sd 5 mm, pencacahan serat TKKS dengan menggunakan mesin pencacah halus dapat ditunjukkan seperti Gambar 3.27 di bawah ini dan untuk hasil dari
pencacahan dapat dilihat pada Gambar 3.7 sebelumnya.
Gambar 3.27 Proses pencacahan serat TKKS
3.4 Proses Pembuatan Spesimen Uji Tarik
3.4.1 Persiapan Cetakan Spesimen Uji Tarik Spesimen uji tarik dibentuk di dalam sebuah cetakan. Cetakan ini terbuat
dari plat besi dengan panjang 190 mm, lebar 155m dan tebal plat 3,6 mm. Cetakan tersebut kemudian diberi 3 lubang dengan ukuran standar ASTM D638 - Tipe I
yang terlihat seperti pada Gambar 3.28 dan Tabel 3.5 di bawah ini.
Gambar 3.28 Ukuran Cetakan Uji Tarik ASTM D638 – Tipe I
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5 Keterangan ukuran cetakan uji tarik ASTM D638 –Tipe I
Ukuran mm Keterangan
Toleransi 13
Width of narrow section 0,5 0,02
57 Length of narrow section
0,5 0,02 19
Width overall 0,4 0.25
165 Length overall
- 115
Distance between grips 5 0,2
76 Radius of fillet
1 0,04 3,2
Thickness 0,4 0,02
3.4.2 Proses Pencetakan Spesimen Uji Tarik Adapun langkah-langkah pembuatan spesime uji tarik adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan serat tandan kosong kelapa sawit,dimana pada penelitian
ini serat TKKS yang digunakan adalah serat TKKS dengan waktu perendaman selama 16 jam dengan kode D1 - D5.
2. Memotong serat tandan kosong kelapa sawit dengan menggunakan mesin
pencacah serat. 3.
Mempersiapkan timbangan digital. 4.
Mempersiapkan tempat penampung bahan seperti: Aqua cup dan lain- lain.
5. Mempersiapkan pengaduk bahan komposit komposit polymeric foam
diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit. 6.
Mempersiapkan cetakan struktur komposit Polymeric foam dan oleskan Wax pada permukaan cetakan agar struktur yang akan dicetak mudah
dilepaskan dari cetakan 7.
Mempersiapkan bahan pembentuk sturuktur komposit Polymeric foam diperkuat serat TKKS. Adapun bahan yang harus dipersiapkan dalam
proses pembuatan struktur komposit Polymeric foam seperti pada Tabel 3.6 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6 Perbandingan bahan pembentuk spesimen
Nama Spesimen Bahan
Komposisi Massagr
D 1 Resin
70 39,9
Polyol 10
5,7 Isosianat
5 2,85
Katalis 5
2,85 Serat
10 5,7
Jumlah 100
57
D 1 Resin
70 39,9
Polyol 10
5,7 Isosianat
5 2,85
Katalis 5
2,85 Serat
10 5,7
Jumlah 100
57
D 3 Resin
Polyol Isosianat
Katalis Serat
70 10
5 5
10 39,9
5,7 2,85
2,85 5,7
Jumlah 100
57
D 4 Resin
70 39,9
Polyol 10
5,7 Isosianat
5 2,85
Katalis 5
2,85 Serat
10 5,7
Jumlah 100
57
D5 Resin
70 39,9
Polyol 10
5,7 Isosianat
5 2,85
Katalis 5
2,85 Serat
10 5,7
Jumlah 100
57
Universitas Sumatera Utara
8. Timbang bahan resin, serat, isosianat, polyol dan katalis sesuai dengan
Tabel 3.6 di atas. 9.
Mempersiapkan mesin Hot Press,sebagai tempat pemanas cetakan yang telah diisi bahan pembuat spesimen dengan suhu pemanasan 75
. 10.
Tuangkan serat tandan kosong kelapa sawit dan resin ke dalam tempat pengadukan Aqua cup dan aduk hingga merata dengan batang pengaduk
yang terbuat dari kayu. 11.
Campurkan isosianat dengan polyol Blowing Agent kemudian aduk hingga merata dan tuangkan ke dalam tempat pengadukan serat tandan
kosong kelapa sawit dengan resin, setelah itu aduk kembali hingga merata. 12.
Tuangkan katalis ke dalam tempat pengadukan dan aduk kembali hingga merata dan semua bahan sudah siap untuk dicetak.
13. Tuangkan semua bahan yang telah diaduk kedalam cetakan yang sudah
disiapkan hingga merata pada semua bagian cetakan, kemudian tutup dengan menggunakan alas cetakan yang telah dilapisi aluminium foil
14. Tunggu campuran tersebut bereaksi pada tekanan atmosfir, kemudian
panaskan bahan yang telah dituangkan kedalam cetakan pada mesin Hot Press dengan suhu 75
15. Setelah lebih kurang 10 menit, angkat cetakan dari mesin HotPress
16. Kemudian keluarkan spesimen yang telah mengeras dari cetakan dan
spesimen telah siap untuk diuji. Hasil dari proses pencetakan spesimen dapat dilihat seperti pada Gambar 3.29.
Gambar 3.29 Foto Spesimen Uji Tarik
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pengujian Mengukur Massa Jenis