Alasan Pemilihan Tema Interpretasi Tema Pusat Kreativitas Seni Konsep Dasar

Beatrice – 090406049 45

BAB III Elaborasi Tema

3.1 Alasan Pemilihan Tema

Dengan melalui beberapa pendekatan yang dilakukan terhadap fungsi bangunan, maka bentuk bangunan bisa didapat. Hal ini menjadi demikian penting karena pada bangunan komersial, bentuk dan estetika sangat berpengaruh untuk memberikan daya tarik terhadap pengunjung. Pengambilan tema Arsitektur Ekspresionisme untuk menampilkan bentuk bangunan dan lansekap sebagai salah satu ekspresi emosional para seniman di dalamnya, dimana kasus proyek ini memang tempat para komunitas seni berkarya. 3.2 Tinjauan Umum Tema 3.2.1 Pengertian Ekspresionisme Pengertian Arsitektur antara lain :  Lingkungan binaan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatannya serta hak miliknya dari elemen-elemen dari musuh dan dari kekuatan-kekuatannya adikrodati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman, yang berpenduduk dalam dunia fana, dan cukup berbahaya, menekan sosial dan menunjukkan status.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresifdari manusia-manusia beradab.  Ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni.  Ilmu dan seni dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan kota, lansekap, hingga ke level mikro, uaitu desain perabot, dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 46 Asal Mula Istilah Ekpresionisme tidak merujuk pada suatu pergerakan tertentu. Istilah tersebut digunakan oleh Herwald Walden dalam majalahnya Der Stum tahun 1912. Istilah ini biasa dihubungkan dengan karya lukisan dan grafis Jerman pada perpindahan abad dan pertentangan terhadap tradisi akademik — khususnya oleh kelompok Der Bleau Reiter. Ekspresionisme dikembangkan oleh Gustave Flaubert, yang berasal dari Prancis. Tokoh-tokoh terpenting dari aliran ini adalah Franz Kafka, Ernest Toller, George Kaisar, dan Fritz Von Unruth. Pengaruh aliran ini sangat besar pada awal abad ke-20. Ekspresionisme sendiri berasal dari kata ekspresi yang artinya: 1. Pengungkapan atau proses menyatakan yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb 2. Proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media. 3. Pandangan air muka yg memperlihatkan perasaan seseorang. Definisi dari ekspresonisme ialah: 1. Seni aliran seni yang melukiskan perasaan dan pengindraan batin yang timbul dari pengalaman di luar yang diterima tidak saja oleh pancaindra, melainkan juga oleh jiwa seseorang. 2. Aliran kesusastraan yang lebih mementingkan soal kejiwaan daripada menggambarkan kejadian yang nyata. Jadi, Ekspresionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi atau penurunan nilai kenyataan dengan efek-efek emosional. ekspresionisme juga merupakan aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, meliputi imajinasi dan perasaan.

3.2.2 Ekspresionisme Secara Umum

Ekpresionisme lebih umum dikenal sebagai seni yang mengekpresikan emosi mendalam. Meskipun sebagian orang mengatakan tak semua seniman ekpresif, Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 47 umumnya proses pembuatan karya seni didasarkan pada penekanan mendalam pada komunikasi emosional. Jenis seni macam ini kerap muncul saat terjadi konflik sosial. Melalui tradisi seni grafis tradisional, kita dapat melihat catatan peristiwa abad 15 di Eropa saat terjadi reformasi Gereja, perang petani, pendudukan Spanyol atas Belanda, perkosaan, perampokan serta periode kekacauan dan tekanan berkepanjangan. Secara estetis, karya ekpresionis tidaklah bagus namun aliran ini memiliki kemampuan menggugah emosi penonton melalui drama serta ketakutan melalui gambar yang ditampilkan. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. seperti kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tngkah laku manusia. Pelopor ekspresionisme yang berasal dari Indonesia adalah Affandi, Zaini dan Popo Iskandar. Seniman ekspresionisme lebih merasakan gejolak dalam jiwanya, yang menyesakkan padat di dalam kalbunya dengan tak memerlukan rangsangan dari luar. Seniman ekspresionisme mengeluarkan emosi yang ada saat ia melihat, membaca, melukis, menonton, mendengarkan dan bahkan hanya cukup membayangkannya atau mengkhayalkannya. Contohnya, pada aliran realisme. Apa yang dilihatnya, yang nyata, maka seniman ekspresionisme merasakan apa yang bergejolak dalam jiwanya. Pengarang ekspresionisme menyatakan perasaan cintanya, bencinya, rasa kemanusiaanya, rasa ketuhannya yang tersimpan didalam dadanya.

3.2.3 Karakteristik Eskspresionisme

Ciri-ciri ekspresionisme secara umum adalah sebagai berikut:  Irasional Tidak masuk akal. Untuk kasus tinjauan Ekspresionisme dalam arsitektur lebih mengacu kepada hasil desain yang ‘egois’.  Emosional Menyentuh perasaan menurut KBBI, lebih mengutamakan emosi daripada nalar. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 48  Antropomorfik Pengenaan cirri-ciri manusia pada binatang, tumbuhan, atau benda mati ke dalam masa arsitektural dimana bangunan dianggap makhluk hidup yang menghasilkan bentuk-bentuk melengkung dan garis kurva.  Kristalin  Monumental

3.3 Interpretasi Tema Pusat Kreativitas Seni

ini merupakan sebuah area taman dan bangunan semi- edukatif komersial sebagai sarana berekspresi yang diperuntukkan bagi komunitas seni, di Sumatera Utara, maupun wisatawan yang ingin menikmati dan menambah wawasan mengenai bakat dan talenta komunitas tersebut. Konsep dasar yang ingin diterapkan pada perancangan Pusat Kreativitas Seni ini adalah bagaimana menerapkan Ekspresionis bangunan yang dinamis, aktif dan penuh kenyamanan kedalam bentuk dan karekter bangunan yang dirancang. Sehingga bentuk yang tercipta memiliki karakter yang dinanamis dan penuh dengan ketertarikan yang dapat dirasakan oleh masyarakat ketika melihatnya. Dari uraian diatas interpretasi tema ini akan diungkapkan dalam ekspresi SENI itu sendiri. 3.4 Studi Banding Tema Sejenis 3.4.1 Walt Disney Hall oleh Frank O. Gehry Bangunan ini berfungsi sebagai bangunan teater hall yang dimiliki oleh Walt Disney. Frank Gehry menggunakan material Titanium Cladding sebagai material yang melapisi bangunan ini. Bangunan ini oleh beberapa pendapat dianggap sebagai bangunan bertema ekspresionisme. Ciri – ciri desain Frank Gehry pada bangunan ini berupa bentukan irasional, gigantic proportion, memakai doktrin function follow form dan yang terkahir adalah bangunan ini menjauhi kaidah kaidah bangunan modernisme. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 49 Gehry konsisten dengan konsep irasionalnya. Ia juga menerapkannya pada ruang dalam, namun walaupun begitu pengunjung tidak akan kesulitan atau tersesat saat berada di dalamnya. Gehry juga mendesain furniture yang ada pada bangunan ini. Ada beberapa yang berpendapat bahwa bangunan Gehry sangat boros dalam hal material dengan bentukannya yang tanpa fungsi. Dan mendesain bangunannya tanpa menghitung kebutuhan pada cuaca sekitarnya. Dan bangunannya serasa tidak menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Bentukan titanium cladding yang meliuk liuk merupakan ekspresi yang diungkapkan Gehry pada bangunan ini, material penutup bangunan ini yaitu titanium cladding juga mendukung efek dramatis yang di ciptakan bangunan ini. Jelas terlihat bahwa bangunan Gehry ini mengejar bentukan massa irasional. Gambar 3.1 - Walt Disney Hall Gambar 3.2 - Walt Disney Hall Gambar 3.3 - Walt Disney Hall Gambar 3.4 - Walt Disney Hall Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 50 Bentukan ini dibantu dengan software computer yang juga digunakan untuk menciptakan badan pesawat jet yaitu software bernama Dessault.

3.4.2 Einstein Tower oleh Eric Mendelson

Erich Mendehlson telah menciptakan Einstein Menara dalam menanggapi kemungkinan-kemungkinan baru dari beton bertulang. Ini adalah elemen kontribusi dari gerakan itu sendiri [Jormakka, 2002]. Dalam 20, alat tertentu mengekspresikan gerakan: bidang miring, percepatan ritme façade dan kurva aero-dinamis. Alat itu tetap hampir tidak berubah, tetapi diperluas karena pengembangan teknologi: bangunan bernyawa itu sendiri dan interaktif merespon kebutuhan pengguna.

3.4.3 Guggenheim Museum In Bilbao

Gambar 3.5 - Einstein Tower Gambar 3.6 - Guggenheim Museum In Bilbao Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 51 Salah satu karya yang paling dikagumi arsitektur kontemporer kerena bangunan ini telah dipuji sebagai momen sinyal dalam budaya arsitektur, karena merupakan salah satu momen langka ketika kritikus, akademisi, dan masyarakat umum semua benar-benar bersatu tentang sesuatu .” Eksteriornya mengekspresikan awan yang berombak dan bentukan yang organik.

3.4.4 Falling Water oleh Frank Lloyd Wright

Falling Water merupakan salah satu karya terbaik Wright untuk dinamisme dan untuk integrasi dengan lingkungan alam yang mencolok. KeinginanWright terhadap arsitektur Jepang sangat tercermin dalam desain Falling Water, khususnya dalam pentingnya saling eksterior dan ruang interior dan penekanan kuat ditempatkan pada keselarasan antara manusia dan alam sebagai bentuk ekspresi dari lingkungan di sekitarnya. Gambar 3.8 – Sketsa Falling Water Gambar 3.7 – Falling Water Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 52

BAB IV ANALISA

4.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan

Kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam menentukan lokasi adalah sebagai berikut:  Faktor Peruntukan Tapak yang digunakan harus merupakan tanah yang diperuntukkan untuk fasilitas umum, hiburan termasuk pendidikan, mengingat proyek yang dipilih merupakan fasilitas untuk umum.  Faktor Luas Tapak Luas tapak yang dipilih harus memenuhi kebutuhan luas bangunan yang harus ada merupakan standar berdasarkan peraturan yang ada. Tapak yang dipilih harus bentuk melebar bukan memanjang karena proyek ini merupakan bangunan multi massa.  Faktor Lokasi Faktor lokasi merupakan faktor terpenting dalam pemilihan lokasi, yaitu kemudahan pencapaian site dari lokasi lain.  Faktor Infrastruktur Faktor pendukung obyek berupa sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan operasional sebuah fasilitas umum, seperti jaringan air, telepon, listrik, dan jalur pembuangan air kotor yang memadai.  Faktor Lebar Jalan Minimum Lebar jalan minimum yaitu 10 meter dengan pertimbangan kemudahan akses kendaraan besar.  Faktor Kestrategisan Lokasi Faktor yang mempertimbangkan daerah jangkauan pelayanan yang dapat mencakup wilayah yang cukup luas. Dengan pertimbangan diatas maka lokasi Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal, hampir memenuhi criteria yang ada. Maka dipilihlah lokasi tersebut menjadi lokasi tapak. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 53

4.1.1 Analisa Lokasi Site Terhadap Kawasan

WPP E M. Barat, M. Helvetia, M. Petisah,

M. Sunggal

, M. Selayang, M. Tuntungan. Peruntukan Lahan: Permukiman, Perkantoran, Perdagangan , Konservasi, Rekreasi , Lapangan Golf, Hutan Kota. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 54

4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan

Berdasarkan RUTRK Rencana Umum Tata Ruang Kotamadya Medan, lokasi yang berada di Jalan Gatot Subroto, Kec. Medan Sunggal, termasuk dalam WPP E dengan Sei Sikambing sebagai pusat pengembangan, sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan , dan kesehatan. Keterangan: Gambar 4.1 – Tata Guna Lahan Sekitar Tapak Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 55 Sebagai kawasan perdagangan dan rekreasi, lokasi ini sangat potensial untuk dibangunnya bangunan dengan fungsi sarana semi-edukatif dan hiburan yang mewadahi kegiatan seni dan pertunjukan bagi masyarakat. Beberapa unsur potensial yang mendukung dari lokasi, yaitu:  Tidak terletak di pusat kota dengan pertimbangan bahwa sudah saatnya melakukan urbanisasi penduduk dari padatnya inti kota sehingga bisa meminimalisirkan macet.  Berada pada kawasan perdagangan dan rekreasi.  Transportasi yang lancer dan baik.  Luas site yang mendukung ±3Ha.  Pada kawasan ini, bangunan rata-rata memiliki ketinggian yang sama, yaitu antara 2-4 lantai.

4.1.3 Analisa Pencapaian

Site dapat dicapai dari arah Medan Kota, Medan Sunggal, Gaperta, Ringroad, dan Binjai. Untuk arah dari Medan Kota, titik yang paling dikenal masyarakat adalah Medan Fair dan Medan Plaza. Dari arah Gaperta, titik Gambar 4.2 – Pencapaian ke Site 1 2 MEDAN KOTA GAPERTA MEDAN SUNGGAL BINJAI GAPERTA RINGROAD Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 56 yang paling dikenal masyarakat adalah Pajak Sei Sikambing. Pertemuan kedua titik tersebut merupakan titik kemacetan tingkat tinggi.  Titik 1 Merupakan persimpangan yang termacet di sepanjang Jalan Gatot Subroto. Karena faktor aktifitas Pajak Sei Sikambing dan Sekolah Panca Budi. Pagi hari dibawah jam 7 lalu lintas maish lancar. Di jam kerja dan sekolah antara jam 7 pagi sampai dengan jam 8 pagi merupakan kemacetan tingkat tinggi di pagi hari. Jam siang tidak terlalu macet. Pada sore hari jam pulang kerja merupakan tingkat kemacetan tertinggi dalam jangka waktu sehari.  Titik 2 Merupakan persimpangan dengan kemacetan tingkat sedang, yaitu hanya macet di jam pulang kerja. SOLUSI: Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 57

4.1.4 Analisa Orientasi Matahari

Gambar 4.3 – Analisa Orientasi Matahari PADA DAERAH INI DIBUAT KAFE, ROOFTOP KAFE MERANGKAP DENGAN ROOFTOP AKUSTIKISME KANTOR PENGELOLA, DAN SERVIS. PADA DAERAH INI DIBUAT GALERI + ETALASE, TEATER, DAN GELADERI. DENGAN ASUMSI MATAHARI PAGI MERPAKAN MATAHARI YANG TERBAIK, DIMANA GALERI DAN TEATER MERUPAKAN FASILITAS UTAMA. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 58 4.1.5 Analisa View 4.1.5.1 Analisa View Ke Dalam EKSISTING: SOLUSI: Gambar 4.4 – Analisa View Ke Dalam eksisting Gambar 4.5 – Analisa View Ke Dalam solusi Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 59

4.1.5.2 Analisa View Keluar

EKSISTING: SOLUSI: Gambar 4.6 – Analisa View Ke Luar eksisting PADA VIEW INI DIBUAT OPEN SPACE AGAR MEMBUAT VIEW DARI GELADERI, TEATER, KAFE, dll, MENJADI LEBIH ATRAKTIF. Gambar 4.7 – Analisa View Ke Luar solusi Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 60 4.1.6 Analisa Kebisingan 4.1.6.1 Analisa Kebisingan Ke Dalam Tapak EKSISTING: Gambar 4.8 – Analisa Kebisingan eksisting SOLUSI: Gambar 4.9 – Analisa Kebisingan solusi Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 61

4.1.6.2 Analisa Kebisingan Ke Luar Tapak

ESKSISTING dan SOLUSI:

4.1.7 Analisa Vegetasi

EKSISTING: Gambar 4.11 – Analisa Vegetasi eksisting Gambar 4.10 – Analisa Kebisingan eksisting Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 62 SOLUSI: Mengatur vegetasi sedemikian rupa. Berikut list tanaman yang dipilih untuk menjadi vegetasi di dalam tapak. Gambar 4.12 – Palem Botol Gambar 4.13 – Palem Kipas Gambar 4.14 – Kiara Payung Gambar 4.15 - Bunga Kertas Gambar 4.16 – Bunga Merak Gambar 4.17 – Cassia Mas Gambar 4.18 – Bunga Kembang Sepatu Gambar 4.19 – Kemuning Gambar 4.20 – Plumbago Gambar 4.21 – Bambu Gambar 4.22 – Heliconia Gambar 4.23 – Pohon Tanjung Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 63 4.1.8 Analisa Sirkulasi 4.1.8.1 Analisa Sirkulasi Kendaraan  Alternatif 1 Jalur kendaraan pada alternatif 1:  Jalur loading dock dan mobil dijadikan 1, dengan asumsi kegiatan loading dock dilakukan di luar jam operasional bangunan.  Jalur motor dibuat jalan masuk dan keluar sendiri.  Jalur mobil juga dibuat jalan masuk dan keluar sendiri, ada parkir mobil sistem off street untuk parkir VIP, dan jalur drop off ke arah Timur tapak diantara Galeri dan Teater.  Jalur bus hanya sebatas parkir off street tidak memasuki tapak dengan asumsi terlalu memakan sirkulasi. Gambar 4.24 – Analisa Sirkulasi Kendaraan Alternatif 1 Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 64  Alternatif 2 Jalur kendaraan pada alternatif 2:  Jalur loading dock dipisah dari jalur mobil punya jalur servis sendiri yaitu masuk dari Jalan Murai Mas 1 dan keluar dari sisi Timur tapak. Dan untuk menutupi jalur sirkulasi, dibuat tembok ekspresi di sepanjang jalur tersebut.  Jalur mobil memiliki prinsip yang sama dengan alternatif 1.  Jalur motor juga memiliki prinsip yang sama dengan alternatif 1.  Jalur bus juga memiliki prinsip yang sama dengan alternatif 1. Gambar 4.25 – Analisa Sirkulasi Kendaraan Alternatif 2 Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 65  Alternatif 3 Jalur kendaraan pada alternatif 3:  Jalur loading dock tetap mempunyai jalur sendiri tapi masuk dari sisi Timur tapak dan keluar dari sisi Timur juga.  Jalur mobil memiliki prinsip yang sama dengan alternatif 1.  Jalur motor juga memiliki prinsip yang sama dengan alternatif 1.  Jalur bus juga memiliki prinsip yang sama dengan alternatif 1. Gambar 4.26 – Analisa Sirkulasi Kendaraan Alternatif 3 Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 66

4.1.8.2 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki

Solusi yang ditawarkan adalah:  Membuat halte untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan umum. Peletakan haltenya sendiri dibuat di sisi Barat tapak berdasarkan di analisa pencapaian untuk mengurangi intensitas macet pada Titik 2 lihat analisa pencapaian.  Mengolah lansekap sedemikian rupa agar pengunjung tertarik untuk mengelilingi tapak. Gambar 4.27 – Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 67 4.2 Analisa Fungsional 4.2.1 Pola Kemitraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas kebudayaan dan pariwisata memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam ekonomi kota. Pengembangan sector ini memerlukan program- program terpadu yang bersifat multi sektor. Oleh karena itu, fungsi kebudayaan dan pariwisata merupakan salah satu urusan wajib.

4.2.1.1 Program kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan pada tahun 2006:

1. Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Promosi Pariwisata.  Mengikuti event promosi, pameranexpo budaya.  Pembuatan brosur, leaflet, peta alat promosi budaya dan pariwisata.  Studi banding tentang masalah perkotaan dan pariwisata. 2. Program Pembinaan Terhadap Pelestarian Budaya.  Pengembangan Kreativitas kesenian dan kebudayaan daerah.  Atraksi kesenian budaya dalam rangka promosi pariwisata. 3. Program Peningkatan Kapasitas Daerah.  Penertiban terhadap usaha-usaha pariwisata. 4. Program Peningkatan dan Pengembangan Sarana di Tempat Objek Wisata dan Pariwisata Kota Medan.  Pembuatan papan nama Sapta Pesona, penunjuk arah lokasi daerah tujuan wisata.  Pengembangan sarana informasi wisata. 5. Peningkatan Kualitas Perencanaan,  Penyusunan dokumen perencanaan, program anggaran dan laporan kinerja bidang kepariwisataan. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 68 4.2.1.2 Pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran urusan kebudayaan dan pariwisataan menghasilkan keluaran output sebagai berikut: 1. Terlaksananya event promosi, pameranexpo budaya sebanyak 4 kali yang meliputi pameran di Jakarta sebanyak 2 dua kali, serta Makassar dan Batam. 2. Tersedianya brosur, leaflet, peta alat promosi budaya dan pariwisata, meliputi percetakan : leaflet bahasa Inggris 1.000 exp, leaflet Bahasa Indonesia 2.000 exp, booklet 1.000 exp, hand bag 200 buah, dan CD 200 keping. 3. Terselenggaranya pengembangan Kreativitas kesenian dan budaya daerah, meliputi: Penampilan kesenian dan budaya pada 4 event Medan Fair, PRSU, Ramadhan Fair, Travel Fair. 4. Terselenggaranya atraksi kesenian budaya dalam rangka promosi, meliputi: penyambutan tamu wisata di Belawan, Bandara Polonia, Istana Maimoon, dan Hotel Tiara. 5. Terlaksananya penertiban terhadap usaha – usaha pariwisata, meliputi :  Penertiban pada saat hari raya keagamaan 18 kali.  Penertiban secara berkala 5 kali. 6. Tersedianya papan nama sapta pesona, penunjuk arah lokasi daerah tujuan wisata meliputi : Pembuatan penunjuk arah di 4 empat lokasi. 4.2.1.3 Penyelenggaraan program dan kegiatan urusan kepariwisataan dan kebudayaan selama tahun 2006 berdampak pada: 1. Meningkatnya kunjungan wisatawan asing ke Kota Medan dari 117.539 2. + orang tahun 2005 menjadi 130.761 orang tahun 2006, meningkat hingga 11,25. 3. Meningkatnya wisatawan yang menginap di hotel sehingga mengalami peningkatan yang signifikan dari 65.659 orang tahun 2005 menjadi 94.158 orang tahun 2006, meningkat 33,13 dengan lama tinggal 1 – 2 hari. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 69

4.2.1.4 Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara

Secara organisatoris, penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang kebudayaan dan kepariwisataan menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, dengan mengembangkan koordinasi kepada SKPD yang terkait, termasuk instansi teknis vertikal lainnya.

4.2.1.5 Alokasi dan Realisasi Anggaran

Untuk melaksanakan program dan kegiatan urusan kebudayaan dan pariwisata selama tahun 2006, didukung oleh alokasi anggaran belanja sebesar Rp 2.401.793.854,- yang terdiri dari Belanja Aparatur sebesar Rp 1.937.353.854,- dan Belanja Publik sebesar Rp 464.440.000,- dengan realisasi per 31 Desember 2006 sebesar Rp 2.293.488.342,- atau terjadi selisih +- sebesar Rp. 108.305.512,-.

4.2.1.6 Kondisi Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang kebudayaan dan pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan dilengkapi oleh peralatan dan perlengkapan kantor termasuk mobilair, sarana dan prasarana pelayanan administrasi kantor lainnya. Kendala yang dihadapi adalah kurang memadainya prasarana dan sarana kerja yang dimiliki baik kualitas maupun kuantitasnya.

4.2.1.7 Permasalahan dan Solusi

Walaupun berbagai keluaran out put dan hasil out come yang dicapai selama tahun 2006 cukup signifikan, namun penyelenggaraan urusan kebudayaan dan kepariwisataan tetap masih dihadapkan pada berbagai masalah dan kendala yang kompleks. Ada 3 pokok permasalahan dalam penyelenggaraan fungsi kebudayaan dan kepariwisataan: 1. Pemasaran budaya dan kepariwisataan belum dilakukan secara terkoordinasi, holistik dan terintegrasi. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 70 2. Potensi objektif dari seluruh objek wisata yang ada masih belum ditata, dibangun dan dikembangkan secara terencana, sehingga Kota Medan dapat berkembang menjadi Wisata Bahari, Wisata Belanja, Wisata Makanan dan Wisata Budaya serta Aneka Wisata, dan internasional. 3. Masih rendahnya citra pariwisata kota, sebagai akibat kurangnya destinasi pariwisata berdaya saing tinggi. Berbagai solusi sebagai tindak lanjut dalam menanggulangi masalah- masalah penyelenggaraan urusan kebudayaan dan kepariwisataan dimasa yang akan datang, perlu mempertimbangkan dilakukannya upaya-upaya sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengembangan pemasaran pariwisata. 2. Meningkatkan pengembangan destinasi pariwisata. 3. Pengembangan kemitraan melalui pengembangan dan peningkatan profesionalisme dan daya saing SDM pariwisata serta peningkatan kualitas hasil penelitian dan pengembangan pariwisata.

4.2.2 Analisa Pengguna

Sebagai tempat pelatihan, pembinaan, pameran, dan pertunjukan seni yang memprioritaskan komunitas, maka komunitas yang dipilih adalah mulai dari cukup berkembang sampai dengan berkembang. Berikut data komunitas di Medan mulai dari cukup berkembang sampai dengan berkembang dan terpilih sesuai subsektor yang digunakan sesuai penjelasan pada Bab 2. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 71 Tabel 4.1 – Komunitas Yang Terpilih No. Nama Komunitas Subsektor Jumlah Anggota Basecamp Pertumbuhan 1 2 3

1. Akademi Berbagi Medan

AKBER MEDAN Riset dan Pengembangan 20 Tidak ada ●

2. Lomonesia Medan

Video, Film, dan Fotografi 30 Tidak ada ●

3. Medan Street Hunting

Video, Film, dan Fotografi 30 Tidak ada ●

4. Sendal Jepit

Video, Film, dan Fotografi 20 Ada ●

5. Medan Photography Net

MPClub Video, Film, dan Fotografi 20 Tidak ada ●

6. Film Opick Picture

Video, Film, dan Fotografi 20 Ada ●

7. Semesta Film

Video, Film, dan Fotografi 20 Ada ●

8. Fiksi Mini Medan

Riset dan Pengembangan Video, Film, dan Fotografi 200 aktif sekitar 20 Tidak ada ●

9. Blogger Sumut

Riset dan Pengembangan 500 Tidak ada ● Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 72

10. Medan Art MeArt

Desain, Seni Pertunjukan 5 orang Tidak ada ●

11. Medan Movement

Musik, Seni Pertunjukan 50 Tidak ada ●

14. Avatar Magic Community

Seni Pertunjukan 15 Ada ●

15. Management

Magic Tallent Seni Pertunjukan 20 Ada ●

16. Grammar Family

Seni Pertunjukan 30 Tidak ada ●

20. Komunitas Tari Daerah

Seni Pertunjukan 20 Ada ● Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Dari data tersebut diperoleh: Tabel 4.2 – Mean Jumlah Anggota No. Subsektor Jumlah Rata-rata Jumlah Anggota Mean Jumlah Anggota

1. Video, Film, dan

Fotografi 6 20-50 orang 50+202 = 35

2. Seni Pertunjukan

6 15-60 orang 60+152 = 37.5

3. Riset dan

Pengembangan 3 20-50 orang 50+202 = 35

4. Musik

1 20-50 orang 20+202 = 35 Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 73 Tabel 4.3 – Pertumbuhan Komunitas No. Tahun Video, Film, Fotografi Riset Pengemban gan Musik Design Seni Pertunjukan Tum buh Total Tum buh Total Tum buh Total Tum buh Total Tum buh Total 1. 2000 1 1

2. 2000-2006

1 2 3. 2007-2009 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1

4. 2010-2012

4 8 3 4 2 3 1 2 5 6 Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Program Kegiatan  Subsektor seni dan pertunjukan. Tabel 4.4 – Frekuensi Pemakaian Fasilitas Subsektor Seni dan Pertunjukan No. Kegiatan Tempat Pengguna Frekuensi Memakai Frekuensi Dalam 7 Hari

1. Teater

Teater Komunitas 2-3 jam 1-2 kali seminggu

2. Teater

Teater Murid SMAN 3 2-3 jam 1 kali seminggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2000 2000- 2006 2007- 2009 2010- 2012 Video, Film, Fotografi Riset Pengembangan Musik Design Seni Pertunjukan Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 74 Ekstrakulikuler SMAN 4 2-3 jam 1 kali seminggu

3. Cheerleaders

Open Space Murid Ekstrakulikuler SMAN 1 2-3 jam 1 kali seminggu SMAN 2 2-3 jam 1 kali seminggu SMAN 3 2-3 jam 1 kali seminggu SMAN 4 2-3 jam 1 kali seminggu

4. Modern

Dance Amfiteater Murid Ekstrakulikuler SMAN 1 2-3 jam 1 kali seminggu SMAN 2 2-3 jam 1 kali seminggu SMAN 3 2-3 jam 1 kali seminggu SMAN 4 2-3 jam 1 kali seminggu

5. Magic Show

Amfiteater Komunitas 2-3 jam 1 kali seminggu

6. Street Art

Tembok Ekspresi Komunitas 6-8 jam 1 kali seminggu

7. Seni

Pertunjukan Amfiteater Anak-anak TK 2-3 jam - SD 2-3 jam - SMP 2-3 jam - Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 75  Subsektor musik. Tabel 4.5 – Frekuensi Pemakaian Fasilitas Subsektor Musik Sumber: Hasil Olah Data Primer survey  Subsektor riset dan pengembangan. Tabel 4.6 – Frekuensi Pemakaian Fasilitas Subsektor Riset dan Pengembangan No. Kegiatan Tempat Pengguna Frekuensi Memakai Frekuensi Dalam 7 Hari 1. Kuliah Umum Geladeri Komunitas Pengunjung AKBER MEDAN 2-3 jam 1 kali seminggu BLOGGER SUMUT 2-3 jam 1 kali seminggu

2. Seminar

Geladeri Pengunjung menyewa gedung 5-6 jam 1 kali sebulan Sumber: Hasil Olah Data Primer survey No . Kegiatan Tempat Pengguna Frekuensi Memakai Frekuensi Dalam 7 Hari 1. Accoustic Band Rooftop Akustikisme Komunitas 2-3 jam 2-3 kali seminggu

2. Accoustic

Bandfolksong Rooftop Akustikisme Murid Ekstrakuliku ler SMAN 1 5 band 1-2 jam 1 kali seminggu SMAN 3 5 band 1-2 jam 1 kali seminggu Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 76  Subsektor video, film, dan fotografi. Tabel 4.7 – Frekuensi Pemakaian Fasilitas Subsektor Video, Film, dan Fotografi No. Kegiatan Tempat Pengguna Frekuensi Memakai Frekuensi Dalam 7 Hari

1. Pameran

Galeri Semua Seharian Setiap hari

2. Pemutaran

Film Geladeri Komunitas dan Pengunjung Opick Picture 2-3 jam 1 kali seminggu Semesta Film 2-3 jam 1 kali seminggu Fiksi Mini Medan 2-3 jam 1 kali seminggu Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Dari tabel diatas dapat disimpulkan jadwal shift yang ditawarkan untuk masing-masing kegiatan, sebagai berikut: Tabel 4.8 – Jadwal Kegiatan Yang Ditawarkan No. Pengguna Kegiatan Tempat Hari Jam

1. Komunitas

Latihan Teater Teater Senin 08:00 – 11:00 Rabu 08:00 – 11:00

2. Ekstrakul

ikuler SMAN 3 Latihan Teater Teater Senin 15:00 – 17:00 SMAN 4 Latihan Teater Teater Rabu 15:00 – 17:00

3. Ekstrakul

ikuler SMAN 1 Latihan Cheers Open Space Senin 15:00 – 17:00 SMAN 2 Latihan Cheers Open Space Selasa 15:00 – 17:00 SMAN 3 Latihan Cheers Open Space Rabu 15:00 – 17:00 SMAN 4 Latihan Cheers Open Space Kamis 15:00 – 17:00 Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 77

4. Ekstrakul

ikuler SMAN 1 Modern Dance Amfiteater Senin 15:00 – 17:00 SMAN 2 Modern Dance Amfiteater Selasa 15:00 – 17:00 SMAN 3 Modern Dance Amfiteater Rabu 15:00 – 17:00 SMAN 4 Modern Dance Amfiteater Kamis 15:00 – 17:00

5. Komunitas

Latihan Akustik Band Rooftop Akustikisme Selasa 19:00 – 21:00 Kamis 19:00 – 21:00

6. Ekstrakul

ikuler SMAN 1 Band 1 Latihan Band Rooftop Akustikisme Senin 15:00 – 17:00 Band 2 Latihan Band Rooftop Akustikisme Selasa 15:00 – 17:00 Band 3 Latihan Band Rooftop Akustikisme Rabu 15:00 – 17:00 Band 4 Latihan Band Rooftop Akustikisme Kamis 15:00 – 17:00 Band 5 Latihan Band Rooftop Akustikisme Jumat 15:00 – 17:00 SMAN 3 Band 1 Latihan Band Rooftop Akustikisme Senin 17:00 – 19:00 Band 2 Latihan Band Rooftop Akustikisme Selasa 17:00 – 19:00 Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 78 Band 3 Latihan Band Rooftop Akustikisme Rabu 17:00 – 19:00 Band 4 Latihan Band Rooftop Akustikisme Kamis 17:00 – 19:00 Band 5 Latihan Band Rooftop Akustikisme Jumat 17:00 – 19:00 Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Tabel 4.9 – Jadwal Show No. Pertunjukan Range Show Jam Tempat HTM Rp

1. Teater

1 x sebulan Minggu malam Teater 50.000 umum 25.000 pelajar

2. Fotografi

Setiap hari Setiap hari Galeri Ekspresi 50.000 umum 25.000 pelajar

3. Seminar

1 x seminggu Jumat malam Geladeri Ekspresi 50.000 umum 25.000 pelajar

4. Tari Drama

tradisional 1 x sebulan Minggu siang- sore Amfiteater 50.000 umum 25.000 pelajar

5. Graffiti

1 x seminggu Sabtu pagi-sore Tembok Ekspresi Galeri 50.000 umum 25.000 pelajar

6. Film

1 x seminggu Senin malam Geladeri 50.000 umum 25.000 pelajar

7. Gigs

1 x sebulan Sabtu malam diikuti dengan modern dance dan magic show. Rooftop Akustikisme 50.000 umum 25.000 pelajar

8. Cheerleaders

1 x sebulan Sabtu siang- sore Amfiteater 50.000 umum 25.000 pelajar Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 79

9. Festival

TK 1 x sebulan Sabtu pagi Amfiteater 50.000 umum 25.000 pelajar SD 1 x sebulan Minggu pagi Amfiteater 50.000 umum 25.000 pelajar SMP 1 x sebulan Minggu siang Amfiteater 50.000 umum 25.000 pelajar Sumber: Hasil Olah Data Primer survey Berdasarkan grafik pertumbuhan komunitas dan program kegiatan yang ditawarkan pada table-tabel di atas, maka dapat disimpulkan: PROYEKSI PENGGUNA KOMUNITAS  Video, Film, dan Fotografi P 2012 = P 2009 x 1 + r n 190 = 35 x 1 + r 3 5.42 = 1 + r 3 3 √5.42 = 1 + r 1,75 = 1 + r r = 0,75 Berdasarkan program kegiatan, pemakaian fasilitas adalah setiap hari 1 minggu. Maka didapat perhitungan dalam 1 minggu yaitu jumlah anggota 7 hari. = 1018 7 = 145 anggota Subsektor ini menggunakan fasilitas Galeri dan Geladeri. Maka 145 anggota dibagi lagi menjadi 2. Didapat 72.7 73 anggota. P 2032 = P 2012 x 1 + r n P 2032 = 190 x 1 + 0.75 3 P 2032 = 190 x 5.35 P 2032 = 1018 anggota Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 80  Seni Pertunjukan P 2012 = P 2009 x 1 + r n 140 = 45 x 1 + r 3 3.1 = 1 + r 3 3 √3.1 = 1 + r 1,45 = 1 + r r = 0,45 Berdasarkan program kegiatan, pemakaian fasilitas adalah setiap hari. Maka didapat perhitungan dalam 1 minggu yaitu jumlah anggota 7 hari. = 427 7 = 61 anggota Subsektor ini menggunakan fasilitas Teater dan Amfiteater. Maka 61 anggota dibagi lagi menjadi 2. Didapat 30.5 30 anggota.  Riset dan Pengembangan P 2012 = P 2009 x 1 + r n 140 = 25 x 1 + r 3 5.6 = 1 + r 3 3 √5.6 = 1 + r 1,77 = 1 + r r = 0,77 Pemakaian fasilitas dalam 1 minggu = Jumlah anggota 7 hari =784 7 = 112 anggota Subsektor ini menggunakan fasilitas Geladeri. Karena jumlah anggota yang memakai fasilitas ini terlalu banyak, maka dibagi lagi ke dalam jadwal penggunaan gedung. Dari data jadwal pemakaian fasilitas didapat bahwa pemakaian Geladeri adalah 2 kali seminggu. Maka jumlah anggota dibagi menjadi 2. Didapat 56 anggota. P 2032 = P 2012 x 1 + r n P 2032 = 140 x 1 + 0.45 3 P 2032 = 140 x 3.04 P 2032 = 426.8 ~ 427 anggota P 2032 = P 2012 x 1 + r n P 2032 = 140 x 1 + 0.77 3 P 2032 = 140 x 5.6 P 2032 = 784 anggota Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 81  Musik P 2012 = P 2009 x 1 + r n 50 = 10 x 1 + r 3 5 = 1 + r 3 3 √5 = 1 + r 1,7 = 1 + r r = 0,7 Pada subsektor ini menggunakan fasilitas Rooftop Akustikisme. Karena jumlah anggota yang memakai fasilitas ini terlalu banyak, maka dibagi lagi ke dalam jadwal penggunaan gedung. Dari data jadwal pemakaian fasilitas didapat bahwa pemakaian Rooftop Akustikisme adalah 6 kali seminggu. Maka jumlah anggota dibagi menjadi 6. Didapat 41 anggota. Dengan asumsi di dalam 1 band terdapat 5 anggota, maka yang menggunakan fasilitas per hari sebanyak 8 band. PROYEKSI PENGUNJUNG  Galeri Berdasarkan tabel kegiatan, Galeri digunakan untuk melihat pameran fotografi dan graffiti. Untuk fotografi, para fotografer rata-rata bisa menghasilkan 1-5 foto per hari. Dari data komunitas yang dipilih terdapat ±100 anggota fotografi. Dari data tersebut didapat bahwa dalam sekali pameran dapat menghasilkan 500 foto. Untuk graffiti, anggota komunitas rata-rata bisa menghasilkan 1 graffiti dalam waktu 1-2 hari. Dari data komunitas yang dipilih terdapat 5 anggota. Dari data tersebut didapat bahwa dalam sekali pameran dapat menghasilkan 10 graffiti. Berdasarkan Data Arsitek, kapasitas untuk 1 barang pameran barang gantung adalah 3-5 m 2 . Maka: P 2032 = P 2012 x 1 + r n P 2032 = 50 x 1 + 0.7 3 P 2032 = 50 x 5 P 2032 = 250 anggota Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 82 Tabel 4.10 – Jumlah Besaran Ruang Galeri pengunjung No. Jenis Pameran Besaran Ruang m 2

1. Fotografi

500 x 3 = 1500

2. Lukisan

50 x 3 = 150

3. Graffiti

10 x 3 = 30 TOTAL 1680 Sumber: Hasil Olah Data Primer  Teater Untuk fasilitas ini bergerak dari sasaran pengguna yang paling besar, yaitu murid SMA sekitar 400-500 siswa. Dimana jumlah ini merupakan jumlah terbesar dan peningkatan jumlahnya selalu statis bahkan cenderung fluktuatif survey. Maka kapasitas bangku yang dibutuhkan adalah: 500 x 0.5 = 250 m 2 .  Geladeri Sasaran utama pengguna fasilitas ini adalah penduduk kota Medan di Kecamatan Medan Sunggal. Karena fasilitas ini selalu disewakan untuk seminar sebagai salah satu sumber dana. Menurut RUTRK, perkiraan jumlah penduduk kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2030 berjumlah 127.717 jiwa. Dimana jumlah ini sudah termasuk 3 sektor dan memiliki standard bangku sebanyak 700-800 bangku Data Arsitek. Karena kapasitas bangku terlalu banyak, maka dibagi lagi menjadi 4 sesuai jadwal kegiatan seminar yang dilakukan. Didapat bahwa: 8004 = 200 bangku. Besaran ruang untuk duduk adalah 200 x 0.5 = 100 m 2 . Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 83  Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan dalam Pusat Kreativitas Seni ini terdiri dari: pengunjung, pengelola, dan servis. Tabel 4.11 – Tabel Aktivitas Pengunjung No. Pengunjung Range Aktivitas 1. Anak-anak TK - SD Bermain, melakukan pertunjukan jika ada festival dan hanya di weekend, menonton pertunjukan.

2. Remaja

SMP Bermain, melakukan pertunjukan jika ada festival dan hanya di weekend, menonton pertunjukan.

3. Remaja

SMA Menjalani kegiatan ekskul, bermain, melakukan pertunjukan, menonton pertunjukan.

4. Dewasa

Mahasiswa Mengajari yang lebih muda, berkumpul, melakukan pertunjukan.

5. Orang tua

Menonton pertunjukan. Sumber: Hasil Olah Data Primer Tabel 4.12 – Tabel Aktivitas Pengelola dan Servis No. Pelaku Kegiatan Aktivitas 1. Pengelola Mengelola dan mengurus segala bentuk perawatan dan jalannya fungsi sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 84

2. Servis

Menjalankan aktivitas pemeliharaan, perawatan serta menjaga keadaan bangunan dalam kondisi optimal. Sumber: Hasil Olah Data Primer  Kegiatan Tabel 4.13 – Tabel Kegiatan Pengguna FUNGSI FASILITAS PENGGUNA KEGIATAN FASILITAS UTAMA GALERI Pengelola  Mengatur administrasi.  Memeriksa kondisi barang. Anggota Komunitas  Melayani pengunjung. Pengunjung  Melihat dan menyaksikan produk kreatif yang dipamerkan  Membeli produk yang dipamerkan sebagai salah satu sumber dana.  Isoma. FASILITAS PENUNJANG TEATER Pengelola  Mengatur administrasi  Mengawasi Komunitas dan Anak SMA  Berlatih tari, drama, drama musikal.  Melakukan pertunjukan.  Isoma Pengunjung  Menonton pertunjukan. AMFITEATER Pengelola  Mengelola area pertunjukan ruang luar.  Mengatur administrasi. Anggota Komunitas, Murid TK, SD, SMP,  Melakukan pertunjukan. Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 85 SMA, pengunjung. Pengunjung  Menyaksikan pertunjukan. GELADERI Anggota Komunitas  Mengatur administrasi  Melayani pengunjung. Pengunjung  Mendengarkan seminar. ETALASE Pengelola  Melayani pengunjung.  Mengatur administrasi. Pengunjung  Membeli souvenir. CAFE Pengunjung  Makan dan minum.  Duduk-duduk.  Ngobrol. ROOFTOP AKUSTIKISME Anggota Komunitas, Murid SMA  Nge-band akustik. FASILITAS ADMINISTRASI KANTOR PENGELOLA Manager Karyawan  FASILITAS SERVICE POS SATPAM Satpam  Menjaga keamanan.  Isoma Karyawan  Menyimpan barang.  Membersihkan KMWC.  Menghidupkan dan mematikan genset. FASILITAS PARKIR Pengelola  Memarkirkan kendaraan Pengunjung Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 86

4.2.3 Program Ruang Fasilitas

NAMA RUANG ELEMEN RUANG JUM LAH RUA NG UNI T KAP ASI TAS ORA NG UNI T STANDART TOTAL LUAS m 2 SUMB ER UTAMA GALERI Lobby dan Area Duduk 1 50 1.1 m 2 orang 50 ASS Tempat Pameran 1 410 3-5 m 2 unit 1230 NAD Toile t Pria Bilik 4 1 2 m 2 orang 8 NAD Urinoir 4 1 1.1 m 2 orang 4.4 NAD Wastafel 2 1 1 m 2 orang 2 NAD Toile t Wani ta Bilik 5 1 2 m 2 orang 10 NAD Wastafel 5 1 1 m 2 orang 5 NAD Subtotal 1305.5 Sirkulasi 30 dari Subtotal 391.65 TOTAL 1697.15 TEATER Lobby Hall Non Smoking 1 50 1 m 2 orang 50 ASS Smoking 1 30 1 m 2 orang 30 ASS Auditorium 1 500 0.6 m 2 orang 300 NAD Panggung Utama 1 - - 230 TSS Panggung Samping 3 - - 207 NAD Ruang ganti Ruang ganti penyanyi solo 3 1 5 m 2 orang 15 NAD Ruang ganti penyanyi koor 1 20 2.75 m 2 orang 55 NAD Ruang ganti anggota musik 1 20 2 m 2 orang 40 NAD Ruang ganti figuran 1 10 1.65 m 2 orang 16.5 NAD Ruang persiapan ruang tunggu artis 2 5 5 m 2 orang 50 NAD Ruang Latihan 1 50 1.4 m 2 orang 70 NAD Ruang pribadi Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 87 Ruang staff 1 30 1 m 2 orang 30 ASS Ruang administrasi 1 30 1 m 2 orang 30 ASS Ruang pimpinan 1 30 1 m 2 orang 30 ASS Gudang Gudang dekorasi 1 1 300 m 2 unit 300 NAD Gudang Bangku 1 1 200 m 2 unit 200 NAD Ruang suara tekanan rendah 1 1 10 m 2 unit 10 NAD Ruang suara tekanan sedang 1 1 10 m 2 unit 10 NAD Ruang suara tekanan tinggi 1 1 10 m 2 unit 10 NAD Ruang panel + kontrol lighting 1 1 30 m 2 orang 30 NAD Toile t Pria Bilik 5 1 2 m 2 orang 10 NAD Urinoir 4 1 1.1 m 2 orang 4.4 NAD Wastafel 2 1 1 m 2 orang 2 NAD Toile t Wani ta Bilik 3 1 2 m 2 orang 6 NAD Wastafel 2 1 1 m 2 orang 2 NAD Subtotal 1777.9 Sirkulasi 30 dari Subtotal 533.37 TOTAL 2311.27 GELADE RI Lobby Hall Non Smoking 1 50 1 m 2 orang 50 ASS Smoking 1 30 1 m 2 orang 30 ASS Ruang Seminar 1 200 0.6 m 2 orang 120 NAD Ruang Baca 1 20 0.9 m 2 orang 18 ASS Ruang Pribadi Ruang staff 1 50 1 m 2 orang 50 ASS Ruang administrasi 1 50 1 m 2 orang 50 ASS Ruang pimpinan 1 1 30 m 2 orang 30 ASS Toile t Pria Bilik 3 1 2 m 2 unit 6 NAD Urinoir 4 1 1.1 m 2 unit 4.4 NAD Wastafel 2 1 1 m 2 unit 2 NAD Toile t Wani ta Bilik 3 1 2 m 2 unit 6 NAD Wastafel 2 1 1 m 2 unit 2 NAD Gudang 1 1 20 m 2 unit 20 ASS Subtotal Sirkulasi 30 dari Subtotal Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 88 TOTAL 504.92 AMFITE ATER Auditorium 1 200 0.6 m 2 orang 120 TSS Panggung 1 1 64 m 2 64 Studi Ruang persiapan ruang ganti artis 2 5 5 m 2 orang 50 NAD Backstage 1 1 24 m 2 unit 24 Studi Ruang ganti Ruang ganti penyanyi solo 1 1 5 m 2 orang 5 NAD Ruang ganti anggota musik 1 10 2 m 2 orang 20 NAD Ruang ganti figuran 1 5 1.65 m 2 orang 8.25 NAD Gudang 1 1 20 m 2 unit 20 ASS Subtotal 311.25 Sirkulasi 30 dari Subtotal 93.375 TOTAL 404.6 ETALAS E Kasir 1 1 4 m 2 unit 4 NAD Display 1 1 70 m 2 unit 70 Survey Ruang menyimpan file 1 20 1 m 2 20 Survey Subtotal 94 Sirkulasi 30 dari Subtotal 28.2 TOTAL 122.2 CAFÉ Ruang makan 1 100 1.8 m 2 orang 180 TSS Dapur basah 1 - 30 ruang makan 54 TSS Dapur kering 1 - 20 dapur basah 36 TSS Toil et pria Bilik 8 1 2 m 2 unit 16 NAD Urinoir 6 1 1.1 m 2 unit 6.6 NAD Wastafel 4 1 1 m 2 unit 4 NAD Toil et Wan ita Bilik 8 1 2 m 2 unit 16 NAD Wastafel 4 1 1 m 2 unit 4 NAD Gudang 1 1 14 dapur basah 7.56 TSS Subtotal 324.16 Sirkulasi 30 dari Subtotal 97.248 TOTAL 421.08 REKRE Open Plaza 1 1 1319 m 2 1319 TSS Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 89 ASI Space TOTAL 1319 IBADAH Musholla Area Ibadah 1 20 0.6 x 1.2m 2 org 14.4 NAD Tempat Wudhu Wanita 1 10 0.6 x 1.2m 2 org 7.2 NAD Pria 1 10 0.6 x 1.2m 2 org 7.2 NAD Janitor 1 1 16 m 2 unit 16 ASS Subtotal 44.8 Sirkulasi 30 dari Subtotal 13.44 TOTAL 58.24 PARKIR Parkir Parkir roda 2 374 1x2.25 841.5 NAD Parkir roda 4 125 3x5 1875 NAD Parkir bus 2 3x12 72 NAD Subtotal 2788.5 Sirkulasi 30 dari Subtotal 836.55 TOTAL 3625.05 TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN 11603.92 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Beatrice – 090406049 90

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar

Faktor-faktor yang mewujudkan bentuk:  Fungsi Batasannya adalah pemenuhan aktifitas manusia, tercakup di dalamnya kondisi alami. Suatu bangunan dikatakan fungsional apabila dalam pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara cepat dan tidak mempunyai unsur-unsur yang tidak berguna.  Simbol Batasannya dalam dunia Arsiitektur pengenalan suatu symbol merupakan suatu proses yang terjadi pada individu dan masyarakat. Melalui panca indera, manusiamendapat stimulasi, kemudia pra persepsi dan selanjutnya persepsi. Persepi sangat dipengaruhi oleh perjalanan hidup, termasuk pengalaman pendidikan atau intelektual seseorang.  Teknologi Struktur dan Bahan Batasannya struktur dan bahan sangat penting dalam Arsitektur. Bahan terkait dengan struktur, begitu pula sebaliknya. Struktur mengandung keindahan karena ia dibuat berdasarkan keindahan. Konsep dasar pada kasus proyek Pusat Kreattifitas Seni adalah bagaimana menerapkan Arsitektur Ekspresionisme yang sangat dikenal dengan ke- ‘ego’-an dan irasional untuk menciptakan ekspresi di setiap fungsi bangunan. 5.2 Rencana Tapak 5.2.1 Konsep Entrance