Konsekuensi Adanya Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

BAB IV PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

A. Konsekuensi Adanya Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

Dalam rangka menciptakan sistem keuangan inklusif yang kuat dan tangguh, diperlukan lembaga keuangan yang mampu melayani masyarakat hingga lapisan masyarakat di pedesaan.Badan Kredit Desa sebagai salah satu jenis lembaga keuangan di Desa yang masih ada hingga saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam membantu perekonomian masyarakat desa.Peran penting dari Badan Kredit Desa tersebut perlu diperkuat melalui penataan kelembagaan dan pengawasan dalam suatu peraturan perundang-undangan. Dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 menyatakan bahwa Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Perkreditan Desa, Badan Kredit Desa, Badan Kredit Kecamatan, Kredit Usaha Rakyat Kecil, Lembaga Perkreditan Kecamatan, Bank Karya Produksi Desa, dan atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat, dengan memenuhi persyaratan tata carayang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Selanjutnya dalam Pasal 19 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat menyatakan bahwa Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK, Universitas Sumatera Utara LPK, BKPD, dan atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu, yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, dinyatakan menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Dengan demikian saat ini terdapat Badan Kredit Desa dengan izin usaha dari Menteri Keuangan yang diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Namun dengan karekteristik operasional Badan Kredit Desa yang unik dan tidak sama dengan Bank Perkreditan Rakyat pada umumnya. Badan Kredit Desa yang diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat dikecualikan dari setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Bank Perkreditan Rakyat. 100 Badan Kredit Desa yang berdasarkan pertimbangan tidak dapat memenuhi ketentuan Bank Perkreditan Rakyat dapat memilih untuk mengubah Kegiatan usaha menjadi LKM atau Badan usaha menjadi BUMDesa atau unit usaha BUMDesa. 101 100 Penjelasan POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 101 Pasal 10 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Badan Kredit Desa yang memilih untuk mengubah kegiatan usaha menjadi LKM atau badan usaha menjadi BUMDesa atau unit usaha BUMDesa wajib menyampaikan rencana tindak kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 31 Desember 2016. Dalam hal Badan Kredit Desa memilih mengubah kegiatan usahanya menjadi LKM, rencana tindak memuat paling sedikit ialah pilihan kegiatan usaha atau badan badan usaha, pembentukan badan hukuum yang sesuai dengan kegiatan usaha, pengangkatan pengurus pengajuan permohonan izin usaha sebagai LKM dalam hal Badan Kredit Desa memilih untuk menjadi Universitas Sumatera Utara LKM dan pengajuan permohonan pencabutan izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Badan Kredit Desa memilih mengubah badan usahanya menjadi BUMDesa atau unit usaha BUMDesa, rencana tindak paling sedikit rencana pendirian BUMDesa atau unit usaha BUMDesa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Perubahan kegiatan usaha atau badan usaha dilaksanakan oleh Badan Kredit Desa paling lambat tanggal 31 Desember 2019.Apabila Otoritas Jasa Keuangan memandang perlu, Otoritas Jasa Keuangan dapat meminta Badan Kredit Desa untuk melakukan revisi terhadap rencana rencana tindak yang disampaikan Badan Kredit Desa. Badan Kredit Desa atas inisiatf sendiri hanya dapat 1 satu kali merivisi rencana tindak dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat tanggal 31 Desember 2017, Badan Kredit Desa wajib melaksanakan rencana tindak paling lama tanggal 31 Desember 2019. 102 Badan Kredit Desa yang memilih untuk mengubah kegiatan usaha atau badan usaha wajib menyampaikan laporan perkembangan realisasi rencana tindak kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap 6 enam bulan sekali untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni dan 30 Desember. Laporan perkembangan realisasi rencana tindak tesebut dilakukan paling lambat tanggal 31 Juli 2017, sedangkan Laporan perkembangan realisasi rencana tindak dimana Badan Kredit Desa atas 102 Pasal 10 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Universitas Sumatera Utara inisiatif sendiri hanya dapat 1 satu kali merivisi rencana tindak dilaksanakan untuk pertama kali paling lambat tanggal 31 Juli 2018. 103 Badan Kredit Desa wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan yaitu informasi mengenai keaktifan Badan Kredit Desa disertai bukti buktinya dan laporan keuangan Badan Kredit Desa secara triwulan selama 1 satu tahun untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016, 30 Juni 2016, 30 September 2016, dan 31 Desember 2016 paling lambat 1 satu tahun setelah berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. Badan Kredit Desa yang tidak menyampaikan informasi mengenai keaktifan Badan Kredit Desa dan Laporan triwulan selama 1 satu tahun dinyatakan sebagai Badan Kredit Desa yang tidak aktif beroperasi dan akan dicabut izin usaha oleh Ororitas Jasa Keuangan, pencabutan izin bagi Badan Kredit Desa dilakukan tanpa proses pemberesan, dan selanjutnya hak dan kewajiban Badan Kredit Desa menjadi tanggung jawab pemilik Badan Kredit Desa. 104 Badan Kredit Desa yang memilih menjadi BUMDesa atau unit usaha BUMDesa wajib mengajukan permohonan pencabutan izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dalam hal permohonan pencabuta izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat disetujui okleh Otoritas Jasa Keuangan, maka Otoritas Jasa Keuangan mencabut izin usaha Badan Kredit Desa dan segala hak dan kewajiban Badan Kredit Desa beralih kepada BUMDesa 103 Pasal 11 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 104 Pasal 12 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Universitas Sumatera Utara atau unit usaha BUMDesa. Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan telah mencabut izin usaha Badan Kredit Desa namun BUMDesa atau unit usaa BUMDesa belum terbentuk maka segala hak dan kewajiban Badan Kredit Desa menjadi tanggung jawab pemilik Badan Kredit Desa. Badan Kredit Desa yang Memilih menjadi LKM, wajib mengajukan permohonan pencabutan izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat kepada Otoritas Jasa Keuangan bersamaan dengan pengajuannan izin kegiatan usaha sebagai LKM, selanjutnya Otoritas Jasa Keuangan apabila menyetujui permohonan tersebut maka Otoritas Jasa Keuangan akan mencabut izin usaha Badan Kredit Desa, memberikan kegiatan usaha sebagai LKM dan segala hak dan kewajiba Badan Kredit Desa beralih kepada LKM. 105 Badan Kredit Desa yang tidak memenuhi ketentuan Bank Perkreditan Rakyat atau tidak dapat melaksanakan rencana tindak paing lambat tanggal 31 Desember 2019 akan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan diikuti dengan pemberesan Badan Kredit Desa, Badan Kredit Desa dapat mengajukan permohonan pencabutan izin usaha kepada Otoritas Jasa Keuangan atas inisiatif Badan Kredit Desa dan diikuti dengan pemberesan Badan Kredit Desa. 106 Badan Kredit Desa dapat mengajukan permohonan pencabutan izin usaha kepada Otoritas Jasa Keuangan atas inisiatif Badan Kredit Desa, Dalam hal Permohonan pencabutan izin usaha disetujui, Otoritas Jasa Keuangan mencabut izin usaha Badan Kredit Desa dan diikuti dengan pemberesan Badan Kredit 105 Pasal 13 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 106 Pasal 14 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Universitas Sumatera Utara Desa. 107 Badan Kredit Desa yang telah dicabut izin usahanya sebagaimana dimaksud disebut sebagai “Badan Kredit Desa dalam pemberesan” dan mencantumkan frasa “dalam pemberesan setelah penulisan nama Badan Kredit Desa, sejak tanggal pencabutan izin usaha Badn Kredit Desa tidak diperbolehkan melakukan perbuatan hukum berkaitan dengan aset Badan Kredit, Kecuali untuk : 108 1. Pembayaran gaji karyawan, Pelaksanaan Operasional, dan Dewan Pengawas yan belum dibayarkan 2. Pembiayaan biaya kantor 3. Pembayaran kewajiban Badan Kredit Desa kepada nasabah penyimpan dan aytau pihak ketiga 4. Hal-hal lain atas persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Badan Kredit Desa yang telah dicabut izin usahanya juga tidak boleh melakukan pembayaran gaji kepada Dewan Pengawas Ex-Officio Kepala Desa. Badan Kredit Desa yang telah dicabut izin usahanya membentuk tim pemberesan paling lambat 3 tiga bulan sejak tanggal pencabutan izin usaha, apabila tim pemberesan tidak dapat terbentuk. Pemberesan Badan Kredit Desa menjadi tanggung jawab pemilik Badan Kredit Desa. 109 107 Pasal 15 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 108 Pasal 16 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 109 Pasal 17 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan Pemberesan Badan Kredit Desa dilakukan oleh tim pemberes, dengan terbentuknya tim pemberes ini wewenang dan tanggung jawab pengurusan Badan Kredit Desa dalam pemberesan menjadi tanggung jawab tim pemberes. Dalam menjalankan wewenang dan tanggung jawabnya.Tim pemeres mewakili Badan Kredit Desa dalam pemberesan. Sejak terbentuknya tim pemberes, pelaksanaan Operasional dan Dewan Pengawas Badan Kredit Desa menjadi non aktif, dan berkewajiban untuk setiap saat membantu memberikan data dan informasi yang diperlukan oleh tim pemberes. 110 Pelaksanaan pemberesan Badan Kredit Desa dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan terhitung sejak tim pemberes dibentuk, dalam hal pemberesan tim pemberesan badan Kredit Desa tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan, pemberesan Badan Kredit Desa ditetapkan menjadi tanggung jawab pemilik Badan Kredit Desa. 111 Dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya tim pemberesan tidak diperbolehkan memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan tim pemberesan bertanggung jawab secara pribadi apabila dalam melakukan tugasnya melanggar ketentuan. 112 110 Pasal 18 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 111 Pasal 19 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 112 Pasal 20 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Pemberesan badan Kredit Desa dilakukan dengan cara: Universitas Sumatera Utara 1. Pencairan harta Badan Kredit Desa 2. Penagihan piutang kepada para nasabah debitur Badan Kredit Desa 3. Pembayaran kewajiban Badan Kredit Desa kepada penyimpan dana dan atau lainya dari hasil pencairan dan atau penagihan tersebut. 113 Segala biaya yang berkaitan dengan dengan Pemberesan Badan Kredit Desa dan tercantum dalam Daftar Biaya pemberesan menjadi bebanharta kekayaan Badan Kredit Desa dalam pemberesan dikeluarkan terlebih dahulu dari setiap hasil pencairan yang bersangkutan. 114 Tim Pemberesan menyusun neraca akhir Pemberesan Badan Kredit Desa untuk dilaporkan kepada pemilik Badan Kredit Desa paling lambat 1 satu bulan setelah pelaksanaan pemberesan, dalam hal neraca akhir pemberesan Badan Kredit Desa telah disetujui pemilik Badan Kredit Desa dan pemilik telah menerima pertanggung jawaban tim pemberesan, pemilik Badan Kredit Desa membubarkan tim pengawas, neraca akhir pemberesan Badan Kredit Desa juga dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dalam hal neraca akhir Pemberesan Badan Kredit Desa tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan terhitung sejak tanggal Tim Pemberesan dibentuk, seluruh hak dan 113 Pasal 21 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. 114 Pasal 22 POJK No. 10POJK.032016 Tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan Rakyat Dan Transformasi Badan Kredit Desa Yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Universitas Sumatera Utara kewajiban Badan Kredit Desa ditetapkan menjadi tangung jawab pemilik Badan Kredit Desa. 115

B. Mekanisme Adanya Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat dari Kepailitan

3 95 116

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 18 116

ANALISIS YURIDIS INDEPENDENSI OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) DALAM UPAYA PENGAWASAN BANK Analisis Yuridis Independensi Ojk (Otoritas Jasa Keuangan) Dalam Upaya Pengawasan Bank.

0 2 16

ANALISIS YURIDIS INDEPEDENSI OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) DALAM UPAYA PENGAWASAN BANK Analisis Yuridis Independensi Ojk (Otoritas Jasa Keuangan) Dalam Upaya Pengawasan Bank.

0 5 12

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

0 0 10

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

0 0 1

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

0 0 23

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

0 0 26

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

0 0 4

UPAYA OTORITAS JASA KEUANGAN SOLO DALAM MENJAGA EKSISTENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT TERHADAP KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) - UNS Institutional Repository

0 0 15