BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan tentang Balap Liar Di Kalangan Remaja di Kota Medan. Berikut ini menunjukkan beberapa
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari lapangan sebagai berikut :
1. Balap liar di ringroad sudah terjadi sejak lama. Balap liar dilakukan oleh kelompok-kelompok remaja. Kegiatan tersebut dilakukan pada malam hari.
Balapan tersebut disebut balap liar karena tidak memiliki ijin dari pihak-pihak yang berwenang.
2. Balap liar membawa dampak negatif bagi warga masyarakat daerah sekitar ringroad yaitu dengan adanya polusi suara, kecelakaan di ringroad dan sering
terjadinya perkelahian antar remaja. 3. Balap liar juga membawa dampak positif bagi sebagian kecil warga masyarakat
daerah ringroad yang bekerja sebagai tukang tambal ban dan pedegang kecil yang berada di sekitar.
4. Masyarakat di daerah ringroad tentang balap liar di kalangan remaja sangat meresahkan dan mengganggu. Polusi suara mengganggu masyarakat yang sedang
tidur, karena pada saat itu masyarakat butuh ketenangan untuk beristirahat. Masyarakat menganggap remaja yang mengikuti balap liar adalah remaja-remaja
yang nakal.
Universitas Sumatera Utara
5. Masyarakat memberi label kepada remaja yang melakukan balap liar sebagai remaja yang nakal.
6. Pelabelan terhadap remaja menyebabkan remaja melakukan penyimpangan- penyimpangan lain.
7. Dampak balap liar terhadap pelaku pembalap liar
Menjadikan sebagai penyaluran hoby yang bertaruhkan nyawa mereka masing-masing. Adapula yang menjadikannya sebagai sarana untuk mendapatkan
uang baik dari pembalapnya sendiri joki ataupun teman-teman kelompok lainnya.
Saran
1. Balapan liar merupakan suatu kebudayaan yang di wariskan dari orang yang pertama melakukannya sehingga untuk sekarang ini sudah menjadi kebudayaan
bagi remaja maka semestinya orang tua dan masyarakat mengontrol agresifitas tersebut dengan sebaik-baiknya, sebab jika tidak dilaksanakan maka hal yang
sangat tidak diinginkan bisa terjadi kerugian dan bahkan dapat mendatangkan kematian.
2. Bagi masyarakat, sebaiknya memberi peringatan secara lisan maupun tulisan agar remaja mengetahui bahwa kegiatan mereka mengganggu ketentraman warga
masyarakat. Remaja terjun ke dunia balap liar demi menyalurkan hobbinya sehingga perlu diarahkan agar dapat berkembang dan tidak mengganggu
lingkungan masyarakat dan menanggulangi konflik antara remaja pembalap liar dengan masyarakat daerah ringroad.
3. Bagi remaja, sebaiknya mendengarkan aspirasi dari masyarakat dan dapat dijadikan pertimbangan, agar kegemaran dan pengembangan bakatnya tidak
Universitas Sumatera Utara
mengganggu orang lain. Apabila bakat dan minatnya kepada dunia balap sangat besar sebaiknya mengikuti event balap resmi. Selain itu sebagai kaum muda harus
bisa meminimalisir kegiatan negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
4. Bagi Pemerintah daerah, agar mampu mengatasi masalah tersebut dengan cara yang bijak. Sebaiknya diadakan pertemuan antara warga masyarakat, remaja yang
melakukan balap liar dan pemerintah daerah sebagai mendiator dan pembuat keputusan. Dengan pertemuan tersebut diharapkan ada keputusan yang tepat
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA