Talakasana yang dilakukan pada pasien trauma kepala menurut prioritas: 1 ditentukan tingkat kesadaran menggunakan skala koma Glasgow; 2 lakukan
resusitasi jantung paru primary survey; 3 lakukan pemeriksaan fisik secondary survey; 4 lakukan pemeriksaan radiologis; 5 pengukuran tekanan
intrakranial; dan 6 lakukan terapi Japardi, 2002.
2.2.5.1 Pemeriksaan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow
Dalam ilmu kedokteran, skala koma Glasgow telah menjadi satu standari dalam menilai tingkat kesadaran pasien. Skala ini juga dapat digunakan dalam
menentukan tingkat keparahan pasien trauma kepalaCDC, 2003. Pemeriksaan skala koma Glasgow didasari oleh 3 variabel, yaitu: respon
pembukaan mata, respon verbal, dan respon motorik. Skor dari setiap respon akan dijumlahkan dan dijadikan nilai skala koma Glasgow. Skala terendah adalah 3 dan
tertinggi 15CDC, 2003. Menurut CDC 2003, skala ini dikategorikan menjadi 3: berat skor
≤ 8; sedang skor 9-12; dan ringan skor 13-15.
Tabel 2.2 Skala Koma Glasgow Glasgow Coma Scale CDC, 2003
MEMBUKA MATA RESPON VERBAL
RESPON MOTORIK • Spontan- 4
• Respon terhadap bicara- 3
• Respon terhadap nyeri- 2 • Tidak ada- 1
• Terorientasi- 5 • Disorientasi- 4
•Kata-katatidak berupa kalimat- 3
•Mengerang- 2 •Tidak ada- 1
• Gerakan
sesuaiperintah- 6
• Tahu lokasi nyeri- 5
• Menjauhi lokasi nyeri-
4
• Fleksi- 3
• Ekstensi- 2
• Tidak ada- 1
Jumlah Skor Skala Koma Glasgow: 3-15
2.2.5.2 Resusitasi Jantung Paru Primary Survey
Pada pasien yang mengalami trauma kepala, sering terjadi hipoksia, hipotensi, dan hiperkapnia terutama pada pasien trauma kepala yang berat. Saat
pasien datang, lakukan primary survey A = Jalan Pernafasan, B = Pernafasan,C = sirkulasi Japardi, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Saat melakukan primary survey, jalan pernafasan pasien diperiksa untuk memastikan tidak terjadi sumbatan. Bersihkan mulut pasien dari cairan yang ada
dan buang benda asing yang menutupi jalan pernafasan pasien A = jalan pernafasan. Apabila ada gangguan dalam pernafasan, pasien bisa mengalami
hipoksia dan hiperkapnia. Berikan oksigen dan ventilator apabila diperlukanB = pernafasan. Hindari pasien dari mengalami hipotensi, karena pasien hipotensi
akan menyebabkan terjadinya kecederaan sekunder. Hentikan perdarahan ada dan lakukan infus darah sekiranya diperlukan C = sirkulasi Japardi, 2002.
2.2.5.3 Pemeriksaan Fisik Secondary Survey