83
Gambar 4.9 Grafik konsumsi bahan bakar spesifik SC
c
Dari gambar 4.9 dapat terlihat konsumsi bahan bakar spesifik terbesar dan terkecil masing-masing tempat pembakaran burner. NilaiSC
c
terendah terdapat pada variasi burner pertama V4 sedangkan yang tertinggi terdapat pada variasi
pertama V1. Jadi semakin besar diameter lubang udara burner semakin tinggi konsumsi bahan bakar spesifik SC
c
, begitu pun sebaliknya semakin kecil diameter lubang udara burner semakin semakin rendah nilai konsumsi bahan
bakar spesifik SC
c
yang dihasilkan. Namun perbedaan terlihat pada variasi burner kelima, nilai konsumsi bahan bakar spesifik SC
c
lebih tinggi dari variasi keempat V4 dikarenakan diameter lubang udaranya terlalu kecil sehingga tidak
mendapat pengaruh dari tekanan udara yang masuk. Selain itu juga pengaruh dari nilai konsumsi bahan bakar spesifikSC
c
dan Bahan bakar setara dikonsumsi f
cd
.
4.1.10 Konsumsi spesifik Temp-dikoreksi SC
T h
Konsumsi spesifik Temp-dikoreksi SC
T h
, dapat dihitung dengan persamaan 3.10 berikut :
ci cf
cf cd
c T
T T
P P
f SC
− ∗
− =
75
Universitas Sumatera Utara
84
Dimana ; SC
T h
= Konsumsi spesifik Temp-dikoreksigram bahan bakar gram air f
cd
= Bahan bakar setara dikonsumsi gram P
cf
= Berat bejana panci dengan air setelah uji gram P
= Berat bejana panci kosong gram T
cf
= Suhu air setelah diuji
ºC
T
ci
= Suhu awal air
ºC
Pada pengujian tempat pembakaran burner variasi pertama, diperoleh : f
cd
= 21,4476 gram P
cf
= 900gram P
= 558 gram T
cf
= 92
ºC
T
ci
= 25
ºC, maka :
SC
T ℎ
= 21,4476
���� 342
���� ∗
75 67
SC
T ℎ
= 0,06271 ∗ 1,119
SC
T ℎ
= 0,07017gram bahan bakar gram air Kemudian lanjutkan perhitungan konsumsi spesifik Temp-dikoreksi
SC
T h
, dari pengujian
variasi
pertama V1 higga ke variasi kelima V5, untuk data keseluruhan hasil perhitungan Konsumsi spesifik Temp-dikoreksi SC
T h
selama tahap pengujian kompor bioetanol gel dapat dilihat di table 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Data perhitungan konsumsi spesifik temp-dikoreksi SC
T h
Variasi Tempat Pembakaran burner V1
V2 V3
V4 V5
Nilai SC
T h
0,07017 0,05157 0,04504
0,03732 0,04185
Perbandingan nilai konsumsi spesifik temp-dikoreksi SC
T h
dari masing- masing tempat pembakaran burneryang diuji dapat dilihat pada gambar 4.10
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 4.10 Grafik konsumsi spesifik temp-dikoreksi SC
T h
Dari gambar 4.10 dapat terlihat grafik konsumsi spesifik tempe-dikoreksi SC
T h
yang dihasilkan masing-masing variasi tempat pembakaranburner. Nilai konsumsi spesifik tempe-dikoreksi dari yang tertinggihingga yang terendah
terdapat pada variasi pertama V1 dan variasi keempat V4. Jadi, semakin besar diameter lubang udara semakin besar juga nilai konsumsi spesifik temp-dikoreksi
SC
T h
yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil diameter lubang udara yang dibuat pada burner semakin kecil juga nilai konsumsi spesifik temp-dikoreksi
SC
T h
yang dihasilkan burner. Sedangkan untuk nilai konsumsi spesifik temp- dikoreksi SC
T h
pada variasi burnerkelima sedikit berbeda karena diameter lubang udara yang dibuat terlalu kecil sehingga tidak memberikan pengaruh pada
daya api yang dihasilkan. Jadi nilai konsumsi spesifik temp-dikoreksi SC
T h
sama dengan burner tanpa lubang udara air-wall.
4.1.11 Daya api Firepower FP