Beatrice – 090406049
8 1999
seni dan budaya, khususnya
teater dan seni peran.
●
10. Cosplay Magic
Entertainment 2008
Seni Pertunjukan Belajar seni sulap
dan mengadakan pertunjukan sulap
yang dipadukan dengan kostum.
●
Sumber: direktori.indonesiakreatif.net Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa minat anak muda Yogyakarta dan
Bandung terhadap komunitas tergolong tinggi, dimana yang paling diminati adalah
subsektor seni pertunjukan dan film, video, dan fotografi.
Creative City merupakan kota yang mampu memecahkan masalah-masalah strategis dengan cara yang kreatif atau bagaimana suatu kota mampu membangun
masyarakatnya menjadi manusia kreatif. Mereka mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka secara kreatif.
Faktor lain yang juga mempengaruhi aspek dari sebuah kota kreatif adalah pengelolaan dan pengembangan kota, dan pengembangan industri kreatif. Lalu faktor
budaya, strategi, dan imajinatif yang mengacu kepada sumber daya manusianya sendiri.
Oleh karena itu para komunitas kreatif seni di Medan seharusnya memiliki tempat untuk menyalurkan bakat yang dimiliki. Sarana ini dapat membuat remaja range umur
yang paling mendominasi komunitas lebih menggali potensi yang mereka miliki dan berkarya di jalur yang positif.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah: • Sebagai media untuk membantu komunitas yang tidak memiliki wadah untuk
berkreativitas.
Universitas Sumatera Utara
Beatrice – 090406049
9 • Membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kualitas generasi muda.
• Sebagai wadah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat dalam membantu
mengembangkan komunitas yang berpotensi di Medan. • Sebagai salah satu sarana rekreasi di kota Medan.
1.3 Masalah Perancangan Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Pusat Kreativitas Seni ini adalah:
Bagaimana merancang sebuah bangunan untuk komunitas kreatif seni bisa semakin berkembang baik segi pendidikan informal dan segi ekonomi.
Bagaimana merancang sebuah pusat Kreativitas dan bangunan pendukungnya agar setiap ruang, bentuk, dan bahan yang digunakan dapat berfungsi secara
maksimal. Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan
bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Bagaimana merencanakan pencapaianaksesibilitas yang mudah easy
accessibility. Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan
karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih.
Bagaimana menjadikan Pusat Kreativitas Seni menjadi pusat pelatihan dan
pengembangan komunitas dan ruang terbuka public space pada wilayah perancangan tersebut.
Bagaimana pengolahan ruang luar dan dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda, misalnya;
Media berekspresi seperti tembok yang memang disediakan untuk para bomber berkreasi sekaligus tempat pameran.
1.4 Pendekatan Masalah
Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
Beatrice – 090406049
10 Studi Pustaka yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang digunakan
untuk memperoleh informasi dan bahan literatur yang sesuai dengan materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
Studi Literatur terhadap kasus sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan pada bangunan yang sudah ada untuk mendukung proses
perencanaan dan perancangan. Studi Literatur terhadap tema yang dipilih agar mendapatkan informasi yang
sesuai dengan kasus perancangan. Studi Lapangan mengenai kondisi sekitar lokasi studi dan lingkungan fisik yang
berhubungan dengan kasus. Wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi
yang sudah pasti akurat untuk keperluan data proyek.
1.5 LingkupBatasan Masalah