paru berasal dari truncus vagus dan simpatis, dengan eferen ke otot bronkus dan aferen dari membran mukus dari bronkiolus dan alveolus Ellis, 2006.
2.2 Tumor Ganas Paru
2.2.1 Definisi
Istilah kanker paru digunakan untuk tumor-tumor yang berasal dari epitel pernapasan bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Mesotelioma, limfoma, dan
tumor stroma sarkoma berbeda dengan kanker paru epitel. Menurut WHO, ada empat tipe sel mayor yang mencapai 88 dari seluruh neoplasma paru primer,
yaitu squamous epidermoid carcinoma, small cell disebut juga oat cell carcinoma, adenocarcinoma termasuk bronchoalveolar, dan large cell disebut
juga large cell anaplastic carcinoma. Sisanya termasuk undifferentiated carcinomas, carcinoids, bronchialgland tumors termasuk adenoid cystic
carcinomas dan mucoepidermoid tumors, dan tipe tumor yang langka. Diperlukan diagnosis secara histologi yang tepat untuk menentukan jenis
keganasan yang terjadi karena akan berpengaruh terhadap respon terapi yang diberikan Minna, 2005.
2.2.2 Epidemiologi
Berdasarkan insidensi dan angka kematian, kanker paru telah menjadi yang terbanyak di dunia sejak tahun 1985. Secara global, kanker paru adalah
kanker yang paling banyak angka kejadian baru dengan 1,35 juta kasus dan 12,4 dari seluruh kejadian baru kanker dan angka kematian 1,18 juta kasus dan 17,6
dari total kematian akibat kanker Cruz, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Gambar perkiraan kanker berdasarkan jenis kelamin. Sumber : Dela Cruz, C. S., Tanoue, L. T., Matthay, R. A., 2011. Lung Cancer :
Epidemiology, Etiology, and Prevention. Elsevier Inc.
2.2.3 Faktor Resiko
a. Merokok Sekitar 90 dari penderita kanker paru merupakan perokok. Usia anak-
anak dan dewasa muda lebih mudah mengalami kerusakan DNA akibat paparan asap rokok daripada orang dewasa. Resiko terkena kanker paru setelah berhenti
merokok tergantung pada tingkat konsumsi rokok. Seseorang yang mengonsumsi 1-20 batang rokok setiap hari beresiko 1,6 kali terkena kanker paru setelah
berhenti merokok selama 16 tahun. Seseorang dengan konsumsi rokok lebih dari 21 batang setiap hari beresiko 4 kali lipat terkena kanker paru setelah 16 tahun
berhenti merokok dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok Abraham, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan U.S. Environmental Protection Agency EPA, kira-kira 3.000 orang dewasa yang tidak merokok meninggal dunia akibat kanker paru setiap
tahunnya karena menghirup asap rokok orang lain. Resiko kematian akibat kanker paru 30 lebih besar bagi orang yang tidak merokok yang tinggal bersama
perokok dibandingkan yang tidak tinggal bersama perokok Abraham, 2005.
b. Pekerjaan Paparan terhadap zat seperti arsenik, asbestos, berilium, clorometileter,
krom, hidrokarbon, gas mustard, nikel, dan radiasi termasuk radon dikaitkan dengan perkembangan kanker paru. Paparan asbestos pada perokok dihubungkan
dengan resiko sinergis perkembangan karsinoma bronkogenik. Paparan radon pada tambang bawah tanah dengan ventilasi yang buruk juga dikaitkan dengan
meningkatnya resiko kanker paru Abraham, 2005. Faktor resiko pekerjaan yang paling banyak ialah paparan asbestos.
Penelitian menunjukkan paparan radon berhubungan 10 dari seluruh kasus kanker paru, sementara polusi udara luar ruangan berhubungan 1-2 Tan, 2014.
2.2.4 Patofisiologi