ
bi juga ikut diterjemahkan :Saya harap anda tidak dari pada termasuk yang terkena dengan penyakit AIDS.
14.
ﺮﺑﺎﺻ ﻢﺿﺎﻨﻣ ﺎﻳ
yā munādim sābirsarsan Sabir. Adegan dialog ini muncul pada menit ke 08.26 dimana kepala polisi
memerintahkan bawahannya untuk membawa Furqan memeriksa darah. Furqan yang setuju memeriksa darah setelah mendengar keterangan-keterangan yang
Universitas Sumatera Utara
38 diberikan pihak kepolisian hanya bisa pasrah ketika kepala polisi memerintahkan
bawahannya untuk membawanya memeriksa darah. Unsur pengurangan juga terdapat dalam dialog ini, pengurangan tersebut
terletak pada kata
ﺎﻳ
yā yang tidak terjemahkan. Apabila kata ini diterjemahkan, maka terjemahannya pun tidak akan berubah sama sekali, bahkan menurut peneliti
akan terlihat lebih sempurna dan lebih memberikan informasi yang lengkap terhadap bahasa sasarannya walaupun terlihat formal terhadap terjemahannya.
Namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, penerjemahan dengan cara menghilangkan suatu kata dalam terjemahannya tidak dianggap menyimpang
terhadap ilmu penerjemahan itu sendiri, melainkan sebuah hal yang dibolehkan menurut teori-teori yang telah diungkapkan oleh para pakar ilmu penerjemahan.
Berikut adalah terjemahan dengan menerjemahkan kata
ﺎﻳ
yā :Wahai sarsan Sabir.
15.
ﻡﺎﻳﺍ ﺔﺛﻼﺛ ﺪﻌﺑ ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ ﻑﺮﻌﻧ ﺓﺩﺎﻋ
‘ādatan na’rifu an-nātijah ba’da tsalātsata ayyām biasanya kita tahu
hasilnya setelah tiga hari. Adegan dialog diatasterjadi pada menit ke 08.29 yang diucapkan oleh polisi
ketika memberitahu Furqan bahwa hasil dari pemeriksaan darahnya akan keluar setelah beberapa hari. Furqan yang dari tadi pasrah mendengar keterangan pihak
kepolisian, kemudian ia dibawa oleh seorang petugas kepolisan untuk melakukan pemeriksaan darah disebuah rumah sakit yang telah direkomendasikan oleh pihak
kepolisian setempat. Metode penerjemahan dialog ini mengacu pada penerjemahan secara bebas,
karena terjemahannya terdapat unsur penambahan yang terdapat pada kata
ﺓﺩﺎﻋ
‘ ādatan yang berarti biasa,.Penambahan yang dimaksud dalam terjemahannya
adalah penambahan imbuhan nya.Sehingga terjemahannya dari biasa berubah menjadi biasanya.Begitu juga pada kata
ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ
an- nātijah secara harfiahnya
bermakna hasil atau nilai, namun dalam terjemahannya oleh penerjemah juga
Universitas Sumatera Utara
39 menambahkan imbuhan nya dalam terjemahan dialog, sehingga terjemahan hasil
berubah menjadi hasilnya. Terjemahan kata hasilnya sebenarnya ditulis dengan cara menambahkan salah satu kata dari ism zamir seperti huruf
ﻮﻫ
huwa tepat didepan kata
ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ
an- nātijah, maka secara langsung kata
ﺔﺠﺗﺎﻨﻟﺍ
an- nātijah
akan berubah menjadi
ﻪﺘﺠﺗﺎﻨﻟﺍ
an- nātijatuhu yang berarti hasilnya.
16.
ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ ﻒﺳﺍ ﺎﻧﺍ ﷲﻭ
wallāhi anā āsif yā Furqān demi Allah saya minta maaf Furqan Dialog ucapan diatas adalah ucapan yang muncul pada menit ke 11.41 saat
polisi memperlihatkan hasil pemeriksaan darah yang telah dilakukan oleh Furqan. Disaat Furqan menerima hasil pemeriksaan darahnya, kepala polisi yang
bertanggung jawab atas kasusnya meminta maaf kepada Furqan, karena kepala polisi merasa tidak bisa berbuat apa-apa terhadap hasil tes yang menunjukkan
bahwa Furqan positif menderita AIDS. Terjemahan dialog tersebut hampir mendekati penerjemahan secara harfiah,
namun bila dicermati secara seksama, maka terjemahannya bukanlah terjemahan harfiah melainkan terjemahan yang dilakukan dengan cara memakai metode
penerjemahan bebas. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya unsur pengurangan dalam terjemahan dialog tersebut, yaitu terletak pada kata
ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ
yā Furqān dalam skenario diterjemahkan menjadi Furqan dengan tidak menerjemahkan kata
ﺎﻳ
yā pada dialog tersebut. Kata
ﺎﻳ
yā yang berarti wahai dalam skenario tidak diterjemahkan, sehingga dapat dikatakan, penerjemah melakukan pengurangan
terjemahan terhadap dialog tersebut. 17.
ﺽﺮہﻟﺎﺑ ﺡﺎﺻ ﺖﻧﺍ
antā sāh bi al-marah anda positif terkena AIDS. Adegan pada dialog diatas terjadi menit ke 11.41 saat polisi memberitahukan
Furqan bahwa berdasarkan pemeriksaan laboratorium, Furqan positif terkena AIDS. Pihak kepolisian yang menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
40 darahnya dari rumah sakit yang kemudian memanggil Furqan untuk memberikan
laporan hasil tes darah. Sesampainya Furqan disana, pihak polisi meminta maaf kepada Furqan sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap apa yang dialami
Furqan, selanjutnya memberikan laporan tersebut kepadanya sambil mengatakan “anda positif terkena AIDS”.
Terjemahan dialog dalam adegan ini jelas memakai metode penerjemahan bebas, Karena hampir keseluruhan dari terjemahan dalam dialog ini diterjemahkan
secara berlainan dengan makna sebenarnya. Kata
ﺡﺎﺻ
s āĥ yang berarti benar,
akan tatapi dalam skenario kata tersebut diterjemahkan menjadi positif. Begitu juga dengan kata
ﺽﺮہﻟﺎﺑ
bi al-marad diterjemahkan menjadi terkena AIDS. Makna dari kata ini sebenarnya adalah sakit.Lain hanya yang dengan kata
ﺎﺑ
bi yang berarti dengan, tetapi dalam skenario tidak diterjemahkan.Dengan begitu,
dalam dialog ini bukan hanya terdapat unsur perubahan dalam terjemahannya, melainkan terdapat juga unsur pengurangannya.
18.
ﺮﻓ ﺫﺎﺘﺳﺍ ﺎﻳ ﺮﺒﺻﺍ ﻥﺎﻗ
ﻚﺗﺎﻴﺣ ﻦﻣ ﺮﻴﺧﺍ ﺲﻴﻟ ﺍﺬﻬﻴﺧﺍ ﺎﻳ ﺮﺒﺻﺍ
us
bur yā ustādz furqān hāzā laysa ākhîr min ĥayātik sabar tuan Furqan, sabar saudarakuini bukan akhir segalanya.
Dialog diatas adalah ucapan petugas rumah sakit yang muncul pada menit ke 12.41. Dalam adegan ini, pihak rumah sakit menasehati Furqan agar bersabar atas
apa yang menimpanya. Furqan merasa terguncang setelah membaca laporan hasil pemeriksaan darahnya, ia positif mengidap penyakit AIDS sehingga dia menangis
seakan tidak percaya atas apa yang menimpanya saat ini. Petugas rumah sakit kemudian mencoba untuk menasehatinya agar bersabar, ikhlas dan menyerahkan
semuanya kepada Tuhan, karena ini bukanlah akhir dari segalanya. Penerjemahan dialog tersebut mengacu pada metode penerjemahan bebas.
Hal tersebut dapat dilihat pada terjemahan dialog kata
ﺫﺎﺘﺳﺍ ﺎﻳ
yā ustādz yang diterjemahkan menjadi tuan. Kata
ﺫﺎﺘﺳﺍ
u stādz yang berarti guru, diterjemahkan
oleh penerjemah dalam dialog film menjadi tuan. Sedangkan kata tuan biasanya
Universitas Sumatera Utara
41 didiskripsikan dengan kata
ﺦﻴﺷ
syaikhun. Jadi penerjemah dialog telah merubah makna sebenarnya kata
ﺫﺎﺘﺳﺍ
ustādz yang berarti guru menjadi makna tuan. Unsur perubahan makna yang dilakukan untuk memlihara konteks pesan yang
terungkap dalam bahasa sasaran agar mudah dimengerti. Selain unsur perubahan makna yang terdapat dalam dialog, terdapat juga unsur penghilangan makna, yaitu
terdapat pada kata
ﺎﻳ
yā yang berarti wahai, namun dalam skenario terjemahan kata tersebuttidak diterjemahkan.
19.
ﻡ ﷲ ءﺎﺷ ﻥﺍ ﻚﺟﺮﺨﻨﺳ ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ ﻙﺪﻋﺎﺴﻨﺳ ﻥ
ﺔﻠﻜﺸہﻟﺍ ﻩﺬﻫ
sanusā’iduka yā furqān sanukhrijuka in syāallāh min hādzihi al- musykilatKami akan bantu anda keluar dari kesulitan ini.
Dialog ini terjadi pada menit ke 13.31 saat pihak kepolisian menghibur Furqan atas musibah yang menimpanya. Dalam adegan ini, polisi menjelaskan
bahwa ia akan membantu Furqan untuk keluar dari masalah yang menimpanya saat ini. Furqan sangat terpukul mendengar bahwa ia positif terjangkit AIDS,
kemudian pihak kepolisian mencoba untuk menolong Furqan agar masalahnya berkurang dan ia akan merasa terhibur atas masalah yang ia hadapi saat itu.
Dialog diatas memiliki terjemahan yang sangat singkat terhadap dialog Arab yang tertulis dalam skenario. Hal ini mengindikasikan bahwa terjemahan dialog
diatas adalah terjemahan yang dilakukan secara bebas. Ada banyak kata dalam dialog yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa sasarannya, seperti yang
terdapat pada kalimat
ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ
yā furqān dan kalimat
ﷲ ءﺎﺷ ﻥﺍ
in syāallāh.Kalimat
ﻥﺎﻗﺮﻓﺎﻳ
yā furqān bermakna wahai Furqan dalam dialog skenario tidak diterjemahkan atau terjemahan tersebut dihilangkan.Begitu pula
yang terjadi pada kalimat
ﷲ ءﺎﺷ ﻥﺍ
in syāallāh yang berarti jika Allah menghendaki, dalam dialog film kalimat tersebut juga tidak diterjemahkan.Lain
halnya dengan unsur perubahan makna yang terdapat pada kata
ﻚﺟﺮﺨﻨﺳ
sanukhrijuka. Kata
ﻚﺟﺮﺨﻨﺳ
sanukhrijuka yang berbentuk fi’il mudhari’ dapat dartikan menjadi kami akankeluarkan anda, namun dalam dialog diterjemahkan
Universitas Sumatera Utara
42 menjadi keluar. Kata keluar dan mengeluarkan tentu berbeda, baik itu dalam
konteks bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.Keluar dalam bahasa Arab disebut dengan
ﺝﺮﺧ –
ﺝﺮﺨﻳ
kharaja-yakhruju, sedangkan mengeluarkan dalam bahasa arab disebut
ﺝﺮﺨﻳ - ﺝﺮﺧﺍ
akhraja-yukhriju. Kata ini dengan kata yang sebelumnya berbentuk sama, namun ada penambahan satu huruf pada kata
tersebut, dan dalam istilah bahasa Arab hal tersebut dinamakan mazid atau tsulatsi mazid. Jadi penerjemah telah merubah kata tersebut dari makna mengeluarkan
menjadi keluar, artinya dalam terjemahan dialog khususnya pada kata tersebut terdapat unsur perubahan makna yang sebenarnya kepada makna yang lain.
20.
ﻊہﺳﺎﺑ ﻡﺯﻻ ﺖﻧﺍ ﻦﻜﻟ ﻚﺗﺍﺮﺳﺍ ﺔﻌہﺳﻭ ﻚﺘﻌہﺳ ﻲﻠﻋ ﻆﻓﺎﺪﻧ ﺎﻧﺍ ﻲﺘﺤﺻﺎﻧ
innā nuhāfiza ‘alā sum’atika wasum’ati usrātika lākin anta lāzim biisma’ nāsihatîkami akan jaga reputasi anda dan martabat keluarga anda tapi
anda harus dengar nasehat saya.
Dialog diatas muncul pada menit ke 13.38 saat kepala kepolisian memberikan jalan keluar terhadap musibah yang menimpa Furqan. Dalam dialog ini, polisi
mengatakan kepada bahwa ia akan menjaga reputasi Furqan dan keluarganya, namun Furqan harus mahu mendengar nasehat polisi tersebut. Furqan positif
menderita HIV, oleh karena itu ia tidak mahu hal ini diketahui oleh banyak orang sehingga pihak kepolisian dan pihak rumah sakit bersedia untuk merahasiakan
masalah tersebut serta menjaga reputasinya dan reputasi keluarganya juga, namun pihak kepolisian tidak akan melakukan semua hal itu jika Furqan tidak menuruti
perkataan mereka agar meninggalkan Mesir secepat mungkin. Unsur pengurangan dan perubahan makna pada dialog ini membuktikan
bahwa terjemahannya mamakai metode penerjemahan secara bebas. Hal ini dapat diperhatikan pada kata
ﺎﻧﺍ
innā yang bermakna sesungguhnya kami pada dialog terjemahannya dirubah menjadi terjemahan kami. Kami dalam bahasa Arab
disebut
ﻦﺪﻧ
nahnu, bukan
ﺎﻧﺍ
innā.Kata
ﺎﻧﺍ
innā sendiri adalah gabungan antara
ﻥﺍ
inna yang berarti sesungguhnya dan
ﻦﺪﻧ
nahnu berbentuk
ﺎﻧ
nā yang berarti kami. Dan apabila ke dua kata ini digabungkan, maka kata tersebut akan
Universitas Sumatera Utara
43 berubah menjadi
ﺎﻧﺍ
innā yang bermakna sesungguhnya kami. Jadi dalam hal ini terdapat unsur perubahan makna kata
ﺎﻧﺍ
innā dari makna sesungguhnya kami menjadi makna kami.Begitu juga unsur perubahan makna yang terdapat pada kata
ﻚﺘﻌہﺳ
sum’atika dan
ﺔﻌہﺳﻭ
wasum’ati. Ke dua kata tersebut diterjemahkan secara bebeda yaitu reputasi anda dan dan martabat, padahal ke dua-duanya
berasal dari suku kata yang sama dan memiliki makna yang sama, namun dalam terjemahan dialog, ke dua kata tersebut diterjemahkan secara berbeda walaupun
memiliki maksud yang sama. Hal ini yang disebut penerjemahan secara bebas, dimana terjemahannya mengikuti konteks kalimat dan berusaha agar terjemahan
yang dihasilkan terbaca ke dalam bahasa sasaran. 21.
ﻥ ﻦﻋ ﻲﻔﻛﺍ ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ ﻦﻣ ﺎﻧﺍ ﺖﺒﻠﻁ ﺪﻘﻟ ﺍ
ﺮﻳﺮﺪﺘﻟﺍ ﺔﺠﺗ
laqad t alabtu anā min al-
musytasyfā ikfā ‘an nātijati at-taĥrîrsaya sudah meminta pihak rumah sakit untuk merahasiakan ini.
Adegan dalam dialog ini adalah ucapan polisi yang muncul pada menit ke 13.47 saat ia telah meminta pihak rumah sakit untuk menjaga rahasia Furqan.
Pihak rumah sakit yang menangani masalah pemeriksaan darah yang dilakukan Furqan telah setuju untuk menjaga rahasia Furqan yang menderita penyakit AIDS,
karena ditularkan oleh tersangka yang memerasnya disebuah hotel. Hal tersebut dilakukan oleh pihak kepolisian maupun pihak rumah sakit karena keprihatinan
mereka terhadap Furqan yang sangat terguncang ketika mengetahui bahwa ia menderita penyakit AIDS.
Terjemahan dialog yang tertera diatas adalah terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah dengan memakai metode penerjemahan secara bebas, karena dalam
terjemahannya terdapat unsur pengurangan dan penambahan makna. Pengurangan makna yang dimaksud terdapat pada kata
ﻦﻣ
min yang berarti dari pada, namun dalam dialog terjemahan kata tersebut tidak ditulis.Begitu pula unsur perubahan
makna, unsur perubahan makna terdapat pada
ﻥ ﻦﻋ ﺍ
ﺮﻳﺮﺪﺘﻟﺍ ﺔﺠﺗ
‘an nātijati at- ta
ĥrîr bermakna darihasil yang muncul, diterjemahkan menjadi ini.Terjemahan
Universitas Sumatera Utara
44
ﻥ ﻦﻋ ﺍ
ﺮﻳﺮﺪﺘﻟﺍ ﺔﺠﺗ
‘an nātijati at-taĥrîrmenjadi inijelas salah, karena ini dalam
bahasa Arab disebut
ﺍﺬﻫ
hāzā atau
ﻩﺬﻫ
hāzihi. Kesalahan pemaknaan tersebut tidak secara mutlak dapat dikatakan salah, karena Perubahan makna yang terjadi
pada terjemahan tersebut, dilakukan untuk memangkas informasi yang diberikan oleh bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, namun tetap menjaga pesan yang
akan disampaikan tidak berubah. Hal ini dilakukan agar pesan yang diberikan tidak berlebihan dan terbaca singkat ke dalam bahasa tujuannya.
Berikutnya adalah unsur penambahan yang terdapat pada dialog, yaitu yang terdapat pada kata
ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ
al-musyt asyfā.Kata
ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ
al- musytasyfā yang
bermakna rumah sakit, dalam terjemahan yang terdapat pada skenario berubah menjadi pihak rumah sakit, sedangkan kata pihak sendiri tidak tertulis dalam
skenario dalam bentuk bahasa Arab sebagai bahasa sumbernya. Kata pihak sendiri dalam bahasa Arab disebut
ﺔﻬﺟ
jihatun dan pihak rumah sakit berarti
ﻲﻔﺸﺘﺸہﻟﺍ ﺔﻬﺟ
jihatu al- musytasyfā.Jadi terjemahan kata pihak adalah
penambahan yang yang dilakukan oleh penerjemah dialog. 22.
ﻦﻜہﻳ ﺎﻣ ﻉﺮﺳﺍ ﺮﺼﻣ ﺭﺩﺎﻐﺗ ﻥﺍ ﺪﺑﻻ ﺖﻧﺍ
anta lābud an tughādir misra asra’ mā yumkinanda harus meninggalkan
Mesir Secepat mungkin. Selanjutnya dalam adegan dialog ini, dimana polisi meminta Furqan untuk
meninggalkan Mesir. Dialog ini muncul pada menit ke 13.42, diucapkan oleh pihak kepolisian yang telah mengetahui informasi bahwa Furqan menidap AIDS,
kemudian meminta Furqan untuk segera pergi dari Negara Mesir agar penyakit yang dideritanya tersebut tidak tertular ke orang lain. Dan pihak kepolisan berjanji
bahwa akan menjaga rahasia ini demi reputasi Furqan dan martabat keluarganya asalkan Furqan bersedia meninggalkan Mesir secepat mungkin.
Terjemahan Dialog yang tertera diatas adalah terjemahan yang menggunakan metode penerjemahan secara bebas.Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya
unsur pengurangan dalam terjemahannya.Unsur pengurangan yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
45 terdapat pada kata
ﻥﺍ
an dan
ﺎﻣ
mā.Ke duanya memang hanya sebatas huruf dalam konteks tata bahasa bahasa Arab. Kata
ﻥﺍ
an dalam ilmu nahw disebut sebagai huruf
ﻉﺭﺎﻀہﻟﺍ ﻞﻌﻓ ﺐﺼﻨﻳ
yansibu fi’lu al-mudari’, artinya adalah huruf tersebut merupakan kata bantu yang berarti bahwa, dan apabila huruf tersebut
terletak berdampingan dengan kata yang berbentuk fi’il mudhari’ maka akanmempengaruhi harakatnya menjadi fatah. Sedangkan kata
ﺎﻣ
mā dalam konteks ilmu nahw terbagi menjadi dua, yaitu
ﺎﻣ
mā nafi yang berarti tidak dan
ﺎﻣ
m ā istifham yang berarti apa menggantikan kata
ﺍﺫﺎﻣ
mādzā yang juga berarti apa. Kata
ﺎﻣ
mā dalam konteks ilmu nahw pada dialog tersebut adalah huruf
ﺎﻣ
māistifham yang berarti apa. Jadi makna ke dua huruf tersebut dalam dialog yang terdapat dalam skenario adalah bahwa dan apa, namun ke dua kata
tersebut dalam skenario tidak diterjemahkan. Unsur pengurangan terjemahan dialog tersebut dapat membuktikan bahwa
terjemahannya adalah terjemahan yang dilakukan secara bebas, karena bila kedua huruf tersebut diterjemahkan, maka terjemahan yang dihasilkan akan berupa
terjemahan secara harfiah, bukan lagi terjemahan secara bebas. Berikut adalah terjemahan bila kata
ﻥﺍ
an dan kata
ﺎﻣ
mā juga ikut untuk diterjemahkan: anda harus bahwa meninggalkan Mesir secepat apa yang mungkin.
23.
ﻩﺮﻴﻏ ﻲﻟﺍ ﺽﺮہﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻞﻘﻨﺗ ﻻ ﻥﺍ ﻲﻨﻛﺮﺗﻭ
wataraknī an lā tanqul hadza al-marad ilā ghairihanda janji takkan menyebarkan penyakit ini ke orang lain.
Adegan dialog ini terjadi pada menit ke 13.57 saat polisi meminta Furqan berjanji agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Pihak kepolisian
berjanji untuk melindungi privasi Furqan sebagai penderita penyakit AIDS dan memintanya agar meninggalkan Mesir serta tidak menyebarkannya ke orang lain.
Unsur perubahan yang terdapat pada terjemahan dialog membuktikan bahwa terjemahan tersebut dilakukan dengan memakai metode penerjemahan secara
Universitas Sumatera Utara
46 bebas. Hal itu dapat dilihat pada kata
ﻲﻨﻛﺮﺗﻭ
wataraknī yang bermakna dananda meninggalkan saya, namun makna dalam dialog tersebut diubah menjadi anda
berjanji. Kata
ﻲﻨﻛﺮﺗ
taraknīberarti meninggalkan, namun dalam skenario cerita terjemahannya berubah dari makna meninggalkan menjadi berjanji, sedangkan
menurut kamus Al-Munawwir, berjanji dalam bahasa Arab disebut dengan
ﺪﻋﺍﻭ
wā’ada. Contohnya
ﻥﻼﻔﺑ ﺪﻋﺍﻮﻳ
yuwā’idu bi fulānin ‘berjanji dengan si Fulan’ atau
ﻲﻧﺪﻋﺍﻭ
wā’idnî‘berjanjilah kepada saya’ dalam bentuk kalimat perintah.
Begitu pula yang terjadi pada kata
ﻞﻘﻨﺗ ﻻ
lā tanqul yang berarti jangan biarkan, juga diubah maknanya menjadi takkan menyebarkan.Kata
ﻞﻘﻨﺗ ﻻ
lā tanqul adalah bentuk fi’il nahyi yang berasal dari kata
ﻞﻘﻧ
naqala yang berarti membiarkan.Kata ini berbentuk nahyi yang menjelaskan tentang larangan atau
penegasan untuk tidak melakukan sesuatu hal, sedangkan menyebarkan biasanya dilukiskan dengan kata
ﺮﺸﻧ
nasyara dan
ﺮﺸﻨﺗ ﻻ
lā tansyur dalam bentuk nahyi yang berarti jangan sebarkan.Unsur perubahan yang terdapat pada ke dua kata
tersebut adalah karakteristik dari metode penerjemahan bebas. Jadi sangatlah jelas terjemahan dialog diatas adalah terjemahan yang dilakukan dengan memakai
metode penerjemahan bebas. 24.
HIV
ﺽﺮہﻟﺎﺑ ﺏﺎﺼﻣ ﺖﻧﺍ ﻑﺮﻌﻳ ﺪﺣﺍ ﻻ
lā ahad ya’rif anta musabun bi al-marad HIVtidak ada yang tahu anda terkena virus HIV.
Ucapan tersebut adalah adegan disaat polisi meyakinkan Furqan bahwa tidak ada yang tahu tentang virus HIV yang diidap Furqan. Dialog tersebut muncul
pada menit ke 14.04 dimana pihak kepolisian sepakat dengan pihak rumah sakit setempat untuk merahasiakan penyakit yang dideritanya tersebut serta tidak akan
memberitahukan kepada orang lain demi menjaga aibnya dan martabat keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
47 Terjemahan dialog diatas adalah dialog yang diterjemahkan dengan memakai
metode penerjemahan bebas, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya unsur perubahan makna pada kata
ﺽﺮہﻟﺍ
al-marad yang memiliki arti sakit, namun diubah maknanya menjadi virus. Kata virus dalam bahasa Arab ditulis
dengan
ﺯﺮﻴﻓ
fîruz yang diadopsikan dari bahasa Inggris.Jadi kata virus adalah bahasa asing terhadap bahasa Arab sendiri dan kata ini tidak ada dijumpai bentuk
aslinya dalam bahasa Arab. Jadi kesimpulannya penerjemahan kata
ﺽﺮہﻟﺍ
al- marad menjadi virus sangatlah tidak cocok, namun perubahan makna tersebut
dibolehkan demi memlihara maksud pesan yang akan diberikan oleh bahasa sumber bahasa Arab terhadap bahasa sasaran bahasa Indonesia.
25.
ﻞﺟﻭﺰﻋ ﷲ ﺎﻌﺒﻁﻭ ﻲﻔﺸﺘﺸﻣ ﻒﺿﻮﻣﻭ ﺎﻧﺍﻭ ﺖﻧﺍ ﻻﺍ
illā anta wamuwa
U
dd
U
af musytasyfā watab’an allāh ‘azza wajallakecuali anda, saya, petugas rumah sakit, tentunya Allah SWT.
Dialog yang tertera diatas adalah dialog terakhir yang berbahasa Arab dalam film ini, muncul pada menit ke 14.09 saat dimana polisi menerangkan bahwa tidak
akan ada yang akan tahu tentang masalah yang menimpanya kecuali dia sendiri, petugas rumah sakit dan Allah SWT. Pihak kepolisian menerangkan hal tersebut
kepada Furqan setelah ia berjanji untuk meninggalkan Mesir, serta meyakinkan Furqan bahwa rahasianya akan mereka jaga dengan baik.
Sekilas terlihat bahwa terjemahan dialog diatas adalah terjemahan secara kata demi kata. Seluruh kata yang terdapat pada dialog tersebut diterjemahkan tanpa
ada unsur pengurangan dan penambahan terhadap terjemahannya, namun terdapat satu kata yang diterjemahkan dengan cara mengubah makna sebenarnya, yaitu
pada kata
ﻞﺟﻭﺰﻋ
‘azza wajalla yang berarti yang maha tinggi dirubah menjadi SWT. Jika dalam terjemahan dialog tersebut tidak terdapat perubahan makna,
maka terjemahannya dapat dikatagorikan sebagai penerjemahan secara harfiah, akan tetapi perubahan makna yang terdapat pada kata
ﻞﺟﻭﺰﻋ
‘azza wajalla, membuat penerjemahan ini dikatagorikan menjadi penerjemahan secara bebas.
Universitas Sumatera Utara
48
3.3. Konsistensi PenerjemahanFilm KCB