Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas

tanggung jawab dan pribadi yang berintegritas, agar berhasil dan mendapatkan nasabah seperti apa yang diharapkan masing-masing agen asuransi.

4.6.4. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Tabel 4.14. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.94111361 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .052 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .764 Asymp. Sig. 2-tailed .604 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Tabel 4.14 terlihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.604 dan di atas nilai signifikan 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas. Jika berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.179 2.252 2.300 .025 Kepem.Sit -.098 .044 -.278 -2.242 .069 Karakteristik.Pemp -.032 .059 -.067 -.540 .591 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Tabel 4.15 menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Tabel 4.16. Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.352 3.649 .645 .522 Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 .970 1.031 Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .064 .970 1.031 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Universitas Sumatera Utara Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan VIF 5 dan tolerance 0.1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa regresi ini tidak terdapat multikolinearitas.

4.6.5. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen, yang terdiri dari variabel kepemimpinan situasional, variabel karakteristik pemimpin, dan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja agen yang dilakukan pada 65 responden AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan. Tabel. 4.17. Regresi Linier Berganda Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Karakteristik.Pe mp, Kepem.Sit a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.18. Hasil Pengolahan Data Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.352 3.649 .645 .522 Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .004 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 2,352 + 1,536X1 + 0,179X2 Analisisnya: a. Konstanta a bernilai 2,352 menunjukkan nilai konstanta, dimana jika variabel X1, X2 = 0 maka kinerja agen Y = 2,352. Artinya apabila pimpinan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan meningkatkan kepemimpinan situasional dan karakteristiknya maka kinerja agen bernilai 2,352. b. Koefisien regresi variabel kepemimpinan situasional X1 adalah 1,536 menunjukkan bahwa kepemimpinan situasional pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja agen AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan sehingga apabila kepemimpinan situasional pemimpin dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan bertambah sebesar 1,536. Universitas Sumatera Utara c. Koefisien regresi karakteristik pemimpin X2 adalah 0,179, menunjukkan bahwa karakteristik pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja agen AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan sehingga apabila karakteristik pemimpin AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja agen pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan bertambah sebesar 0,179.

4.6.6. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen, yaitu variabel kepemimpinan situasional, variabel karakteristik pemimpin, terhadap variabel dependen, yaitu kinerja agen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = b 2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen, yaitu variabel kepemimpinan situasional X1, variabel karakteristik pemimpin X2, terhadap variabel dependen Y, yaitu kinerja agen. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen, yaitu variabel kepemimpinan situasional X1, variabel karakteristik pemimpin X2, terhadap variabel dependen Y, yaitu kinerja agen. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5. Hasil pengujiannya adalah: Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = k-1;n-k Derajat bebas pembilang = k-1 = 3-1 = 2 Derajat bebas penyebut = n-k =65-3 = 62 Maka: F 0.05 2;62 = 3,15 Tabel 4.19. Uji-f ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1839.068 2 919.534 236.416 .000 a Residual 241.147 62 3.889 Total 2080.215 64 a. Predictors: Constant, Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Tabel 4.19 dapat dilihat F hitung adalah 236,416 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel 236.416 3,15 dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H a diterima, yang artinya variabel independen, yang terdiri dari variabel kepemimpinan situasional X1 dan variabel karakteristik pemimpin X2 secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y, yaitu kinerja agen. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Signifikan Parsial Uji-t