Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

n = Z 1-a2 . P1 − P d n = 1,96 . 0,5 1 − 0,5 0,01 n = 1,96 .0,50,5 0,01 n = 0,49 0,01 n = 49 Hasil perhitungan paling sedikit dibutuhkan 49 pasien TB paru untuk responden penelitian.

4.4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Fkultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dengan izin dari Pimpinan Dinas Kesehatan Kota Medan dan Pimpinan Puskesmas Teladan. Peneliti ini menggunakan individu atau manusia sebagai subjek dalam penelitian, maka hakikatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pertimbangan etik, yaitu hak dihargai privacy-nya, merahasiakan informasi yang diberikan, memperoleh jaminan keamanan dan keselamatan akibat dari informasi yang diberikan, hak menerima imbalan dan kompensasi Notoatmodjo, 2012. Kemudian responden diminta untuk membaca dan memahami isi lembar persetujuan informed consent. Apabila responden bersedia maka responden diminta untk menandatangani surat persetujuan yang telah dibaca dan dipahami. Dalam hal ini responden berhak menolak terlibat dalam penelitian ini maupun menarik kesediaanya pada proses Universitas Sumatera Utara pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tapi dengan member kode pada masing-masing lembar saja.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner, pada bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi pasien yang meliputi: umur, jenis kelamin, agama, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, lamanya menderita TB paru dan penghasilan . Instrument kedua berisi kuesioner untuk mengukur kualitas hidup dengan mengadopsi model instrument World Health Organization Quality of Life-BREF WHOQOL-BREF, 1996. Kuesioner ini telah diterjemahkan oleh Wulandari 2004 dan dipakai untuk mengukur kualitas hidup pasien stroke oleh Lombu 2015. Kuesioner ini merupakan rangkuman dari World health Organization Quality of Life WHOQOL-100 yang terdiri dari 26 pertanyaan. WHOQOL- BREF terdiri dari dua bagian yang berasal dari kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum. Satu bagian terdiri dari 24 pertanyaan yang berasal dari WHOQOL-100. Instrumen ini dibagi menjadi empat domain yaitu pertama, domain fisik yang berisi pertanyaan mengenai nyeri dan ketidaknyamanan, tenaga dan lelah, tidur dan istirahat. Pertanyaan pada domain fisik terdapat pada nomor 3, 4, 10, 15, 17, dan 18. Kedua, domain psikologi yang berisi pertanyaan mengenai perasaan positif, harga diri, gambaran diri dan penampilan, perasaan negatif. Pertanyaan untuk domain ini terdapat pada nomor 5, 6, 7, 11, 19, dan 26. Ketiga, domain hubungan social yang berisi pertanyaan mengenai hubungan perorangan, Universitas Sumatera Utara dukungan sosial, aktivitas seksual, pertanyaannya terdapat pada nomor 20, 21, dan 22. Keempat, domain lingkungan yang beirisi pertanyaan mengenai keamanan fisik dan keamanan, lingkungan rumah, sumber penghasilan, kesehatan dan perhatian sosial: ketersediaan dan kualitas, kesempatan untuk memperoleh informasi baru dan keterampilan, partisipasi dalam kesempatan berekreasi dan waktu luang, lingkungan fisik, dan transportasi. Pertanyaan untuk domain lingkungan terdapat pada nomor 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25. Pertanyaan unutuk kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum terdapat pada nomor 1 dan 2. Instrument ini juga terdiri dari pertanyaan negatif yang terdapat pada nomor 3, 4, dan 26. Nilai dari domain menunjukkan persepsi individu pada kualitas hidup di masing-masing domain. Nilai dari domain siskala dalam arah yang positif dimana semakin tinggi nilai berarti kualitas hidup semakin baik. Penilaian pada instrument ini dilakukan dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima kategori respon dengan jawaban setiap pertanyaan dinilai 1 sampai dengan 5. Dengan nilai 1 sebagai nilai terendah dan nilai 5 sebagai nilai tertinggi. Berdasarkan rumus statistik untuk mencari panjang kelas p = rentang banyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas yaitu selisih anyara nilai tertinggi dan nilai terendah yaitu 200. Kualitas hidup dikategorikan menjadi dua kelas yaitu kualitas hidup baik dan kualitas hidup buruk maka didapatlah panjang kelas sepanjang 200. Nilai terendah yang didapat adalah 0 yang merupakan batas bawah interval pertama dan nilai tertinggi adalah 400 sebagai batas atas interval Universitas Sumatera Utara kedua, sehingga kualitas hidup pasien tuberkulosis paru dapat dikategorikan menjadi dua interval kualitas hidup, yaitu skor 0-200 dikategorian kualitas hidup buruk dan skor 201-400 dikategorikan kualitas hidup baik.

4.6. Uji Validitas