Perencanaan Konstruksi Prosedur Perencanaan

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Setiap struktur baja merupakan gabungan dari batang-batang yang dihubungkan dengan sambungan. Penyambungan struktur baja dapat dilakukan dengan alat penyambung, antara lain dengan paku keling, dengan baut atau dengan las Charles G. Salmon dan John E. Johnson, 1991.. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2 hingga 2.1 berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas . Besi dan baja paling banyak dipakai sebagai bahan industri yang merupakan sumber yang sangat besar, dimana sebagian ditentukan oleh nilai ekonominya, tetapi yang paling penting karena sifat-sifatnya yang bervariasi. Yaitu bahwa bahan tersebut mempunyai berbagai sifat dari yang paling lunak dan mudah dibuat sampai yang paling keras dan tajam untuk pisau pemotong dapat dibuat, atau apa saja dengan bentuk apapun dapat dibuat dengan pengecoran. Dari unsur besi dari berbagi bentuk struktur logam dapat dibuat, itulah sebabnya mengapa besi dan baja disebut bahan yang kaya dengan sifat sifat.

2.1.1. Perencanaan Konstruksi

Perencanaan desain konstruksi dapat didefenisikan sebagai perpaduan antara seni artistik keindahan dan ilmu pengetahuan science untuk menghasilkan suatu struktur yang aman dan ekonomis serta memenuhi fungsi Universitas Sumatera Utara 8 tertentu dan persamaanyaratan estetika. Untuk mencapai tujuan ini, seorang perencana harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang sifat – sifat fisis material; sifat – sifat mekanis material; analisa struktur dan hubungan antara fungsi rancangan dan fungsi struktur. Perencanaan desain konstruksi harus memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup, sehingga dapat berfungsi selama umur layanan. Desain harus menyediakan cadangan kekuatan untuk menanggung beban layanan, terutama terhadap kemungkinan kelebihan beban. Kelebihan beban dapat terjadi akibat perubahan fungsi struktur ataupun rendahnya taksiran atas efek-efek beban karena penyerderhanaan yang berlebih dalam analisis structural. Perencanaan sebuah profil baja mungkin saja memiliki tegangan leleh dibawah nilai minimum yang dispesifikasikan, namun masih dalam batas batas statistik yang masih dapat diterima. Dengan kata lain, Tujuan dari perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, awet, stabil, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan.

2.1.2. Prosedur Perencanaan

Prosedur perencanaan terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian perencanaan fungsional dan perencanaan kerangka struktural. Perencanaan fungsional adalah perenvcanaan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki seperti: 1. Menyediakan ruang dan jarak yang memadai 2. Menyediakan ventilasi 3. Menyediakan penyejuk ruangan 4. Menyediakan penerangan yang cukup Universitas Sumatera Utara 9 5. Menyediakan fasilitas transportasi, seperti tangga, keran, elevator dan lain- lain 6. Menyajikan bentuk arsitektur yang menarik Perencanaan kerangka struktur adalah pemilihan tata letak dan ukuran elemen struktur sehingga beban yang bekerja pada struktur dapat dipikul dengan baik dan aman. Berikut adalah langkah prosedur perencanaan desain konstruksi yang secara umum digunakan, yaitu : 1. Pemilihan tipe dan rancangan struktur. 2. Penentuan besarnya beban – beban yang bekerja pada struktur. 3. Menentukan gaya – gaya dalam dan momen yang terjadi pada struktur. 4. Pemilihan komponen – komponen struktur beserta sambungan sambungan yang harus memenuhi kriteria kekuatan, kekakuan dan ekonomis. 5. Pemeriksaan ketahanan struktur akibat beban mati dan beban hidup yang bekerja pada struktur tersebut. 6. Perbaikan akhir

2.1.3. Sifat Baja Sebagai Material Konstruksi