Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional X1 Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin X2 Kepala Kantor Cabang Kasir

3. V aliditas V ariabel K iner ja A gen Y Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 50.6000 65.007 .475 .891 VAR00002 50.6667 60.299 .780 .877 VAR00003 50.3333 65.747 .506 .889 VAR00004 50.6333 60.447 .810 .876 VAR00005 50.5000 65.155 .488 .890 VAR00006 50.3333 65.333 .537 .888 VAR00007 50.5333 65.154 .479 .891 VAR00008 50.3333 65.747 .506 .889 VAR00009 50.6667 59.885 .842 .874 VAR00010 50.7333 64.478 .490 .891 VAR00011 50.5000 64.397 .595 .886 VAR00012 50.3333 65.333 .537 .888 VAR00013 50.5333 63.913 .563 .887 VAR00014 50.5000 65.155 .488 .890

4. Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional X1

Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .877 8

5. Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin X2

Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .839 8

6. Reliabilitas Variabel Kinerja Agen Y

Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .894 14 Universitas Sumatera Utara L A M PI R A N 6 UJI ASUMSI KLASIK Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.94111361 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .052 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .764 Asymp. Sig. 2-tailed .604 a. Test distribution is Normal. Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.179 2.252 2.300 .025 Kepem.Sit -.098 .044 -.278 -2.242 .029 Karakteristik.Pemp -.032 .059 -.067 -.540 .591 a. Dependent Variable: absut Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.352 3.649 .645 .522 Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 .970 1.031 Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .064 .970 1.031 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS DAN KOEFISIEN DETERMINAN Regresi Linier Berganda Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Karakteristik.Pe mp, Kepem.Sit a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.352 3.649 .645 .522 Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .004 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1839.068 2 919.534 236.416 .000 a Residual 241.147 62 3.889 Total 2080.215 64 a. Predictors: Constant, Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .940 a .884 .880 1.97217 a. Predictors: Constant, Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA BUKU: Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Trisakti, Jakarta. Ginting, Paham dan Syafrizal H. Situmorang, 2008. Filsafat dan Metode Riset, USU Press, Medan. Hakim, Rusman, 2001. Cermin Kepemimpinan, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. Heidjrachman dan Suad Husnan, 2005. Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta. Kartono, Kartini, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Mangukunegara, A. A. Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung. _______, 2006. Evaluasi Kinerja SDM, PT Refika Aditama, Bandung. Manulang, Marihot, Manulang, M., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Nawawi, Hadari, H., 2003. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang Kompetitif, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. _______, 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Prawirosentono, Suyadi, 2000. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Rivai, Veithzal, 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Shane, Mc, 2005. Organisasi Prilaku, Struktur, Proses, Terjemahan Nunuk Adiarni, Edisi Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta. Simanjuntak, Payaman J. 2000. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi dkk., 2010. Analisis Data Penelitian Menggunakan Program SPSS, Penerbit USU Press, Medan. Universitas Sumatera Utara Sutarto, 2001. Dasar-dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sugiyono, 2006. Metodologi Penelitan Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit Alfabeta, Bandung. _______, 2007. Metode Penelitian Administratif, Alfabeta, Bandung. Thoha, Miftah, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi Keduabelas, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Widodo, Joko, 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Bayu Media, Malang. Yulk, Gary, 2002. Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Ketiga, Prenhallindo, Jakarta. SKRIPSI: Dalimunthe, Asfar Halim. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Hasman, Haryani Tri Puteri, 2011. Pengaruh Kepemimpinan Situasional terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digolongkan dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi penjelasan. Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh Ginting dan Situmorang, 2008: 57. Pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif berupa gaya kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap kinerja karyawan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berlokasi di lantai 1 Gedung Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Jalan Iskandar Muda No. 138 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2014.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Independen yaitu: 1. Kepemimpinan Situasional X1 Universitas Sumatera Utara 2. Karakteristik Pemimpin X2 a. Kecerdasan b. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial c. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi d. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi b. Variabel Dependen Y yaitu kinerja agen asuransi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Syariah Medan.

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Kepemimpinan Situasional Kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat fleksibel dalam menyesuaikanberadaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja Thoha, 2007: 316. b. Karakteristik Pemimpin dalam Mengefektifkan Organisasi Menurut Nawawi 2006: 77, karakteristik utama seorang pemimpin dalam mengefektifkan organisasi terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 1. Kecerdasan Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif lebih cerdas dari pada pengikut anggota organisasi. 2. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif lebih matang emosinya dari pada pengikutanggota organisasinya, sehingga selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal sulit dan bermasalah. Di samping itu memiliki kemampuan pula dalam melakukan sosialisasi dengan orang lain, khususnya anggota organisasi. Disamping itu juga memiliki keyakinan serta kepercayaan diri yang cukup tinggi. 3. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi. Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu secara sukses. 4. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif mengetahui bahwa usahanya untuk mencapai sesuatu sangat tergantung pada orang lain, khususnya anggota organisasinya. Para pemimpin itu Universitas Sumatera Utara selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota organisasi pengikutbawahan. c. Kinerja Agen Y Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Widodo, 2005: 78. Menurut Prawirosentono 2000: 236, indikator yang dipergunakan dalam melakukan penilaian kinerja agen sebagai berikut: 1 Kuantitas Pekerjaan, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. 2 Kualitas Pekerjaan, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3 Pengetahuan Pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4 Kreativitas, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5 Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi 6 Inisiatif, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. Universitas Sumatera Utara 7 Kualitas Pribadi, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala Kepemimpinan Situasional Instruksi Konsultasi Partisipasi Delegasi Gaya kepemimpinan yang selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat fleksibel dalam menyesuaikanber- adaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja. - Pengarahan spesifik - Pengawasan yang ketat - Menerangkan keputusan yang diambil - Menerima pendapat bawahan - Saling memberikan gagasan - Pengambilan keputusan bersama - Kontrol pelaksanaan - Penyerahan tanggung jawab dan pemecahan masalah Likert Karakteristik Pemimpin X2 Kecerdasan Pemimpin memiliki kecerdasan yang lebih dari pengikutnyaagen untuk menjalankan organisasi yang lebih efektif - Kecerdasan pemimpin - Pengetahuan dan wawasan yang luas Likert Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial Pemimpin selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal sulit dan bermasalah serta memiliki kemampuan dalam melakukan sosialisasi dengan orang lain, khususnya anggota organisasi - Kematangan berpikir - Kemampuan berinteraksi dan pandangan sosial bagi organisasi Universitas Sumatera Utara Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi. Memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu secara sukses. - Motivasi - Keinginan berprestasi Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi Pemimpin selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota organisasi pengikutbawahan - Memiliki sifat empati yang kuat - Orientasi pada bawahan Kinerja Agen Y Kuantitas Pekerjaan Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. - Jumlah kerja yang dilakukan setiap harinya - Jumlah pekerjaan yang selesai Likert Kualitas Pekerjaan Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. - Kualitas kerja berdasarkan SOP standar operasional perusahan yang telah ditetapkan - SOP berjalan dengan baik Pengetahuan Pekerjaan Luas pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. - Berpengetahuan dan wawasan luas - Keterampilan yang baik Kreativitas Gagasan-gagasan yang dimunculkan - Gagasan yang membangun - Cerdas dalam memecahkan masalah Kerjasama Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi - Memiliki jiwa team work - Bekerja sama Kualitas Pribadi Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi - Intergritas pribadi Keramahtamahan Sumber : Thoha 2007: 318, Nawawi 2006: 77, dan Prawirosentono 2000: 236 Universitas Sumatera Utara

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono 2006: 86 skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yaitu skala pengukuran yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial, dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan diuji dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai. Skala Likert digunakan dalam daftar pertanyaan yang akan menguji dan mengukur variabel terikat yaitu prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan secara kuantitatif. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan memberikan lima 5 alternatif jawaban kepada responden seperti pada tabel berikut: Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert No. Alternatif Jawaban Skor 1. Sangat Setuju SS 5 2. Setuju S 4 3. Ragu-Ragu R 3 4. Tidak Setuju TS 2 5. Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Sugiyono 2006: 86

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006: 72. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Agen Asuransi pada Asuransi Universitas Sumatera Utara Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berjumlah 65 orang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel sensus, yaitu semua populasi digunakan sebagai sampel karena populasinya relatif kecil Sugiyono, 2006: 72. Tabel 3.3. Jumlah Agen Pemasaran Asuransi pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan No. Jabatan Jumlah Agen Pemasaran 1 Kepala Unit Operasional KUO 2 2 Supervisor 3 3 Financial Advisor FA 65 Jumlah 70 Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

3.7. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Diperoleh langsung dari responden melalui wawancara maupun dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor kepemimpinan yang efektif terhadap kinerja agen. 2. Data Sekunder Diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian, literatur dan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini untuk dijadikan sebagai landasan teori dalam mencari alternatif pemecahan yang dihadapi. Universitas Sumatera Utara

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Daftar Pertanyaan Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban pertanyaan ditentukan skor dengan Skala Likert. 2. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan cara meninjau catatan-catatan serta dokumen-dokumen yang ada misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi dan jumlah karyawan. Studi dokumentasi juga dilakukan dengan cara meninjau data literatur, jurnal, internet, majalah dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian. 3. Wawancara Interview Wawancara dimaksud adalah wawancara non structured tidak terstruktur dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak-pihak yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang akan mendukung penelitian ini.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Sugiyono, 2006: 267. Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat membantu menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain. 1. Uji validitas Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel sebanyak 30 responden yang akan dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Medan Kesawan Jl. Ir. H. Juanda no. 56 Medan. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS.

3.10. Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan teknis analisis data yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi normal Situmorang et al, 2010: 62. b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang et al, 2010: 63. Universitas Sumatera Utara c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2010: 104. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Kinerja Agen a = Konstanta b 1 b 2 = Koefisien regresi berganda X1 = Skor dimensi Kepemimpinan Situasional X2 = Skor dimensi Karakteristik Pemimpin E = Standar error Universitas Sumatera Utara 4. Uji Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif melalui kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap kinerja agen asuransi maka dilakukan pengujian dengan menggunakan: a. Uji Signifikan Simultan Uji - F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b1 ≠ b2 ≠ 0 , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 b. Uji Signifikan Parsial Uji - t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1, b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1, b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan Universitas Sumatera Utara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 5. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan AJB Bumiputera 1912 berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M.Ng.Dwidjosewojo sebagai Presiden Komisaris, Sekretaris Persatuan Guru-guru Belanda PGHB Sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur dan M.Adimidjojo sebagai Bendahara Didirikan di Magelang pada tanggal 12 Februari 1912, sejak awal pendiriannya AJB Bumiputera 1912 sudah menganut system kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan, yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota BPA untuk mengawasi jalannya perusahaan.Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama AJB Bumiputera 1912 hingga hari ini. Di seluruh wilayah Indonesia AJB Bumiputera 1912 memiliki 576 kantor cabang, mengkaryakan 28000 pekerja, melindungi 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia. Jumlah kantor cabang sebanyak itu menunujukan kemitraan AJB Bumiputera 1912 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ada banyak tantangan dan rintangan yang telah dilalui yang banyak mengandung manfaat yang ikut menentukan keberhasilan dalam menghadapi berbagai Universitas Sumatera Utara permasalahan-permasalahan.

4.1.2. Permodalan AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya dengan modal awal nol sen. Dengan demikian, perusahaan asuransi ini berbentuk onderling atau mutual Usaha Bersama, karena perusahaan dapat didirikan tanpa harus menyediakan modal lebih dahulu. Uang yang diterima perusahaan untuk pertama kalinya berasal dari kelima peserta kongres PGHB yang menjadi O.L Mij. PGHB. Syarat utamanya dalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun penuh. Perusahaan ini hanya mengutamakan pembayaran premi sebagai modal kerjanya dan tidak mendapatkan honorarium bagi para pengurusnya, sehingga mereka bekerja dengan sukarela. Sebagai perusahaan perjuangan, AJB Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut: 1. Idealisme Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan. 2. Kebersamaan Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat. Universitas Sumatera Utara 3. Profesionalisme Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan AJB Bumiputra 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat dan modern dan menguntungkan. Didukung Sumber Daya manusia SDM profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme. 2. Misi Perusahaan Misi AJB Bumiputera 1912 adalah menjadikan Bumiputera senantiasa berada dibenak dan dihati masyarakat Indonesia dengan: 1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2. Menyediakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan, dan kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis. 3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara

4.2. Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan terdiri dari berbagai macam sumber daya yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, tentunya membutuhkan suatu pengaturan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada. Hal ini dapat dilaksanakan melalui penyusunan suatu struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi merupakan pola formal tentang cara pengelompokan orang dan pekerjaan dalam suatu organisasi, dengan adanya struktur organisasi garis-garis wewenang dan tanggung jawab dapat ditunjukan juga dengan adanya uraian tugas yang jelas diantara pelaksanaannya. Kantor cabang adalah organisasi struktual asuransi jiwa perorangan dibawah pengawasan kantor wilayah asuransi jiwa perorangan yang berkedudukan di suatu wilayah tertentu, dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang mempunyai fungsi utama menjalankan kegiatan trilogy operasional asuransi jiwa perorangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis. AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang dibantu oleh Kepala Unit Administrasi dan Keuangan KUAK dalam hal kegiatan pengadministrasian dan keuangan asuransi dan dibantu juga oleh Kepala Unit Operasional KUO dalam hal kegiatan pemasaran dalam melakukan penjualan asuransi dan memperkenalkan asuransi kepada pemegang polis. AJB Bumiputera 1912 berkantor pusat di Jalan Cokrominoto No. 85-89 Jakarta. Kantor dibentuk berdasarkan wilayah kerja yang dinilai potensial sehingga memerlukan penanganan yang lebih intensif. Universitas Sumatera Utara Untuk memperjelas susunan dan tingkatan-tingkatan dalam organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berada di jalan Sultan Iskandar Muda No. 138 Medan, dapat dilihat pada bagan struktur organisasi di bawah ini: Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

4.3. Deskripsi Jabatan

Pada deskripsi jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berada di jalan Sultan Iskandar Muda No. 138 Medan mempunyai Kepala Cabang Kepala Unit Administrasi dan Keuangan Kasir Staf Administrasi dan Keuangan Kepala Unit Operasional Supervisor Supervisor Supervisor Agen Agen Agen Agen Agen Agen Universitas Sumatera Utara tugas-tugas yang harus dijalani pada setiap bagian, yaitu tugas yang diberikan secara khusus sesuai dengan fungsi unit kerja yang dipimpinnya. Deskripsi jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan disajikan secara berurutan.

1. Kepala Kantor Cabang

Kepala cabang bertanggung jawab dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan mitra bisnis, kegiatan operasional produksi, operasional konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Kepala cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah dan membawahi: Kepala Unit Administrasi dan Keuangan, Kepala Unit Operasional, serta Supervisor. 2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan KUAK Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada pemegang polis, dan support keperluan agen dalam penutupan polis. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi: KasirPemegang Kas, Pegawai Administrasi, Office Boy. 3. Unit Operasional KUO Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, operasional konversi dan pelayanan kepada pemegang polis. Bertanggung jawab kepada kepala Cabang dan mengkoordinir supervisor dan agen dalam unit kerjanya. Universitas Sumatera Utara

4. Kasir

Kasir adalah seorang yang bertanggung jawab kepada kepala unit administrasi dan keuangan untuk melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan. 5. Pegawai Administrasi Bertanggung jawab kepada kepala unit administrasi dan keuangan untuk melaksanakan pekerjan-pekerjaan administrasi. 6. Supervisor Adalah yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap agen yang berada dibawah koordinasinya. Supervisor bertanggung jawab kepada Kepala Unit Operasional atas produksi penjualan polis asuransi kepada masyarakat.

7. Agen