Profil IWF dan Profil Box-Girder Rangka Baja

63 2. Beban Hidup Live Load Mencakup beban-beban crane P crane sebesar 10 ton 10.000 kg

4.4 Proses Perhitungan

Pada tugas akhir ini pemilihan ukuran gelagar bridge beam pada hoist crane digunakan sistem trial and eror coba- coba hingga lendutan yang terjadi mendekati lendutan izin. Hasil yang dicantumkan pada tugas akhir ini adalah hasil perhitungan akhir atau hasil bobot teringan.

4.4.1. Profil IWF dan Profil Box-Girder

Pada profil IWF dan Box-girder tata cara sistem trial and eror adalah sebagai berikut: 1. Menentukan data profil terlebih dahulu 2. Lalu dihitung data properti penampang 3. Menghitung gaya-gaya dalam ultimit pada balok 4. Mencari nilai momen nominal hingga lebih besar dari nilai momen ultimit. 5. Mencari nilai geser nominal hingga melebihi nilai geser ultimit 6. Mencari nilai lendutan terjadi hingga mendekati nilai lendutan izin. Jika pada poin 4 sampai 6 tidak memenuhi maka langkah yang dilakukan terlebih dahulu adalah: 1. Menambah tinggi profil sehingga mendekati atau melebihi nilai ultimit ataupun medekati batas izin 2. Jika menambah tinggi profil bisa mendapatkan nilai lendutan terjadi terlalu kecil atau pun terlalu jauh dari nilai batas izin maka lakukan poin ke 3. 3. Penambahan tinggi profil diganti dengan penambahan lebar profil sehingga bisa mendapatkan nilai lendutan yang mendekati nilai batas izin. Universitas Sumatera Utara 64

4.4.2. Rangka Baja

Pada rangka baja tata cara sistem trial and eror adalah sebagai berikut: 1. Membuat pemodelan pada program SAP2000. bagian atas dan bawah menggunakan profil double-tee dengan bantuan pelat 8 mm sebagai penyambung , bagian diagonal menggunakan profil UNP, dan bagian tengah pelat baja 8 mm 2. Pemilihan penampang menggunakan bantuan tabel baja sehingga nilai properti penampang telah diketahui. 3. Menentukan nilai data properti penampang dan dimasukkan pada SAP 2000.dikarenakan double-tee + pelat 8mm tidak memiliki nilai properti penampang pada SAP2000 maka dimasukkan pada other  general dengan perhitungan manual. 4. Sebelum menjalankan hasil analisis SAP2000 terlebih dahulu memilih semua lalu assign  frame releasepartial fixity lalu checklist semua kotak kosong pada momen 2-2 dan momen 3-3 dikarenakan rancangan yang dibuat adalah rangka yang belum bisa dianggap 1 kesatuan pada buhul yang akan disambung. 5. Pembebanan crane pada balok ada 3 macam yang dapat dilihat pada subbab perencanaan balok rangka baja. 6. Jalankan hasil analisis SAP2000 jika nilai lendutan U 3 pada batang tengah melebihi batas izin maka langkah yang diambil adalah memperbesar profil double-tee+pelat pada bagian atas dan bawah. 7. Klik tombol start steel design jika warna merah pada hasil analisis rasio maka batang yang direncanakan harus diganti dengan profil yang lebih besar. 8. Dihitung secara manual ulang untuk dapat memastikan keamanan pada rangka baja tersebut. Universitas Sumatera Utara 65 4.5 Perencanaan Balok Hoist Crane Bentang 30 meter 4.5.1. Perencanaan Balok IWF Built-Up