Konsumsi bahan bakar spesifik SC

81 Tabel 4.8 Data perhitungan Laju pembakaran r cb Variasi Tempat Pembakaran burner V1 V2 V3 V4 V5 Nilai r cb gram 3,8995 2,5039 1,2878 0,8225 0,7394 Perbandingan nilai laju pembakaran r cb dari masing-masing tempat pembakaran burner yang diuji dapat dilihat pada gambar 4.8 Gambar 4.8 Grafik laju pembakaran r cb Dari gambar 4.8 dapat terlihat laju pembakaran tertingi terjadi pada tempat pembakaran burner pertama V1 dikarenakan konsumsi bahan bakar yang tiggi dan daya api yang besar, perubahan fase pada variasi pertama ini sangat tinggi sehingga mengakibatkan laju pembakaranya juga tinggi. Sedangkan laju pembakaran terendah terjadi pada variasi tempat pembakaran burner kelima V5 selain karena durasi fase yang lama, penguapan air nya juga tinggi.

4.1.9 Konsumsi bahan bakar spesifik SC

c Konsumsi bahan bakar spesifik SC c , dapat dihitung dengan persamaan 3.9 berikut : Universitas Sumatera Utara 82 Dimana : SC c = Konsumsi bahan bakar spesifikgram bahan bakar gram air f cd = Bahan bakar setara dikonsumsi gram P cf = Berat bejana panci dengan air setelah uji gram P = Berat bejana panci kosong gram Pada pengujian tempat pembakaran burner variasi pertama, diperoleh : f cd = 21,4476 gram P cf = 900gram P = 558 gram, maka : SC � = 21,4476 ���� 342 ���� SC � = 0,06271 gram bahan bakar gram air Kemudian lanjutkan perhitungan Konsumsi bahan bakar spesifik SC c , dari pengujian variasi pertama V1 higga ke variasi kelima V5, untuk data keseluruhan hasil perhitungan Konsumsi bahan bakar spesifik SC c selama tahap pengujian kompor bioetanol gel dapat dilihat di table 4.9 berikut: Tabel 4.9 Data perhitungan Konsumsi bahan bakar spesifik SC c Variasi Tempat Pembakaran burner V1 V2 V3 V4 V5 Nilai SC c 0,06271 0,04745 0,0365 0,03285 0,03851 Perbandingan nilai konsumsi bahan bakar spesifik SC c dari masing- masing tempat pembakaran burner yang diuji dapat dilihat pada gambar 4.9. P P f SC cf cd c − = Universitas Sumatera Utara 83 Gambar 4.9 Grafik konsumsi bahan bakar spesifik SC c Dari gambar 4.9 dapat terlihat konsumsi bahan bakar spesifik terbesar dan terkecil masing-masing tempat pembakaran burner. NilaiSC c terendah terdapat pada variasi burner pertama V4 sedangkan yang tertinggi terdapat pada variasi pertama V1. Jadi semakin besar diameter lubang udara burner semakin tinggi konsumsi bahan bakar spesifik SC c , begitu pun sebaliknya semakin kecil diameter lubang udara burner semakin semakin rendah nilai konsumsi bahan bakar spesifik SC c yang dihasilkan. Namun perbedaan terlihat pada variasi burner kelima, nilai konsumsi bahan bakar spesifik SC c lebih tinggi dari variasi keempat V4 dikarenakan diameter lubang udaranya terlalu kecil sehingga tidak mendapat pengaruh dari tekanan udara yang masuk. Selain itu juga pengaruh dari nilai konsumsi bahan bakar spesifikSC c dan Bahan bakar setara dikonsumsi f cd .

4.1.10 Konsumsi spesifik Temp-dikoreksi SC