56
didasarkan pada pembandingan antara nilai signifikansi 0,05 dimana syaratnya adalah sebagai berikut:
a. Jika signifikansi F 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel-variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b.
Jika signifikansi F 0,05, maka Ho diterima yaitu berarti variabel-variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.8.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian ini
dilakukan dengan uji t atau t-test, yaitu membandingkan antar t-hitung dengan t-tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat:
1. Jika t-hitung t-tabel, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Jika t-hitung t-tabel, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5.
Analisis didasarkan pada perbandingan antara signifikan t dengan nilai signifikansi 0,05, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
57
1. Jika signifikansi t 0,05, maka Ho ditolak yang berarti variabel
independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen 2.
Jika signifikansi t 0,05, maka Ho diterima yaitu variabel dependen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.8.4.3 Menguji Regresi dengan Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Ada tiga cara menguji metode analisis regresi linear dengan variabel moderating, yaitu :
1. Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis
MRA. Menurut Ghozali 2013:229 metode ini menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk
mengontrol pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu variabel prediktor X, maka kita harus membandingkan tiga persamaan
regresi untuk menentukan jenis variabel moderator. Ketiga persamaan tersebut adalah :
- Yi = α+β1Xi+ε
- Yi = α+β1Xi+β2Zi+ε
Universitas Sumatera Utara
58
- Yi = α+β1Xi+β2Zi+β3XiZi+ε
Jika persamaan 2 dan 3 tidak berbeda secara signifikan atau β3= 0; β2≠ 0 maka Z bukanlah variabel moderator, tetapi sebagai prediktor independen. Jika
persamaan 1 dan 2 tidak berbeda maka variabel Z merupakan pure moderator, tetapi harus berbeda dengan persamaan 3 atau β2= 0; β3≠ 0. Jika persamaan 1,2,
dan 3 berbeda satu sama lainnya, maka variabel Z merupakan variabel quasi moderator.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dealer sepeda motor
yang ada di provinsi Sumatera Utara. Dealer sepeda motor yang dijadikan sampel berjumlah 10 perusahaan. Data yang diambil dari dealer sepeda motor yang ada
di Sumatera utara sepanjang 3 tahun, yaitu mulai tahun 2012-2014 Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini menunjukkan hasil dari
analisis data berdasarkan pengamatan variabel bebas maupun variabel moderasi yang digunakan dalam model analisis regresi dengan menggunakan Moderated
Regression Analisys MRA untuk mengetahui apakah kinerja berpengaruh positif terhadap hubungan antara anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan
dengan laba perusahaan.
4.2 Uji Deskriptif
Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation X1
30 3446000.00
28450000.00 16594400.0000
6609463.07277 X2
30 2815000.00
30000000.00 15759533.3333
6417033.20500 Z
30 2258585000.00 65125910188.00
25402565740.9333 15094606020.73297 Y
30 62921311.00
1913507694.00 472351354.2333
350937079.39734 Valid N listwise
30
Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.1 menunjukkan nilai rata-rata anggaran pelatihan sebesar 16,594,400.00 dengan nilai standar
deviasi sebesar 6,609,463.07. Anggaran pelatihan dari nilai terendah sebesar 3,446,000 yaitu perusahaan CV. Deli Mitra Lestari sampai dengan nilai tertinggi
sebesar 28,450,000 yaitu PT. Panca Niaga Motor. Dari analisis statistik deskriptif diketahui rata-rata anggaran pengembangan
oleh perusahaan sampel sebesar 15,759,533.33 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,609,463.07. Anggaran pengembangan terendah sebesar 2,815,000.00
yaitu perusahaan CV. Deli Mitra Lestari sampai dengan nilai tertinggi sebesar 30,000,000.00 yaitu perusahaan PT. Panca Niaga Motor.
Dari analisis statstik deskriptif diketahui nilai rata-rata kinerja karyawan bagian penjualan sampel sebesar 25,402,565,740.93 dengan nilai standar deviasi
15,094,606,020.73. Kinerja terendah sebesar 2,258,585,000.00 yaitu perusahaan UD. Cantik Motor sampai dengan nilai tertinggi sebesar 65,125,910,188.00 yaitu
Universitas Sumatera Utara
61
perusahaan PT. Panca Niaga Motor. Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata laba perusahaan
sampel sebesar 472,351,354.23 dengan nilai standar deviasi 350,937,079.39. Laba perusahaan terendah sebesar 62,921,311.00 yaitu perusahaan CV. Deli Mitra
Lestari tahun 2012 sampai dengan nilai tertinggi sebesar 1,913,507,694.00 yaitu perusahaan PT. Panca Niaga Motor.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan pada tiap-tiap variabel penelitian untuk mengetahui variabel mana yang memenuhi dan tidak memenuhi asumsi
normalitas variabel tersebut terdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Normal Probility Plot dan uji
Kolmogorov-Smirnov. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka data residual berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka data residual tidak berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara