Motivasi Memegang Kas Budget kas

Untuk menjaga likuiditas perusahaan dibuat estimasi mengenai aliran kas dalam perusahaan. Apabila aliran kasnya selalu sesuai dengan estimasinya maka perusahaan tersebut tidak akan menghadapi kesulitan likuiditas sehingga perusahaan tidak perlu mempertahankan persediaan kas yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan sering mengalami penyimpangan dalam aliran kas yang diperkirakan, perusahaan perlu mempertahankan persediaan kas. 3. Adanya hubungan yang baik dengan bank - bank Apabila pimpinan perusahaan telah berhasil membina hubungan yang baik dengan pihak bank, akan mempermudah unt uk mendapatkan kredit dalam menghadapi kesulitan keuangan, sehingga tidak perlu menyediakan persediaan besi kas yang besar.

II.8.2. Motivasi Memegang Kas

Ada tiga motif perusahaan perlu memegang uang kas yaitu untuk keperluan transaksi dalam operasional perusahaan, untuk berjaga-jaga adanya pengeluaran tidak terduga, juga untuk kebutuhan investasi yang menguntungkan atau untuk spekulasi yang menguntungkan. Suad Husnan 2004:105 mensitir pendapat John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada tiga motif untuk memiliki kas, yaitu : 1 Motif transaksi Motif transaksi berarti perusahaan menyediakan kas untuk membayar berbagai transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang reguler maupun yang tidak reguler. 2 Motif berjaga-jaga Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Seandainya semua pengeluaran dan pemasukan kas bisa diprediksi dengan sangat akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga – jaga akan sangat rendah. Selain akurasi prediksi kas, apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke sumber dana eksternal, saldo kas ini juga akan rendah. Motif berjaga – jaga ini nampak dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal dalam penyusunan anggaran kas. 3 Motif spekulasi. Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya jenis investasi yang dipilih adalah investasi pada sekuritas. Apabila tingkat bunga diperkirakan turun, maka perusahaan akan merubah kas yang dimiliki menjadi saham, dengan harapan harga saham akan naik. Apabila memenag semua pemodal berpendapat bahwa suku bunga akan turun.

II.8.3. Budget kas

Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Penyusunan budget kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan. Dengan menyusun budget kas akan dapat diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit kas ataupun surplus. Menurut Lawrence J Gitman 2003, 111 dalam mempersiapkan budget kas terdapat komponen yang perlu dibahas , yaitu penerimaan kas cash receipts, pembayaran pengeluaran kas cash disbursements, net cash flow, ending cash, financing and excess cash. - Penerimaan kas cash receipts Komponen yang termasuk dalam penerimaan kas cash receipts adalah penjualan kas cash sales pengumpulan piutang collections of accounts receivable dan penerimaan kas lainnya other cash receipts. - Pembayaran pengeluaran kas cash disbursement Komponen yang termasuk dalam pembayaran pengeluaran kas adalah cash purchases, payments of accounts payable, rent and lease payments, wages and salaries, tax payment, fixed – assets outlays, interest payments, cash divident payments, cash dividend payments, principal payments loans, repurchases. Jadi Pada dasarnya Budget kas terdiri dari dua bagian estimasi, yaitu : 1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari:hasil penjualan tunai; piutang yang terkumpul; penerimaan bunga;dividen;hasil penjualan aktiva tetap; dan penerimaan-penerimaan lainnya. 2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk: pembelian bahan mentah; pembayaran utang-utang; pembayara upah buruh; pengeluaran untuk biaya penjualan; biaya administrasi dan umum; pembayaran bunga, dividen, pajak, premi asuransi; pembelian aktiva tetap dan pengeluaran pengeluaran lain. Dari dua bagian estimasi tersebut diatas yaitu estimasi penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu, maka berbagai perusahaan menyusun budget kas dalam bentuk yang berbeda-beda. Meskipun bentuknya berbeda-beda tetapi sebenarnya maksudnya adalah sama, yaitu bahwa budget kas disusun agar supaya pimpinan perusahaan dapat mengetahui : 1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan; 2. Kemungkinan adanya surplus atu defisit karena rencana operasinya perusahaan; 3. Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas; 4. Saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali. Dalam penyusunan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan. Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi operasi operating transactions. Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena rencananya operasi perusahaan. 2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi- transaksi disini merupakan transaksi finansial. 3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi fnansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

II.8.4. Sumber-sumber dan penggunaan kas