36
2907Ka.BPH2014 tertanggal 15 Januari 2014, gugur dengan sendirinya, demikian diutarakan Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian ESDM,
Saleh Abdurrahman. Jumat, 21022104. Dengan terbitnya Permen ESDM No. 06 tahun 2014 tersebut, maka nelayan dengan kapal dibawah atau diatas 30 Gross
ton GT dapat membeli BBM Bersubsidi dengan volume sebanyak 25 kiloliter per bulan. “Permen ESDM No.06 tahun 2014 secara eksplisit menyebutkan, kapal
nelayan berbendera Indonesia dibawah atau diatas 30 gross ton GT yang terdaftar
di Kementerian
Kelautan dan
Perikanan, SKPD
Provinsi, KabupatenKota, dapat membeli BBM Bersubsidi dengan pemakaian paling
banyak 25 kiloliter per bulan dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari pelabuhan perikanan atau kepala SKPD Provinsi, KabupatenKota yang
membidangi perikanan sesuai bidangnya masing-masing. Besaran volume BBM yang dibatasi hanya 25 kiloliter sudah diperhitungkan secara matang.
Pertimbangan dikeluarkannya Permen yang sudah mulai berlaku sejak tanggal 20 Februari 2014 tersebut, antara lain, pemerintah masih memandang nelayan dengan
bobot kapal 30 GT masih memerlukan BBM Bersubsidi sebagai bahan bakar dan kapal-kapal tersebut umumnya masih dimiliki kelompok nelayan yang memiliki
penghasilan menengah kebawah. SF
2.2. Penelitian Terdahulu
Analisis Dampak Kenaikan BBM Terhadap Tingkat Pendapatan Nelayan sebelumnya pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu, diantaranya Arif 2006
yang melakukan penelitian tentang dampak kenaikan harga bahan bakar minyak BBM terhadap tingkat pendapatan nelayan puger dengan metode analisis
Universitas Sumatera Utara
37
kualitatif deskriptif, yang menyimpulkan bahwa sekitar 68 dari 100 responden dalam penelitian ini mengalami penurunan pendapatan. Penurunan tersebut
disebabkan oleh ikan hasil tangkapan mereka yang berubah jenis. Jika pada saat sebelum kenaikan BBM nelayan sampan bisa melaut sampai ketengah samudera
Indonesia, maka karena mahalnya BBM mereka hanya bisa melaut di lokasi yang tidak terlalu jauh dari puger.
Penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu 2008, tentang dampak kenaikan BBM solar terhadap usaha penangkapan ikan dengan pukat cincin menggunakan
metode analisis kualitatif deskriptif disertai dengan uji beda menyimpulkan, bahwa: 1 Jumlah pukat cindin sesudah kenaikan BBM solar yakni pada tahun
2006 mengalami peningkatan sebanyak 43 unit dari 188 unit menjadi 231 unit; 2 Terdapat perbedaan lama nelayan melauttrip dan frekuensi melautbulan
dimana waktunya semakin lama sesudah kenaikan BBM dibandingkan sebelum kenaikan BBM; 3 Hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan sesudah
kenaikan BBM, dari 15.667,50 kgbulan menjadi 13.536,67 kgbulan; 4 pendapatan nelayan menurun sesudah kenaikan BBM; 5 Nelayan kekurangan
modal sesudah kenaikan BBM; 6 nelayan melakukan upaya peminjaman modal kepada kerabat, rentenir, koperasi, bank, dan lembaga keuangan lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Jamal 2014 tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan Studi Nelayan Pesisir Desa Klampis
Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan metode analisis linear berganda menyimpulkan, bahwa Variabel modal, umur, curahan jam kerja,
Universitas Sumatera Utara
38
pengalaman kerja, harga dan hasil tangkapan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan Desa Klampis.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
NAMA PENELITI
JUDUL PENELITIAN
ANALISIS HASIL
PENELITIAN
Arif Dampak Kenaikan
Harga Bahan Bakar Minyak BBM
Terhadap Tingkat Pendapatan Nelayan
Puger Analisa
Deskriptif Kualitatif
sekitar 68 dari 100 responden dalam
penelitian ini mengalami penurunan
pendapatan. Penurunan tersebut
disebabkan oleh ikan hasil tangkapan
mereka yang berubah jenis. Jika pada saat
sebelum kenaikan BBM nelayan sampan
bisa melaut sampai ketengah samudera
Indonesia maka karena mahalnya
BBM mereka hanya bisa melaut di lokasi
yang tidak terlalu jauh dari puger
Labora Pasaribu
Dampak Kenaikan Harga BBM Solar
Terhadap Usaha Penangkapan Ikan
Dengan Pukat Cincin Analisa
Deskriptif Kualitatif dan
Uji Beda pendapatan nelayan
menurun sesudah kenaikan BBM
Badrul Jamal Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
Studi Nelayan Pesisir Desa Klampis
Kecamatan Klampis Kabupaten
Bangkalan Analisa
Linear Berganda
dengan Deskriptif
Dualitatif Variabel modal, umur,
curahan jam kerja, pengalaman kerja,
harga dan hasil tangkapan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan nelayan Desa Klampis
Universitas Sumatera Utara
39
2.3 Kerangka Konseptual