II.5. Piutang dalam rumah sakit
Dalam konteks manajemen rumah sakit menurut Breman 1982, piutang adalah nilai rupiah yang harus dibayar oleh pasien atau keluarganya atau yang
menanggungnya atas pelayanan yang diberikan rumah sakit kepadanya. Menurut Budiharjo 1989 piutang adalah tenggat waktu dalam pelunasan
pembiayaan, kepada pihak rumah sakit. Piutang tersebut terdiri dari piutang tertagih dan piutang tak tertagih bad debt
Dalam suatu rumah sakit sumber pendapatan adalah berasal dari jasa pelayanan pasien rawat inap dan pasien rawat jalan. Namun tidak semua
pembayaran diterima oleh dalam bentuk tunai cash, sebagian dalam bentuk piutang pasien yang dijamin oleh pihak ketiga.
Menurut Direktorat Pelayanan Medik Departement Kesehatan RI 2002, piutang adalah hak yang mucul dari penyerahan pelayanan jasa, berdasarkan
persetujuan dan kesepakatan antara rumah sakit dan pihak lain yang mewajibkan pihak lain tersebut melunasi pembayaran atas jasa yang telah diterimanya.
II.5.1. Klasifikasi Piutang
Pada pengertian standart akuntansi Keuangan Rumah sakit, piutang digolongkan ke dalam 2 kategori berdasarkan menurut terjadinya antara lain :
1. Piutang pelayanan, yaitu piutang yang timbul karena penyerahan jasa
tindakan medik dalam rangka kegiatan rumah sakit pemerintah, seperti piutang kepada pasien rawat inap dan pasien rawat jalan.
2. Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan tersebut, digolongkan
sebagai piutang lain-lain.
II.5.2. Klasifikasi Debitur Rumah Sakit
Pasien dalam rumah sakit, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, Gaffar,1994 :
1. Kelompok pasien yang membayar sendiri
2. Kelompok pasien charity dan gratis
Kelompok ini adalah pasien yang tidak dijamin oleh pihak ketiga dan diidentifikai sebagai pasien tidak mampu yang mendapat pelayanan
charity atau gratis. Penentuan klasifikasi atas kelompok pasien ini, harus tepat untuk mencegah peningkatan piutang tak tertagih.
3. Kelompok pasien yang dijamin oleh pihak ketiga
Pihak ketiga yang dimaksud adalah perusahaan asuransi kesehatan dan perusahaan
– perusahaan yang menjaminkan karyawannya dalam penggunaan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam kelompok ini
diperlukan identifikasi dan antisipasi biaya-biaya yang tidak dijamin dan menjadi tanggungan pasien, sehingga dapat mengurangi siklus piutang dan
mengantisipasi kemungkinan penghapusan piutang
II.5.3. Perilaku piutang
Menurut sabarguna 2007 ada enam hal yang termasuk dalam informasi piutang yaitu jumlah, usia, pelanggan, piutang tak tertagih, rasio, forcasting.
Sedangkan perilaku piutang terdiri dari tujuh kegiatan, yaitu kebijakan piutang, perencanaan piutang, siklus piutang, pengumpulan piutang, penagihan piutang,
penjualan piutang, dan penilaian piutang Sabarguna,2007
Tabel 2.2 Perilaku piutang
No. Kelompok
Uraian 1.
Kebijakan piutang Uang muka
Kualitas pelanggan Potongan
Sistem pembayaran Patokan piutang tertagih.
Tenor pelunasan 2.
Perencanaan Piutang Besarnya
Waktu menjadi uang tunai Negosiasi dengan pelanggan
3. Siklus piutang
Pendaftaran Pembebasan
Penagihan Proses pembayaran
Menerima pembayaran Menutup piutang
4. Pengumpulan Piutang
Oleh siapa Berapa lama
Sampai jumlah berapa Kapan dikumpulkan
5. Penagihan piutang
Masih dirawat Setelah pulang
Petugasnya siapa Cara penagihan
6. Penjualan piutang Jaminan Kredit
Apakah mungkin Apa untung dan ruginya
Bagaimana hubungannya
dengan cash flow 7.
Penilaian piutang Piutang tak tertagih
Penghapusan piutang Varian dari perencanaan
Sumber : Boy S. Sabarguna. Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Yogyakarta : Konsorsium Rumah sakit Islam Jateng
– DIY, 2007
II.5.4. Perputaran Piutang