Alat dan Bahan .1 Alat
64
3.3 Kelengkapan Penelitian 3.3.1 Waktu dan Tempat
Pengujian dilakukan di Medan, Sumatera Utara pada Jalan Tridharma, Universitas Sumatera Utara, Gedung J20 Gedung Magister Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara selama lebih kurang 6 bulan.
3.3.2 Alat dan Bahan 3.3.2.1 Alat
Alat yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Tangki Air Laut, Konsentrat Garam, dan Air Bersih
Tangki yang berfungsi sebagai penampung air laut, konsentrat garam dan air bersih yang dipasang di bawah 10 meter dari evaporator dan kondensor agar
pengvakuman dapat berlangsung. Tangki yang akan digunakan mempunyai volume masing-masing 20 liter. Gambar 3.14 menunjukkan tangki air laut yang
dipakai pada penelitian ini.
Gambar 3.14 Tangki Air Laut Sumber: Dokumen Penulis
2. Evaporator
Dalam penelitian ini, akan digunakan evaporator sebagai ruang pemanasan air laut. Alat ini merupakan alat yang sangat penting dalam penentuan laju
produksi air bersih. Material evaporator, volume air laut di evaporator, dan isolasi panas evaporator sangat mempengaruhi laju penguapan air laut. Mekanisme kerja
evaporator sederhana pada sistem desalinasi air laut menggunakan sistem
Universitas Sumatera Utara
65
pemanasan dengan bantuan pemanas elektrik heater dan termokopel sebagai pengatur temperatur, hal mendasar yang membedakan evaporator yang digunakan
pada sistem ini adalah aplikasi keadaankondisi vakum dan keseimbangan tekanan volume dalam sistem desalinasi. Evaporator terletak pada ketinggian 10,34 meter
diatas permukaan tanah. Posisi evaporator diletakkan demikian agar kondisi vakum natural dapat terbentuk sehingga air laut dapat naik sendiri tanpa bantuan
pompa ke evaporator melalui aplikasi keseimbangan volume dalam sistem, dimana tinggi 10,34 meter merupakan tinggi minimum untuk media air PAM
agar kesetimbangan terjadi untuk media air laut ketinggian kesetimbangan evaporator yang diperlukan agak rendah yaitu 10,06 meter sehingga air laut tetap
dapat terhisap naik dengan posisi evaporator yang demikian, evaporator mampu menghisap dan menghasilkan air bersih sebesar 1,2 liter dalam 1 hari kerja 8 jam
menggunakan mekanisme kerja diatas. Gambar 3.15 menunjukkan gambar evaporator yag digunakan dalam penelitian. Spesifikasi evaporator yang akan
digunakan adalah sebagai berikut : Material
: Paduan stainless-steel Tipe ANSI-304; dengan mur dan skrup pengunci tutup evaporator terbuat dari Stainless-Steel Tipe
ANSI-304. Agar tidak adanya udara yang keluar antara celah tutup evaporator dengan dengan badan eveporator maka
dibuat sebuah lapisan kedap udara dengan material karet packing.
Ketebalan bahan : 5,8 mm
Diameter evaporator : 50 cm
Tinggi tangki evaporator : 15 cm
Tinggi kerucut penutup : 12 cm
Gambar 3.15 Evaporator Sumber: Dokumen Penulis
Universitas Sumatera Utara
66
3. Kondensor
Kondensor pada sistem ini berbentuk tabung yang dimiringkan dan di sepanjang tabung terdapat sirip fin yang berfungsi mempercepat proses
kondensasi di kondensor. Semakin cepat proses kondensasi, semakin cepat pula air bersih yang dihasilkan. Gambar 3.16 merupakan gambar kondensor secara
keseluruhan yang dipakai dalam penelitian. Spesifikasi kondensor yang digunakan adalah sebagai berikut :
Material : Tembaga
Panjang Tabung : 0.5 m
Ketebalan Tabung : : 0.25 cm Diameter Tabung
: 4 inci
Untuk sirip fin yang dipasang di permukaan luar tabung memilki spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah fin : 10 buah
Diameter fin : 25.4 cm Ketebalan fin : 0.0635 cm
Jarak antar fin : 4 cm
Gambar 3.16 Kondensor Sumber: Dokumen Penulis 4.
Tube in Tube Heat Exchanger Konsentrat garam yang berada pada evaporator tidak dapat berevaporasi
karena titik didih konsentrat garam lebih tinggi daripada titik didih air bersih,
Universitas Sumatera Utara
67
sehingga konsentrat garam yang tidak mendidih akan dialirkan ke tangki konsentrat garam. Oleh karena temperatur konsentrat garam masih relatif tinggi
saat dipanaskan di evaporator, maka sebelum dialirkan ke tangki konsentrat garam, terlebih dahulu konsentrat garam akan dialirkan ke tube in tube heat
exchanger untuk mengalirkan sebagian kalor terhadap air laut yang mengalir di pipa dalam.Sehingga pemanasan di evaporator dapat berlangsung dengan cepat.
Gambar 3.17 menunjukkan bangun dari tube heat exchanger yang dipakai pada penelitian.Spesifikasi tube in tube heat exchanger adalah sebagai berikut :
Material pipa luar : PVC
Material pipa dalam : Tembaga Diameter pipa luar
: 2.54 cm Diameter pipa dalam : 1.27 cm
Gambar 3.17 Tube in Tube Heat Exchanger Sumber: Dokumen Penulis
5. Manometer
Manometer digunakan untuk mengukur tekanan vakum dalam sistem. Gambar 3.18 menunjukkan manometer yang digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
68
Gambar 3.18 Manometer Sumber: Dokumen Penulis
6 Timbangan digital Timbangan digital digunakan untuk mengukur berat evaporator sebelum
maupun setelah pemaparan terhadap air laut. Timbangan digital dengan kemampuan menimbang berat sampai dua angka dibelakang koma ditunjukkan
oleh gambar 3.19.
Gambar 3.19 Timbangan Digital Sumber: Dokumen Penulis
Universitas Sumatera Utara
69