b. Kelompok perlakuan alprazolam dan saline P1 di cekok dengan
alprazolam pada hari ketiga dan garam fisiologis 0,9 saline pada hari ke-enam.
c. kelompok salinedan alprazolam P2 di cekok dengan garam fisiologis
saline 0,9 pada hari ketiga dan alprazolam pada hari ke-enam. Pencekokan hanya diberikan satu kali selama satu periode dan pemberian
obat diberikan 30 menit sebelum masa puasa berakhir Safi etal., 2006. Periode ini berlangsung selama dua hari pada hari kedua hanya dilakukan pengamatan
tanpa ada penambahan pemberian obat. Setiap kelompok perlakuan akan diuji dengan semburan angin yang disebut hukuman seperti metode pembelajaran
sebelumnya guna untuk mendapatkan perbandingan berdasarkan parameter yang akan diuji. Berdasarkan prosedur yang telah dirancang terdapat 4 kelompok:
a. Kelompok kontrol blank KB, yaitu tanpa pencekokan obat dan saline.
b. Kelompok kontrol saline KS, yaitu pencekokan garam fisiologis 0,9
saline pada hari ketiga dan ke-enam. c.
Kelompok perlakuan pertama P1, yaitu pencekokan alprazolam pada hari ketiga dan garam fisiologis 0,9 salinepada hari ke-enam.
d. Kelompok perlakuan kedua P2, yaitu pencekokan garam fisiologis 0,9
saline pada hari ketiga, dan alprazolam pada hari ke-enam.
3.3.7. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini dirancang untuk mengaktifkan sistem pada IntelliCagemengunakan softwareDesign khusus IntelliCage. Rancangan penelitian
dijalankan setelah masa puasa berakhir agar variabel uji didapatkan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian. Pada rancangan di atas terdapat visit yaitukunjungan mencit. Setiap kali mencit berkunjung, pintu akan
terbuka. Timer berguna mengaktifkan hembusan pada kunjungan mencit setelah 3 detik minum.
3.3.8. Variabel Pengujian
Berbagai variabel yang telah ditunjukkan pada kelompok kontrol yang dicekokkan dengan garam dan pada kelompok perlakuan yang dicekokkan dengan
alprazolam. Variabel tersebut adalah: a.
Jumlah kunjungan: jumlah kunjungan mencit ke sudut selama pengamatan. b.
Durasi kunjungan: jumlah total lamanya waktu yang duhabiskan mencit di dalam sudut selama pengamatan.
c. Jumlah jilatan: jumlah jilatan mencit pada saat minum selama pengamatan.
d. Durasi jilatan: waktu yang dihabiskan mencit untuk minum selama
pengamatan. e.
Jumlah hendusan: banyaknya jumlah hendusan mencit pada saat berkunjung ke sudut selama pengamatan.
f. Durasi hendusan: lamanya waktu pada saat mencit menghendus pada saat
berkunjung ke sudut selama pengamatan. Variabel ini dapat diperoleh dari total waktu yang digunakan mencit untuk berusaha mencari air pada botol di
dalam sudut dengan hendusan selama pengamatan berhasil atau tidak berhasil Safi etal., 2006.
Universitas Sumatera Utara
3.3.9.Analisis Data
Data yang didapat dari setiap parameter uji variabel, pengamatan dicatat dan disusun ke dalam bentuk tabel. Data kuantitatif variabel dipenden yang
didapatkan diuji kemaknaan terhadap kelompok perlakuan variabel independen dengan bantuan program statistik SPSS ver-22 untuk melihat korelasi data antara
masing-masing kelompok dengan menggunakan uji parametrik one way ANOVA.Data yang signifikan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple
ComparisonBonferroni Bootsrap untuk melihat korelasi data antara masing- masing kelompok.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN