4.5 Faktor Eksternal
Dalam faktor eksternal akan membahas tentang peluang dan ancaman yang dimiliki dalam strategi pengembangan kawasan wisata Danau Toba.
4.5.1 Peluang
Pemerintah pusat yang melihat potensi wisata yang sangat bisa diangkat dari wisata Danau Toba telah merencakan sebuah program dimana akan mengucurkan dana
sekitar 21 triliyun rupiah untuk pengembangan kawasan wisata Danau Toba. Rencana pemerintah pusat yang ingin menjadikan kawasan wisata Danau Toba
sebagai monaco of asia, menjadi peluang yang sangat besar, dengan dana yang sangat besar dan campur tangan pemerintah pusat diharapkan agar kawasan wisata
Danau Toba dapat menjadi wisata nomor satu di Indonesia.
4.5.2 Ancaman
Letak geografis Danau Toba memang sangat unik. Danau Toba dikelilingi oleh tujuh Kabupaten. Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Samosir, Kabupaten
Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo dan Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini
sebenarnya dapat menjadi sebuah peluang yang sangat bagus bagi pengembangan kawasan wisata Danau Toba. Tetapi ternyata letak geografis Danau Toba yang unik
menjadi ancaman bagi pengembangan kawasan wisata Danau Toba Hal ini dapat dilihat dengan hasil wawancara bersama bapak Kepala Bagian Pengembangan
Pariwisata Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, Bapak Sumarlan Malau, ST, yang mengatakan bahwa dalam hal pengembangan wisata Danau Toba
maka terdapat Ego kewilayahan yang ditunjukkan oleh kabupaten yang mengelilingi Danau Toba. Ego kewilayahan yang dimaksud adalah bahwa
Universitas Sumatera Utara
terkadang dalam hal pengembangan kawasan wisaata Danau Toba, maka perlu dilakukan pengembangan yang tidak hanya di satu kawasan kabupaten saja, tetapi
juga di kabupaten lain. Tapi terkadang rencana yang disusun oleh satu kabupaten tidak mendapat persetujuan dari kabupaten lain, sehingga pengembangan yang
sudah direncanakan tidak dapat dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Data hasil penelitian yang dilakukan dilapangan akan dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian ini. Bentuk analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bentuk analisis data dengan menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis SWOT ada dua faktor yang sangat mempengaruhi yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Dalam analisis SWOT ini, maka penulis akan mencoba mengidentifikasi dari faktor internal dan faktor eksternal tentang strategi
yang digunakan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam pengembangan pariwisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
5.1 Analisis Faktor Internal
Dalam analisis faktor internal, maka yang dilihat adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pariwisata Kabupaten Samosir. Kekuatan yang dimikiki
diharapkan dapat dikembangkan seoptimal mungkin guna meningkatkan perolehan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Samosir. Dalam analisis lingkugan internal
juga akan melihat kelemahan yang dimiliki oleh pariwisata Samosir. Diharapkan dalam analisis lingkungan internal ini maka kelemahan dapat diminimalkan agar
pencapaian PAD dapat diwujudkan.
5.1.1 Kekuatan Strength
1. Pariwisata di Samosir dikenal dengan keindahan alamnya, hal ini menjadi
kekuatan yang sangat berpotensi bagi pariwisata Samosir karena banyak para wisatawan yang berminat terhadap wisata alam
2. Masyarakat Samosir terkenal dengan masyarakat yang berbudaya. Budaya
yang dimiliki menjadikan masyarakat Samosir menjadi masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara