Metode Ekstraksi Kromatografi Isolasi dan Karakterisasi Triterpenoid dari Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.)

11 Saponin adalah sekelompok senyawa dengan struktur triterpenoid yang mengikat satu atau lebih gula sehingga memiliki sisi hidrofil dan lipofil dengan penggocokan akan menimbulkan buih Saifudin dkk., 2011. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan yang kuat, dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air, pada konsentrasi rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah merah Robinson, 1995. Uji saponin sederhana adalah dengan mengocok ekstrak alkohol air dari tumbuhan dalam tabung reaksi, maka akan terbentuk busa yang bertahan lama pada permukaan cairan Harborne, 1987.

2.2.6 Tanin

Tanin merupakan salah satu senyawa metabolitme sekunder yang termasuk kedalam golongan polifenol yang terdapat dalam tumbuhan, yang mempunyai rasa sepat dan memiliki kemampuan menyamakan kulit.Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu Harborne, 1987.

2.3 Metode Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses penarikan zat aktif yang terdapat dalam tumbuhan dengan pelarut yang sesuai. Metode ekstraksi terdiri dari maserasi, perkolasi, Soxhlet, refluks, dan destilasi uap. Maserasi dan perkolasi merupakan metode yang paling sederhana dan ekonomis Sarker dkk., 2006. Maserasi adalah ekstraksi simplisia dengan menggunakan pelarut beberapa kali pengadukan pada suhu kamar sedangkan perkolasi adalah ekstraksi dengan 12 pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnnya dilakukan pada suhu kamar Depkes RI., 2000.

2.4 Kromatografi

International Union Of Pure and Applied Chemistry IUPAC 1993 mendefinisikan kromatografi adalah metode pemisahan secara fisika yang mana komponen-komponen yang akan dipisahkan terbagi diantara dua fase, yang satu fase diam sementara yang lain adalah fase gerak yang bergerak kearah tertentu Gandjar dan Rohman, 2012. Cara-cara kromatografi dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari fase diam, yang berupa zat padat atau cair.Jika fase diam berupa zat padat disebut kromatografi serapan, jika berupa zat cair disebut kromatografi partisi. Karena fase gerak berupa zat cair atau gas maka terdapat 4 macam sistem kromatografi, yaitu: 1. Fase gerak zat cair - fase diam padat kromatografi serapan: - Kromatografi lapis tipis - Kromatografi kolom 2. Fase gerak gas - fase diam padat - Kromatografi gas - padat 3. Fase gerak zat cair - fase diam zat cair kromatografi partisi - Kromatografi kertas 4. Fase gerak gas - fase diam cair - Kromatografi gas - cair 13 - Kromatografi kolom kapiler Pemisahan dengan kromatografi tergantung pada kenyataan bahwa senyawa-senyawa yang dipisahkan terdistribusi diantara fase gerak dan fase diam dalam perbandingan yang sangat berbeda-beda dari satu senyawa terhadap senyawa yang lain Sastrohamidjojo, 1991. 2.4.1 Kromatografi lapis tipis Kromatografi lapis tipis KLT adalah metode pemisahan fisikokimia.Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir fase diam, ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisahkan, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita. Setelah plat atau lapisan diletakkan dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak, pemisahan terjadi selama perambatan kapiler.Senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan Stahl,1985. Pendeteksian bercak hasil pemisahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, untuk senyawa tak berwarna cara yang paling sederhana adalah dilakukan pengamatan dengan sinar ultraviolet. Beberapa senyawa organik bersinar atau berfluorosensi jika disinari dengan sinar ultraviolet gelombang pendek 254 nm atau gelombang panjang 366 nm, jika dengan cara itu senyawa tidak dapat dideteksi maka harus dicoba disemprot dengan pereaksi yang membuat bercak tersebut tampak yaitu pertama tanpa pemanasan, kemudian bila perlu dengan pemanasan Gritter dkk., 1991; Stahl, 1985.

a. Fase diam lapisan penyerap