98
850.000 per bulan, sebanyak 1 orang 1 nelayan mengeluarkan biaya rata-rata untuk pemeliharaan kapal sebesar Rp 1.200.000 per bulan, sebanyak 1 orang 1
nelayan mengeluarkan biaya rata-rata untuk pemeliharaan kapal sebesar Rp 5.000.000 per bulan, sebanyak 1 orang 1 nelayan mengeluarkan biaya rata-rata
untuk pemeliharaan kapal sebesar 1.200.000 per bulan, sebanyak 1 orang 1 nelayan mengeluarkan biaya rata-rata untuk pemeliharaan kapal sebesar Rp
3.500.000 per bulan.
4.3 Uji T-Statistik
Untuk menjawab rumusan permasalahan yang sudah dikemukakan penulis dalam BAB I, maka penyelesaiannya dilakukan dengan analisis compare means
uji t-statistik paired sample t-test yang digunakan untuk membandingkan rata- rata dua variabel dalam satu grup. Artinya, dalam proses analisis ini diuji dua
sampel yang berpasangan, yaitu sampel nominal sebelum dan sampel nominal sesudah dari empat rumusan masalah yang ada untuk mengetauhi bagaimana
dampak kenaikan BBM solar terhadap pendapatan nelayan Kelurahan Bagan Deli kecamatan Medan Belawan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for
Windows Evaluation Version. Adapun pengujian hipotesis yang digunakan adalah:
Ho → Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
Ha → Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
Dengan tingkat signifikan 5 atau 0,05 Dimana :
Universitas Sumatera Utara
99
1. Ho → tidak terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM solar Ha → terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM solar 2.
Ho → tidak terdapat perbedaan banyaknya hasil tangkapan yang didapatkan nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar
Ha → terdapat perbedaan hasil tangkapan yang didapatkan nelayan sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM solar
3. Ho → tidak terdapat perbedaan lamanya nelayan melaut sebelum dan
sesudah kenaikan harga BBM solar Ha → terdapat perbedaan lamanya nelayan melaut sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM solar 4.
Ho → tidak terdapat perbedaan frekuensi melaut sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM solar
Ha → terdapat frekuensi melaut sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM solar.
Universitas Sumatera Utara
100
Dari tabel 4.28 diatas dapat kita lihat: 1.
Pendapatan : Nilai t
hitung
adalah sebesar 3.573 dan t
tabel
sebesar 1.984. Maka t
hitung
t
tabel
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan nilai sig 0,001 0,05, Ho juga ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan
pendapatan nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana dengan kenaikan BBM tersebut terjadi penurunan pendapatan yang
diterima oleh nelayan. Ditandai dengan nilai mean sebesar 67.000 artinya selisih antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM sebesar Rp 67.000.
2. Hasil tangkapan : nilai t
hitung
adalah sebesar 1.422 dan ttabel 1.984. Maka t
hitung
t
tabel
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak dengan sig 0,158 0,05, Ho juga diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan
tangkapan sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM solar. Hal ini
Tabel 4.28 Hasil Uji T-Statistik Paired Sample T-test
Paired Differences
T df
Sig. 2- tailed
95 Confidence Interval of the Difference
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Lower Upper
Pair 1 J.M.S.B - J.M.S.S
1.12000 2.37954
.23795 .64785
1.59215 4.707
99 .000
Pair 2 L.M.S.B - L.M.S.S
-.18000 .51991
.05199 -.28316
-.07684 -3.462
99 .001
Pair 3 F.M.S.B - F.M.S.S
.06000 .27780
.02778 .00488
.11512 2.160
99 .033
Pair 4 PENDAPATAS.SB -
PENDAPATAN.SS 67000.00000
1.87517E5 18751.70026 29792.5584
7 1.04207E5
3.573 99
.001 Pair 5
H.T.S.B - H.T.S.S 117.58800
827.05164 82.70516
-46.51699 281.69299
1.422 99
.158 Pair 6
P.R.T.S.B - P.R.T.S.S -2.65500E5
2.84063E5 28406.27865 -3.21864E5
-2.09136E5 -9.347
99 .000
Pair 7 P.M.S.B - P.M.S.S
- 36500.00000
2.03621E6 2.03621E5 -4.40528E5
3.67528E5 -.179
99 .858
Pair 8 SOLAR.SB - SOLAR.SS
3.25640 63.68442
6.36844 -9.37997
15.89277 .511
99 .610
Pair 9 OLI.SB - OLI.SS
.05000 .50000
.05000 -.04921
.14921 1.000
99 .320
Pair 10 GAS.SB - GAS.SS .01000
.10000 .01000
-.00984 .02984
1.000 99
.320 Pair 11 ES.SB - ES.SS
.34000 2.57109
.25711 -.17016
.85016 1.322
99 .189
Pair 12 B.H.S.B - B.H.S.S 32000.00000
1.56270E5 15626.96452
992.71209 63007.28791
2.048 99
.043 Pair 13 PENYUSUTAN.SB -
PENYUSUTAN.SS -1180.00000
13519.44354 1351.94435 -3862.55090
1502.55090 -.873
99 .385
Pair 14 PEMELIHARAAN.SB - PEMELIHARAAN.SS
-6.38500E5 3.35990E6
3.35990E5 -1.30518E6 28177.17347
-1.900 99
.060
Sumber : Data primer diolah 2016
Universitas Sumatera Utara
101
disebabkan karena hasil tangkapan bukan dipengaruhi oleh kenaikan ataupun penurunan BBM, melainkan dipengaruhi oleh bulan-bulan
tertentu seperti bulan paceklik. Artinya peningkatan hasil tangkapan biasanya meningkat pada bulan agustus-desember, karena didalam 5 bulan
tersebut kondisi air laut dalam keadaan stabil. 3.
Lama melaut : Nilai t
hitung
adalah sebesar 3.462 dan t
tabel
sebesar 1.984. Maka t
hitung
t
tabel
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan nilai sig 0,001 0,05, Ho juga ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan
lama melaut nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana setelah adanya kenaikan BBM, nelayan akan menambah atau
memperpanjang lama melautnya dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan BBM. Hal ini ditentukan oleh nilai mean sebesar -18000.
4. Frekuensi melaut : Nilai
thitung
adalah sebesar 2.160 dan
ttabel
sebesar 1.984. Maka
thitung ttabel
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan nilai sig 0,033 0,05, Ho juga ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan
frekuensi melaut sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana setelah adanya kenaikan BBM tersebut secara signifikan terjadi
pengurangan frekuensi melaut. Hal ini disebabkan oleh kemampuan nelayan untuk membeli minyak solar semakin menurun dan akan
mempengaruhi frekuensi melaut nelayan untuk menangkap ikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa kenaikan harga BBM dalam hal
ini solar pada periode januari 2015 sampai oktober 2015 membawa dampak negatif terhadap pendapatan, lama melaut dan frekuensi melaut nelayan di
Universitas Sumatera Utara
102
kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan atau daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam melaut
semakin mahal dan semakin tidak terjangkau oleh nelayan. Hal tersebut tidak dibarengi dengan hasil penjualan ikan yang didapatkan oleh nelayan. Justru
dengan kenaikan BBM Bahan Bakar Minyak tersebut menyebabkan hasil tangkapan semakin murah untuk dijual karena jika hasil tangkapan dijual dengan
harga tinggi maka masyarakat akan beralih, dari semula yang mengkonsumsi ikan sebagai pemenuhan keperluan rumah tangga akan beralih ataupun tidak
mengkonsumsi ikan selama harga ikan masih tinggi. Tetapi tidak membawa dampak terhadap hasil tangkapan yang di dapatkan
oleh nelayan. Hal ini disebabkan karena hasil tangkapan justru dipengaruhi oleh bulan-bulan tertentu seperti bulan paceklik ataupun cuaca buruk. Sehingga
nelayan hanya pasrah untuk tidak melaut. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi perekonomian nelayan karena tidak dapat memperoleh penghasilan untuk
memenuhi keperluan rumah tangga dan biaya untuk perbaikan kapal. Dengan demikian sebagian nelayan bekerja serabutan untuk mendapatkan uang tambahan
guna memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Universitas Sumatera Utara
103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada analisis data yang telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode observasi, kuisioner dan wawancara terhadap responden nelayan yang
berada di kecamatan Medan Belawan, Kelurahan Bagan Deli dan sesuai dengan pembahasan perumusan masalah penelitian, maka dengan menggunakan uji beda
Paired Sample T-tes maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu antara lain: 1.
Terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana dengan kenaikan BBM tersebut terjadi penurunan pendapatan
yang diterima oleh nelayan. Ditandai dengan nilai mean sebesar 67.000 artinya selisih antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM sebesar Rp 67.000.
2. Tidak terdapat perbedaan tangkapan sebelum dan sesudah kenaikan harga
BBM solar. Hal ini disebabkan karena hasil tangkapan bukan dipengaruhi oleh kenaikan ataupun penurunan BBM, melainkan dipengaruhi oleh bulan-
bulan tertentu seperti bulan paceklik. Artinya peningkatan hasil tangkapan biasanya meningkat pada bulan agustus-desember, karena didalam 5 bulan
tersebut kondisi air laut dalam keadaan stabil. 3.
Terdapat perbedaan lama melaut nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana setelah adanya kenaikan BBM, nelayan akan menambah atau
memperpanjang lama melautnya dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan BBM.
4. Terdapat perbedaan frekuensi melaut sebelum dan sesudah kenaikan BBM
solar. Dimana setelah adanya kenaikan BBM tersebut secara signifikan
Universitas Sumatera Utara