47
S adalah
beban salju R
adalah beban hujan
E adalah
beban gempa
3.2.4. Kombinasi Pembebanan pada Crane derek
Pembebanan derek tidak bisa kita samakan dengan kombinasi pembebanan diatas. Dikarenakan derek yang bergerak memiliki nilai beban terpusat yang cukup
besar sehingga diperlukan parameter tersendiri.
3.2.4.1. Gaya Impak Vertikal
Beban hidup derek adalah berdasarkan nilai kapasitas dari derek tetapi pada bagian beban rencana untuk bridge beam, runway beam dan sebagainya harus
memasukan nilai dari gaya impak vertikal dan lateral yang diakibatkan oleh derek yang bergerak.
Impak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan tumbukan dan dampak yang kuat pengaruh. Dalam perancangan struktur dengan beban
getaran yang tidak biasa dan ada gaya impak perlu pengaturan yang tersendiri. Berikut adalah persamaanentase nilai dari pengaruh gaya impak vertikal atau gaya
getaran beban derek menurut SNI 1727-2013,
JENIS DEREK PERSAMAANENTASE
Derek rel tunggal dengan tenaga 25
Kabin dengan operator atau derek jembatan dioperasikan
secara remote dengan tenaga
Derek jembatan dioperasikan dengan gantungan dengan
tenaga
10
derek jembatan atau derek rel tunggal dengan jembatan gigi
berkendali tangan, troli, dan alat pengangkat Tabel 3-3
gaya impak tambahan
Sumber: SNI 03-1727-2013
Universitas Sumatera Utara
48
3.2.4.2. Gaya Lateral
Pada balok runway beam tentunya memiliki gaya horizontal . Gaya lateral diasumsikan bekerja arah horizontal pada permukaan traksi dari balok runway.
Gaya lateral pada derek balok runway beam dengan troli bertenaga listrik menurut SNI 1727-2013 diambil nilai sebesar 20 dari jumlah nilai kapasitas derek dan
beban dari alat angkat dan troli.
3.3. Perhitungan Manual Menggunakan Parameter SNI 1729-2015 dan Peraturan yang Berkaitan
3.3.1. Detail Perencanaan
Gambar-gambar kerja atau spesifikasi atau kedua-duanya untuk komponen struktur atau struktur baja secara keseluruhan harus mencantumkan hal-hal berikut:
1 ukuran dan peruntukan tiap-tiap komponen struktur;
2 ukuran dan kategori baut dan pengelasan yang digunakan pada sambungan-
sambungan; 3
ukuran-ukuran komponen sambungan; 4
lokasi dan detail titik kumpul, serta sambungan dan sambungan lewatan yang direncanakan;
5 setiap kendala pada saat pelaksanaan yang diasumsikan dalam
perencanaan; 6
lawan lendut untuk setiap komponen struktur;
7 ketentuan-ketentuan lainnya.
3.3.2. Batas-Batas Lendutan
Lendutan atau biasanya disebut defleksi adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akibat adanya pembebanan vertikal yang diberikan pada balok
atau batang. Deformasi pada balok secara sangat mudah dapat dijelaskan berdasarkan defleksi balok dari posisinya sebelum mengalami pembebanan.
Defleksi diukur dari permukaan netral awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi.
Universitas Sumatera Utara