29
2.2 Adanya over-produksi, sehingga kelebihan produk dipasarkan ke luar negeri.
2.3 Mengatasi penurunan penjualan akibat pengaruh perubahan variabel demografis di dalam negeri, misalnya pertumbuhan penduduk yang
melambat. 2.4 Memperpanjang daur hidup produk PLC perusahaan yang telah
memasuki fase jenuh di pasar domestik. 2.5 Mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.
2.6 Menghindari resesi ekonomi di dalam negeri. 2.7 Mendekatkan perusahaan dengan konsumen demi kepentingan lalu lintas
komunikasi yang cepat dan efektif dari konsumen ke produsen atau sebaliknya, sehingga dapat menurunkan biaya distribusi.
2.3.1 Manfaat Internasionalisasi
Manfaat internasionalisasi dapat dilihat dari beberapa perspektif Ruigrok Wagner, 2003:
1. Dari sudut pandang Foreign Direct Investment
FDI, internasionalisasi memberikan peluang bagi perusahaan dalam
memanfaatkan market imperfections pada pasar produk, faktor dan finansial manfaat lainnya yang dikemukakan pakar bisnis internasional
dan industrial organization economics adalah tercapainya skala dan lingkup ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
30
2. Dari sisi pandang financial economics, diversifikasi portofolio bisa
tercapai, sehingga menguntungkan kinerja risk-return pada perusahaan yang melakukan internasionalisasi.
3. Menurut teori Multinational Corporation MNC, internasionalisasi
memberikan keuntungan bagi perusahaan MNC untuk melakukan transfer sumberdaya secara internasional dan melakukan integrasi
terhadap struktur, sistem, dan proses perusahaan dengan kompetensi spesifik yang tidak tersedia bagi perusahaan yang beroperasi secara
domestik 4.
Berdasarkan teori Resource-Based View, internasionalisasi mempercepat pembelajaran organisasi organizational learning dan
knowledge development melalui pemanfaatan sumberdaya dan kompetensi ini dalam skala global.
2.3.2 Proses Internasionalisasi
Sebuah perusahaan yang berorientasi internasional pada dasarnya tidak terlahir begitu saja sebagai perusahaan internasional. Sebagaimana pada
umumnya, perusahaan multinasional mengawali aktivitasnya dari negara asalnya home country yang kemudian berkembang ke pasar luar negeri host country.
Faktor yang mendorong terjadinya proses tersebut adalah globalisasi Lassare, 2008, runtuhnya batas-batas antar negara Ohmae, 1994, munculnya negara-
negara industry baru – NIC newly industrials country Hadiwinata, 1999, termasuk perkembangan teknologi maupun inovasi di berbagai bidang.
Universitas Sumatera Utara
31
Beberapa ahli mendifinisikan proses internasionalisasi perusahaan sebagaimana dirangkum dalam table sebagai berikut.
Tabel 2.1 Proses Internasionalisasi Perusahaan
No. AhliAkademisi
Proses Internasionalisasi
1 Johanson Vahlne
1977 Proses dimana perusahaan secara bertahap
meningkatkan keterlibatan internasionalnya. Internasionalisasi merupakan produk dari
serangkaian keputusan inkremental perusahaan. 2
Welch Luostarien 1988
Internasionalisasi merupakan sebuah konsep yang dinamis yaitu proses meningkatkan operasi
internasional, baik pada keluar maupun kedalam. 3
Beamish 1990 Proses dimana perusahaan meningkatkan baik kesadaran
mereka mengenai pengaruh langsung maupun tidak langsung transaksi internasionalnya di masa yang
akan datang dan mendirikan serta melaksanakan transaksi dengan negara lain.
4 Andersen 1997
Internasionalisasi merupakan proses adaptasi perubahan transaksi di pasar internasional, termasuk strategi
moda masuk dan pemilihan pasar internasional.
Sumber: Alina dan Emilia 2009
Secara keseluruhan, berdasarkan definisi-definisi tersebut proses internasionalisasi meliputi:
Universitas Sumatera Utara
32
1 Keluar masuknya produk, jasa maupun sumberdaya yang melewati batas
suatu negara dimana perusahaan melakukan aktivitasnya. 2
Sebagai konsekuensi poin nomor satu, terjadi transaksi lintas negara. 3
Faktor pendorong adalah dari dalam perusahaan memiliki orientasi pada pasar luar negeri dan dari luar lingkungan bisnis, khususnya globalisasi.
Terkait dengan proses internasionalisasi, terdapat empat tahap dan jalur yang berbeda. Tahap pertama adalah tahap domestik, tahap dimana perusahaan belum
memiliki aktivitas internasional sama sekali. Tahap kedua adalah tahap inward stage. Pada tahap ini aktivitas internasional hanya terbatas pada transfer teknologi
atau import bahan- bahan baku atau komponen. Tahap ketiga, tahap outward stage merupakan tahap dimana perusahaan sudah mulai melakukan kegiatan ekspor,
memiliki cabang penjualan atau pabrik di luar negeri, subkontrak atau kontrak pabrikan dan lisensi. Pada tahap empat merupakan tahap kerjasama co-
operation, perusahaan kemungkinan memiliki perjanjiaan kerjasama pada beberapa kegiatan seperti produksi, pembelian atau penelitian pengembangan
Loustarinen dan Hellman 1993.
2.4 UKM Usaha Kecil dan Menengah