kaki lima yang berjualan di pinggir jalan daerah ringroad. Ia menganggap balap liar ini tidak bisa di hilangkan karena dari dulu balap liar ini sudah ada,walaupun
ada dari pihak kepolisian yang merazia mereka tetapi mereka tetap melaksanakan balap liar tersebut.
Tentunya balap liar ini sangat mengganggu warga masyarakat sekitar ringroad apalagi rumahnya yang di pinggir jalan tetapi para remaja ini tidak bisa
di larang, di larang malam ini besoknya di buat lagi begitulah seterusnya. Bagi beliau naamanya hobi anak zaman sekarang berbeda-beda mungkin balap liar ini
hobi remaja saat ini.
4.4 Faktor Pendorong Yang Menyebabkan Remaja Masuk Ke Dalam Dunia Balap Liar
Proses awal untuk dapat mengetahui pengetahuan atau gambaran diri seorang pembalap liar, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan.
Diperlukan pendekatan personal untuk dapat mendapatkan kepercayaan dan kenyamanan dari pembalap liar tersebut untuk bercerita, dalam bercerita para
pembalap liar ini memang selektif memilih orang untuk diajak berbicara masalah pribadinya tentang pembalap liar. Diperlukan waktu yang relatif untuk
mendapatkan kepercayaan dari para pembalap liar tersebut, dalam proses wawancara tabu dengan apa yang diceritakan para pembalap liar ini sehingga
cerita dapat mengalir natural dan mendapatkan hasil yang valid. Ada beberapa faktor pendorong yang menyebabkan remaja masuk ke
dunia balap liar yaitu : Adanya uang taruhan, Gengsi atau nama besar bengkel, Hobi, Memacu adrenalin dan kesenangan. Keterlibatan remaja dalam balap liar di
pengaruhi oleh beberapa faktor pendorong yang berbeda-beda antara remaja yang
Universitas Sumatera Utara
satu dengan yang lainnya, seperti dari akibat tidak mendapatkan figur perhatian serta kasih sayang dari lingkungan keluarga, terpengaruh dari teman pergaulan,
lingkungan sosial yang sering terjadi kegiatan balap liar, dan juga kurangnya kontrol atau pengawasan orang tua.
Kencenderungan untuk mengikuti balap liar memang sudah menjadi hobi dari sebagian para remaja, secara umum hal pertama para remaja mempunyai rasa
keinginan yang tinggi untuk mengetahui apa itu balap liar, kemudian dari mereka mempunyai teman yang memiliki hobi balap liar sehingga terciptalah rasa ingin
menjadi bagian dari pembalap liar tersebut. Dalam proses remaja mengikuti balap liar sudah pastinya para remaja ini sudah memiliki hobby atau bakat yang sudah
lama mereka inginkan dalam dunia balap liar, sudah tidak di pungkiri lagi keberadaan para remaja pelaku balap liar sejatinya sangat mudah untuk ditemui,
hanya saja kecenderungan mereka untuk berkelompok dan tertutup pada kalangan umum, membuat ruang untuk masuk dalam kelompok mereka akan sangatlah
terbatas. Mungkin mereka dengan bangga akan bercerita tentang kehebatannya dalam dunia balap liar, namun untuk mengenal mereka lebih dalam lagi
tampaknya menjadi hal yang mustahil dilakukan dengan cepat, butuh proses atau penyesuaian diri mereka untuk mendalami dan mengenal keberadaan anggota baru
dilingkungan mereka. Mereka yang terlibat dalam balap liar pasti memiliki teman atau rekan yang terlibat dahulu didalamnya. Teman atau rekan mereka yang
kemudian memperkenalkannya kepada pelaku balap liar yang utama, lambat atau cepatnya proses pengenalan tersebut bergantung pada tingkat intensitasnya untuk
aktif dalam proses balap liar tersebut. Jadi proses remaja masuk ke dalam dunia balap liar itu salah satu faktornya adalah teman atau rekannya sendiri yang sudah
lebih dahulu ikut dalam balap liar.
Universitas Sumatera Utara
Kisah yogi, kita dapat melihat bahwa ia merasa lebih menyukai balap liar dibandingkan balap resmi. Kecenderungan sudah lama ingin mengikuti balap liar
karena faktor lingkungan dan juga teman-teman sebayanya yang mempengaruhi. Yogi juga ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang balap liar.
“...Kegiatan balap liar itu sering terjadi, ya karena dekat dengan rumah saya dan saya pun juga sering melihat balap liar.
Kesibukan orang tua terhadap pekerjaannya, membuat diri saya mendapatkan kebebasan tanpa pengawasan dan teguran
dari orang tua terhadap tindakan saya. Sangking seringnya saya melakukan balap liar, membuat diri saya terlibat
langsung dengan balap liar sehingga sampai sekarang saya sering melakukan balap liar. Dan yang pastinya saya
mengikuti balap liar ini karena menghasilkan uang, saya mendapatkan kesenangan tersendiri ikut balap liar ini karena
itu memang hobi saya.Setiap orang tua dan saudara kita yang dekat dengan kita pastinya mereka tahu bagaimana dengan
anaknya, namun mereka tidak pernah menanyakan secara detail dan karena saya juga berusaha keras untuk melakukan
berbagai cara agar orang tua dan keluarga saya tidak curiga kalau saya mengikuti balap liar. Yang pastinya kawan saya
udah lebih dulu ikut balap liar kek gini ya karna hobby juga sih liat balap-balap gitu, awalnya saya liat balap resmi gitu
sih yang biasa acaranya di lanud. Lama-kelamaan saya merasa ingin mencoba aksi balap liar yang dilakukan di jalan
raya,karna kebayakan yang mengikuti balap resmi gitu dulu pun awalnya mereka ikut-ikut balap liar gini juha, ya
walaupun saya tau itu sangat membahayakan diri saya sendiri. Tapi ntah kenapa rasa ingin tahu saya itu sangat
tinggi untuk melakukan balap liar, berhubung dulu saya sekolah ngambil jurusan otomotif maka dari itu saya
terdorong untuk balap liar. Sampai saat ini orang tua dan saudara saya tidak tahu kalau saya mengikuti balap liar.
hasil wawancara tanggal 10 desember 2016
Awalnya keluarga angga sempat curiga atas gerak-gerik dan tingkah laku angga yang hampir setiap malam keluar. Namun, angga tetap menjalankan
aktivitas seperti tiap malam ia lakukan sebagai joki balap liar. Angga mengikuti balap liar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“...“...Awal mula saya mengenal balap liar dari kak. Pada pertama kali diajak melihat balap liar sekitar umur 15 tahun
Universitas Sumatera Utara
an yaitu kelas 2 SMP. Awalnya Cuma melihat bengkel dekat rumah yang sedang membuat kereta balap, setelah melihat
semuanya saya pun jadi tertarik kak buat ikutan nonton gitu, sekedar nongkrong keluar malam, sambil melihat kegiatan
balap liar, tapi lama-lama tertarik melakukannya. Saya sampai sekarang ini tetap melakukan balap liar. Lagian
orang tua tidak melarang karena sibuk dengan rutinitasnya dan jarang mengawasi perilaku saya. Saya pun menyadari
saya melakukan balap liar ini karena kurangnya perhatian dari orang tua saya. Biasanya sih kalau keluar rumah sekitar
jam 10 an gitu, tunggu orang yang dirumah saya pada istirahat.jadi biar gak ketahuan sama orang tua saya.
Menjadi seorang joki adalah pilihan saya, dimana menjadi joki pastinya sangat berbahaya karena seorang joki balap
liar tidak memakai perlengkapan lengkap seperti balap resmi. Saya juga mengikuti balap resmi yang biasanya dilakukan di
Lanud Suwondo maupun diluar kota dengan event-event tertentu.saya merasa memang sebelum terjun ke balap resmi,
saya lebih awal terjun ke balap liar dulu karna saya rasa di balap liar inilah saya bisa belajar mental dan keberanian
saya untuk terjun ke balap resmi. Tapi saya lebih sering mengikuti balap liar daripada balap resmi, karena balap
resmi kadang ada kadang gak, motivasi saya jadi joki ya supaya dapat uang,dikenal banyak orang. “hasil wawancara
13 desember 2016
David mengaku ia merasa memiliki kecenderungan dengan balap liar, karena menurutnya hobbi itu mahal. Hobbi david adalah jadi pembalap liar dan pembalap
resmi. David lebih memilih menjadi pembalap daripada lainnya, walaupun david saat ini masih sekolah tapi dengan ia mengikuti balap liar sekolahnya tidak pernah
bolos. “... awalnya sih saya ikut balap liar ini ikut-ikut kawan aja,
tapi lama kelamaan saya kok jadi tertarik untuk mencoba mengikuti balap liar di jalan raya. Saya hampir tidak percaya
melihat diri saya sendiri menjadi seorang pembalap seperti ini. Niat saya untuk mengikuti balap liar sudah ada sejak
saya duduk di bangku SMP, tapi saya merasa waktu itu saya belum berani lagian saya masih kecil. Tapi semenjak saya
duduk di bangku SMA, niat saya semakin mantap untuk mengikuti balap liar. Mulai lah dari situ saya menjadi
pembalap sampai sekarang ini. mungkin karna hobi kak makanya remaja-remaja ini ikut dalam dunia balap liar, juga
bisa karna gengsi pantang di mop langsung ngajak jumpa
Universitas Sumatera Utara
tengah supaya dilakukan balap nya, tapi ya itulah kak mungkin dengan melakukan balap liar akan menjadi
kesenangan bagi diri nya yang hobi balap liar ya seperti saya ini kak “hasil wawancara 12 desember 2016
Jefri disini mengaku bahwa ia punya motivasi yang tinggi untuk mengikuti balap liar, karena setiap pembalap karir jenjangnya berawal dari balap liar baru
bisa terjun ke dunia balap resmi. Karna ia pun seorang mekanik jadi ia pun selalu mengikuti balap liar dan dari situ saya bisa mempunyai nama besar yang bisa
dikenal banyak orang dan disegani oleh kawan-kawan saya yang mengikuti balap liar juga, alasan jefri tetap memilih mengikuti balap liar karena itu adalah hobi
saya yang tidak bisa dihalangi oleh siapa pun. “... Dulu saya sempat merasa takut untuk mengikuti balap liar
yang bukan di arena balap resmi, tetapi rasa takut itu hilang seketika karena niat saya memang ingin menjadi seorang
pembalap. Awalnya saya disuruh teman saya membawa keretanya yang sudah di rombak total menjadi kereta balap,
lama kelamaan saya di percayai untuk menjadi joki di bengkel nya. Akhirnya sampai saat ini saya di percayai untuk
membawa keretanya di balap liar maupun di balap resmi. “hasil wawancara 13 desember 2016
Ikbal mengaku awalnya ia merasa ragu untuk membuka sebuah usaha bengkel motor, tetapi dorongan dari keluarga akhirnya ia mempunyai sebuah bengkel
motor. Namun pulau hanya menerima service motor, ganti oli, menjual sperpart, dan juga tempel ban. Dan ada juga yang ingin membuat motor dari standart
menjadi motor racing untuk balap liar. “... Percaya tidak percaya sih akhirnya saya bisa seperti ini,
yang dulu awalnya saya ragu untuk membuka usaha bengkel motor karena saya cuma tamatan STM gak sampai ke jenjang
S1. Tapi dengan niat dan dorongan orang tua akhirnya bengkel saya bisa maju seperti saat ini. Sebagai mekanik
pastinya saya harus memberi hasil motor yang baik terhadap motor yang saya kerjakan, biar pelanggan saya tidak kecewa
nantinya dan yang pastinya memberi hasil yang maksimal buat nama bengkel yang kita bawa. Ya pasti udah ada faktor
Universitas Sumatera Utara
pendorong nya kak, kalo aku sih sebagai mekanik karna gengsi apalagi bengkel ku di remehkan sama bengkel lain
udah pasti itu jumpa tengah buat balap, yang pastinya kita jaga juga nama bengkel kita kak kita buktikan sama mereka
yang udah meremehkan kita kalo kita bisa. Salah satu faktor pendorongnya ya karna hobi juga sih kak, menjadi
kesenangan sendiri kak kalo nonton balap gitu ya walaupun cuma sekedar nonton, apalagi kalo kereta bengkel ku menang
kak lebih senang lagi aku kak “hasil wawancara 13 desember 2016
Lain halnya yang dikatakan bang jey : Berhubung saya pun dulu pun ikut balap liar, jadi menurut
saya faktor pendorong remaja mengikuti balap liar itu karena harga diri itu yang paling utama, kalo bernyali dan harga
diri tinggi harus balap liar, berani mati, berani di kejar polisi, berani jatuh, berani gak tidur, itulah yang mendorong
remaja ini ikut balap liar. Intinya semua karna gengsi karna gamau di remehkan sama yang lainnya...” hasil wawancara
15 desember 2016
Hasil wawancara diatas memperlihatkan bahwa manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukankannya dan ditujukan untuk
mencapai apa yang mereka inginkan atau kehendaki. Mereka memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian memilih tindakan. Sosiolog
mengapresiasikan lingkungan sosial dimana mereka berada, memperhatikan tujuan-tujuan warga masyarakat yang bersangkutan dan oleh berupaya memahami
tindakan mereka. Weber berpendapat bahwa anda bisa membandingkan struktur beberapa masyarakat dengan memahami alasan-alasan mengapa warga
masyarakat tersebut bertindak, kejadian historis masa lalu yang mempengaruhi karakter mereka, dan memahami tindakan para pelakunya yang hidup di masa
kini, tetapi tidak mungkin menggeneralisasi semua masyarakat atau semua struktur sosial.
Universitas Sumatera Utara
Terkait dengan remaja yang menjadi pembalap liar maka remaja yang telah menyadari bahwa dirinya memiliki kecenderungan sebagai para pembalap liar
akan terlihat dari para remaja yang ikut balap liar memiliki berbagai kebutuhan- kebutuhan yaitu kebutuhan biologis, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosial
meliputi kebutuhan untuk dikenal, kebutuhan berkelompok dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk dikenal biasanya tampak pada adanya kecenderungan anak
remaja melakukan perbuatan-perbuatan yang menarik perhatian orang lain, kebutuhan berkelompok, kebutuhan remaja untuk memiliki kelompok dalam peer
group teman sebaya. Kebiasaan untuk melakukan suatu pekerjaan karena pengaruh lingkungan, kebutuhan aktualisasi diri berkaitan dengan terlaksananya
kemampuan, cita-cita dan tujuan lain yang telah direncanakan. Menurut Turner dan Helms 2004, penyebab remaja melakukan balap liar
dijalan raya adalah kondisi keluarga yang berantakan Broken Home, kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua, status sosial ekonomi orang tua yang
rendah, pengaruh teman sebaya, dan juga penerapan kondisi keluarga yang tidak tepat. Menurut Wijayanti 2004, remaja melakukan kegiatan balap liar
dikarenakan oleh beberapa faktor pendorong seperti ingin menunjukan dirinya tetap unggul dalam balap liar, pengaruh teman, lingkungan sosial, ingin menarik
perhatian lawan jenis, tergiur dengan besarnya uang taruhan. Teori ini sejalan dengan pendapat Hawari 2007, penyebab remaja
melakukan kebut-kebutan atau balap liar, ialah berasal dari lingkungan keluarga, yaitu kondisi keluarga yang tidak utuh Broken Home, kesibukan orang tua
sehingga kurang kebersamaan antara orang tua dan remaja, subsitusi ungkapan kasih sayang orang tua dalam bentuk materi dari pada kejiwaan psikologis,
Universitas Sumatera Utara
kurangnya kehidupan beragama, dan juga berada dilingkungan yang rawan atau tidak sehat seperti sering terjadi perkelahian, pencurian, serta kebut-kebutan
dijalan melanggar lalu lintas Kamtibmas. Sejalan dengan pendapat Nampe 2011, yang menyatakan bahwa balapan liar atau kebut-kebutan dijalan raya
disebabkan oleh faktor buruknya kontrol diri dari remaja yang tidak bisa mengontrol keinginan untuk mencari jati diri dengan melakukan hal-hal baru, dan
juga melemahnya kontrol sosial diakibatkan kegagalan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan sekolah serta penegak hukum untuk menjalankan fungsi
kontrolnya.
4.5 Dampak Balap Liar Terhadap Pelaku Pembalap Liar Dan Masyarakat