2.1.2 Sinonim
Nama lain dari daun senduduk Melastoma malabathricum L. adalah Melastoma affine G. Don., Melastoma polyanthum B1 Ditjen POM, 1995.
2.1.3 Nama daerah
Nama daerah tumbuhan ini di Sumatera adalah senduduk, sedangkan di Jawa dikenal dengan nama senggani, sengganen, kluruk, harendong dan
kemanden Ditjen POM, 1995.
2.1.4 Khasiat
Tumbuhan senduduk digunakan sebagai obat tradisional. Daun tumbuhan ini secara tradisional berkhasiat mengobati keputihan, cacingan pada anak-anak,
diare, sariawan, pendarahan rahim, bisul, luka berdarah dan luka bakar Djauhariya, 2004.
2.1.5 Kandungan senyawa kimia
Telah dilakukan penelitian terhadap tumbuhan yang sama yaitu tumbuhan senduduk Melastoma malabathricum L. menunjukkan adanya kandungan
senyawa steroidtriterpenoid, flavonoid, glikosida, saponin dan tanin
Simanjuntak, 2008.
2.2 Golongan Senyawa Kimia
2.2.1 Steroidtriterpenoid
Steroid adalah triterpena yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana pehidrofenantren dan merupakan senyawa organik yang berasal dari
hewan dan tumbuhan dengan struktur inti molekulnya C-27, tetrasiklis dengan susunan 3 cincin segi enam dan 1 cincin segi lima. Triterpenoid adalah senyawa
yang kerangka karbonnya berasal dari 6 satuan isopren dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik, yaitu skualen Harbone, 1987
2.2.2 Flavonoid
Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsenterasi.
Flavonoid memiliki kerangka dasar karbon yang terdiri atas 15 atom karbon, di mana dua cincin benzen C
6
terikat pada suatu rantai propan C
3
sehingga membentuk susunan C
6
-C
3
-C
6
2.2.3 Glikosida
Lenny, 2006. Komponen tersebut pada umumnya terdapat dalam keadaan terikat atau terkonjugasi dengan senyawa gula
Havsteen, 1983. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa
flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah dan biji. Flavonoid merupakan senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan berwarna hijau, kecuali alga. Penyebaran jenis flavonoid pada golongan tumbuhan yang tersebar yaitu
angiospermae, klorofita, fungi, briofita Markham, 1988 . Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi Angiospermae adalah flavon, flavonol,
flavonon, isoflavon, khalkon dan auron, proantosianidin dan antosianin. Golongan flavon, flavonol, flavonon, isoflavon dan khalkon juga sering ditemukan dalam
bentuk non glikon. Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70 Robinson, 1995.
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian, yaitu bagian gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh ikatan berupa jembatan
oksigen, jembatan nitrogen, jembatan sulfur maupun jembatan karbon. Bagian gula disebut glikon sementara bagian bukan gula disebut bagian aglikon atau
genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida. Jembatan oksigen yang menghubungkan glikon-aglikon ini sangat
mudah terurai oleh pengaruh asam, basa, enzim, air dan panas. Semakin pekat kadar asam atau basa maupun semakin panas lingkingannya maka glikosida akan
semakin mudah dan cepat terhidrolisis Gunawan, 2004. Menurut Farnsworth 1966, pembagian glikosida berdasarkan ikatan yang
menghubungkan bagian gula dan bukan gula adalah: 1. C-glikosida, jika atom C menghubungkan bagian gula dan bukan
gula. Contoh: aloin. 2. O-glikosida, jika atom O menghubungkan bagian gula dan bukan
gula. Contoh: salisin. 3. N-glikosida, jika atom N menghubungkan bagian gula dan bukan
gula. Golongan ini sebagian gulanya bukan gulasebenarnya tetapi derivatnya. Contoh: vidarabin.
4. S-glikosida, jika thiol SH yang menghubungkan bagian gula dan bagian bukan gula. Contoh: sinirgin.
2.2.4 Saponin