Pemeriksaan TB Paru TB Paru .1 Definisi TB Paru

- Gagal failure, yaitu klien dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. - Pindahan transfer in, yaitu klien yang dipindahkan dari UPK yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan pengobatannya. - Lain-lain, yaitu semua kasus yang tidak memenuhi criteria seperti kasus kronis yang hasil pemeriksaan BTA masih positif meskipun telah menyelesaikan pengobatan ulangan.

2.1.5 Pemeriksaan TB Paru

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan yang meliputi pertama penimbangan berat badan, kedua pemeriksaan status gizi ketiga pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari kepala hingga kaki untuk mencari gejala- geajala TB paru dan penyulitnya.Yang pertama pemeriksaan dahak dilakukan kepada pasien dewasa yang dapat mengeluarkan dahak. Pemeriksaan ini merupakan diagnosa pasti penyakit TBC. Hasilnya biasanya dinyatakan dengan BTA - atau +. Banyak penyulit yang ditemui dala pemeriksaan ini. Kedua pemeriksaan foto rontgen dada, hampir seluruh dokter dan petugas kesehatan lainnya menyarankan pasien yang mempunyai gejala TB paru untuk dilakukan pemeriksaan foto rontgen tapi pemeriksaan ini bukan merupakan diagnosa pasti penyakit TB paru, hanya merupakan diagnosa pembantupenunjang dalam menegakkan diagnosis TB paru.Yang ketiga test kulit, test ini biasanya dilakukan pada anak-anak dengan gejala TB paru yaitu dengan menyuntikkan suatu zat kelengan penderita dan hasilnya akan dibaca Universitas Sumatera Utara kemudian.Yang keempat pemeriksaan darah, pemeriksaan darah yang biasanya disarankan oleh dokter yaitu pertama HB, kadar darah penanda anemia ketiga diff count, hitung jenis leukosit, keempat LED Laju Endapan Darah, penanda penyakit kronis kelima SGOT SGPT penanda fungsi liverhati Saragih, 2011. 2.1.6 Manifestasi Klinis Perjalanan penyakit dan gejala penyakit TB paru ini bervariasi, tergantung pada umur dan kondisi fisik penderita saat terinfeksi. Gejala umum berupa demam dan malaise. Demam timbul pada petang dan malam hari disertai dengan berkeringat. Demam ini terkadang bisa mencapai suhu 40°- 41°C. Gejala demam ini bersifat hilang timbul. Gejala malaise yang terjadi dalam jangka panjang berupa pegal-pegal, rasa lelah, anoreksia, nafsu makan berkurang, serta penurunan berat badan. Gejala respiratorik batuk kering ataupun batuk produktif yang merupakan indikator yang sensitif untuk menentukan kasus TB paru aktif. Gejala sesak napas timbul karena adanya pembesaran nodus limfa pada hilus yang menekan bronkus. Selain itu, nyeri dada juga dirasakan oleh penderita, biasanya nyeri dada bersifat nyeri pleuritik karena terlibatnya pleura dalam penyakit TB paru tersebut Djojodibroto, 2009.

2.1.7 Pengobatan TB Paru