36
suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian apabila
rasio keuangan perusahaan baik, maka pertumbuhan laba perusahaan juga baik. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan
operasionalnya. Laba yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah laba operasional. Angka laba operasional adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya
operasi. Biaya-biaya operasi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Jadi, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah
penting untuk dapat menginterpetasikan keadaan keuangan suatu perusahaan. Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen
dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga
pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain.
2.2. Penelitian Terdahulu
Pebriyanti 2009, “Pengaruh efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih dengan Perputaran Persediaan sebagai Variabel Pemoderasi Studi Kasus
pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang.” Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah adalah data
Universitas Sumatera Utara
37
sekunder berupa data dokumentasi dari arsip-arsip perusahaan dari tahun 2010-2012. Kemudian data tersebut dianalisis melalui uji asumsi klasik dan
dilanjutkan dengan uji statistik regresi linear dengan variabel moderating menggunakan MRA, Uji t untuk mengetahui makna hubungan, dan Uji F untuk
mengetahui adanya hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh positif terhadap laba besih. Dengan tingkat
keeratan korelasi yang positif antara biaya operasional dan perputaran persediaan dengan laba bersih SPBU PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. Hal ini berarti
semakin besar biaya operasional maka semakin sedikit laba yang akan diterima, dan sebaliknya. Demikian halnya dengan perputaran persediaan, semakin cepat
perputaran persediaan yang terjadi semakin besar laba yang akan diperoleh, dan sebaliknya. Sedangkan perputaran persediaan tidak memoderasi hubungan antara
efisiensi biaya operasional dengan laba bersih pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang.
Hanum 2009, “Pengaruh Hutang Terhadap Laba Pada Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa Sumatera Utara.” Hasil penelitian diketahui bahwa hutang
tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap laba usaha sebesar 0,2 yang artinya tingkat hubungan rendah, sehingga dapat dikatakan
bahwa hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima karena tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hutang terhadap laba pada Pusat
Universitas Sumatera Utara
38
Penelitian Karet Tanjung Morawa. Dani 2006, “Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Air Bersih
terhadap Laba Kotor pada PDAM Tirtanadi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari biaya produksi air bersih, yang terdiri
dari biaya sumber air bersih dan biaya pengolahan air bersih, dan penjualan air bersih terhadap laba kotor pada PDAM Tirtanadi. Penelitian ini berbentuk
deskriptif dan kausal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai R
2
sebesar 0,96. Ini berarti sebesar 91,60 laba kotor dipengaruhi oleh variabel biaya
produksi dan variabel penjualan air bersih, selebihnya 8,40 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam model.
Al’amin 2008,” Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba Perusahaan studi kasus pada PT. Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan biaya produksi variabel pada perusahaan, mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, dan
besarnya pengaruh biaya produksi variabel terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan biaya produksi variabel telah dapat dikatakan memadai, karena dalam proses
penyusunannya melibatkan berbagai pihak yang terkait dan mempertimbangkan
Universitas Sumatera Utara
39
banyak faktor-faktor yang mendukung terhadap kememadaian anggaran sehingga memberikan sumbangan terhadap pembentukan pendapatan perusahaan. Selain itu
juga, kepercayaan penuh dari masyarakat sehingga mempunyai konsumen elain itu, pengelolaan manajemen yang baik turut mendukung laju pertumbuhan kea rah
yang lebih baik. Tingkat profitabilitas meningkat untuk setiap tahun, hal ini menjadi bukti dari tepat guna pengeluaran biaya produksi variabel yang
dikeluarkan perusahaan untuk memperlancar aktivitas perusahaan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Hardianto, Ekawaty, Wenny 2010,” Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba Perusahaan studi kasus pada PT. Bineatama Kayone Lestari
Tasikmalaya.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penetapan tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro terhadap laba
perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prabumegah Kencana. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah data laporan keuangan publikasi perusahaan selama 3 tahun. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan teknik
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro berpengaruh
positif terhadap laba perusahaan secara parsial. Pada uji F yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro secara
Universitas Sumatera Utara
40
simultan berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Hasil dan Kesimpulan
Pebriyanti 2009
Pengaruh efisiensi Biaya Operasional Terhadap
Laba Bersih dengan Perputaran Persediaan
sebagai Variabel Pemoderasi Studi Kasus
pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang
Variabel Independen:
Efisiensi Biaya Operasional
Variabel dependen:
Laba Bersih Variabel
Pemoderasi: Perputaran
Persediaan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh
positif terhadap laba besih. Dengan tingkat keeratan
korelasi yang positif antara biaya operasional dan
perputaran persediaan dengan laba bersih SPBU PT. Petro
Multi Guna Tanjungpinang. Hal ini berarti semakin besar
biaya operasional maka semakin sedikit laba yang
akan diterima, dan sebaliknya. Demikian halnya
dengan perputaran persediaan, semakin cepat
perputaran persediaan yang terjadi semakin besar laba
yang akan diperoleh, dan sebaliknya. Sedangkan
perputaran persediaan tidak memoderasi hubungan antara
efisiensi biaya operasional dengan laba bersih pada PT.
Petro Multi Guna Tanjungpinang.
Hanum 2009
Pengaruh Hutang Terhadap Laba Pada
Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa
Sumatera Utara Variabel
independen: Hutang
Variabel dependen:
Laba Hasil penelitian diketahui
bahwa hutang tidak mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap laba usaha sebesar
0,2 yang artinya tingkat hubungan rendah, sehingga
Universitas Sumatera Utara
41
dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan tidak
dapat diterima karena tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara hutang terhadap laba pada
Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa.
Dani 2006
Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan
Air Bersih terhadap Laba Kotor pada PDAM
Tirtanadi. Variabel
independen: 1.
Biaya produksi
2. Biaya
penjualan Variabel
dependen: Laba kotor
Hasil penelitian menunjukkan R² sebesar 0,96. Ini berarti
sebesar 91,60 laba kotor dipengaruhi oleh variabel
biaya produksi dan variabel penjualan air bersih,
selebihnya 8,40 dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak disebutkan dalam model.
Al’amin 2008
Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba
Perusahaan studi kasus pada PT. Bineatama
Kayone Lestari Tasikmalaya
Variabel Independen:
Biaya Produksi Variabel
Variabel Dependen:
Laba Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penetapan biaya produksi variabel telah dapat
dikatakan memadai, karena dalam proses penyusunannya
melibatkan berbagai pihak yang terkait dan
mempertimbangkan banyak faktor-faktor yang
mendukung terhadap kememadaian anggaran
sehingga memberikan sumbangan terhadap
pembentukan pendapatan perusahaan. Selain itu juga,
kepercayaan penuh dari masyarakat sehingga
mempunyai konsumen elain itu, pengelolaan manajemen
yang baik turut mendukung laju pertumbuhan kea rah
yang lebih baik. Tingkat profitabilitas meningkat
Universitas Sumatera Utara
42
untuk setiap tahun, hal ini menjadi bukti dari tepat guna
pengeluaran biaya produksi variabel yang dikeluarkan
perusahaan untuk memperlancar aktivitas
perusahaan dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
Hardianto, Ekawati,
Wenny 2013
Pengaruh Penetapan Tingkat Suku Bunga
Deposito dan Kredit Mikro Terhadap Laba
Perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat
Prabumegah Kencana Variabel
Independen : 1.
Tingkat Suku Bunga
Deposito 2.
Tingkat Suku Bunga
Kredit Mikro Variabel
Dependen : Laba
Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro
berpengaruh positif terhadap laba perusahaan secara
parsial. Pada uji F yang dilakukan menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro
secara simultan berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu pada Tabel 2.1, maka terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian kali ini. Persamaannya yaitu
menggunakan variabel dependen laba, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel independennya. Di mana pada penelitian ini
penulis menggunakan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan sebagai variabel independen. Selain itu, penulis juga menambahkan kinerja bagian
karyawan bagian penjualan sebagai variabel moderasi dan objek penelitian pada penelitian ini adalah dealer sepeda motor di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
43
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1.