3. V aliditas V ariabel K iner ja A gen Y
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001
50.6000 65.007
.475 .891
VAR00002 50.6667
60.299 .780
.877 VAR00003
50.3333 65.747
.506 .889
VAR00004 50.6333
60.447 .810
.876 VAR00005
50.5000 65.155
.488 .890
VAR00006 50.3333
65.333 .537
.888 VAR00007
50.5333 65.154
.479 .891
VAR00008 50.3333
65.747 .506
.889 VAR00009
50.6667 59.885
.842 .874
VAR00010 50.7333
64.478 .490
.891 VAR00011
50.5000 64.397
.595 .886
VAR00012 50.3333
65.333 .537
.888 VAR00013
50.5333 63.913
.563 .887
VAR00014 50.5000
65.155 .488
.890
4. Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional X1
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.877 8
5. Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin X2
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.839 8
6. Reliabilitas Variabel Kinerja Agen Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.894 14
Universitas Sumatera Utara
L A M PI R A N 6 UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 65
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 1.94111361
Most Extreme Differences Absolute
.095 Positive
.052 Negative
-.095 Kolmogorov-Smirnov Z
.764 Asymp. Sig. 2-tailed
.604 a. Test distribution is Normal.
Uji Heterokedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.179
2.252 2.300
.025 Kepem.Sit
-.098 .044
-.278 -2.242
.029 Karakteristik.Pemp
-.032 .059
-.067 -.540
.591 a. Dependent Variable: absut
Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
2.352 3.649
.645 .522
Kepem.Sit 1.536
.071 .951 21.664
.000 .970
1.031 Karakteristik.Pemp
.179 .095
.083 1.883
.064 .970
1.031 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS DAN KOEFISIEN DETERMINAN
Regresi Linier Berganda
Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Karakteristik.Pe
mp, Kepem.Sit
a
. Enter a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja.Agen
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.352
3.649 .645
.522 Kepem.Sit
1.536 .071
.951 21.664
.000 Karakteristik.Pemp
.179 .095
.083 1.883
.004 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1839.068 2
919.534 236.416
.000
a
Residual 241.147
62 3.889
Total 2080.215
64 a. Predictors: Constant, Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit
b. Dependent Variable: Kinerja.Agen
Koefisien Determinan R
2 Model Summary
b
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.940
a
.884 .880
1.97217 a. Predictors: Constant, Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit
b. Dependent Variable: Kinerja.Agen
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
BUKU: Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Universitas Trisakti, Jakarta. Ginting, Paham dan Syafrizal H. Situmorang, 2008. Filsafat dan Metode Riset,
USU Press, Medan. Hakim, Rusman, 2001. Cermin Kepemimpinan, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Bumi Aksara, Jakarta. Heidjrachman dan Suad Husnan, 2005. Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.
Kartono, Kartini, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Mangukunegara, A. A. Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung.
_______, 2006. Evaluasi Kinerja SDM, PT Refika Aditama, Bandung. Manulang, Marihot, Manulang, M., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Nawawi, Hadari, H., 2003. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang
Kompetitif, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_______, 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Prawirosentono, Suyadi, 2000. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Rivai, Veithzal, 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta. Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT.
Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Shane, Mc, 2005. Organisasi Prilaku, Struktur, Proses, Terjemahan Nunuk
Adiarni, Edisi Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta. Simanjuntak, Payaman J. 2000. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi dkk., 2010. Analisis Data Penelitian Menggunakan
Program SPSS, Penerbit USU Press, Medan.
Universitas Sumatera Utara
Sutarto, 2001. Dasar-dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sugiyono, 2006. Metodologi Penelitan Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
_______, 2007. Metode Penelitian Administratif, Alfabeta, Bandung. Thoha, Miftah, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi Keduabelas, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta. Widodo, Joko, 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Bayu Media,
Malang. Yulk, Gary, 2002. Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Ketiga, Prenhallindo,
Jakarta.
SKRIPSI: Dalimunthe, Asfar Halim. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
Hasman, Haryani Tri Puteri, 2011. Pengaruh Kepemimpinan Situasional terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan, Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini digolongkan dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi penjelasan. Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada tingkat eksplanasi penelitian
termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh Ginting dan Situmorang, 2008: 57.
Pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif berupa gaya kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap
kinerja karyawan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berlokasi di lantai 1 Gedung Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912, Jalan Iskandar Muda No. 138 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2014.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Independen yaitu:
1. Kepemimpinan Situasional X1
Universitas Sumatera Utara
2. Karakteristik Pemimpin X2 a. Kecerdasan
b. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial c. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi
d. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi b. Variabel Dependen Y yaitu kinerja agen asuransi pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Syariah Medan.
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini
variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Definisi
operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat
fleksibel dalam menyesuaikanberadaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja Thoha, 2007: 316.
b. Karakteristik Pemimpin dalam Mengefektifkan Organisasi Menurut Nawawi 2006: 77, karakteristik utama seorang pemimpin dalam
mengefektifkan organisasi terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Kecerdasan Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif lebih cerdas dari pada pengikut anggota organisasi.
2. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif lebih matang emosinya dari pada pengikutanggota organisasinya, sehingga
selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal sulit dan bermasalah. Di samping itu memiliki kemampuan pula dalam melakukan sosialisasi
dengan orang lain, khususnya anggota organisasi. Disamping itu juga memiliki keyakinan serta kepercayaan diri yang cukup tinggi.
3. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi. Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat
menyelesaikan sesuatu secara sukses. 4. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi
Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya secara relatif
mengetahui bahwa usahanya untuk mencapai sesuatu sangat tergantung pada orang lain, khususnya anggota organisasinya. Para pemimpin itu
Universitas Sumatera Utara
selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota organisasi pengikutbawahan.
c. Kinerja Agen Y Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Widodo, 2005: 78. Menurut Prawirosentono 2000: 236, indikator yang dipergunakan dalam
melakukan penilaian kinerja agen sebagai berikut: 1 Kuantitas Pekerjaan, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode
yang ditentukan. 2 Kualitas Pekerjaan, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-
syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3 Pengetahuan Pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan
dan keterampilannya. 4 Kreativitas, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5 Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi
6 Inisiatif, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya.
Universitas Sumatera Utara
7 Kualitas Pribadi, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi.
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi
Definisi Indikator
Skala
Kepemimpinan Situasional
Instruksi
Konsultasi
Partisipasi
Delegasi Gaya kepemimpinan
yang selalu berusaha menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi organisasi, serta
bersifat fleksibel dalam menyesuaikanber-
adaptasi dengan kematangan bawahan
dan lingkungan kerja. - Pengarahan spesifik
- Pengawasan yang ketat
- Menerangkan keputusan yang
diambil - Menerima pendapat
bawahan - Saling memberikan
gagasan - Pengambilan
keputusan bersama - Kontrol pelaksanaan
- Penyerahan tanggung jawab dan
pemecahan masalah
Likert
Karakteristik Pemimpin
X2 Kecerdasan
Pemimpin memiliki kecerdasan yang lebih
dari pengikutnyaagen untuk menjalankan
organisasi yang lebih efektif
- Kecerdasan pemimpin
- Pengetahuan dan wawasan yang luas
Likert
Kematangan dan Keluasan
Pandangan Sosial
Pemimpin selalu mampu mengendalikan
situasi, kritikal sulit dan bermasalah serta
memiliki kemampuan dalam melakukan
sosialisasi dengan orang lain, khususnya
anggota organisasi - Kematangan berpikir
- Kemampuan berinteraksi dan
pandangan sosial bagi organisasi
Universitas Sumatera Utara
Variabel Dimensi
Definisi Indikator
Skala
Memiliki Motivasi dan
Keinginan Berprestasi.
Memiliki dorongan yang besar dari dalam
dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu
secara sukses. - Motivasi
- Keinginan berprestasi
Memiliki Kemampuan
Hubungan Manusiawi
Pemimpin selalu mampu memahami
orang lain dan berorientasi pada
anggota organisasi pengikutbawahan
- Memiliki sifat empati yang kuat
- Orientasi pada bawahan
Kinerja Agen Y
Kuantitas Pekerjaan
Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode yang ditentukan.
- Jumlah kerja yang dilakukan setiap
harinya - Jumlah pekerjaan
yang selesai Likert
Kualitas Pekerjaan
Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
syarat-syarat kesesuaian dan
kesiapannya. - Kualitas kerja
berdasarkan SOP standar operasional
perusahan yang telah ditetapkan
- SOP berjalan dengan baik
Pengetahuan Pekerjaan
Luas pengetahuan mengenai pekerjaan
dan keterampilannya. - Berpengetahuan dan
wawasan luas - Keterampilan yang
baik Kreativitas
Gagasan-gagasan yang dimunculkan
- Gagasan yang membangun
- Cerdas dalam memecahkan masalah
Kerjasama Kesediaan untuk
bekerja sama dengan orang lain atau sesama
anggota organisasi - Memiliki jiwa team
work - Bekerja sama
Kualitas Pribadi
Menyangkut kepribadian,
kepemimpinan, keramahtamahan dan
integritas pribadi - Intergritas pribadi
Keramahtamahan
Sumber : Thoha 2007: 318, Nawawi 2006: 77, dan Prawirosentono 2000: 236
Universitas Sumatera Utara
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono 2006: 86 skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yaitu skala pengukuran yang dipakai untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial, dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan
diuji dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai.
Skala Likert digunakan dalam daftar pertanyaan yang akan menguji dan mengukur variabel terikat yaitu prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan secara
kuantitatif. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan memberikan lima 5 alternatif jawaban kepada responden seperti pada tabel
berikut:
Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert
No. Alternatif Jawaban
Skor
1. Sangat Setuju SS
5 2.
Setuju S 4
3. Ragu-Ragu R
3 4.
Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber : Sugiyono 2006: 86
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006: 72. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Agen Asuransi pada Asuransi
Universitas Sumatera Utara
Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berjumlah 65 orang.
3.6.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel sensus, yaitu semua
populasi digunakan sebagai sampel karena populasinya relatif kecil Sugiyono, 2006: 72.
Tabel 3.3. Jumlah Agen Pemasaran Asuransi pada
AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan No.
Jabatan Jumlah Agen
Pemasaran
1 Kepala Unit Operasional KUO
2 2
Supervisor 3
3 Financial Advisor FA
65
Jumlah 70
Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan
3.7. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer
Diperoleh langsung dari responden melalui wawancara maupun dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor kepemimpinan
yang efektif terhadap kinerja agen. 2. Data Sekunder
Diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian, literatur dan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini untuk dijadikan sebagai landasan
teori dalam mencari alternatif pemecahan yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Daftar Pertanyaan
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban pertanyaan ditentukan skor
dengan Skala Likert. 2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara meninjau catatan-catatan serta dokumen-dokumen yang ada misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi
dan jumlah karyawan. Studi dokumentasi juga dilakukan dengan cara meninjau data literatur, jurnal, internet, majalah dan sumber-sumber lain yang mendukung
penelitian. 3. Wawancara Interview
Wawancara dimaksud adalah wawancara non structured tidak terstruktur dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak-pihak yang diperlukan
untuk memperoleh informasi yang akan mendukung penelitian ini.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel
adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Sugiyono, 2006: 267.
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak
Universitas Sumatera Utara
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai
instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat membantu menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang
diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain. 1. Uji validitas
Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel sebanyak 30 responden yang akan dilakukan pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Medan Kesawan Jl. Ir. H. Juanda no. 56 Medan. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS dengan kriteria
sebagai berikut: a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah
dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS.
3.10. Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan teknis analisis data yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana
data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
pendekatan Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel
berdistribusi normal Situmorang et al, 2010: 62. b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang et al, 2010: 63.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat
dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS.
Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2010: 104.
3. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.
Persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan:
Y = Kinerja Agen
a = Konstanta
b
1
b
2
= Koefisien regresi berganda X1
= Skor dimensi Kepemimpinan Situasional X2
= Skor dimensi Karakteristik Pemimpin E
= Standar error
Universitas Sumatera Utara
4. Uji Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif melalui
kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap kinerja agen asuransi maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:
a. Uji Signifikan Simultan Uji - F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H
: b1 ≠ b2 ≠ 0 , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
b. Uji Signifikan Parsial Uji - t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1,
b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H : b
1,
b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
Universitas Sumatera Utara
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
5. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika Koefisien Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
AJB Bumiputera 1912 berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M.Ng.Dwidjosewojo sebagai Presiden Komisaris, Sekretaris Persatuan
Guru-guru Belanda PGHB Sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur dan M.Adimidjojo sebagai
Bendahara Didirikan di Magelang pada tanggal 12 Februari 1912, sejak awal pendiriannya AJB Bumiputera 1912 sudah menganut system kepemilikan dan
kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan, yang
mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota BPA untuk mengawasi jalannya perusahaan.Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan
dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama AJB Bumiputera 1912 hingga hari ini.
Di seluruh wilayah Indonesia AJB Bumiputera 1912 memiliki 576 kantor cabang, mengkaryakan 28000 pekerja, melindungi 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia.
Jumlah kantor cabang sebanyak itu menunujukan kemitraan AJB Bumiputera 1912 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ada
banyak tantangan dan rintangan yang telah dilalui yang banyak mengandung manfaat yang ikut menentukan keberhasilan dalam menghadapi berbagai
Universitas Sumatera Utara
permasalahan-permasalahan.
4.1.2. Permodalan AJB Bumiputera 1912
AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya dengan modal awal nol sen. Dengan demikian, perusahaan asuransi ini berbentuk onderling atau mutual
Usaha Bersama, karena perusahaan dapat didirikan tanpa harus menyediakan modal lebih dahulu. Uang yang diterima perusahaan untuk pertama kalinya
berasal dari kelima peserta kongres PGHB yang menjadi O.L Mij. PGHB. Syarat utamanya dalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris
pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun penuh.
Perusahaan ini hanya mengutamakan pembayaran premi sebagai modal kerjanya dan tidak mendapatkan honorarium bagi para pengurusnya, sehingga
mereka bekerja dengan sukarela. Sebagai perusahaan perjuangan, AJB Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut:
1. Idealisme Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan
anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.
2. Kebersamaan Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan
memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.
Universitas Sumatera Utara
3. Profesionalisme Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.
4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan AJB Bumiputra 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat
dan modern dan menguntungkan. Didukung Sumber Daya manusia SDM
profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
2. Misi Perusahaan Misi AJB Bumiputera 1912 adalah menjadikan Bumiputera senantiasa
berada dibenak dan dihati masyarakat Indonesia dengan:
1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2. Menyediakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan
kompetensi karyawan, peningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan, dan kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan
kepada pemegang polis. 3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk
mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan terdiri dari berbagai macam sumber daya yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, tentunya membutuhkan suatu
pengaturan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada. Hal ini dapat dilaksanakan melalui penyusunan suatu struktur organisasi perusahaan. Struktur
organisasi merupakan pola formal tentang cara pengelompokan orang dan pekerjaan dalam suatu organisasi, dengan adanya struktur organisasi garis-garis
wewenang dan tanggung jawab dapat ditunjukan juga dengan adanya uraian tugas yang jelas diantara pelaksanaannya.
Kantor cabang adalah organisasi struktual asuransi jiwa perorangan dibawah pengawasan kantor wilayah asuransi jiwa perorangan yang
berkedudukan di suatu wilayah tertentu, dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang mempunyai fungsi utama menjalankan kegiatan trilogy operasional asuransi
jiwa perorangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis. AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan dipimpin oleh
seorang Kepala Cabang yang dibantu oleh Kepala Unit Administrasi dan Keuangan KUAK dalam hal kegiatan pengadministrasian dan keuangan asuransi
dan dibantu juga oleh Kepala Unit Operasional KUO dalam hal kegiatan pemasaran dalam melakukan penjualan asuransi dan memperkenalkan asuransi
kepada pemegang polis. AJB Bumiputera 1912 berkantor pusat di Jalan Cokrominoto No. 85-89
Jakarta. Kantor dibentuk berdasarkan wilayah kerja yang dinilai potensial sehingga memerlukan penanganan yang lebih intensif.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memperjelas susunan dan tingkatan-tingkatan dalam organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berada di jalan Sultan
Iskandar Muda No. 138 Medan, dapat dilihat pada bagan struktur organisasi di bawah ini:
Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan
Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912
Kantor Cabang Syariah Medan
4.3. Deskripsi Jabatan
Pada deskripsi jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berada di jalan Sultan Iskandar Muda No. 138 Medan mempunyai
Kepala Cabang
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan
Kasir Staf Administrasi
dan Keuangan Kepala Unit
Operasional
Supervisor Supervisor
Supervisor
Agen Agen
Agen Agen
Agen Agen
Universitas Sumatera Utara
tugas-tugas yang harus dijalani pada setiap bagian, yaitu tugas yang diberikan secara khusus sesuai dengan fungsi unit kerja yang dipimpinnya. Deskripsi
jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan disajikan secara berurutan.
1. Kepala Kantor Cabang
Kepala cabang bertanggung jawab dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan mitra bisnis, kegiatan operasional produksi, operasional
konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan
pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Kepala cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah dan membawahi: Kepala Unit Administrasi dan
Keuangan, Kepala Unit Operasional, serta Supervisor. 2.
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan KUAK
Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada
pemegang polis, dan support keperluan agen dalam penutupan polis. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi: KasirPemegang Kas, Pegawai
Administrasi, Office Boy. 3.
Unit Operasional KUO
Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, operasional konversi dan pelayanan kepada
pemegang polis. Bertanggung jawab kepada kepala Cabang dan mengkoordinir
supervisor dan agen dalam unit kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
4. Kasir
Kasir adalah seorang yang bertanggung jawab kepada kepala unit administrasi dan keuangan untuk melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan
laporan keuangan. 5.
Pegawai Administrasi
Bertanggung jawab kepada kepala unit administrasi dan keuangan untuk
melaksanakan pekerjan-pekerjaan administrasi. 6.
Supervisor
Adalah yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap agen yang berada dibawah koordinasinya.
Supervisor bertanggung jawab kepada Kepala Unit Operasional atas produksi penjualan polis asuransi kepada masyarakat.
7. Agen