Hubungan Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba

5.5 Hubungan Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba

Khususnya Di Kacamatan Simanindo Dan Kecamatan Pangururan Dengan Peningkatan PAD di Kabupaten Samosir Dalam pengembangan pariwisata, harus dilakukan pengoptimalan potensi wisata untuk menarik minat para wisatawan untuk berkunjung kedaerah wisata yang dikembangkan. Pariwisata dapat dikatakan sebagai sebuah industri yang menghasilkan keuntungan. Ini terbukti dengan adanya kenyataan bahwa pariwisata menempati posisisi ketiga sebagai penyumbang bagi devisa negara. Strategi pemgembangan kawasan wisata Danau Toba yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir mencakup kawasan Wisata Danau Toba secara keseluruhan. Strategi pengembangan yang dilakukan bersifat umum tidak dibedakan berdasarkan kawasan wisata walaupun terdapat perbedaan antara kawasan wisata alam dan budaya. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat beberapa obyek wisata alam dan obyek wisata budaya. Walaupun dalam strategi pengembangannya tidak terdapat perbedaan yang jauh antara satu sama lain. Strataegi yang dilakukan sudah diuraikan pada bab sebelumnya. Disini penulis akan mencoba melihat perbedaan perolehan pendapatan dari setiap obyek wisata yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan target realisasi PAD yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Perbandingan Capaian Target PAD Di Setiap Obyek Wisata Tahun 2014 Dan Tahun 2015 Objek Wisata Realisasi Capaian PAD Peningkatan target realisasi Persentase Perbedaan Realisasi 2014 2015 Kawasan Wisata Tomok 81.460.000 70.592.000 5.000.000 -7,2 Batu Kursi Persidangan 29.004.000 29.064.000 5.000.000 +17,4 Museum Huta Bolon 6.056.000 5.102.000 5.000.000 +66,8 Pantai Pasir Putih Parbaba 24.010.000 30.368.000 5.000.000 +47,30 Pantai Indah Situngkir - 3.400.000 5.000.000 - Permandian Air Hangat 18.428.000 30.220.000 5.000.000 +91,12 Persentase perbedaan penerimaan PAD tahun 2014 dan tahun 2015 diperoleh dengan menambahkan perolehan PAD tahun 2015 dengan lima juta rupiah sebagai jumlah yang ditetapkan dalam meningkatkan PAD pada tahun 2015 dan dikurang dengan perolehan PAD tahun 2014 dan dibagi dengan perolehan PAD tahun 2014. Sebagai contoh angka -7,2 diperoleh dari 70.592.000+5.000.000-81.460.000 x 100 81.460.000 -5868000 Dari tabel 5.1 diperoleh bahwa perolehan PAD hampir semua objek wisata yang berada di Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Pangururan kecuali di Kawasan Wisata Tomok mengalami peningkatan perolehan PAD. Hal ini dapat menunjukkan x 100 = -7,2 81.460.000 Universitas Sumatera Utara bahwa kunjungan wisatawan ke objek wisata Kawasan Wisata Danau Toba di Kabupaten Samosir mengalami peningkatan. Jika dilihat dari perolehan dan perbandingan perolehan PAD tahun 2014 dan tahun 2015, maka strategi yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir sudah berhasil. Jika dilihat dalam tabel maka ada beberapa obyek wisata yang menyumbang cukup besar. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa sebenarnya target realisasi yang ditetapkan dari tahun ketahun harus lebih ditingkatkan lagi. Peningkatan target yang ditetapkan yaitu lima juta rupiah masih sangat kecil. Seharusnya dalam menetapkan capaian target untuk tahun berikutnya harus lebih ditingkatkan lebih lagi agar para pelaku pariwisata dapat semakin termotivasi dalam mencapai target yang telah ditetapkan Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kawasan wisata Danau Toba merupakan sebuah kawasan wisata alam yang memiliki potensi dan keindahan alam yang sangat berpotensi dan menguntungkan jika dikembangkan. Dengan pengembangan kawasan wisata ini akan memungkinkan bahwa kawasan wisata Danau Toba akan menjadi kawasan wisata nomor satu di Indonesia diatas Bali dan Lombok. Strategi pengembangan kawasan wisata Danau Toba yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dapat disimpulkan berhasil dilihat dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan meningkatnya perolehan PAD yang disumbangkan oleh obyek-obyek wisata khususnya di Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Pangururan, walaupun secara keseluruhan obyek wisata di Kbupaten Samosir strategi tidak terlalu berhasil dalam meningkatkan PAD Kabupaten Samosir. Hal ini dapat dilihat dengan realisasi PAD tahun 2012-2015 yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan.

6.2 Saran

Dalam usaha mengembangkan wisata Danau Toba, hendaknya: 1. Pemerintah semakin melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar dalam pengembangannya mewakili semua keinginan pihak yang mempunyai kaitan dengan pariwisata. Keterlibatan yang dimaksud disini merupakan keterlibatan masyarakat dalam hal menyusun strategi pengembangan pariwisata begitu pun dengan keterlibatan pihak swasta. Salah satu Universitas Sumatera Utara