Pengertian Domain Perilaku Perilaku

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku

2.1.1. Pengertian

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang didapat atau diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoadmodjo, 2003. Macam-macam perilaku menurut Notoadmodjo 2003, dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi 2 dua, yaitu: 1. Perilaku tertutup Cover behavior Repon atau reaksi terhadap stimulus yang masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, dan sikap yang tejadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum diamati. 2. Perilaku terbuka Over behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah dapat diamati oleh orang lain.

2.1.2. Domain Perilaku

Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau ransangan dari luar organisme atau orang namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut Universitas Sumatera Utara 9 dengan determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedaka menjadi dua yaitu: 1. Determinan atau faktor internal yakni : karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebangainya. 2. Determinan atau faktor eksternal yakni : lingkungan baik, lingkungan fisik, sosial budaya, tingkat pendapatan, politik dan sebagainya Notodmodjo, 2003 Menurut Notoadmodjo 2003, ada beberapa gangguan perilaku pada masa premenopause diantaranya : 1. Depresi menstrual yang merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan yang tidak lengkap. 2. Perubahan kehidupan seksual akan terjadi kegairahan seksual yang luar biasa hingga kemungkinan melakukan masturbasi dan dapat juga bersikap dingin. 3. Obsesi untuk hamil lagi yang ingin mempertahankan kapasitas reproduksi dan kemudahan. 4. Ilusi mempertanyakan apakah suaminya cukup berharga dalam hidupnya.

2.2. Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Ibu Yang Menikah Di Usia dini Dalam Pemenuhan Gizi Balita Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2012

1 48 129

Perkawinan Usia Dini Dalam Perspektif Pluralisme Hukum (Studi Kasus di Desa Saentis Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

3 57 138

Permasalahan Kesehatan Ibu dan Bayi Pada Kehamilan Usia Dini di Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Riau

0 0 10

Permasalahan Kesehatan Ibu dan Bayi Pada Kehamilan Usia Dini di Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Riau

0 0 2

Permasalahan Kesehatan Ibu dan Bayi Pada Kehamilan Usia Dini di Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Riau

0 0 5

Permasalahan Kesehatan Ibu dan Bayi Pada Kehamilan Usia Dini di Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Riau

0 0 23

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN DAN PERSALINAN USIA DINI DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN ORANG TUA MENIKAHKAN PUTRINYA DI USIA DINI DI DESA KASIKAN KECAMATAN TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2014

0 0 28

2.1.2. Domain Perilaku - Hubungan Pengetahua Tentang Kehamilan Dan Persalinan Usia Dini Dengan Sikap Dan Tindakan Orangtua Menikahkan Putrinya Di Usia Dini di Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2014

0 0 29

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahua Tentang Kehamilan Dan Persalinan Usia Dini Dengan Sikap Dan Tindakan Orangtua Menikahkan Putrinya Di Usia Dini di Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2014

0 0 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN DAN PERSALINAN USIA DINI DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN ORANG TUA MENIKAHKAN PUTRINYA DI USIA DINI DI DESA KASIKAN KECAMATAN TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 15