kemudian.Yang keempat pemeriksaan darah, pemeriksaan darah yang biasanya disarankan oleh dokter yaitu pertama HB, kadar darah penanda anemia ketiga
diff count, hitung jenis leukosit, keempat LED Laju Endapan Darah, penanda
penyakit kronis kelima SGOT SGPT penanda fungsi liverhati Saragih, 2011. 2.1.6 Manifestasi Klinis
Perjalanan penyakit dan gejala penyakit TB paru ini bervariasi, tergantung pada umur dan kondisi fisik penderita saat terinfeksi. Gejala umum berupa demam
dan malaise. Demam timbul pada petang dan malam hari disertai dengan berkeringat. Demam ini terkadang bisa mencapai suhu 40°- 41°C. Gejala demam
ini bersifat hilang timbul. Gejala malaise yang terjadi dalam jangka panjang berupa pegal-pegal, rasa lelah, anoreksia, nafsu makan berkurang, serta penurunan
berat badan. Gejala respiratorik batuk kering ataupun batuk produktif yang merupakan indikator yang sensitif untuk menentukan kasus TB paru aktif. Gejala
sesak napas timbul karena adanya pembesaran nodus limfa pada hilus yang menekan bronkus. Selain itu, nyeri dada juga dirasakan oleh penderita, biasanya
nyeri dada bersifat nyeri pleuritik karena terlibatnya pleura dalam penyakit TB paru tersebut Djojodibroto, 2009.
2.1.7 Pengobatan TB Paru
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan, memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan produktivitas, mencegah kematian, mencegah terjadinya
resistensi kuman terhadap obat anti TB Misnadiarly dalam Widyanto, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Kementerian Kesehatan Nasional 2014 dalam Pedoman Pengendalian Nasional Tuberkulosis mengatakan bahwa penobatan TB merupakan salah satu
upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kumat TB. a.
Pengobatan yang adekuat harus memenuhi prinsip: -
Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi
- Diberikan dalam dosis yang tepat
- Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO Pengawas
Menelan Obat sampai selesai pengobatan. -
Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
b. Tahapan pengobatan TB meliputi: -
Tahap Awal, yaitu pengobatan diberikan setiap hari. Paduan pengobatan pada tahap ini adalah dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan
jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum
pasien mendapatkan pengobatan. Tahap ini harus diberikan selama 2 bulan. Umumnya dengan pengobatan secara teratur dan tanpa adanya
penyulit, daya penularan sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2 minggu.
- Tahap Lanjutan, yaitu tahap yang penting untuk membunuh sisa-sisa
kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya kuman presister, sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Universitas Sumatera Utara
c. Obat Anti Tuberkulosis OAT
Table 2.1 Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama Jenis
Sifat Efek Samping
Isoniazid H Bakterisidal
Neuropati perifer, psikosis toksis, gangguan fungsi hati, kejang.
Rifampisin R Bakterisidal
Flu syndrome, gangguan
gastrointestinal, urine berwarna merah, gangguan fungsi hati,
trombositopeni, demam, skin rash, sesak nafas, anemia hemolitik.
Pirazinamid Z Bakterisidal Gangguan
gastrointestinal,gangguan fungsi hati, gout artriris.
Streptomisin S
Bakterisidal Nyeri di tempat suntikan,
gangguan keseimbangan dan pendengaran, renjatan anafilaktik,
anemia, agranulositosis, trombositopeni.
Etambutol E Bakteriostatik
Gangguan penglihatan, buata
warna, neuritis perifer.
2.1.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi TB Paru