Selain menonjolkan keindahan alam, budaya dan potensi untuk tempat berolahraga, dalam upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata dan mempromosikan wisata,
pemerintah juga berusaha menjadikan Samosir sebagai tempat pertemuan dalam hal pertemuan di bidang pariwisata. Hal ini tentu akan semakin menunjukkan wajah
pariwisata Samosir ke daerah lain dan juga ke mancanagera.
4.3.1.4 Faktor Pendorong Dalam Pengembangan Pariwisata
Faktor pendorong dalam pengembangan pariwisata adalah bahwa daerah Kabupaten Samosir merupakan daerah yang aman bagi para wisatawan, hal ini
terbukti bahwa sangat jarang terdengar terjadi kasus yang melibatkan para wisatawan. Wisatawan mancanegara dapat dengan bebas berkendara di wilayah
Samosir. Selain itu budaya masyarakat Batak yang merupakan orang-orang ramah juga merupakan faktor pendorong yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung
wisata di Kabupaten Samosir.
4.3.2 Hambatan Dalam Pengembangan Pariwisata
Dalam hal pengembangan pariwisata di Kabupaten Samosir tentu ada hambatan yang dialami, hambatan terbesar yang dialami adalah adanya ego kewilayahan. Hal
ini muncul karena kawasan Danau Toba dikelilingi oleh banyak kabupaten. Ego kewilayahan yang dimaksud adalah bahwa dalam hal upaya pengembangan
kawasan wisata Danau Toba jika Kabupaten Samosir ingin mengembangkan kawasan wisata Danau Toba, tentu harus ada juga pengembangan di kawasan
wisata Danau Toba yang mencakup daerah lain, tapi terkadang pemerintah kabupaten lain tidak berniat untuk mengembangakan wisatanya sehingga dapat
menghambat upaya pengembangan yang ingin di lakukan oleh Kabupaten Samosir. Tetapi diharapkan dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang ingin
Universitas Sumatera Utara
membentuk Badan Otorita Wisata Danau Toba, diharapkan dapat mengkoordinasi ketujuh kabupaten yang berada di sekitar kawasan Danau Toba agar pembangunan
dan pengembangan Danau Toba dapat dilakukan. Hambatan lain juga yang dihadapi dalam pengembangan wisata Danau Toba dalam hal meningkatkan jumlah
pengunjung adalah bahwa akses ke Kabupaten Samosir masih kurang. Hal ini dapat dilihat dengan Kapal Ferry yang berada di Tomok terbatas dalam hal waktu. Jadi
wisatawan tidak dapat 24 jam masuk ke wilayah Samosir. Jika menggunakan jalur tele, maka wisatawan yang datang hanya terbatas dengan mereka yang
menggunakan kendaraan pribadi, bagi mereka yang tidak menggunakan kendaraan pribadi maka akses tidak dapat dirasakan selama 24 jam.
4.3.3 Alokasi Dana Dalam Pengembangan Pariwisata
Kabupaten Samosir
Dalam hal alokasi dana , Dinas Pariwisata Seni dan Budaya tidak dapat sepenuhnya mengatakan alokasi dana yang diterima kurang, cukup atau sudah
memuaskan. Hal ini dikarenakan karena dalam beebicara pariwisata, maka banyak dinas atau SKPD yang terkait. Jika kita berbicara tentang kepariwisataan, maka
tidak sepenuhnya kita hanya berbicara Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya saja. Misalnya adalah dalam pembangunan jalan masuk menuju obyek wisata, ,maka
tentu dalam hal anggaran juga dimikiki oleh Dinas Pekerjaan Umum, selaku dinas yang mempunyai kewenangan dalam pembangunan jalan.
4.4 Faktor Internal
Dalam faktor internal ini akan membahas apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam strategi pengembangan kawasan wisata Danau Toba. Faktor
Universitas Sumatera Utara