Berdasarkan Tabel 5.6 yang menunjukkan distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan pekerjaan di RSUP H. Adam Malik tahun 2014, untuk
kelompok pekerjaan ibu rumah tangga dengan gambaran histpatologi karsinoma invasive menunjukkan hasil yang paling dominan dan sangat jauh berbeda dengan
kelompok pekerjaan lainnya yakni sebanyak 32 pasien, bahkan dengan hasil gambaran histopatologi karsinoma noninvasive pada kelompok pekerjaan yang sama
sangat jauh berbeda yakni 1 pasien. Untuk kelompok pegawai swasta ditemukan gambaran histopatologi karsinoma invasive sebanyak 3 pasien, jumlah ini tidak jauh
berbeda dibandingkan dengan kelompok pekerjaan yang lain dengan hasil gambaran histopatologi yang sama, namun pada kelompok pegawai swasta tidak ditemukan
pasien dengan gambaran histopatologi berupa karsinoma noninvasive.Pensiunan sendiri memiliki pasien dengan gambaran histopatologi berupa karsinoma invasive
sebanyak 2 pasien dan tidak ditemukan pasien dengan gambaran histopatologi berupa karsinoma noninvasive.Pada kelompok pekerjaan sebagai petani, jumlah pasien
dengan gambaran histopatologi berupa karsinoma invasive berjumlah sama dengan pada pekerjaan pegawai swasta yakni 3 pasien dan untuk gambaran histopatologi
berupa karsinoma noninvasive tidak ditemukan. Untuk PNS sendiri terdapat 4 pasien dengan gambaran histopatologi berupa karsinoma invasive dan 1 pasien dengan
gambaran histopatologi noninvasive sama seperti pada kelompok pekerjaan ibu rumah tangga untuk jenis noninvasive.Terakhir untuk kelompok pekerjaan sebagai
wiraswasta untuk gambaran histopatologi berupa karsinoma invasive jumlah pasien sama dengan pada kelompok PNS yakni sebanyak 4 pasien dan untuk gambaran
histopatologi berupa karsinoma noninvasive pada kelompok wiraswasta tidak ditemukan sama seperti pada kelompok pegawai swasta, pensiunan, dan petani.
5.1.3. Hasil Analisis Bivariat
5.1.3.1. Hubungan Usia dengan Gambaran Histopatologi Kanker Payudara
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana hubungan antara usia dengan gambaran histopatologi penderita kanker payudara. Berdasarkan data
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh dari rekam medis pasien kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014 didapati hasil crosstabs antara usia dengan gambaran
histopatologi invasive dan noninvasive seperti yang tersaji pada tabel 5.7.
Tabel 5.7 Crosstabs Kelompok Usia dengan Gambaran Histopatologi Kanker Payudara
Kelompok Usia
tahun Gambaran Histopatologi
Total OR95CI
P value Invasive
Noninvasive ≥ 50
21 42,0
1 2,0
22 44,0
0,990 0,882 -1,111
0,863 50
27 54,0
1 2,0
28 45,3
Total
48 96
2 4,0
50 100
Berdasarkan hasil crosstabs dari tabel 5.7 diperoleh bahwa pasien kanker payudara di RSUP H. Adam Malik tahun 2014 dengan gambaran histopatologi
karsinoma invasive dan sekaligus berusia di atas atau sama dengan 50 tahun ada sekitar 21 pasien 42,0 sedangkan penderita kanker payudara pada kelompok usia
yang sama dengan gambaran histopatologi karsinoma noninvasive terdapat 1 pasien 2,0.
Pada kelompok usia dibawah 50 tahun diperoleh hasil bahwa terdapat 27 pasien 54,0 dengan gambaran histopatologi karsinoma invasive sedangkan dengan
gambaran histopatologi karsinoma noninvasive terdapat 1 pasien 2,0. Selanjutnya, perhitungan statistik dengan menggunakan Mann-Whitney
dengan tingkat kemaknaan 0,05 α=5 diperoleh nilai p-value sebesar 0,863. Hal
Universitas Sumatera Utara
tersebut menandakan bahwa hipotesis 0 H0 belum bisa ditolak atau tidak ada hubungan antara usia dengan gambaran histopatologis kanker payudara invasive dan
noninvasive. Berdasarkan penelitian ini pula dapat dihitung prevalence-ratio yang didapati
0.990 CI:0,882-1,111. Dari CI yang memperlihatkan bahwa rentang antara 0,046- 13,178 melewati angka 1 maka dapat dikatakan bahwa tidak signifikan. Artinya tidak
dapat ditentukan apakah usia tua ≥ 50 tahun merupakan faktor protektif ataupun
faktor resiko untuk terjadinya kanker payudara yang invasive.
5.2. Pembahasan
Penelitian ini melibatkan 50 sampel yang kesemuanya berjenis kelamin wanita. Semua sampel merupakan pasien yang dirawat jalan maupun dirawat inap di
RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014. Data dari World Cancer Research Fund International menunjukkan bahwa kanker payudara merupakan bentuk kanker paling
umum kedua di dunia dengan hampir 1,7 juta kasus baru didiagnosis pada tahun 2012. Ini menggambarkan sekitar 12 dari seluruh kasus baru dan sekitar 25 dari
seluruh kanker pada wanita. Oleh karena itu, kanker ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi semua wanita, tidak hanya di Indonesia juga di seluruh dunia. Hal
ini diakibatkan oleh terlibatnya faktor hormonal yang merupakan faktor pencetus kanker payudara yang penting. Pernyataan ini didukung oleh American Cancer
Society yang menyatakan bahwa resiko untuk terjadinya kanker payudara pada wanita lebih besar sekitar 100 kali dibandingkan pria, sebab pria lebih sedikit memiliki
hormon estrogen dan progesteron daripada wanita, di mana hormon tersebut merupakan promoter dari pertumbuhan sel kanker payudara. Penelitian oleh Harold et
al menyatakan bahwa kanker payudara salah satunya dikaitkan dengan peningkatan paparan terhadap estrogen endogen terutama pada wanita yang mengalami usia
menarke yang lebih awal, nulliparitas, usia menopause yang lebih lama atau terlambat
Universitas Sumatera Utara