Kerangka Konsep Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Pembahasan

15 BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Pada penelitian ini kerangka konseptentang Temuan Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow SKG. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel Dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Dependen

- Skor skala koma Glasgow pasien trauma kepala.

3.2.2 Variabel Independen

- Temuan gambaran pemeriksaan tomografi komputer pada kepalapasien. TRAUMA KEPALA GAMBARAN KLINIS SKALA KOMA GLASGOW TEMUAN GAMBARAN PEMERIKSAAN TOMOGRAFI KOMPUTER PADA KEPALA PASIEN Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Definisi Operasional

- Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari rekam medis Departemen Bedah Saraf dan Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2013. - Skala koma Glasgow adalah skala standardalam menilai tingkat kesadaran pasien. Cara ukur : Observasi dan dinilai langsung terhadap respon pembukaan mata, respon verbal dan respon motorik. Skor skala koma Glasgow pasien dapat ditemukan dalam rekam medik pasien. - Alat ukur :Rekam medik. Hasil Ukur: Skor skala koma Glasgowdalam penelitian ini dikategori menjadi: 1 ringan skor 15-13 2 sedang skor 12-9 3 beratskor 8-3. - Skala : Interval. -Trauma kepala adalah trauma yang menyebabkan cedera struktur anatomi pada kepala. Cara Ukur :Diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan skala koma Glasgow. - Alat Ukur : Rekam medik. - Hasil Ukur : Trauma kepala dalam penelitian ini dikategori menjadi: 1 ringan skor 15-13 2 sedang skor 12-9 3 berat skor 8-3. - Skala : Ordinal. Universitas Sumatera Utara - Gambaran tomografi komputer kepala adalah gambaran yang diambil dengan menggunakan Tomografi Komputer yang menjadi dasar tatalaksana dalam menangani pasien trauma kepala. - Cara Ukur: Melihat dan menganalisa hasil gambaran Tomografi Komputer kepala pasien dari data rekam medik. - Hasil Ukur : Gambaran Tomografi Komputer kepala pasien dikategori menjadi: 1 perdarahan epidural : Hiperdens, bikonveks, dan herniasi juga bisa dijumpai. 2 perdarahan subdural : Hiperdens, homogen, dan berbentuk bulan sabit. 3 perdarahan subaraknoid: Ruangan subaraknoid dipenuhi cairan serebrospinal, dan sulsi berwarna putih. 4 perdarahan intraserebral : Hiperdens dan efek massa. 5 kecederaan sekunder : Edema serebri, pergeseran garis tengah, peningkatan tekanan intrakranial. - Skala Ukur : Nominal. Universitas Sumatera Utara 18 BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Peneliti melakukan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan pendekatan retrospektif untuk mengetahui apakah temuan gambaran tomografi komputer kepala yang didapat pada pasien trauma kepala dibandingkan dengan skala koma Glasgow di RSUP Haji Adam Malik. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik Medan dan Departemen Radiologi RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2013.

4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Rumah sakit tersebut menjadi pilihan peneliti karena RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit tipe A yang merupakan pusat pelayanan kesehatan pemerintah yang menjadi pusat rujukan di Sumatera Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Maret 2014 sampai Desember 2014 dimulai dengan persiapan proposal, penelitian proposal, pengambilan data, pengolahan data, dan pembacaan hasil untuk pasien trauma kepala yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2013.

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh pasien trauma kepala yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari 2013 sampai Desember 2013. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Sampel Penelitian

Besar sampel yang diteliti dalam penelitian ini ditentukan secara total sampling dimana seluruh pasien trauma kapitis yang dirawat inap dan dilakukan gambaran tomografi komputer kepala di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2013 menjadi sampel penelitian.

4.4 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi

4.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien trauma kapitis yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan, diperiksa skor skala koma Glasgow, dan dilakukan gambaran tomografi komputer pada kepala pasien.

4.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien yang sudah rusak dan tidak boleh dibaca, dan pasien yang menghidapi penyakit alzheimer, strok, danepileptikus.

4.5 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh peneliti diambil dari rekam medik pasien trauma kepala yang dirawat inap di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada tahun 2013. Data yang diambil adalah nomor rekam medis, skor skala koma Glasgow, tingkat keparahan trauma kepala yang dialami pasien, dan temuan gambaran tomografi komputer kepala pasien.

4.6 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan diolah menggunakan SPSS Statistical Package for the Social Science, dan dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Waktu Penelitian No Bulan Rancangan Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des 1 Persiapan Proposal X X X 2 Penelitian Proposal X 3 Pengambilan Data X X 4 Pengolahan Data X X X 5 Pembacaan Hasil X Universitas Sumatera Utara 21 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang beralamat di Jalan Bunga Lau No.17, Medan, Sumatera Utara.RSUP Haji Adam Malik yang merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335MenkesSKVIII1990.RSUP Haji Adam Malik juga menjadi pusat rujukan untuk Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. Selain itu, berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.502MenkesIX1991, RSUP Haji Adam Malik telah dijadikan sebagai rumah sakit pendidikan yang dapat digunakan oleh Fakultas Kedokteran Sumatera Utara sebagai Pusat Pendidikan Klinik calon dokter dan Pendidikan Keahlian calon dokter Spesialis.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

Jumlah kasus trauma kapitis yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2013 yang tercatat adalah sebanyak 150 kasus.Berdasarkan kriteria ekslusi dan inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian ini, hanya 60 kasus yang dapat digunakan peneliti. Universitas Sumatera Utara

5.1.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Skala Koma Glasgow

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Skala Koma GlasgowDan Tingkat Keparahannya No Skala Koma Glasgow Frekuensi Persentase 1 Ringan skor 15-13 44 73,3 2 Sedang skor 12-9 13 21,7 3 Berat skor 8-3 3 5,0 Total 60 100 Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, pasien dengan trauma kepala derajat ringan adalah yang paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 44 sampel 73,3. Diikuti dengan derajat sedang sebanyak 13 sampel 21,7 dan derajat berat sebanyak 3 sampel 5.

5.1.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Temuan Gambaran Tomografi Komputer Pada Pasien Trauma Kepala

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Temuan Gambaran Tomografi Komputer Pada Pasien Trauma Kepala No Temuan Gambaran Tomografi Komputer Frekuensi Persentase 1 Perdarahan Subdural 17 28,3 2 Perdarahan Epidural 14 23,3 3 Perdarahan Subaraknoid 6 10,0 4 Perdarahan Intraserebral 8 13,3 5 Kecederaan Sekunder 15 25,0 Total 60 100 Pasien dengan gambaran perdarahan subdural mempunyai persentase tertinggi sebanyak 28,3 17 sampel. Diikuti dengan kecederaan sekunder dengan persentase sebanyak 25 15 sampel. Universitas Sumatera Utara

5.1.5 Distribusi Sampel Gambaran Perdarahan Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Gambaran Perdarahan Berdasarkan Tingkat Keparahannya Gambaran TKK Pasien Skor Skala Koma Glasgow Total Ringan Sedang Berat Kecederaan Primer Perdarahan Subdural 17 17 100 0 100 Perdarahan Epidural 10 4 14 71,4 28,6 100 Perdarahan Subaraknoid 4 2 6 66,7 33,3 100 Perdarahan Intraserebral 5 3 8 62,5 37,5 100 Kecederaan Sekunder 8 7 15 53,3 46,7 100 Total 44 13 3 60 Berdasarkan kepada Tabel 5.3, semua sampel dengan gambaran perdarahan subdural dikategorikan kepada ringan dengan persentase sebanyak 100 17 sampel. Umtuk gambaran perdarahan epidural, sampel yang berada pada kategori ringan mempunyai jumlah sampel tertinggi dengan persentase sebanyak 71,4 10 sampel. Dilanjutkan dengan gambaran perdarahan intraserebral dengan jumlah sampel tertinggi yang berada pada kategori ringan dengan persentase sebanyak 62,5 5 sampel. Hal yang sama ditemukan pada temuan perdarahan subaraknoid dan kecederaan sekunder. Gambaran perdarahan subaraknoid mempunyai jumlah sampel tertinggi pada kategori ringan dengan persentase sebanyak 66,7 4 sampel dan pada gambaran kecederaan sekunder ditemukan jumlah sampel terbanyak pada kategori ringan dengan persentase sebanyak 53,3 8 sampel. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang didapat oleh peneliti, jumlah sampel yang paling banyak berada pada skor skala koma Glasgow derajat ringan skor 15-13.Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiona, et al. 2014 yang menemukan 95 pasien yang mengalami trauma kepala datang ke rumah sakit dengan skor skala koma Glasgow di atas 12 derajat ringan. Selain itu, faktor yang mempengaruhi skor skala koma Glasgow pasien adalah waktu pengambilan skor skala koma Glasgow. Dalam penatalaksanaan gawat darurat pasien trauma kepala, stabilisasi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi pasien harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan tatalaksana yang lain. Untuk pasien yang berada dalam kondisi parah, status kesadaran diambil menggunakan metode alert, verbal, pain, dan unresponsive AVPU Fiona, et al. 2014. Berdasarkan kepada hasil yang didapat oleh peneliti, ditemukan pasien trauma kapitis paling banyak didiagnosis mengalami perdarahan subdural dengan persentase sebanyak 28,3 17 sampel. Hal yang sama dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh David, et al. 2006 yang mengatakan, dalam 2870 pasien yang didiagnosis dengan trauma kapitis, 21 dari jumlah pasien tersebut menderita pendarahan subdural. Perbedaan dalam persentase yang didapat adalah disebabkan oleh perbedaan jumlah sampel yang digunakan peneliti. Sampel yang mengalami kecederaan sekunder akibat dari komplikasi trauma kepala merupakan yang kedua terbanyak dengan persentase sebanyak 25. Hal yang sama dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan di India oleh Gupta, et al. 2011 dimana mereka menemukan sebanyak 25 dari hasil penelitian mereka mengalami kecederaan sekunder. Ini bisa terjadi akibat dari keterlambatan dalam menangani pasien yang mengalami trauma kepala sehingga mengakibatkan kecederaan sekunder bisa terjadi. Keterlambatan pasien mendapatkan rawatan di rumah sakit juga merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan pasien trauma kepala lambat ditangani sehingga komplikasi bisa terjadi karena menurut David, et al. 2006, lesi yang terjadi pada parenkim otak akan bertambah seiring waktu dan jika tidak ditangani, ini akan bisa mengakibatkan komplikasi untuk terjadi pada pasien. Universitas Sumatera Utara Pasien dengan gambaran perdarahan epidural mempunyai jumlah sampel ketiga terbanyak dengan persentase sebanyak 23,3 14 sampel. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh David, et al. 2006 dimana mereka menemukan hanya sekitar 2,7 sampai 4 sampel dengan diagnosis perdarahan epidural. Hal ini mungkin disebabkan oleh rata-rata pasien dengan diagnosis perdarahan epidural di RSUP Haji Adam Malik datang dengan riwayat trauma pada kepala yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas dan penelitian yang dilakukan oleh David, et al. 2006 mengatakan bahawa, penyebab utama perdarahan epidural adalah trauma yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. Perbedaan dalam jumlah persentase yang didapat mungkin disebabkan faktor tempat pengambilan data yang mempunyai jumlah pasien kecelakaan lalu lintas yang berbeda. Terdapat perbedaan yang jelas dalam persentase sampel dengan gambaran perdarahan subaraknoid dan perdarahan intraserebral jika dibandingkan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Gijn and Rinkel 2001 yang mengatakan bahwa insidens terjadi perdarahan subaraknoid adalah sebanyak 10,5 per 100 000 orang dan penelitian yang dilakukan oleh Ikram, Wieberdink, and Koudstal, et al. 2012 menunjukkan bahwa insidens terjadinya perdarahan intraserebral adalah sebanyak 24,6 per 100 000. Terdapat perbedaan yang jelas dalam jumlah insidens dimana perdarahan intraserebral lebih sering terjadi dibandingkan perdarahan subaraknoid. Hal sama ditemukan peneliti bahwa perdarahan intraserebral lebih sering terjadi dibandingkan perdarahan subaraknoid dimana perdarahan intraserebral mempunyai persentase sebanyak 13,3 dan perdarahan subaraknoid mempunyai persentase sebanyak 10. Perbedaan dalam persentase adalah disebabkan oleh jumlah sampel yang digunakan. Selanjutnya, untuk gambaran perdarahan subdural, sebanyak 17 sampel dengan persentase sebanyak 100 mempunyai skor skala koma Glasgow berada dalam kategori ringan. Hal yang berlainan dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hatashita, et al. 1993 dimana mereka menemukan rata-rata pasien yang didiagnosis mengalami perdarahan subdural mempunyai skor skala koma Glasgow sebanyak 6-8 yang dikategorikan sebagai kategori berat.Hal ini Universitas Sumatera Utara bisa terjadi atas faktor pengambilan skor skala koma Glasgow dimana pasien yang diambil skornya setelah ditatalaksana gawat darurat bisa mendapatkan skor yang berbeda jika dibandingkan dengan skor yang diambil saat pasien datang ke rumah sakit. 71,4 kasus dengan gambaran perdarahan epidural berada dalam ketegori ringan dan 28,6 kasus berada dalam kategori sedang. Hal yang sama ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rehman, et al. 2008 dimana pasien dengan temuan perdarahan epidural paling banyak berada dalam kategori ringan dengan persentase sebanyak 57 17 sampel. Perbedaan dalam persentase adalah disebabkan oleh jumlah sampel yang berbeda. Peneliti menemukan pada gambaran perdarahan intraserebral, pasien yang berada dalam kategori ringan mempunyai jumlah sampel yang paling banyak dengan persentase sebanyak 62,5. Diikuti dengan kategori berat sebanyak 37,5 dan tidak ada sampel ditemukan dalam kategori sedang. Dalam penelitian yang dilakukan di Sepanyol oleh Gomis, et al. 2010, hal yang sama ditemukan, dimana rata-rata sampel gambaran perdarahan intraserebral mempunyai skor skala koma Glasgow sebanyak 15 yang berada dalam kategori ringan. Gambaran perdarahan subaraknoid mempunyai sampel terbanyak berada dalam kategori ringan dengan persentase sebanyak 66,7. Diikuti dengan kategori sedang sebanyak 33,3 dan tidak ada sampel ditemukan oleh peneliti untuk kategori berat. Penelitian yang dilakukan oleh Agid, et al. 2010, juga menemukan hal yang sama dimana semua 82 pasien yang didiagnosis mengalami perdarahan subaraknoid berada di dalam kategori ringan. Diakhiri dengan kecederaan sekunder dimana peneliti menemukan 53,3 sampel 8 sampel berada dalam kategori ringan dan 46,7 sampel berada dalam kategori sedang dan tidak ada sampel ditemukan untuk kategori berat. Hasil yang didapat sangat jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim, et al. 2014, dimana mereka menemukan sebanyak 85 sampel yang diteliti mengalami kecederaan sekunder yang berada dalam kategori berat.Hasil yang didapat oleh peneliti berbeda dan bisa disebabkan oleh kecederaan sekunder seperti edema serebri yang berlaku pada pasien trauma kepala masih belum parah Universitas Sumatera Utara dan dapat di diagnosis dengan cepat sehingga skor skala koma Glasgow pasien masih berada dalam kategori relatif baik. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan yaitu: 1 data rekam medis yang tidak lengkap; dan 2 tidak ada patokan dalam masa pengambilan skor skala koma Glasgow pasien trauma kepala. Universitas Sumatera Utara 28 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Prevalensi Karsinoma Hepatoseluler di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012

1 66 71

Gambaran Penderita Trauma Kepala di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2009.

0 56 54

Profil Penderita Asma pada Anak di Rumah Sakit Haji Adam Malik Tahun 2009

0 35 57

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam Malik Medan

9 44 76

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 1 12

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 2

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 3

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 11

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 4

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 11