sebagai kesadaran dan pengalaman hidup. Pengalaman bahwa hidup memiliki atau tidak memiliki makna juga dapat dilihat sebagai suatu keadaan sistem
informasi biologis. Artinya dalam hidup dan keteraturan biologis berjalan beriringan dalam teori kehidupan. Oleh karena itu, hubungan antara kualitas hidup
dan penyakit diilustrasikan dengan menggunakan teori individu sebagai sistem informasi.
2.2.2 Komponen Kualitas Hidup
Kualitas hidup dikembangkan untuk memberikan suatu pengukuran komponen dan determinan kesehatan dan kesejahteraan. Pengukuran kualitas
hidup ini penting berhubungan dengan prioritas kesehatan sepanjang atau semasa hidup yang tidak hanya membutuhkan pengobatan tetapi juga kualitas dari
kelangsungan hidup. Hays dkk., 1995 mengatakan kualitas hidup dapat disimpulkan menjadi 2
komponen yaitu kesehatan fisik dan kesehatan mental, untuk mengkaji kualitas hidup tersebut maka didapat 36 pertanyaan tentang kemampuan pasien yang
dibagi menjadi delapan subvariabel yaitu: a.
Fungsi fisik terdiri dari beberapa pernyataan tentang aktivitas yang memerlukan energi, aktivitas yang ringan, mengangkat dan membawa
barang yang ringan, menaiki beberapa anak tangga, menaiki satu anak tangga, membungkuk, berjalan dan mandi atau memakai baju sendiri.
b. Keterbatasan peran fisik terdiri dari pertanyaan tentang penggunaan waktu
yang singkat, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu, terbatas pada beberapa pekerjaan dan mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Nyeri pada tubuh terdiri dari pernyataan tentang seberapa besar rasa nyeri
pada tubuh dan seberapa besar nyeri mengganggu aktivitas. d.
Pesepsi kesehatan secara umum terdiri dari pernyataan bagaimana kondisi kesehatan saat ini dan satu tahun yang lalu, mudah terserang sakit, sama
sehatnya dengan orang lain, kesehatan yang buruk dan kesehatan yang sangat baik.
e. Vitalitas terdiri dari pernyataan yang menggambarkan tentang bagaimana
pasien dalam melaksanakan aktivitasnya apakah memiliki energi yang banyak, bosan atau lelah.
f. Fungsi sosial terdiri dari pernyataan seberapa besar masalah emosi
mengganggu aktivitas sosial dan mempengaruhi aktivitas sosial. g.
Keterbatasan peran emosional terdiri dari pernyataan apakah masalah emosi mempengaruhi penggunaan waktu yang singkat dalam pekerjaan atau lebih
lama lagi melakukan pekerjaan dan tidak berhati-hati sebagai mana mestinya. h.
Kesehatan mental terdiri dari pernyataan apakah pasien sering gugup, merasa tertekan, tenang, sedih dan periang.
University of Toronto 2004 yang dikutip oleh Maysarah 2012 menyebutkan kualitas hidup dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu internal hidup,
kepemilikan hubungan indivindu dengan lingkungannya dan harapan prestasi dan aspirasi indivindu.
a. Internal hidup
Internal hidup dalam kualitas hidup dibagi 3 yaitu secara fisik, psikologis dan spiritual. Secara fisik internal hidup terdiri dari kesehatan fisik,
Universitas Sumatera Utara
personal higienis, nutrisi, olah raga, pakaian dan penampilan fisik secara umum. Secara psikologis terdiri dari kesehatan dan penyesuaian
psikologis, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep diri dan control diri. Secara spiritual terdiri dari nilai-nilai pribadi, standart-standart pribadi dan
kepercayaan spiritual. b. Kepemilikan
Kepemilikan hubungan indivindu dengan lingkungannya dalam kualitas hidup dibagi 2 yaitu secara fisik dan sosial. Secara fisik yang terdiri dari
rumah, tempat kerjasekolah, tetanggalingkungan dan masyarakat. c. Harapan
Harapan prestasi dan aspirasi individu dalam kualitas hidup dapat dibagi 2 yaitu secara praktis dan secara pekerjaan. Secara praktis yaitu aktivitas
rumah tangga, pekerjaan, aktivitas sekolah atau sukarelawan dan pencarian kebutuhan atau sosial. Secara pekerjaan yaitu aktivitas peningkatan
pengetahuan dan kemampuan serta adaptasi terhadap perubahan dan penggunaan waktu santai, aktivitas relaksasi dan reduksi stress.
2.2.3 Teori Kualitas Hidup